Pages

Thursday, May 31, 2018

Hari 9 Game Level 7 "Menaruh pada Tempatnya"

Salah satu hal yang Emir sukai selain kipas adalah menggambar atau bisa disebut juga corat-coret. Seperti malam ini Emir meminta Bunda untuk menggambar benda-benda yang dia inginkan. Karena waktu sudah cukup malam dan Emir terlihat mengantuk tapi belum ingin tidur, ada beberapa hal yang membuat dia merengek dan menangis jika ada hal yang tidak sesuai dengan keinginannya. Nha saat menggambar kemarin, Bunda sepertinya tidak mengerti benda yang disebut Emir. Sementara Emir meminta benda itu untuk digambar. Bunda sudah mencoba menerka apa yang dimaksud Emir. Tetapi Emir sudah terlanjur jengkel dan menangis. Akhirnya Bunda menggendong Emir dan mengajaknya untuk tidur. Bunda pun melepaskan pensil warna yang dipegangnya dan menaruhnya di lantai. Entah kenapa tangis Emir bertambah keras dan sambil mengatakan "dekek (taruh)" walaupun tidak terlalu jelas. Bunda kira Emir ingin pensil warna itu tetap dipegang dia, sehingga Bunda ambilkan pensil dan memberikan ke Emir. Ternyata Emir masih menangis dan menandakan tidak mau memegang pensil itu sambil terus bilang kata "taruh". Bunda sudah hampir emosi tapi alhamdulillah belum terluapkan. Akhirnya Bunda terfikir untuk menaruh pensil itu di tempatnya. Daaaaannnn benar sekali, Emir ingin pensil itu ditaruh lagi di dompet kecil tempat menaruh semua alat tulis dia. Setelah itu, dia baru berhenti menangis dan mau diajak tidur.

Ternyata dia mengingat pernah diajarkan Bunda dan Ayah untuk menaruh barang di tempatnya lagi. Bunda bahkan tidak sampai terfikir bahwa Emir menangis karena ingin pensilnya ditaruh ditempatnya. Ahh kurang peka sekali ya Bunda.hehehe. Mudah-mudahan Emir tumbuh jadi anak yang rajin yaaa,, menaruh barang ditempatnya. aamiin

Hari 8 Game Level 7 "Emir Sayang Bunda"

Setiap malam sebelum tidur, Emir selalu nenen Bunda. Sebentar lagi Bunda akan menyapih Emir. hiks. Bunda berusaha untuk tidak melow, tapi tetap saja melow jika ingat mau menyapih Emir. Nha, beberapa malam lalu, seperti biasa Emir nenen sambil tiduran. Tangan Bunda bagian lengan menyanggah kepala Emir agar mudah nenen. Eh tiba-tiba Emir bangun dan bilang "Bunda sakit". Bunda kira Emir mengeluh ada yang sakit di bagian tubuhnya, karena biasanya dia bilang jika ada bagian tubuhnya yang sakit dan minta diobatin. Tapi kali ini, Emir tidak menunjuk bagian tubuhnya yang sakit, melainkan mengulangi perkataan "Bunda sakit" sambil melihat lengan Bunda. Karena Bunda tidak menemukan bagian tubuhnya yang sakit, maka Bunda mempersilahkan Emir untuk kembali keposisi nenen Bunda. Ternyata Emir enggan berbaring diatas lengan Bunda. Dia memberikan isyarat agar Bunda mengangkat lengan Bunda. Masya Alloh seketika Bunda terharu. Ternyata Emir berfikir jika nenen dengan posisi diatas lengan, Bunda akan kesakitan. Duhhhh nakkk, Bunda meleleh dengernya....masya Alloh tabarakalloh....

