
Breakfast timeeeee!!! Setelah capek berjalan-jalan pagi, kami pun menuju ke restoran resort untuk menikmati sarapan. Setelah sarapan, kami diajak ke sekretariat diving club di area resort untuk menandatangani semacam availability form yang berisi identitas diri kami dan asuransi yang menanggung kami. Rencana awal kami di Wakatobi adalah ingin ber-snorkling. Tapi tiba-tiba dive master yang akan menemani kami ber-snorkling malah menawari kami untuk diving. Woww,, saya pribadi sama sekali tidak terlintas untuk diving karena snorkling pun belum pernah. Ditambah saya masih belum kebayang untuk diving karena saya masih berfikir kalau diving itu butuh belajar dulu. Seorang diver pasti sudah menguasai teknik bagaimana bernafas di dalam air dengan oksigen dari tabung. Selain itu informasi yang saya dapat dari teman yang hobi diving adalah hanya orang yang bersertifikat diving lah yang dibolehkan untuk diving. Tapi ternyata tidak semua spot diving mensyaratkan sertifikat sebagai syarat untuk diving. Singkat cerita, akhirnya saya dan 6 orang yang tadinya akan ber-diving tiba-tiba berubah pikiran. Kami pun bersedia untuk diving karena kata dive master kami, kalau cuma snorkling kurang puas menikmati keindahan bawah laut Pulau Wangi-wangi ini.
Kami pun mencoba baju dan sepatu katak untuk diving. Yeeyyyy, We were ready for diving. Kami pun berangkat menuju lokasi diving. Sebenarnya tujuan awal kami adalah Pulau Huga. Namun, karena jarak tempuh yang cukup lama dengan menggunakan perahu mesin ditambah waktu kami yang tidak banyak, maka kami putuskan untuk ber-diving di sekitaran Pulau Wangi-wangi saja. Maybe next time, I will visit Pulau Huga.
Ternyata untuk sampai ke lokasi diving hanya dibutuhkan waktu sekitar 20 menit. Kapal mesin yang akan mengantar kami ke lokasi sudah siap di dermaga kecil di Pantai Sombu. Kapal pun berjalan menjauh dari dermaga. Kurang lebih 10 meter dari pantai, kapal pun berhenti. Sang dive master-saya lupa namanya-memberikan instruksi kepada 6 orang diantara kami untuk memakai baju diving. Karena kami semua belum mempunyai sertifikat diving, maka masing-masing dari kami harus didampingi oleh dive master pada saat diving. Dive master yang akan menemani hanya ada dua, jadi kami pun dibagi menjadi 3 kelompok yang masing-masing terdiri dari 2 orang. Saya dan Pak Nasrun mendapatkan kesempatan pertama untuk diving. Rasanya benar-benar takut bercampur penasaran. Saya takut karena belum bisa membayangkan bagaimana bernafas menggunakan mulut dengan oksigen dari tabung. Tapi saya sangat excited membayangkan apa yang akan saya lihat di dasar laut sana. Off course, it because this was my first time diving. ^^

The time was up!! huaaaa,, ternyata sudah sekitar 30 menit kami menyelam. Benar-benar waktu yang singkat. Saya benar-benar menikmati pengalaman menyelam tadi sampai-sampai waktu kami sudah habis dan harus kembali ke permukaan dan bergantian dengan giliran selanjutnya. Well, I am definitely falling in love with diving. I can't wait for my second time. Hopefully, I have another chance for diving. But before that, perhaps I should have a diving license. ^^
Sesampainya di atas, saya benar-benar speechless. Saya masih tidak percaya apa yang saya lihat tadi benar-benar indah. I wanted mooooreeeeee!!!! ^^ Ketua tim saya yang tadi sempat khawatir pada saya pun menanyakan kondisi saya. Saya pun mencerikatan apa yang saya lihat dan saya rasa. You must try it, Mam!!
Next turn was Mba Nita dan Mas Rifki. Sambil menunggu giliran-giliran selanjutnya, saya pun bergabung dengan teman-teman yang snorkling. Tanpa pelampung, saya memberanikan diri terjun dari kapal. Saya lupa memakai kacamata renang jadi saya kesulitan untuk melihat keindahan bawah laut dengan mata telanjang. Saya pun ke pinggir kapal dan meminta teman saya mengambilkan kacamata renang yang masih tersisa. Dan yaaa,, sekarang saya bisa melihat dengan sangat jelas keindahan terumbu karang di dasar laut sana.

Yap, that was the end of our journey in Wakatobi. It was so priceless. So, for you who are interested in diving and snorkling, I suggest to you to visit Wakatobi.
Keesokan harinya, kami pun harus kembali ke Kendari dan melanjutkan pekerjaan kami yang belum selesai. Untuk kembali ke Kedari, kami memilih menggunakan pesawat terbang untuk menyingkat waktu. Dari Bandara Matahora, Pulau Wangi-wangi, kami pun terbang menuju Bandara Haluoleo, Kendari. Dibutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk sampai di Kendari dengan menggunakan pesawat.
Finally, our holiday was over. Saya ingin menambahkan sedikit informasi mengenai cara untuk sampai di Wakatobi. Pertama, kamu bisa menggunakan pesawat menuju Kendari dan transit menuju Pulau Wangi-wangi. Kemudian, kamu juga bisa menggunakan pesawat dari Makassar-Baaubau-Wanci (ibukota Pulau Wangi-wangi). Jika ingin menggunakan kapal laut juga bisa. Dari Makassar, kamu bisa naik pesawat menuju Bau-bau dan melanjutkan perjalanan menggunakan kapal fery menuju Pulau Wangi-wangi. Untuk paket diving dan snorkling, kamu bisa pilih sesuai budget dan waktu yang kamu punya. Ada beberapa paket diving dan snorkling yang ditawarkan club-club diving di Wakatobi. Bahkan ada diving at night. Paket diving dan snorkling tersebut biasanya sudah termasuk makan siang dan akomodasi kapal. Pastikan semua sudah di rencanakan agar kamu bisa menikmati Wakatobi sepuas-puasnya. Mungkin sekian cerita saya di Wakatobi. Hope u enjoy it. See yaa in another story....^^
-Gayuh-
17042013-18042013
wahhh jadi ngilerr nih pengen diving :)
ReplyDeleteBerkunjung dan liburan bersama keluarga klik : Paket Wisata Dieng