Pages

Tuesday, August 12, 2014

Rahajeng Semeng, Bali

It was 10 years ago when I visited Bali in the first time. At that time, I joined study tour that was held by my senior high school. Saat itu saya langsung jatuh cinta dengan Bali, terlebih lagi dengan budayanya. Siapa yang tidak ingin pergi ke pulau nan indah yang sarat akan budaya yang bahkan menjadi tempat favorit para turis mancanegara. Well, at that time, I never thought that I would go back to this island again. Seven years later, in 2011, I started working as civil servant in Ministry of Public Work. One of my duty is monitoring the branches in each province. My first duty was monitoring PAMSIMAS Project in East Nusa Tenggara. The team consisted of 3 persons and 1 leader. In the way back to Jakarta, we had to transit in Denpasar, Bali for 6 hours. So, we didn't waste the time in the airport. We rent a car plus driver and visited Kuta Beach because it is near to the airport. We spent the time only for taking a picture and waited for the sunset. After it, we went to Krisna shop to buy souvenir and directly went back to the airport. Well, even it was only 6 hours, but visiting Bali always made me fun.
Itu sekilas cerita awal saya di Bali. Selanjutnya ada cerita tentang Bali yang hampir membuat saya speechless. Ketika hampir satu tahun saya bekerja, saya dan angkatan saya mengikuti diklat fungsional pembentukan Jabatan Fungsional Auditor. Karena kantor perwakilan PU ada dihampir seluruh provinsi di Indonesia, maka nantinya audit juga akan dilaksanakan diseluruh Indonesia. Pada saat itu, saya pernah berucap singkat kepada seorang teman yang isinya kurang lebih begini, "enak kayanya ya dapet dines di Bali". Dan Februari 2012, saya mendapat tugas pertama kali untuk melakukan audit. Guess where were I going? Yup, my first duty would be in Bali. Waktu itu saya hanya berfikir mungkin kebetulan apa yang saya ucapkan benar-benar terjadi pada penugasan pertama saya. Saya bahkan tidak secara detail memohon dan berdoa untuk benar-benar ke Bali pada penugasan pertama saya. Yang saya harapkan hanya bisa datang ke pulau yang belum saya datangi. Tapi Alloh SWT dengan kuasaNya mengabulkan keinginan saya yang bahkan mungkin tanpa bersungguh-sungguh dalam mengucapkannya. Kalau hanya sekilas berucap saja sudah dikabulkan oleh Alloh SWT, apalagi doa yang dengan sunggung-sungguh kita ucapkan setiap hari? Alloh knows the best. Kalau masih ada doa yang belum dikabulkan, mungkin kita belum sepenuh hati memintanya.
Cerita selanjutnya tentang Bali adalah ketika saya dan beberapa teman kantor yang merencanakan  berkunjung ke Bali dalam rangka menghadiri acara pernikahan seorang teman kantor yang berasal dari Bali. Namun, sayangnya jadwal yang kami rencanakan bentrok dengan jadwal audit kami. Maka rencana ke Bali untuk acara ini pun gagal. Kami hanya bisa menghadiri resepsi pernikahan teman kami tersebut di Jakarta. Walaupun resepsinya di adakan di Jakarta, tapi nuansa adat Bali nya masih sangat terasa. Dari sinilah saya tanpa sengaja bilang kepada teman saya, "duhh jadi pengen ke Bali". Dan beberapa hari kemudian, saat SK penugasan untuk audit selanjutnya keluar, dengan kuasa Alloh SWT, saya kembali ditugaskan ke Bali. Masya Alloh, saya pun speechless dan berucap Alhamdulillah. Betapa Alloh SWT mengabulkan permintaan saya walopun itu hanya sebatas ucapan ringan kepada seorang teman. Innallaaha 'alaa kulli syai-in qadiir. Sesungguhnya Engkaulah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Even if you whisper it, Alloh hears you. Don't lose your hope!!
Semoga Alloh SWT selalu mengiringi setiap langkah kita. Aamiin3x YRA


Gayuh
12082014
Ditulis di kantor, saat jobless. ;)