Monday, May 28, 2018

Hari 7 Game Level 7 "Mendinginkan Makanan"

Masih berkaitan dengan kipas. Karena Emir benar-benar suka dengan kipas, maka aktivitasnya tidak jauh dari peran kipas. Setelah sebelumnya Emir sudah mengerti tentang salah satu fungsi kipas untuk menyegarkan ruangan, kali ini pun ceritanya masih tentang fungsi kipas.
.
Jadi biasanya jika Bunda memasak makanan untuk Emir secara dadakan, Emir masih kepanasan saat memakannya. Padahal dia sudah sangat ingin memakannya. Awalnya Bunda mengajarinya untuk meniup makanan. Tapi Bunda ingat bahwa, meniup makanan bukan hal yang diajarkan Rosululloh SAW. Selain itu, dari segi kesehatan pun sangat tidak dianjurkan. Oleh karena itu, Bunda terfikir untuk menggunakan kipas Emir sebagai alat untuk mempercepat uap panas keluar dari makanan. Alhamdulillah, sekarang ketika ada makanan panas, Emir langsung sigap bilang kalau panas butuh kipas dan dia langsung beranjak untuk mengambil kipas. Jika sudah dirasa dingin, Emir pun langsung mematikan sendiri kipasnya.
Alhamdulillah, masyaa Alloh tabarakalloh...

Friday, May 25, 2018

Hari 6 Game Level 7 "Perhatian Emir ke Bunda melalui Kipas"

Cerita kali ini masih seputar kipas. Selain suka sekali melihat kiaps, Emir sudah bisa mengetahui fungsi kipas. Jadi ketika kipas dinyalakan itu artinya Bunda atau Ayah sedang kepanasan. Dan ketika Bunda mematikan kipasnya, Emir pun sudah mengetahui bahwa mungkin Bunda sudah kedingingan karena hembusan angin dari kipas.
.
Hal tersebut terjadi bukan secara tiba-tiba. Karena sering kali mengatakan panas dan dingin saat menyalakan dan mematikan, mungkin Emir mengingat-ingat kondisi dan situasi tersebut. Nha, beberapa hari yang lalu, saat Bunda pulang dari kantor, saat Emir mau nenen, Bunda meminta izin untuk membuka kerudung karena Bunda gerah. Tapi karena Emir belum mengenal kata gerah, Bunda memilih kata panas. Eh tiba-tiba, Emir yang ada di pangkuan Bunda bilang, "Bunda panas, ambil kipas". Emir pun bergegas mau turun untuk mengambil kipas kecilnya. Tapi karena kipas ada diteras rumah, akhirnya Bunda urungkan membuka kerudung. Emir pun melanjutkan nenen Bunda.
.
Semoga Emir terus sayang dan perhatian ke Bunda dan Ayah ya sampai kapan pun. Aamiin

Wednesday, May 23, 2018

Hari 5 Game Level 7 "Corat Coret"

Masih berkaitan dengan kelebihan Emir berdasarkan pengamatan Bunda dan Ayah, yaitu Emir mudah mengingat sesuatu atau Emir ini fast learner, maka Bunda mengarahkan Emir untuk mengingat-ingat sesuatu melalui corat-coret. Sebenernya aktifitas ini lebih ke menggambar. Tapi karena Emir belum bisa, maka hasilnya masih terlihat seperti coretan biasa.
.
Karena Emir suka sekali dengan kipas, maka saat memegang pensil/bolpoin/pensil warna, yang dia minta selalu gambar kipas. Emir memang suka aktivitas menggambar ini, tapi masih harus didampingi karena dia selalu minta Bunda atau Ayahnya untuk menggambarkan sesuatu yang dia inginkan untuk digambar. Seringnya si kipas, kemudian lanjut ke alat transportasi, kemudian lanjut ke benda-benda yang dia ingat/suka. Bisa dilihat di foto buku ini, hampir semua gambarnya kipas. Tapi biasanya ketika dia mengenal benda baru, dia mendapatkan ide baru untuk digambar. Alhamdulillah aktivitas ini bisa menuangkan hasil ingatan-ingatan dia terhadap suatu benda.

