Pages

Saturday, March 31, 2018

Hari 3 Game Level 6 "Naik, Sempit, Diatas"

31 Maret 2018

Yeyyy long weekend kali ini Emir kedatangan Oma, Opa dan Onty nya dari Paguyangan. Daaaann agenda hari ini adalah menemani Oma belanja di Pasar Tanah Abang. Peer Bunda adalah ini kali pertama Emir ke Pasar Tanah Abang dan sepanjang pengalaman Bunda kesana, pasar itu tidak pernah sepi pengunjung. Jadi Bunda berdoa semoga saat Emir disana tetap anteng, nurut dan tetap stay digendongan Bunda atau Mbah.
.
Pukul 9 pagi kami sampai di pasar. Kami langsung menuju ke lantai 5 untuk mencari pakaian muslimah. Alhamdulillah di lantai 5 ini pengunjung tidak terlalu padat dan lorong-lorong untuk pejalan kali pun lumayan lebar. Jadi saat orang berpapasan masih tidak bertabrakan. Tapi ternyata setelah cukup lama berputar-putar mencari, Oma tak kunjung menemukan apa yang dicari. Akhirnya kami menuju lantai LG yang menyediakan pakaian muslimah juga.
.
Saat tiba di lantai LG, ternyata suasana lebih padat pembeli dan lorong-lorong jalan juga terasa lebih sempit. Emir pun mulai rewel saat kami berhenti di satu toko untuk memilih-milih. Dia ingin jalan terus dan terus. Saat jalan pun kami harus sesaat berhenti karena didepan kami juga berhenti karena berpapasan dengan orang dari arah seberang. Saat berhenti seperti ini, Emir selalu bilang, "ayooo jawann jawann (jalan jalan)." Bunda pun memberikan pengertian mengunakan bahasa Jawa yang artinya, "Sebentar ya Mir, nunggu depan jalan dulu. Emir sabar ya ini kan jalannya sempit tidak lebar."
Mungkin Emir belum tahu artinya sempit dan lebar. Tapi setidaknya dia belajar sempit dan lebar itu dari kondisi real di lapangan.
.
Setelah memutar-mutar lantai LG, kami berpindah ke lantai-lantai diatasnya. Awalnya kami menggunakan lift, tapi saat lift datang pasti sudah full kuota. Akhirnya kami memutuskan menggunakan ekskalator. Dannn Emir suka sekali menggunakan ekskalator sambil berpegangan. Tapi ternyata saat kami berhenti di 1 lantai, Emir minta terus naik. Dia merengek sambil bilang "naik naik ke atas" (dalam bahasa jawa). Sambil menunggu oma belanja, Bunda pun naik turun ekskalator demi Emir. Hehe. Kali ini memang Emir sudah mengerti tentang diatas dan naik. Ternyata mengenalkan matematika logis tidak hanya di rumah tapi bisa juga dipasar. Alhamdulilah

#hari3
#gamelevel6
#kelasbunsayiip
#ilovemath
#matharoundus

Friday, March 30, 2018

Hari 2 Game Level 6 "Panjang dan Pendek"

30 Maret 2018
Emir suka sekali dengan alat transportasi. Dia paling suka dengan mobil, kemudian pesawat, disusul kereta, perahu dan motor. Emir pun sudah mempunyai buku tentang pesawat (2 buah), kereta dan mobil. Tadi malam saat Emir membuka buku berjudul Kereta yang menceritakan jenis-jenis kereta yang pernah dan masih ada, Bunda mengenalkan Emir tentang panjang dan pendek kereta. Di salah satu halaman buku ada kereta yang pendek dimana hanya ada lokomotifnya saja dan ada kereta panjang yang merupakan jenis dari kereta cepat yang ada di Jepang dan Cina.

Bunda pun mengulang pertanyaan panjang pendek menggunakan media lain. Bunda mengambil pensil warna dan tutup boilpoint. Sebenarnya Bunda ingin menggunakan pensil yang pendek agar barang yang diperbandingkan sama jenisnya. Tapi karena tidak menemukan, akhirnya Bunda mengambil tutup bolpoin. Bunda memberi tahu Emir kalau tutup bolpoin itu pendek dan pensil itu panjang. Emir juga kadang benar menjawab kalau tutup bolpoin pendek dan pensil panjang. Tapi saat diulang lagi eh kebalik lagi.heheh

Alhamdulillah pelan-pelan ya mas tau tentang panjang pendek. Ternyata math isn't difficult to be found ya mas. Math around us... Yeyyyy

#hari2
#gamelevel2
#kelasbunsayiip
#ilovemath
#matharoundus

Thursday, March 29, 2018

Hari 1 “Besar dan Kecil”


Hari 1 “Besar dan Kecil”

Game Level  6 kali ini mengharuskan Bunda untuk bermain matematika logis bersama Emir. Berdasarkan materi di level 6 tentang Menstimulasi Matematika Logis Pada Anak, matematika bukan hanya soal angka dan hitungan namun ada juga hubungannya dengan kelogisan berpikir dan pemecahan masalah. Dari awal membaca materi ini Bunda udah berfikir keras, apa yang harus Bunda ajarkan kepada Emir tentang matematika. Sementara Emir baru memasuki umur 22 bulan dimana dia belum bisa mengenal angka. Tapi alhamdulillah ada pencerahan dari emak-emak kece di grup bunsay yang membuka pemikiran Bunda. ^^

29 Maret 2018
Kemarin setelah Bunda pulang kerja, Emir menyambut Bunda di depan rumah. Sambil melepas sepatu dan kaos kaki, Emir duduk dipangkuan Bunda. Tiba-tiba Emir menyeletuk, “Ada buwrung alit Bunda.” Bunda pun melihat ke arah burung yang disebut Emir. Ternyata benar ada burung kecil yang sedang singgah di kabel listrik depan rumah. Kemudian Bunda teringat bahwa ukuran suatu benda juga termasuk menstimulasi matematika logis. Akhirnya Bunda melanjutkan bertanya, “Burunge ageng nopo alit?” (burungnya besar apa kecil?) Emir yang masih melihat burung kembali bilang alit.
Bunda dan Ayah memang menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa ibu untuk Emir. Hal ini sengaja dipilih agar dia mengenal bahasa jawa dan mudah berkomunikasi dengan kakek neneknya di Purwokerto dan Paguyangan.
Kembali ke persoalan besar dan kecil, Emir sudah mengenal besar dan kecil sejak beberapa bulan yang lalu. Berawal dari koleksi mobil mainan Emir yang ada beberapa ukuran, maka Bunda mulai mengenalkan Emir mana yang temasuk mobil alit dan mobil angeng. Dia pun sudah bisa mengenali bahwa mobil yang sesungguhnya juga termasuk mobil angeng.
Ada cerita lain tentang besar dan kecil ini. Saat bermain di malam hari di depan TV. Emir mengajak Bunda untuk menggambar di kertas. Memang saat ini Emir sedang menyukai corat-coret menggunakan pensil dan bolpoin. Tembok, sofa dan beberapa barang sudah terkena coretan Emir. Seringnya, Emir meminta Bunda, Ayah dan Mbah untuk menggambar apa yang Emir minta. Kemarin Bunda menggambar beberapa gambar diantaranya TV, lonceng, kipas, dll. Bunda kembali menanyakan Emir, “gambar TV pundi Mir?”. Emir menjawab sambil  menunjuk gambar TV di kertas, “niki gambang TV alit”. Bunda kembali tanya, “gambar TV ageng pundi?”. Emir langsung menunjuk TV yang ada diruang tamu. Jadi Emir sudah tau ya mana benda yang kecil dan besar. Yeyyyy, alhamdulillah matematika benar-benar ada di sekitar kita yaa. Besok math apalagi ya mas??? 


#hari1
#gamelevel6
#kelasbunsayiip
#ilovemath
#matharoundus

Wednesday, March 28, 2018

Game Level 6 "Menstimulasi Matematika Logis Pada Anak"

Saatnya bermain kembali, sudah siap kan😊?

*game level 6*

❣ Matematika bukan hanya soal angka dan hitungan namun ada juga hubungannya dengan kelogisan berpikir dan pemecahan masalah.

💕 Matematika tersebar di sekitar kita, seperti saat hebohnya bersama anak-anak mencari sesuatu yang berbentuk bulat di dalam rumah, semua berlarian, melihat sekeliling dan berebutan menyebutkan benda yang ditemukannya.

💛 Atau kakak mulai kebingungan karena uang saku kian menipis, dan mencari jalan keluar untuk lebih hemat

💚 Atau saat indahnya si kecil memotong kue supaya cukup dibagi bersama kakak-kakaknya.

💙 Atau saat cerianya bersama anak-anak menghitung jumlah langkah kaki ke mesjid terdekat.

💜 Saat bunda mengklasiifikasi wadah bumbu di dapur, seterusnya, seterusnya dan seterusnya

❤ *yuuk, saatnya menemukan matematika di sekitar kita*❤

👨‍👩‍👧‍👦 Bagi yang sudah menikah dan memiliki anak, temukan matematika dalam aktivitas sehari-hari bersama ananda. Jadikan momen aha!!

