Yeyyyy,,, kali ini saya mendapat penugasan ke Kendari, Sulawesi Tenggara tepatnya pada bulan April 2013. Seperti penugasan-penugasan sebelumnya, saya pun mencari tahu potensi pariwisata di daerah yang akan saya kunjungi ini. Peribahasa "Sambil Menyelam Minum Air" tampaknya sesuai untuk setiap perjalanan dinas saya karena selain menunaikan tugas di daerah tersebut, biasanya disempatkan pula untuk mengunjungi salah satu objek pariwisata di sana. Tentunya ada syarat dan ketentuan yang berlaku. Pertama, pekerjaan telah selesai dengan cepat sehingga bisa dimanfaatkan untuk refreshing ke objek-objek wisata tersebut walaupun hanya satu hari. Kedua, objek pariwisata tersebut bisa dijangkau dengan mudah. Ketiga tergantung siapa ketua yang memimpin penugasan. Well, saya selalu berharap syarat dan ketentuan tersebut bisa dipenuhi ketika saya bertugas di luar daerah Jakarta.
Setelah tanya-tanya ke mbah google dan mengingat-ingat memori di otak, akhirnya muncullah Wakatobi di otak saya. Sebuah objek wisata yang mengandalkan keindahan bawah lautnya yang di klaim sebagai surganya para dive master. Saya sempat berharap bisa mengunjungi tempat ini pada saat pekerjaan bisa selesai lebih cepat. Dan ternyata Alloh mengizinkan saya dan tim untuk mampir walaupun hanya satu hari. Alhamdulillah.
Kesempatan ini sebenarnya sudah ditawarkan sejak pertama kali kami datang. Teman kantor kami di Kendari menawarkan untuk mampir ke Wakatobi karena ada paket pekerjaan yang harus kami lihat di Pulau Buton. Kata mereka tanggung kalau sudah sampe ke Buton tapi tidak mampir ke Wakatobi. Padahal kami harus menempuh empat jam perjalanan dari Pulau Buton ke Wakatobi dengan menggunakan kapal feri. Tapi karena kesempatan yang langka untuk ke Wakatobi, maka akhirnya kami setuju untuk mampir ke Wakatobi setelah pekerjaan di Pulau Buton selesai.


Setelah hampir sekitar 30 menit mengurus check-in dan pembagian kamar, akhirnya kami menuju ke kamar kami masing-masing. Saya dan Mba Lasnita berada dalam satu kamar dan kami pun bergantian membersihkan diri dan istirahat sejenak sebelum makan malam. Kamar kami membelakangi pantai. Tapi terdapat balkon yang menghadap pantai sehingga bisa kami gunakan untuk melihat pantai atau sunrise.
![]() |
Kasuami |
Malam ini kami makan malam di restoran hotel. Dengan menu yang sudah dipesan sebelumnya, kami pun bersama-sama menikmati hidangan malam itu. Ada yang spesial pada makan malam kali ini yaitu ada menu makanan khas Wakatobi. Orang-orang menyebutnya "Kasuami". Namanya cukup unik untuk saya dan teman-teman saya. Ternyata bukan hanya namanya yang unik, tapi rasa nya juga unik. Kasuami sendiri terbuat dari singkong. Saya tidak begitu paham tentang cara pembuatannya, tapi bentuknya hampir sama seperti ketan putih dengan tekstur yang beda. Ada dua jenis Kasuami, yang pertama teksturnya kering dan yang kedua agak kenyal. Rasanya hampir mendekati hambar. Oleh karena itu, kami disarankan memakannya bersamaan dengan lauk. Mungkin Kasuami sendiri bisa mengganti fungsi nasi bagi masyarakat di sana.
Makan malam pun selesai, beberapa diantara kami masih ada yang mengobrol. Saya bersama Mba Lasnita, Mas Rifky dan Pak Nasrun memilih balkon restoran yang berada persis di pinggir pantai untuk mengobrol. Setelah hampir berjam-jam mengobrol ditemani semilir angin pantai malam itu, akhirnya kami memilih untuk beristirahat karena besok akan jadi hari yang menyenangkan. ^^
to be continued....
-Gayuh-
16042013
No comments:
Post a Comment