Monday, May 21, 2018

Hari 4 Game Level 7 "Menggambar"

Seperti kegiatan sebelumnya, aktivitas di game level 7 ini masih terkait melatih Emir untuk mengingat apa yang pernah disampaikan ke dia dan juga sebagai sarana untuk mengamati apakah hal-hal yang membuat dia berbinar-binar. Dari umur 10an bulan, Emir sudah suka sekali dengan kipas. Bunda sebenarnya lupa kapan pertama kali mengenalkan Emir kepada kipas. Tapi sejak saat itu sampai hari ini, Emir pasti selalu mengenali ketika ada kipas, walaupun lokasi kipasnya ada di tempat yang tak terduga.
.
Karena Emir selalu mengingat2 tentang kipas, Bunda pun mulai mengenalkan bentuk lain dari kipas. Ternyata Emir juga excited ketika melihat roda mobil-mobilan nya berputar. Dia pun merasa kalau itu kipas. Seringnya ketika main mobil-mobilan, dia memutar-mutar rodanya dan mendekatkan wajahnya untuk merasakan angin. Jadi dia sudah paham jika benda yang berputar bisa mengeluarkan angin seperti kipas. Alhamdulillah....

Saturday, May 19, 2018

Hari 3 Game Level 7 "Merapihkan Mainan"

Alhamdulillah weekend, jd Bunda bisa prepare makanan untuk buka puasa Ayah. Saat Bunda memasak, Emir ditemani Ayah bermain. Mereka bermain mobil, mainan rakit seperti lego, dan lain-lain.
Setelah Bunda selesai memasak, Bunda bergabung dengan mereka di depan TV. Karena sudah adzan maghrib, akhirnya Ayah mengajak Emir untuk berbuka. Sebelum beranjak ke tempat makan, tiba2 Emir memasukkan mainan yang seperti lego itu ke wadahnya. Padahal Bunda dan Ayah belum menyuruhnya. Wahh, ternyata Emir mengingat pesan Bunda untuk merapihkan mainan setelah dipakai. Walaupun belum semua dirapihkan, tp ini salah satu kemajuan untuk Emir. Good job sayangg....
.
#semuaanakadalahbintang
#kelasbunsay
#hari3

Friday, May 18, 2018

Hari 2 Game Level 7 "Mengingat Adzan"

Kebiasaan di keluarga kami adalah ketika adzan maghrib, TV harus dimatikan. Hal ini kami sampaikan ke Emir ketika saat maghrib masih menyalakan TV. Walaupun Emir kadang tetap meminta TV tetap menyala.
.
Kemarin malam, saat sedang santai di depan TV bersama Emir dan Ayah. Tiba-tiba adzan isya berkumandang. Eh, tiba-tiba Emir bilang "matiin TV, adzan". Dia minta TVnya dimatikan karena sedang adzan. Ayah seketika mematikan TV melalui remote yang ada di dekatnya.
.
Bunda dan Ayah agak amazed mendengar Emir minta TV dimatikan saat adzan. Padahal kami 

Thursday, May 17, 2018

Hari 1 Game Level 7 "Semua Anak adalah Bintang"