🧕🏻💑Bagi yang belum menikah dan belum mempunyai anak temukan matematika dalam aktivitas harianmu sendiri, bersama teman atau pasanganmu

💞 _Mengikat makna, mengikat ilmu_

*Tuliskan* momen-momen seru yang terjadi setiap harinya, di blog (lebih disarankan) atau platform lainnya. Anda boleh menambahkan gambar atau video agar tulisan menjadi lebih menarik dan portofolio anda/keluarga semakin lengkap.

📌 Bagi anda yang menggunakan blog, berikan label:
IIP
KuliahBunsay
ILoveMath
MathAroundUs

📌Kirimkan tugas tantangan ke link :
https://bit.ly/2I7Zzy3 dan real time pengumpulan bisa dilihat di https://bit.ly/2purXmu

Pengiriman tantangan mulai tanggal 29 Maret - 14 April 2018

📌Gunakan hashtag
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

selamat bermain.

Cemilan Rabu "Menstimulasi Matematika Logis Pada Anak"

Camilan Rabu
28 Maret 2018

*Level 6: Menstimulasi Matematika Logis Pada Anak*

〰〰〰〰

🖥 *Otak Kanan dan Otak Kiri: Komputer Ajaib yang Menakjubkan* 🖥

Menurut Roger W Sperry, masing-masing belahan otak mempunyai fungsi yang berbeda.
Tugas otak kiri adalah untuk mengolah proses bahasa (verbal) termasuk kata-kata, logika, matematika, urutan, detail dan analisis.
Sedangkan tugas otak kanan terkait dengan proses nonverbal yang meliputi kreativitas, intuisi, irama, kesadaran ruang, imajinasi, warna dan seni.

🧠Otak Kiri
◀ berpikir secara berurutan
◀ belajar mulai dari bagian-bagian kemudian keseluruhan
◀ Lebih memilih sistem membaca fonetik
◀ Menyukai kata-kata, simbol, dan huruf
◀ Memilih *membaca subyek* terlebih dahulu
◀ Berbagi informasi berupa fakta yang berhubungan
◀ Menyukai instruksi yang berurutan secara detail
◀ Menginginkan struktur dan prediksi
◀ Spesialis di teks
◀ Suka menganalisa detail
◀ Termotivasi oleh rasa takut
◀ Lambat dalam mengambil kebutusan
◀ Canggih melihat masalah
◀ Efektif dalam mengambil alasan
◀ 1+1 = 2
◀ Fokus pada teknis kerja
◀ Cara pandang terbatas
◀ Cenderung mengontrol
◀ Serius
◀ Menghindari resiko

🧠Otak Kanan
▶ ​Berpikir secara simultan (serentak)
▶ Belajar mulai dari keseluruhan kemudian bagian-bagian
▶ Lebih memilih sistem membaca seluruh bahasa
▶ Menyukai gambar, grafik dan diagram
▶ Memilih *melihat subyek* terlebih dahulu
▶ Berbagi informasi tentang hubungan di antara segala sesuatu
▶ Memilih cara spontan dan mengalir
▶ Menginginkan pendekatan yang tak terbatas, baru dan mengejutkan
▶ Spesialis di konteks
▶ Berpikir besar dan suka mencipta
▶ Termotivasi oleh rasa ingin tahu
▶ Cepat dalam mengambil keputusan
▶ Canggih melihat solusi
▶ Efektif dalam melihat kesempatan
▶ 1+1 = terserah saya
▶ Fokus pada gambaran utuh rancangan kerja
▶ Cara pandang tak terbatas
▶ Cenderung menginspirasi
▶ Asyik
▶ Mengambil resiko

Tak ada yang lebih hebat di antara otak kanan dan otak kiri. Semuanya sama pentingnya bagi pertumbuhan anak-anak.

Kreativitas dan imajinasi yang dipacu oleh otak kanan akan membantu si kecil agar kreatif dan mandiri. Dengan begitu, ia akan lebih siap dan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan ataupun tuntutan di lingkungannya.

Sementara otak kiri akan mengarahkan anak dalam berpikir logis, linear dan teratur. Sehingga, ia akan mampu membuat analisa cerdas untuk menentukan prioritas dalam hidupnya.

_Sumber bacaan_
_Kusuma, Retno. Setiap Anak Berhak Menjadi Jenius. Ed. Muhamad Ilyasa, cet-1, Jakarta 2015. Bestari._

Math is Around Us

Apa sajakah kemampuan dasar matematika yang perlu ditumbuhkan pada anak-anak kita?

*Kemampuan mengelompokkan*
Dalam hal ini, anak diharapkan dapat mengelompokkan atau memilih benda berdasarkan jenis, fungsi, warna, maupun bentuk tertentu. Anak mampu mencari, mengumpulkan, meneliti, hingga menemukan sesuatu yang bersifat sama. Bunda dapat mengajak si kecil mengumpulkan benda-benda yang memiliki karakteristik yang sama, misalnya: ajaklah si kecil merapikan mainannya ke dalam beberapa kotak. Kotak pertama untuk lego, kotak kedua untuk mobil-mobilan, dan seterusnya.

Aktivitas lain yang bisa si kecil lakukan antara lain:
-mengelompokkan benda-benda di rumah yang memiliki warna yang sama.
-mengelompokkan benda-benda di rumah yang memiliki bentuk yang sama.
-memisahkan dua jenis benda (kacang, kancing, batu, kerang, dll) ke dalam dua wadah berbeda.
-dll

*Kemampuan menyusun*
Dalam hal ini, anak diharapkan mampu menyusun sesuatu secara urut. Misalnya, menyusun benda dari yang paling pendek hingga yang paling panjang, dari yang paling kecil hingga yang paling besar, dari yang paling tinggi hingga paling rendah, dan seterusnya.

Aktivitas yang bisa si kecil lakukan antara lain:
-Menyusun buku di rak buku dari yang paling tebal hingga paling tipis.
-Berbaris dengan kakak/adik dari yang paling rendah hingga paling tinggi.
-Menyusun piring dari yang paling besar hingga paling kecil
-dll

*Kemampuan Mengenal pola*
Dalam hal ini, anak diharapkan dapat mengenal dan menyusun pola-pola yang terdapat disekitarnya secara berurutan. Misalnya, Bunda meletakkan benda berwarna merah-kuning-merah-kuning secara horizontal. Lalu, pintalah si kecil untuk melanjutkannya. Benda berwarna apakah selanjutnya? Setelah memahami urutan dua pola, Bunda dapat menambahkannya menjadi tiga pola, dst.

Aktivitas yang dapat dilakukan bersama si kecil:
-meronce (sedotan, manik-manik, dll) sesuai dengan pola tertentu.
-menjepit magkuk dengan jepitan baju sesuai dengan pola tertentu.
-menjepit kertas dengan penjepit kertas sesuai dengan pola tertentu.
-dll

*Kemampuan Mengenal Ukuran*
Dalam hal ini, anak diharapkan dapat mengenal konsep berat-ringan, jauh-dekat, panjang-pendek, tinggi-rendah, dll.

Aktivitas yang dapat dilakukan si kecil antara lain:
-mengukur benda menggunakan jengkal jari tangan/penggaris.
-mengukur jarak menggunakan langkah kaki (misal jarak dari kasur ke lemari pakaian, jarak dapur ke ruang tamu, dll)
-menimbang bahan-bahan makanan saat akan membuat kue.
-mengukur tinggi badan dengan menyatukan balok mainan.
-dll

*Kemampuan Mengenal Geometri*
Anak diharapkan dapat mengenal dan menyebutkan berbagai macam benda, berdasarkan bentuk geometri dengan cara mengamati benda-benda yang ada di sekitarnya. Misalnya, lingkaran, segitiga, bujur sangkar, persegi panjang, oval, dll.

Aktivitas yang dapat dilakukan si kecil antara lain:
-membuat berbagai bentuk geometri menggunakan playdough.
-membuat berbagai bentuk geometri menggunakan stik es krim.
-membuat berbagai bentuk geometri menggunakan sedotan.
-dll

*Kemampuan Mengestimasi/Memperkirakan*
Dalam hal ini, anak diharapkan dapat memiliki kemampuan memperkirakan (estimasi) sesuatu. Misalnya, perkiraan terhadap waktu, luas jumlah, ataupun ruang. 

Aktivitas yang dapat dilakukan si kecil antara lain:
-menanam kecambah lalu mencatat durasi waktu pertumbuhannya. (berapa hari tumbuhnya?)
-memantulkan bola (anak menebak berapa kali pantulan bola yang tercipta jika dipantulkan tinggi? jika dipantulkan rendah?)
-memperkirakan luas buku dengan kepingan uang logam.
-memperkirakan jumlah sumpit dalam genggaman tangan.
-dll

*Kemampuan Mengenal Bilangan*
Salah satu konsep matematika yang paling penting dipelajari anak adalah pengembangan kepekaan bilangan. 

Bagaimanakah cara mengenalkan bilangan pada anak?