Alhamdulillah, setelah liburan, perkuliahan Bunda Sayang kembali digelar di semester kedua. Materi ke-7 pun langsung disampaikan dengan tema "Semua Anak adalah Bintang". Setuju kan kalau semua anak adalah bintang? Karena masing-masing mempunyai kelebihannya sendiri. Jadi menjadi tidak bijak jika seorang Bunda selalu membandingkan anaknya dengan anak orang lain. Seharusnya proses pembandingan ini dilakukan terhadap diri anak sendiri. Misalnya  membandingkan anak kita saat ini dan setahun yang lalu. Jadi bisa dilihat perkembangan apa yang telah meningkat.
.
Seperti biasa, setelah ada materi, pasti ada game yang berkaitan dengan materi pada semester ini. Nha, di game kali ini Bunda diajak untuk mengamati satu kelebihan Emir dan mengajak beraktifitas untuk mengasah kelebihan tersebut.
.
Bunda pun mendiskusikan dengan Ayah. Menurut Ayah, Emir termasuk fast learner. Kalau Bunda menyebutnya Emir itu mudah mengingat apa yang dia dengar dan jawab. Selain itu, Emir sedang mempunyai curiousity yang tinggi. Setiap melihat benda yang belum dia tahu, pasti dia bertanya, "niki opo ya?" Bunda pun menjawab sepengetahuan Bunda. Seperti kemarin, karena orang yang menjaga Emir  ijin acara keluarga, maka Emir ikut Bunda ke kantor. Dikantor Emir melihat air mancur, pencetan lift, dan hairdryer (alat pengering tangan).  Keesokan harinya, Bunda tanya iseng untuk mengetes kembali ingatan Emir. Ternyata diantara benda-benda yang dia sebutkan tadi, ketika Emir paling inget dengan hairdryer. Bahkan dia tahu tempat hairdryernya di taruh.
.
Aktivitas ini Bunda lakukan untuk mengasah ingatan Emir dan juga agar nantinya Emir bisa leluasa untuk nercerita apapun kepada Bundanya.
.
#semuaanakadalahbintang
#hari1
#gamelevel7
#kelasbunsayiip

Game Level 7 "Semua Anak adalah Bintang"

*Selamat datang di tantangan ke 7*

Bagaimana diskusi tentang materi kemarin lusa terkait semua anak adaah bintang? Bahagiakah saat kita menemukan binar di mata anak-anak kita  atau mungkin menemukan ada semangat tak terbendung saat pasangan kita mengerjakan sesuatu hingga larut malam.

Bunda, tentu kita semua sepakat bahwa setiap anak adalah unik. Kembar sekalipun tak akan pernah sama dalam banyak hal. Melihat, menemukan kemudian mengembangkan sesuatu yang anak suka tentu tantangan buat kita sebagai orang tua. Kadang, kita lebih mudah menemukan kelemahan atau kekurangan orang lain.

Nah, di level 7 ini kita latih yuk untuk selalu melihat sisi positif orang-orang yang ada di sekitar kita. Bagaimana caranya?

kita bisa ciptakan keseruan beraktifitas bersama anak, suami atau orang terdekat kita dalam mengobservasi kelebihan dan keunikan mereka.

di tantangan 7 kali ini, bunda akan diminta untuk :

🍇 Lihat, amati dan observasi *satu saja* kelebihan anak, suami *atau* orang terdekat kita dalam melakukan sesuatu selama minimal 10 hari.

🍋 Tulis dan ikat cerita Anda setiap hari, boleh disertai gambar atau video pendukung lainnya.

🍉 Simpan dan setorkan link tulisan kelebihan dan keunikannya Pada link berikut ini : Https://bit.ly/2rJjEFk

Realtime pengumpulan : Https://bit.ly/2rNVf0e

🍓 Lakukan tantangan ini minimal 10-15 hari diantara tanggal 17 Mei hingga 2 Juni 2018

Sertakan hastag:
#semua anak adalah bintang
#institutibuprofesional
#kelasbundasayang

Yakin dan latihlah terus untuk selalu melihat anak, pasangan atau orang terdekat kita dari kelebihan dan keunikan yang mereka miliki.

Selamat bermain bersama keluarga

Tim fasil bunsay #3

Materi Level 7 "Semua Anak adalah Bintang"

_Institut Ibu Profesional_
_Kelas Bunda Sayang sesi #7_

✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨
_*SEMUA ANAK ADALAH BINTANG*_

Anak-anak yang terlahir ke dunia merupakan anak-anak pilihan, para juara yang membawa bintangnya masing-masing sejak lahir. Namun setelah mereka lahir, kita, orang dewasa yang diamanahi menjaganya, justru lebih sering “membanding-bandingkan” pribadi anak ini dengan pribadi anak yang lain.  

_*BANDINGKANLAH ANAK-ANAK KITA DENGAN DIRINYA SENDIRI, BUKAN DENGAN ANAK ORANG LAIN*_

Jadi kalimat yang harus sering anda keluarkan adalah,

✅ “ Apa bedanya kakak 1 tahun yang lalu dengan kakak yang sekarang?"

bukan dengan kalimat

❌ “Mengapa kamu tidak seperti si A, yang nilai raportnya selalu bagus?”

❌ ”Mengapa kamu tidak seperti adikmu?”

Kita, orang dewasa yang dipercaya untuk melejitkan “ _mental jawara_” anak, justru lebih sering memperlakukan mereka menjadi anak rata-rata, yang harus sama dengan yang lainnya.

_*MEMBUAT GUNUNG, BUKAN MERATAKAN LEMBAH*_

Ikan itu jago berenang, jangan habiskan hari-harinya dengan belajar terbang dan berharap terbangnya sepintar burung

Seringkali kalau ada anak-anak yang tidak menyukai matematika, kita paksakan anak untuk ikut pelajaran tambahan matematika agar nilainya sama dengan anak-anak yang sangat menyukai matematika. Ini namanya meratakan lembah. Anak akan menjadi anak yang rata-rata.

Burung itu jago terbang, apabila sebagian besar waktunya habis untuk belajar terbang, maka dalam beberapa waktu ia akan menjadi maestro terbang

Anak yang terlihat berbinar-binar mempelajari sesuatu, kemudian orangtuanya mengijinkan anak tersebut menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mempelajari hal tersebut, maka kita sedang mengijinkan lahirnya maestro baru. Ini namanya membuat gunung. Anak akan memahami misi spesifiknya untuk hidup di muka bumi ini.

_*ENJOY, EASY, EXCELLENT, EARN*_

Kita sebagai orangtua harus sering melakukan “ _discovering ability_” agar anak menemukan dirinya, dengan cara mengajak anak kaya akan wawasan, kaya akan gagasan, dan kaya akan aktivitas.

Sehingga anak dengan cepat menemukan aktivitas yang membuat matanya berbinar-binar ( *enjoy* ) tak pernah berhenti untuk mengejar kesempurnaan ilmu seberapapun beratnya ( *easy*) dan menjadi hebat di bidangnya ( *Excellent*).

Setelah ketiga hal tersebut di atas tercapai pasti akan muncul produktivitas dan apreasiasi karya di bidangnya ( *earn*).

_*ALLAH TIDAK PERNAH MEMBUAT PRODUK GAGAL*_

Tidak ada anak yang bodoh di muka bumi ini, yang ada hanya anak yang tidak mendapatkan kesempatan belajar dari orangtua/guru yang baik, yang senantiasa tak pernah berhenti menuntut ilmu demi anak-anaknya, dan memahami metode yang tepat sesuai dengan gaya belajar anaknya.

_*ANAK-ANAK TERLAHIR HEBAT, KITALAH YANG HARUS SELALU MEMANTASKAN DIRI AGAR SELALU LAYAK DI MATA ALLAH, MEMEGANG AMANAH ANAK-ANAK YANG LUAR BIASA*_

Salam Ibu Profesional,

/Tim Fasilitator Bunda Sayang/

📚 _Sumber bacaan:_
_Septi Peni Wulandani, Semua Anak adalah Bintang, artikel IIP, 2016_
_Abah Rama, Talents Mapping, Jakarta, 2016_
_Dodik Mariyanto, Belajar Cara Belajar, paparan seminar, 2016_            

Bahan referensi video:
1. Bentuk kecerdasan yang berbeda
https://youtu.be/bsJbApZ5GF0

2. Menggugat sistem pendidikan
https://youtu.be/TXqSmNk0aLc