Dahulu, Dr Montessori mengamati banyak siswa yang kesulitan belajar matematika karena matematika diajarkan secara 'tradisional'. Anak-anak langsung dikenalkan oleh simbol angka melalui buku, teks, dan papan tulis sehingga matematika di mata mereka benar-benar abstrak. Oleh sebab itulah, Dr Maria Montessori membantu anak usia dini memahami dan membangun konsep matematika melalui alat-alat tertentu sehingga konsep yang abstrak tersebut menjadi jelas. Anak-anak mendapatkan pengalaman nyata sehingga mampu mengenal konsepnya secara konkret.

MATERI 6 MENSTIMULUS  MATEMATIKA LOGIS  PADA ANAK

_Institut Ibu Profesional_
_Kelas Bunda Sayang sesi #6_

*MENSTIMULUS  MATEMATIKA LOGIS  PADA ANAK*

Semua anak lahir cerdas, masing-masing diberikan potensi dan keunikan yang menjadi jalan mereka untuk cerdas di bidangnya masing-masing.  Dua macam kecerdasan dasar yang memicu munculnya kecerdasan yang lain adalah kecerdasan bahasa dan kecerdasan matematis logis. Dimana di dua kecerdasan ini banyak orangtua yang salah menstimulus, tidak paham tujuannya untuk apa, ingin anak-anaknya segera cepat menguasai dua hal tersebut, sehingga banyak diantara anak-anak BISA menguasai dua kecerdasan tersebut tetapi mereka TIDAK SUKA.  Sebagaimana kita ketahui di materi sebelumnya bahwa

" *Membuat anak BISA itu mudah, membuatnya SUKA baru tantangan* "

📌 *MATEMATIKA LOGIS*

Pada dasarnya setiap anak dianugerahi kecerdasan matematika logis. Gardner mendefinisikan kecerdasan matematis logis sebagai _kemampuan penalaran ilmiah, perhitungan secara matematis, berpikir logis, penalaran induktif/deduktif, dan ketajaman pola-pola abstrak serta hubungan-hubungan_.

Dapat diartikan juga sebagai *_kemampuan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kebutuhan matematika sebagai solusinya_*

Menurut Gardner ada kaitan antara kecerdasan matematika logis  dan kecerdasan bahasa. Pada kemampuan matematika, anak menganalisa atau menjabarkan alasan logis, serta kemampuan mengkonstruksi solusi dari persoalan yang timbul. Kecerdasan bahasa diperlukan untuk merunutkan dan menjabarkannya dalam bentuk bahasa.

📌 *CIRI-CIRI ANAK DENGAN KECERDASAN MATEMATIKA LOGIS*

a.  Anak gemar bereksplorasi untuk memenuhi rasa ingin tahunya seperti menjelajah setiap sudut

b. Mengamati benda-benda yang unik baginya

c.  Hobi mengutak-atik benda serta melakukan uji coba

d. Sering bertanya tentang berbagai fenomena dan menuntut penjelasan logis dari tiap pertanyaan yang diajukan.

e. Suka mengklasifikasikan berbagai benda berdasarkan warna, ukuran, jenis dan lain-lain serta gemar berhitung

Yang sering salah kaprah di dunia pendidikan dan keluarga saat ini adalah buru-buru menstimulus matematika logis anak dengan cara memberikan pelajaran berhitung sejak dini. Padahal berhitung adalah bagian kecil dari sekian banyak stimulus yang harus kita berikan ke anak untuk merangsang kecerdasan matematika logisnya.Dan harus diawali dengan berbagai macam tahapan  pijakan sebelumnya.

Yang perlu kita pelajari di Ibu Profesional adalah Bagaimana kita merangsang kecerdasan matematis logis anak sejak usia dini? Bagaimana kita menanamkan konsep matematis logis sejak dini? bukan buru-buru mengajarkan kemampuan berhitung ke anak.

📌 *STIMULASI MATEMATIKA LOGIS DI SEKITAR KITA*

🍂 *Bermain Pasir*
Dengan bermain pasir anak sesungguhnya belajar estimasi dengan menuang atau menakar yang kelak semua itu ada dalam matematika.

🍂 *Bermain di Dapur*

a.Saat berada di dapur, kita bisa mengenalkan konsep klasifikasi dan pengelompokan yang berkaitan dengan konsep logika matematika, misalnya dengan cara anak diminta mengelompokkan sayuran berdasarkan warna.

b. Mengasah kemampuan berhitung dalam pengoperasian bilangan sederhana, misalnya ketika tiga buah apel dimakan satu buah maka sisanya berapa.

c. Membuat bentuk-bentuk geometri melalui potongan sayuran.

d. Membuat kue bersama, selain dapat menambah keakraban dan kehangatan keluarga, anak-anak juga dapat belajar matematika melalui kegiatan menimbang, menakar, menghitung waktu.

🍂 *Belajar di Meja Makan*
Saat dimeja makan pun kita bisa mengajarkan pembagian dengan bertanya pada anak, misalnya supaya kita sekeluarga kebagian semua, roti  ini kita potong jadi berapa ya? Lalu bila roti sudah dipotong-potong, angkat satu bagian dan tanyakan seberapa bagiankah itu? Hal ini terkait dengan konsep pecahan.

🍂 *Belajar Memahami  Kuantitas*

a. ketika melihat akuarium, tanyakan berapa jumlah ikan hias di akuarium tersebut?

b.Ketika duduk di depan rumah atau sedang jalan-jalan, tanyakan berapa jumlah sepeda motor yang lewat dalam jangka waktu 1 menit?

🍂 *Belajar mengenalkan konsep perbandingan, kecepatan, konsep panjang dan berat*

a. Menanyakan pada anak roti mana yang ukurannya lebih besar, roti bolu atau  donat?

b. Mengenalkan dan menanyakan pada anak, mana yang lebih cepat,  mobil atau motor?

c. Mengenalkan dan menanyakan ke anak mana yang lebih tinggi  pohon kelapa atau pohon jambu?

d. Menanyakan ke anak mana yang lebih berat, tas kakak atau tas adik?

🍂 *Kegiatan di Luar Rumah*

a.Mengajak anak berbelanja
ketika kita mengajak anak berbelanja, libatkan ia dalam transaksi sehingga semakin melatih keterampilan pengoperasian seperti penjumlahan dan pengurangan.

b. Bisa juga dengan permainan toko-tokoan atau pasar-pasaran dengan teman-temannya.

c. Kita juga dapat memberikan anak mainan-mainan yang edukatif seperti balok-balok, tiruan bentuk-bentuk geometri dengan dihubungkan dengan benda-benda disekitar mereka  Ada bentuk-bentuk geometri seperti segitiga, segiempat, lingkaran, persegi panjang dan lain-lain. Pengenalan bentuk geometri yang baik, akan membuat anak lebih memahami lingkungannya dengan baik. Saat melihat roda mobil misalnya anak akan tahu kalau bentuknya lingkaran, meja bentuknya segiempat, atap rumah segitiga dan sebagainya.

d. Permainan Tradisional
Permainan-permainan tradisional pun dapat merangsang dan meningkatkan kecerdasan matematis logis anak seperti permainan congklak atau dakon sebagai sarana belajar berhitung, permainan patil lele, permainan lompat tali, permainan engklek dll.

e.Belajar Memecahkan Masalah ( problem solving) melalui mainan
Menyusun lego atau bermain puzzle adalah cara agar anak berlatih menghadapi masalah, tetapi bukan masalah sebenarnya, melainkan sebuah permainan yang harus dikerjakan anak. Masalah yang mengasyikkan yang membuat anak tanpa sadar dilatih untuk memecahkan sebuah masalah. Hal ini akan memperkuat kemampuan anak keluar dari masalah. Misalnya ketika sedang menalikan sepatu, anak akan berusaha menggunakan seluruh kemampuannya untuk menyelesaikan hingga tuntas.

Dengan memberikan stimulus-stimulus tersebut diharapkan anak akan menyukai pelajaran matematika karena matematika ternyata ada disekitar mereka dan mereka mengetahui tujuan belajar matematika. Dengan model stimulus ini anak-anak akan paham makna kabataku (kali, bagi, tambah, kurang) sebagai sebuah proses alamiah sehari-hari, bukan deretan angka yang bikin pusing. Mereka jadi paham bahwa :

*Menambah ➡ proses menggabungkan*

*Mengurangi ➡ proses memisahkan*

*Mengalikan ➡ proses menambah/menjumlahkan secara berulang.*

*Membagi ➡ proses mengurangi secara berulang.*

Tentu hal ini harus didukung dengan pola pengajaran matematika di  rumah dan di sekolah yang menyenangkan, kreatif, kontekstual, realistik, menekankan pada proses dan pemahaman anak dan problem solving (pemecahan masalah).

Kreatif dalam mengenalkan dan mengajarkan konsep matematika serta dengan berbagai macam permainan dan alat peraga yang menarik.

Dengan demikian matematika akan menjadi pelajaran yang menyenangkan dan ditunggu-tunggu.

_Salam Ibu Profesional_

/ _Tim Fasilitator Bunda Sayang_/

📚Sumber bacaan:

_Hernowo, Menjadi Guru yang Mampu dan Mau Mengajar dengan Menyenangkan, MLC, 2005_

_Howard Gardner, Multiple Intelligence,  Gramedia, 2000_

_Septi Peni Wulandani, Jarimatika, Mudah dan Menyenangkan, Kawan Pustaka, Agromedia, 2009_

Camilan Rabu *Materi #5 Menstimulasi Anak Suka Membaca*

🌴🌍🌴🌍🌴🌍🌴🌍🌴🌍

Camilan Rabu

*Materi #5 Menstimulasi Anak Suka Membaca*

➖➖

📝 *Menulis itu Bermanfaat dan Mudah* 📝

Menulis adalah tingkatan keahlian terakhir dalam bidang bahasa setelah mendengar, berbicara, dan membaca.
Menulis merupakan kegiatan mental dalam menciptakan ide dan gagasan yang mempunyai nilai dan manfaat.
Data beberapa penelitian menyebutkan betapa rendahnya budaya literasi di Indonesia, begitu pun dengan menulis.

Padahal, menurut penelitian Dr Pennebeker (1997), menulis mempunyai beberapa manfaat yaitu :

1⃣ *Menulis menjernihkan pikiranMenulis menjernihkan pikiran*

Saat memulai sebuah tugas yang rumit, cobalah untuk menuliskan pikiran dan perasaan Anda. Para ahli hipnotis profesional sering menggunakan teknik ini untuk mempercepat proses hipnotis.Pada dasarnya, mereka meminta klien mereka untuk menuliskan pikiran dan perasaan mereka pada saat itu. Saat klien mereka selesai menulis, ahli hipnotis ini meminta klien untuk merobek kertas yang mereka pakai dan membuangnya. Hal ini merupakan sebuah tindakan simbolis bagi penjernih pikiran.

2⃣ *Menulis mengatasi trauma yang menghalangi penyelesaian tugas-tugas penting*

Sesudah terjadinya sebuah kemelut yang besar, orang- orang cenderung dihantui kejadian tersebut. Dalam memikirkan trauma tersebut, orang-orang akan menggunakan kapasitas pikirannya yang terbesar. Oleh sebab itu,mereka akan menjadi pelupa dan tidak bisa memusatkan perhatian mereka pada pekerjaan-pekerjaan batu yang besar .

Menulis tentang trauma akan membantu dalam mengelola trauma, dengan demikian membebaskan pikiran untuk menangani tugas-tugas lain.

3⃣ *Menulis membantu dalam mendapatkan dan mengingat informasi baru*

Menulis catatan yang penuh pemikiran membantu  mendapatkan dan mengingat kembali gagasan-gagasan baru. Selain itu bisa membantu memberikan suatu kerangka yang bisa dipakai untuk memahami perspektif baru dan unik dari orang lain. Bahkan 
menulis tentang hal tersebut akan membuat gagasan-gagasan semakin jelas dan mudah untuk diingat.

4⃣ *Menulis membantu memecahkan masalah*

Menulis mendorong proses integrasi informasi, maka menulis bisa membantu memecahkan masalah-masalah yang rumit. Jika seseorang menulis dengan bebas tentang sebuah masalah yang rumit yang sedang ia hadapi, ia akan lebih mudah untuk mendapatkan pemecahannya.

Ada beberapa alasan untuk hal ini. Salah satunya adalah bahwa menulis memaksa orang-orang untuk memusatkan perhatian mereka lebih panjang pada satu topik tertentu daripada kalau mereka hanya memikirkannya. Menulis lebih lambat daripada berpikir. Setiap gagasan harus dipikirkan dengan lebih terperinci.

Menulis lebih bersifat "linier" daripada berpikir, yaitu bahwa menulis memaksa suatu gagasan untuk ditranskripkan sebelum gagasan lainya mulai dipikirkan.

5⃣ *Menulis bebas membantu kita ketika kita terpaksa harus menulis*

Menulis dengan bebas tentang apa yang Anda pikirkan dan rasakan, bisa membebaskan kemampuan menulis Anda. Bahkan, penulisan bebas bisa berguna sebagai landasan bagi sebuah rancangan kasar sebuah tulisan formal.

Menulis bisa menjadi sebuah kemampuan yang sangat berharga dalam mempelajari dan menghadapi dunia. Pada kesempatan yang tepat, menulis bisa meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Meskipun bukan suatu obat yang serba manjur, penggunaan kegiatan menulis secara bijaksana bisa memperbaiki kualitas kehidupan sebagian besar dari kita.

Memang disadari, menulis merupakan kata kerja aktif yang membutuhkan upaya lebih dibanding kemampuan literasi lainnya. Namun bukan menjadi alasan meninggalkan budaya menulis.

*Berikut ini langkah-langkah yang bisa dilakukan agar menulis menjadi lebih mudah :*

1. Mulai menulis dengan benar
2. Menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar
3. Membaca lebih banyak
4. Pelajari teknik menulis
5. Konsisten menulis

Tidak ada istilah terlambat dalam menulis. Andrea Hirata yang bukunya menjadi _best seller_ misalnya, mulai menulis pada usia 40 tahun. 
Jadi, mulai menulis lah saat ini juga.

🌸 _"Ketika sebuah karya selesai ditulis, maka pengarang tak mati. Ia baru saja memperpanjang umurnya lagi"_ Helvy Tiana Rosa

➖➖

Sumber bacaan :

Quantum Writing: Cara Cepat nan Bermanfaat untuk Merangsang Munculnya Potensi Menulis. Hernowo. 2003.

Mengikat Makna Update : Membaca dan Menulis yang Memberdayakan. Hernowo 2009.

Cara Menulis Mudah. Saidulkarnain Ishak 2014.

https://www.goodreads.com/book/show/6454796-quantum-writing

🌴🌍🌴🌍🌴🌍🌴🌍🌴🌍

Monday, March 26, 2018

Aliran Rasa Game Level 5

Tantangan game level 5 ini membuat saya semangat sekali. Tema tantangan ini adalah membuat anak gemar membaca dan membuat pohon literasi. Setiap selesai membaca 1 buku, kita dapat menambah daun di pohon literasi tersebut. Bunda semangat sekali membuat konsep pohon literasi ini. Awalnya ingin menggambar pohon di kertas karton dan membuat daun dari kertas berwarna hijau. Tapi konsep kemudian berubah menjadi pohon literasi yang terbuat dari ranting bekas yang Bunda cari di sekitar rumah. Daunnya Bunda bikin dari kertas berwarna hijau yang di lubangi dan digantung di salah satu ranting.
.
Dengan ketersediaan buku Emir yang masih tergolong sedikit, Bunda hanya membacakan 1 hari 1 buku untuk Emir. Alhamdulillah Emir suka sekali melihat gambar-gambar yang ada di buku. Karena diusianya masih belum tertarik membaca, maka sebagian besar waktu membaca diganti dengan mengenalkan gambar-gambar di buku tersebut. Tapi Bunda tetap membacakan narasi yang ada di buku-buku Emir.
.
Sayang sekali program 1 hari 1 buku tidak bisa dilakukan oleh Bunda dan Ayah. Bunda hanya sempat membaca beberapa lembar buku setiap hari yang sedang Bunda baca yaitu buku Khadijah. Sementara Ayah ikut program ini dengan bacaan-bacaan Al Qurannya. Jadi daun-daun Ayah berasal dari bacaan Al Qurannya dan Bunda berasal dari 1 buku dan 1 surah di Al Quran.
.
Sebenarnya Bunda sudah rutin praktek dan submit nulis. Tapi saat mau nulis untuk hari ke-7, Bunda ketiduran. Masyaa Alloh rasa nya benar-benar sedih. Seperti kehilangan target. Walaupun dalam hati Bunda bertekad untuk tetap semangat, tapi ternyata semangat nulisnya tetap turun. Alhamdulillah, target 10 hari tetap bisa tercapai walaupun badge OP belum bisa dicapai.
.
Semoga setelah game ini, kami tetap semangat membaca. Aamiin
.

Friday, March 16, 2018

Hari 10 Game Level 5 "Fin's Fire Engine"

Hari 10 Game Level 5 "Fin's Fire Engine"
.
Kemarin Emir dipinjami buku dari Mas Farand dan Mas Jay. Saat pulang kerumah, Bunda langsung membuka buku-buku itu di depan Emir. Emir pun langsung exited melihat buku yang banyak sekali gambarnya itu. Semua buku dibuka satu persatu. Tapi yang paling dia suka adalah buku berjudul Fin's Fire Engine. Buku ini berbahasa inggris, boardbook dan cover buku nya ada gambar roda mobil pemadam kebakaran. Jadi keseluruhan buku ini bercerita tentang pemadam kebakaran. Sepertinya Emir suka karena bukunya berbentuk seperti mobil. Selain itu buku ini juga banyak terdapat gambar benda-benda yang Emir suka. Jadilah seperti biasa, Bunda dan Emir malah mengabsen gambar benda-benda di buku itu. Dan sebagian besar Emir sudah tahu seperti gambar pesawat, helikopter, burung, api, roda dsb. Ada beberapa gambar yang belum familiar, dan dia langsung bertanya, "ini apa?”. Bunda pun menjawab ini lonceng, prosotan dll. Setelah puas melihat-lihat isi buku, Emir malah memainkan buku itu seperti mobil. Dia mendorong buku itu kedepan dan kebelakang. Senangnya Bunda, Emir bisa berimaginasi dengan buku itu.hehe.
.
Bagaimana progres Bunda dan Ayah di pohon literasi ini? Jauh sekali dari Emir. Tapi setiap hari Bunda usahakan melanjutkan membaca buku Khadijah dan membaca QS Al Kahfi dihari jumat ini. Kalau Ayah masih setiap hari membaca Al Quran dan QS Al Kahfi untuk hari jumat ini. Alhamdulillah....
.
Sekian dulu report di hari 10 ini,, maafkan ya Emir, kali ini Bunda submit tugasnya lompat-lompat. Kita perbaiki ditantangan selanjutnya ya mas. Semangattt 💪💪💪
.
#hari10
#tantangan10hari
#gamelevel5
#kelasbunsayiip
#forthingstochangeimustchangefirst

Monday, March 12, 2018

Hari 9 Game Level 5 "Kereta Api"

10 Maret 2018

Weekend adalah waktu yang sangat berharga bagi Bunda karena bisa membersamai Emir fullday. Seperti hari ini, tiba-tiba Emir mengambil buku Pesawat dan Kereta Api dari rak buku dan membawanya ke depan TV. Jadi area depan TV adalah ruang bermain Emir. Jadi semua aktivitas bersama Emir hampir dilakukan diruangan ini.
.
Karena Emir belum pernah membaca buku Kereta Api, Bunda memilih buku itu untuk dibacakan kepada Emir. Awalnya Emir tidak mau dan meminta membuka buku Pesawat. Tapi Bunda tetap membuka buku kereta api dan mulai menceritakan dengan nada yang membuat Emir tertarik. Bunda bilang, "wahh ini keretanya panjang yaa. Ada rel nya. Keretanya warna merah, kuning dsb."
Dan alhamdulillah Emir tertarik melihat gambar kereta dan terus ingin membuka halaman-halaman selanjutnya untuk melihat jenis-jenis kereta yang lainnya. Bunda mendapat ilmu baru ni untuk membuat Emir tertarik membaca buku. Hehe.
.
#hari9
#tantangan10hari
#gamelevel5
#kelasbundayiip
#forthingstochangeimustchangefirst

Saturday, March 10, 2018

Hari 8 Game Level 5 "Mengenal Perkembangan Pesawat"

9 Maret 2018

Ternyata terlambat posting sehari mempengarungi semangat untuk posting dihari selanjutnya. Walaupun praktek membacanya sudah konsisten, tapi ketika sampai malam belum bisa posting karena urusan dalam negeri (aka rumah tangga) belum selesai, maka dalam hati pun sudah pasrah, ah besok juga nda papa postingnya. Pun masih bisa mengejar posting 10 hari. Ini masih jadi kelemahan Bunda, kalau target sudah tak ada, maka semangat pun bisa mengendor. Tp alhamdulillah semangat mengenalkan budaya membaca kepada Emir masih belum padam. Seperti tadi malam, Emir mengambil sendiri buku Pesawat dan Kereta yang ada di rak buku. Bunda memlihin membacakan isi buku pesawat karena Emir suka sekali pesawat. Jadi buku ini berisi evolusi pesawat dari waktu ke waktu. Dari pesawat yang masih menggunakan baling-baling, sampai pesawat jet seperti sekarang ini. Karena Emir suka sekali kipas, maka saat melihat pesawat baling-baling, dia akan mengira itu adalah kipas. Bunda harap dengan mengenalkan jenis-jenis pesawat, dia akan lebih tertarik dengan pesawat. Siapa tahu bisa seperti BJ Habibie yang mengembangkan industri pesawat di Indonesia. Aamiin
.
Oiya Bunda dan Ayah kemarin berhasil membaca QS Al Khafi seperti rutinitas pada hari jumat sebelumnya.
.
#hari8
#tantangan10hari
#gamelevel5
#kelasbunsayiip
#forthingstochangeimustchangefirst

Thursday, March 8, 2018

Hari 7 Game Level 5 "Mobil"

8 Maret 2018

Bunda sedih sekali ketika dini hari tadi kebangun pukul 01.00. Lewat sudah submit tugas hari ketujuh karena ketiduran ketika menidurkan Emir. Padahal saat nenenin Emir, Bunda ingin saat selesai langsung nulis di blog dan submit. Tapi qadaralloh Bunda bangun pukul 01.00. Jadi baru sekarang bisa nulis dan submit tugas hari ketujuh.
.
Kemarin siang, saat istirahat kantor, Bunda sengaja ke gramedia untuk menambah koleksi buku Emir. Soalnya stock buku yang Emir baca dirumah sudah habis. Bunda membeli 3 buku ttg transportasi yaitu mobil, pesawat dan kereta. Buku ini dilengkapi dengan narasi dan gambar dimasing-masing halamannya.
.
Semalam saat dirumah, Bunda langsung membuka buku-buku tadi di depan Emir. Karena Emir suka sekali dengan ketiga alat transportasi diatas, maka dia gembira sekali saat melihat cover buku-buku tersebut. Dia pun meminta semuanya dibuka. Bunda pun membuka mobil dan menceritakan narasi yg ada di dalamnya. Buku mobil ini menceritakan jenis-jenis mobil dan karakteristiknya dari jaman dulu sampai jaman now. Emir pun suka sekali melihat gambar-gambar mobil di buku itu. Dia sibuk membolak-balik halaman demi melihat bentuk lain dari mobil yang biasa dia lihat.
.
Alhamdulillah, walaupun belum fokus mendengarkan narasi yang dibaca, Bunda ganti narasi itu dengan bahasa Bunda sendiri. Jadi Bunda mengenalkan jenis-jenis mobil dan bagian-bagian yang ada di mobil. Dengan begini Emir lebih tertarik. Jadi, besok kita lanjut pesawatatau kereta ya mas
.
#hari7
#kelasbunsayiip
#tantangan10hari
#gamelevel5
#forthingstochangeimustchangefirst

Tuesday, March 6, 2018

Hari 6 Game Level 5 "Sapi"

Malam ini, Emir kembali Bunda ajak membaca buku. Buku yang dibaca berjudul Sapi si Pendiam yang Banyak Manfaatnya. Seperti biasa, ketika Bunda hendak membacakan narasi per halaman, Emir sudah menunjuk-nunjuk gambar sapi  di halaman tersebut. Tak lama kemudian Emir bosan dengan buku sapi. Iya pun kembali membuka buku seri laut yang ada disampingnya.
.
.
Bunda kembali mengajak Emir membaca buku Sapi dan menceritakan manfaat sapi tersebut. Tapi kemudian dia lebih memilih membuka buku laut dan menunjuk-nunjuk ikan-ikan yang ada di dalamnya.
.
Untuk progress Bunda dan Ayah dalam membaca, kami masih melanjutkan tadarus Al Quran setiap harinya.
.
#hari6
#tantangan10hari
#kelasbunsayiip
#gamelevel5
#forthingstochangeimustchangefirst

Monday, March 5, 2018

Hari 5 Game Level 5 "Ayam si Pabrik Telor yang Cerewet"

Hari 5 Game Level 5 "Ayam si Pabrik Telor yang Cerewet"
5 Maret 2018
.
Malam ini, jadwalnya Bunda membacakan buku berjudul Ayam si Pabrik Telor yang Cerewet. Saat Bunda sedang makan malam sambil menemani Emir main di depan tivi, tiba-tiba Emir mengambil buku Nabi Muhammad SAW yg ada di meja. Akhirnya Bunda langsung mengambilkan buku ayam yg ada di rak buku agar Emir buka-buka dulu.
Setelah selesai makan, Bunda menemani Emir membaca buku ayam. Emir suka sekali dengan ayam. Jika melihat atau mendengar suara ayam berkokok, Emir langsung menyebut "Ayam" dan mencari dimana suara ayam itu berasal. Itulah kenapa Bunda membeli buku ayam ini.
.
Seperti biasa, Bunda membacakan narasi yang ada di tiap-tiap halaman dimana narasi itu juga didukung ilustrasi gambar. Emir pun lagi-lagi fokus pada gambar yang ada di buku. Ada gambar ayam berbagai jenis, bunga, kakak, ibu, lampu, ayam goreng dsb. Walaupun belum begitu mengerti narasi cerita, tapi sebenarnya buku ini menceritakan banyak sekali tentang ayam. Ada asal-usul ayam, jenis-jenis ras ayam, dan manfaat ayam dari daging, bulu hingga kotoran. Mudah-mudahan nanti kalau Emir sudah mengerti, Emir akan tertarik membaca isi dari buku ini.aamiin
.
Tak selang beberapa lama, Emir pun mulai beralih ke mainan lain. Bunda berhasil membacakan beberapa halaman saja.
.
Bagaimana progres Bunda dan Ayah?hehe. Ayah masih tetap membaca Al Quran dan Bunda masih stuck di buku Khadijah, hanya menambah beberapa halaman. Akhirnya Bunda ikut seperti Ayah saja. Pohon literasi Bunda ditambah bacaan Al Quran saja.hihi.
.
#hari5
#gamelevel5
#tantangan10hari
#kelasbunsayiip
#forthingstochangeimustchangefirst

Sunday, March 4, 2018

Hari 4 Game Level 5 "Ustman yang Dermawan"

Hari 4 Game Level 5 "Ustman yang Dermawan"
4 Maret 2018
.
Hari ini, Bunda ajak Emir membaca buku Ustman yang Dermawan. Dari pagi sampai siang, Bunda hampir lupa mengajak Emir membaca karena Emir tidur dari jam 9 pagi sampai jam 11.30 siang. Setelahnya, kami makan siang di luar. Sesampainya dirumah, saat hujan kami memilih berkumpul di atas tempat tidur. Setelah nenen, Bunda ambilkan buku Ustman. Karena sudah sering membuka-buka buku itu, Emir pun masih fokus pada gambar yang ada di buku. Dia mencari gambar unta, kuda, pohon, kakak (gambar anak anak), dll. Bunda pun kembali mencoba membacakan narasi disetiap halaman. Buku ini menceritakan kisah Ustman ra yang merupakan khalifah ketiga yang dermawan. Dengan ilustrasi yang menarik, setia halaman berisi narasi dan ilustrasi yang menceritakan kisah Ustman ra. Selain dermawan, Ustman ra juga seorang yang ikut berjuang dalam setiap pertempuran. Ustman ra berjasa dalam mengumpulkan seluruh surah Al Quran dalam masa kepemimpinannya.
.
Begitu mulia para sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW. Bunda berharap dengan mengenalkan kisah-kisah Nabi dan sabahatnya sedari dini, Emir bisa tumbuh menjadi orang yang soleh dan berakhlak baik. Aamiin.
.
#hari1
#tantangan10hari
#gamelevel 5
#kelasbunsayiip
#forthingstochangeimustchangefirst

Saturday, March 3, 2018

Hari 3 Game Level 5 "Nabi Muhammad SAW"

Hari 3 Game Level 5 "Nabi Muhammad SAW"
3 Maret 2018
.
Tadi malam saat jam bermain, Bunda ajak Emir membaca buku berjudul Nabi Muhammad SAW. Buku ini sudah dibaca Emir berkali-kali, tapi tetap saja yang menarik hati Emir ya gambar yang di buku itu. Karena waktu yang sudah agak malam saat membaca, akhirnya Bunda hanya membaca narasi di beberapa lembar saja. Selebihnya Emir membolak-balik halaman buku untuk mencari gambar yang dia suka.
.
Siang ini,, saat Emir asik bermain di depan tv, Bunda kembali mengajal Emir membaca buku yang sama agar Bunda menyelesaikan semua cerita dimasing-masing halaman. Tapi tetap saja saat halaman keempat, Emir sudah meminta membalik ke halaman yang ada gambar kambing dan unta. Alhamdulillah, karena buku nya board book jadi tidak perlu khawatir bukunya sobek. Walaupun Bunda menambah beberapa halaman yang dibaca, ternyata Emir tetap saja mencari gambar-gambar yang menarik. Hehe
.
Lain Emir lain Bunda dan Ayah. Bunda masih stuck di buku Khajidah ra. Sementara Ayah, masih rajin menambah bacaan Al Quran surah Ali Imron sampau  ayat 83.
.
#hari3
#tantangan 10hari
#kelasbunsayiip
#gamelevel5
#forthingstochangeimustchangefirst

Friday, March 2, 2018

Hari 2 Game Level 5 "Rio Si Pesawat Terbang"

Hari 2 Game Level 5 "Rio Si Pesawat Terbang"
2 Maret 2018
.
Tadi sore sepulang kerja, seperti biasa Emir minta nenen. Ternyata disebelah Bunda ada buku hewan laut yang mengagumkan. Sambil nenen, Bunda buka halaman bergambar ikan nemo dan bertanya ini gambar apa mir? Emir langsung melepas nenennya dan bilang nemoooo😀. Kemudian Bunda bertanya gambar ikan hiu, ternyata Emir masih mengenalnya sebagai ikan saja. Hihi
.
Malam harinya setelah makan malam, kami biasa bermain di depan tivi. Kali ini Bunda ambilkan buku  Rio Si Pesawat Terbang. Buku ini bercerita tentang rio sebagai pesawat terbang yang tidak mendengarkan nasihat gurunya untuk tidak latihan terbang karena ada awan hitam. Rio pun latihan terbang karena dia hanya melihat awan hitamnya sedikit. Tapi ternyata tak lama kemudian hujan turun sangat lebat. Dia pun tersangkut di pohon. Akhirnya pak gurunya lah yang menolong Rio. Walaupun Emir belum bisa mencerna maksud dari cerita ini, tapi Bunda tetap membacakan narasi di bukunya. Kalau Emir maahh yang diingat hanya gambar yang ada di buku itu. Alhamdulillah, buku ini langsung dibaca sampai selesai.
.
Bagaimana dengan project membaca buku Bunda dan Ayah? Bunda masih stuck di satu judul Khadijah, hanya menambah beberapa halaman. Sementara Ayah, hari ini membaca surat Al Kahfi sampai selesai.
.
#hari2
#tantangan10hari
#gamelevel5
#forthingstochangeimustchangefirst
#kelasbunsayiip

Thursday, March 1, 2018

Hari 1 Game Level 5 "Hewan Laut Yang Menakjubkan"

1 Maret 2018

Sejak tantangan level 5 dipublish di wa grup Bunsay #3 Depok, saya sudah semangat membayangkan melakukan tantangan kelima ini. Fokus tantangan ini adalah menstimulasi anak membaca dengan melibatkan orang tua. Jadi kami ditugaskan untuk membuat pohon literasi dan setiap harinya kami harus membiasakan membaca buku bersama anak. Satu buku yang berhasil dibaca oleh masing-masing anggota keluarga, nanti akan menambah satu daun di pohon literasi. Yang membuat seru untuk saya adalah saya semangat sekali memikirkan konsep pohon literasi. Awalnya hanya ingin menggambar pohon di kertas karton besar dan diwarnai coklat. Kemudian bentuk daunnya dari kertas warna hijau yang ditempel. Persiapan saya dan Emir pun cukup seru. Saya sengaja ke toko buku membeli pensil warna dan kertas karton. Tapi karena satu dan lain hal, sy kepikiran untuk menempel karton di papan yang kokoh. Niatnya sepulang kantor mampir lagi ke Gramedia, tapi karena sudah terlalu sore, akhirnya saya niatkan membeli kertas karton dan peralatan lainnya di fotocopy dekat rumah. Papan yang ingin dibeli di Gramedia pun bisa diganti dengan papan triplek yang dibeli di tukang kayu yang saya lewati saat jalan pulang.
.
Sesampainya dirumah, setelah selesai makan malam. Saya membuka semua peralatan di depan TV. Emir pun tak lupa diajak. Dia sangat bersemangat ketika kertas karton dan pensil warna dibuka. Hasilnya, sy pun agak kerepotan menempel kertas karton ke papan. Tapi dengan usaha mengalihkan Emir ke sisi yang satunya, akhirnya kertas karton pun berhasil ditempel.
.
Tantangan selanjutnya adalah ketika saya ingin menggambar pohon di kertas. Emir yang sudah memegang pensil warna pun langsung berkreasi di atas kertas. Jadilah pohon literasi yang penuh coretan warna-warni Emir.
.
Setelah agak bosan menggunakan pensil warna, sy ajak Emir membaca buku yang dibeli tadi di toko buku. Judulnya Aku Senang Mengenal Hewan Laut yang Mengagumkan. Bukunya masih lebih banyak gambar, karena di usia Emir yg pas 21 bulan, Emir masih tertarik dengan gambar yang ada di buku. Dann hewan yang dikenal Emir adalah ikan nemo yang ternyata mempunyai nama Indonesia ikan gendut. Duhh jadi berasa disebut. Uppss ehhh...😀😀
.
Saya pun membacakan narasi yang ada digambarnya dengan disertai pertanyaan 'ini gambar apa?' Jika Emir tahu, dia akan menjawab dengan benar, contohnya nemo dan kura-kura. Jika belum tahu, dia akan menjawab dengan menyebut benda yang mirip hewan tersebut.
.
Belum sampai ke halaman terakhir buku, Emir sudah bergerak meminta bermain yang lainnya. Sepertinya hanya sampai setengah buku saja. Alhamdulillah, bisa membaca buku bersama Emir.
.
Untuk saya pribadi masih membaca satu buku yang belum selesai, yaitu Khadijah, Cinta Sejati Rasululloh. Sementara Ayah, untuk saat ini hanya membaca Al Quran saja. Belum menambah membaca buku-buku yang lain.
.
Sekian cerita hari ini. Mudah-mudahan besok bisa menambah judul buku bacaan.

#hari1
#tantangan10hari
#gamelevel5
#kelasbunsayiip
#forthingstochangeimustchangefirst

Tantangan Level 5

🍃🍃🍃🍃🍃🍃
*Tantangan level 5*

Iqra! Bacalah! Perintah Tuhan pertama kali ini mengingatkan bahwa membaca merupakan sebuah proses penting mengenal diri.

Membaca merupakan jembatan ilmu, makanan bagi otak, dan melatih imajinasi. Serta banyak lagi manfaat dari membaca.

Yuk jadikan diri kita teladan bagi anak dan keluarga!

🍀 _Jadilah teladan_

✅ Jadwalkan _family reading time_
Membacalah dengan anggota keluarga
✅ Buatlah pohon literasi untuk masing-masing anggota keluarga, rimbunkan pohon tersebut dengan judul buku yang telah dibaca.
✅ Diskusikan dengan anggota keluarga tentang buku yang telah dibaca, gunakan untuk menambah pengetahuan dan merekatkan hubungan dengan anggota keluarga yang lain.

👨‍👩‍👧‍👦 *Bagi yang sudah memiliki anak*

📖Jadilah ibu teladan, bacakan buku bersama anak (sesuai dengan tahapan usia anak)
📸Dokumentasikan kegiatan membaca anda
🗒Tempelkan judul buku yang telah dibaca pada pohon literasi

👫 *Bagi anda yang belum memiliki anak*

📖 Membacalah!
📸 Dokumentasikan kegiatan membaca tersebut.
Diskusikan dengan pasangan mengenai buku tersebut.
🗒Tempelkan judul buku yang telah dibaca pada pohon literasi.

👩‍💼 *Bagi anda yang belum menikah*

📖 Membacalah!
📸 Dokumentasikan kegiatan membaca tersebut
🗒 Rimbunkan pohon literasi anda sesuai dengan judul buku yang telah dibaca.

❗Gunakan hastag
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingsToChangeIMustChangeFirst

❗Bagi anda yang menggunakan blog, tambahkan label:

*bunda sayang*
*ibu profesional*
*for things to change, I must change first*

⏳ Periode tantangan :
1-17 Maret 2018

Kirimkan melalui :
Link pengumpulan
http://bit.ly/2CJ2dHC

Link real time
http://bit.ly/2t4iTKb

Selamat menikmati keseruan bersama keluarga

Materi 5 "Menstimulasi Anak Suka Membaca"

_Institut Ibu Profesional_
_Kelas Bunda Sayang_
_Materi ke #5_

_*MENSTIMULASI ANAK SUKA MEMBACA*_

🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹

Mari  kita mulai dengan bermain peran terlebih dahulu. Bayangkan kita adalah seorang dewasa dengan bahasa yang kita gunakan sehari-hari adalah bahasa Indonesia,   belum pernah mengetahui bahasa mandarin  kemudian tiba-tiba kita diberi Koran berbahasa mandarin dengan tulisan mandarin semua. Apa yang kebayang di benak kita semua?

Pusing?  Tidak tahu maksudnya? Lalu kita hanya melihat-lihat gambarnya saja?

Hal tersebut akan sama halnya dengan anak-anak yang belum dibiasakan mendengarkan berbagai dialog bahasa ibunya, belum belajar berbicara bahasa ibunya dengan baik, tiba-tiba dihadapkan dengan berbagai cara belajar membaca bahasa ibunya tersebut yang berisi dengan deretan-deretan huruf yang masih asing di benak anak, diminta untuk mengulang-ngulangnya terus menerus dengan harapan anak bisa cepat membaca.

🍒 *KETRAMPILAN BERBAHASA*

Sebelum lebih jauh membahas tentang teknik menstimulasi anak membaca kita perlu memahami terlebih dahulu tahapan-tahapan yang perlu dilalui anak-anak dalam meningkatkan ketrampilan berbahasanya.

_Tahapan tersebut adalah sebagai berikut :_
a. Keterampilan mendengarkan (listening skills)
b. Ketrampilan Berbicara (speaking skills)
c. Ketrampilan Membaca (reading skills)
d. Ketrampilan Menulis (writing skills)

Keempat tahapan tersebut di atas harus dilalui terlebih dahulu secara matang oleh anak. Sehingga _anak yang BISA MENDENGARKAN (Menyimak) komunikasi orang dewasa di sekitarnya dengan baik, pasti BISA BERBICARA dengan baik,_ selama organ pendengaran dan organ pengecapnya berfungsi dengan baik.

Mendengarkan dan berbicara adalah tahap yang sering dilewatkan orangtua dalam menstimulasi anak-anaknya agar suka membaca. Sehingga hal ini mengakibatkan _anak yang BISA MEMBACA, belum tentu terampil  mendengarkan dan berbicara dengan baik_ dalam kehidupan sehari-harinya. Padahal dua hal ketrampilan di atas sangatlah penting.

Banyak orang dewasa yang menggegas anaknya untuk bisa cepat-cepat membaca, padahal _Anak yang BISA BERBICARA dengan baik, pasti akan BISA MEMBACA dengan baik_, tetapi banyak yang mengesampingkan 2 tahap sebelumnya.

Pertanyaan selanjutnya mengapa banyak anak bisa membaca tetapi sangat sedikit yang menghasilkan karya dalam bentuk tulisan, bahkan diantara kita orang dewasapun sangat susah menuangkan gagasan-gagasan kita, apa yang kita baca, kita pelajari dalam bentuk tulisan?

Padahal  kalau melihat tahapan di atas _anak yang BISA MEMBACA dengan baik pasti akan BISA MENULIS dengan baik._

Mengapa? Karena selama ini anak-anak kita hanya distimulus untuk BISA membaca tidak SUKA MEMBACA. Sehingga banyak diantara kita  BISA MENULIS huruf (melek huruf) tetapi tidak bisa menghasilkan karya dalam bentuk tulisan (MENULIS KARYA)

Terbukti  berdasarkan survey UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia baru 0,001 persen. Artinya dalam seribu masyarakat hanya ada satu masyarakat yang memiliki minat baca. Berdasarkan studi "Most Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca.

Padahal  program membaca  ini tidak hanya digencarkan oleh pemerintah dalam program literasinya, melainkan juga sudah diperintahkan di dalam salah satu kitab suci agama yang sebagaian besar dianut oleh bangsa Indonesia. Disana tertulis IQRA’(bacalah), perintah membaca adalah perintah pertama sebelum perintah yang lain turun.

Mengapa kita perlu membaca? Biasanya jawabannya klise yang muncul adalah agar kita bisa menambah wawasan kita, bisa membuka cakrawala dunia dll. Jawaban di atas baik, tapi ada yang kita lupakan tentang tujuan  membaca ini yang jauh lebih penting, yaitu agar anak-anak kita lebih mengenal pencipta-Nya, karena membaca akan lebih membuat anak-anak  mengenal “siapakah dirinya”, maka disitulah dia mengenal siapa Tuhannya.

🍒 *MENSTIMULASI ANAK SUKA MEMBACA*

Sekarang kita akan belajar bagaimana tahapan-tahapan agar anak-anak kita SUKA MEMBACA tidak hanya sekedar BISA. Agar ke depannya mereka SUKA MENULIS.

Kita akan memulai dengan berbagai tahap keterampilan Berbahasa.

👂🏻 *TAHAP MENDENGARKAN* 👂🏻

a.    Sering-seringlah berkomunikasi dengan anak, baik saat mereka di dalam kandungan, saat mereka belum bisa berbicara dan saat mereka sudah mulai mengeluarkan kata-kata dari mulut kecilnya.

b.    Buatlah berbagai forum keluarga untuk memperbanyak kesempatan anak mendengarkan berbagai ragam komunikasi orang dewasa di sekitarnya.

c.    Setelkan berbagai lagu anak, cerita anak yang bisa melatih keterampilan mendengar mereka.

d.    Bacakan buku-buku anak dengan suara yang keras agar anak-anak bisa melihat gambar dan telinganya bekerja untuk mendengarkan maksud gambar tersebut.

e.    Sering-seringlah mendongeng/membacakan buku sebelum anak-anak tidur. Jangan pernah capek, meski anak meminta kita mendongeng/membaca buku yang sama sampai puluhan kali. Begitulah cara menyimak.

🗣 *TAHAP BERBICARA* 🗣

a.    Di tahap ini anak belajar berbicara, kita sebagai orang dewasa belajar mendengarkan. Investasikan waktu kita sebanyak mungkin untuk mendengarkan SUARA ANAK

b.    Jadilah pendengar yang baik, disaat anak-anak ingin membacakan buku untuk kita, dengan cara mengarang cerita berdasarkan gambar, apresiasi mereka.

c.    Jadilah murid yang baik, disaat anak-anak kita ingin menjadi guru bagi kita, dengan cara membuat simulasi kelas, dan dia menjadi guru kecil di depan.

d.    Ajaklah anak-anak bersilaturahim sesering mungkin, bertemu teman sebayanya dan orang lain yang di atas usianya bahkan di bawah usianya untuk mengasah keterampilan mendengar dan berbicaranya.

📖 *TAHAP MEMBACA* 📖

a.    Tempelkan tulisan-tulisan dan gambar-gambar yang jelas dan besar di sekitar rumah, terutama tempat-tempat yang sering di singgahi anak-anak

b.    Tempelkan tulisan/kata pada benda-benda yang ada, misalnya, tempelkan kata- “televisi” pada pesawat televisi

c.    Buatlah acara membaca bersama yang seru, misalnya perpustakaan di bawah meja makan

d.    Sekali waktu, ajaklah anak-anak ke pangkalan buku-buku bekas, pameran buku dan toko buku

e.    Siapkan alat perekam dan rekamlah suara anak kita yang sedang membaca buku

f.    Biasakanlah surat-menyurat dengan anak di rumah. Misalnya, dengan menempelkan pesan-pesan di kulkas atau buatlah parsi (papan ekspresi) di rumah

g.    Dorong dan ajak anak kita untuk membaca apapun label-label pada kemasan makanan, papan reklame dan masih banyak lagi

h.    Berikan buku-buku berilustrasi tanpa teks.  Warna mencolok dan menarik akan merangsang minat untuk membaca, sekaligus membangkitkan rasa ingin tahunya. Selanjutnya berikan buku full teks dengan ukuran huruf yang besar-besar.

i.    Komik juga menarik sebagai pemancing rasa ingin tahu dan gairah membaca anak (tentunya perlu selektif dalam memilih komik yang tepat)

j.    Ajaklah anak bertemu dengan pengarang buku, ilustrator, komikus, penjual buku, bahkan penerbit buku

k.    Dukung hobi anak kita dan sangkutpautkan dengan buku. Misalnya, buku tentang perangko untuk anak yang hobi mengkoleksi perangko, buku cerita tentang boneka untuk anak yang suka boneka dan sebagainya

l.    Budaya baca bisa ditumbuhkan dari ruang keluarga yang serba ada. Ada buku-buku yang mudah diambil anak,  ada mainan anak,  ada karya-karya anak dalam satu ruangan tersebut.

m.    Ajaklah anak untuk memilih bukunya sendiri, tapi tentunya dibawah bimbingan kita agar tidak salah pilih

n.    Contohkan kebiasaan membaca dan mengkoleksi buku dengan sungguh-sungguh dan konsisten

o.    Buatlah pohon literasi keluarga, dengan cara masing-masing anggota keluarga memiliki pohon dengan gambar batang dan ranting, tempelkan di dinding. Siapkanlah daun-daunan dari kertas sebanyak mungkin, setiap kali anak-anak selesai membaca, tuliskan judul buku dan pengarangnya di daun tersebut, kemudian tempelkan di pohon dengan nama anak tersebut. Cara ini bisa untuk melihat seberapa besar minat baca masing-masing anggota keluarga kita, hanya dengan melihat seberapa rimbun daun-daunan di pohon masing-masing.

📝 *TAHAP MENULIS* 📝

a.    Siapkan satu bidang tembok di rumah kita, tempelkan kertas flipchart besar disana dan ijinkan anak-anak untuk menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan atau coretan.

b.    Berilah kesempatan dan dorong anak kita untuk menulis  apapun yang dia lihat, dengar, pegang dan lain-lain

c.    Siapkan buku diary keluarga, masing-masing anggota keluarga boleh menuliskan perasaaannya di buku diary tersebut, sehingga akan membentuk rangkaian cerita keluarga yang kadang nggak nyambung tapi seru untuk dibaca bersama.

d.    Buat buku jurnal/ buku rasa ingin tahu anak dari kertas bekas,   ijinkan setiap hari anak menuliskan apa yang dia alami apa yang memunculkan rasa ingin tahunya di dalam buku tersebut.

e.    Hiraukanlah tanda baca, huruf besar, huruf kecil dll, saat anak-anak mulai belajar menulis. Biarkanlah anak merdeka menuangkan isi pikirannya, hasil bacaannya, tanpa terhenti berbagai kaedah-kaedah menulis yang harus mereka pahami. Setelah anak-anak lancar menulis baru setahap demi setahap ajarkanlah berbagai macam kaedah ini.

*Salam Ibu Profesional,*

*/Tim Fasilitator Bunda Sayang /*

*Sumber  Bacaan :*

_Kontributor Anatalogi Bunda Sayang, Institut Ibu Profesional, Bunda Sayang, Gaza Press, 2014_

_Pengalaman Bunda Septi dalam mengembangkan ketrampilan berbahasa di keluarganya, Wawancara, Kelas Bunda Sayang, Institut Ibu Profesional, 2017_

_Andi Yudha Asfandiyar. Creative Parenting Today : Cara praktis memicu dan memacu kreatifitas anak melalui pola asuh kreatif. Bandung : Kaifa. 2012_

_http://www.supernanny.co.uk/Advice/-/Learning-and-Education/-/4-to-13-years/Help.-My-child-doesn’t-like-reading.aspx_

Camilan 3, Level 4

Camilan 3, Level 4

Rabu, 14 Februari 2018

Materi Bunda Sayang ke-4

Menstimulasi  Gaya Belajar Anak

Rahasia Otak anak Untuk Menstimulasi Gaya Belajarnya

“Seseorang yang pernah juara olimpiade matematika dan fisika bukan jaminan sukses bisa memiliki pribadi yang unggul dan sukses karena mereka hanya mengandalkan otak kiri saja, bukan otak kanan. Pantas, bila bangsa kita kalah dengan bangsa lain. Itu akibat otak kanan yang tidak terasah.” Demikian dikatakan Arman Andi Amirullah, Direktorat Pembinaan TK & SD Pendidikan Nasional Pusat.

Otak kanan yang tidak terasah juga mengakibatkan seseorang kehabisan ide, kurang rasa ingin tahunya, kurang disiplin, kurang tanggungjawab, kurang menghargai orang lain, kurang mengahargai keindahan, kurang menghargai kekuatan hati, kekuatan cinta dan lain sebagainya. Jadi jangan tunda untuk mengaktifkan otak kanan anak-anak.

Kemampuan otak kanan memiliki kapasitas 90% dan otak kiri hanya 10-12%. Hasil penelitian mutakhir di AS menyebutkan peran logika dalam membuat orang menjadi sukses hanya 4-6% sedangkan 94-96% adalah tanggungjawab otak kanan yang banyak berhubungan dengan inovasi, kreatifitas, naluri, intuisi, daya cipta, kejujuran, keuletan, tanggungjawab, kesungguhan, spirit, kedisiplinan, etika, empati dan lain-lain.

Sedangkan tugas otak kiri  adalah yang selalu berhubungan dengan angka-angka bahasa, analisa, logika, intelektual, ilmu pengetahuan. Hendaknya kita melatih fungsi otak kanan dan otak kiri secara seimbang.

Setiap anak memiliki potensi miliaran sel otak yang siap mendapat rangsangan. Sentuhan, lingkungan yang ramah dan hands on adalah beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan fungsi otak anak.

Meski ada miliaraan sel otak, nyatanya tak semua berkembang sempurna. Semua tergantung dari stimulasi yang diterima.

Ada beberapa faktor yang akan merangsang fungsi otak anak, yaitu :

Faktor Sentuhan

Anak sangat membutuhkan sentuhan. Saat anak tidak mendapat sentuhan, sel otaknya banyak yang mati. Anak yang hidup di keluarga yang hangat cenderung memiliki perkembangan  otak optimal.

Faktor Lingkungan

Lingkungan yang ramah baik bagi perkembangan otak, misalnya tidak banyak teriakan  yang menakutkan. Tidak memberi label dan merendahkan harga dirinya.

Stimulasi Hands On

Hands on artinya permainan yang bisa disentuh, dipelajari dan dieksplorasi. Selama rentang usia bayi sebaiknya anak mendapat rangsangan hands on dengan mengenalkan permainan tiga dimensi. Saat memasuki usia sekolah baru anak diperkenalkan proses pembelajaran dua dimensi.

Hukuman (punishment) sesungguhnya tidak ramah otak. Jika anak sering disiksa secara verbal maupun fisik, dipukul atau dituding sebagai anak bermasalah maka fungsi otaknya mati, terutama bagian tengah yaitu bagian emosional. Berbagai siksaan, ancaman akan menghilangkan daya fungsi otak secara keseluruhan. Hukuman tidak efektif. Anak akan teringat pada apa yang diucapkan bukan pada kesalahannya. Orang tua dan guru sebaiknya menerapkan percakapan ramah otak, bicara pelan, memberi nilai positif, mendukung aktifitas anak, dan memahami gaya belajarnya.

Ada tiga kategori besar sistem otak yang berhubungan dengan belajar, yaitu :

Organ berpikir kreatif.

Organ berpikir logika.

Organ berpikir memori.

Menurut pakar pendidikan yang mempelajari sains otak, secara alamai organ pembelajaran itu bergerak mulai dari organ berpikir kreatif menuju organ berpikir logika terakhir hasilnya disimpan di organ berpikir memori. Merangsang organ berpikir kreatif bisa dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang menarik minat anak, seperti mengapa ulat bisa berubah menjadi kupu-kupu? Dari situ proses berpikir kreatif akan berjalan sendiri.

Inilah tugas kita, orang tua dan guru bagaimana bisa menyisipkan materi dalam permainan yang mereka buat sehingga anak menikmati proses transfer ilmu. Cara ini tidak hanya membuat anak senang tapi juga menyerap materi hingga diatas 90%. Ya, karena hati mereka senang.

Daftar Pustaka :

5 Terobosan Dahsyat Menyulap Si Kecil Jadi Luar Biasa, Imam Ahmad Ibnu Nizar, Gerai Ilmu, Yogyakarta, 2009

Ayah Edy Punya Cerita, Edy Wiyono, Noura books, PT Mizan Republika, Jakarta, 2013

http://www.fadzilza.com/2016/11/kekuatan-fikiran-manusia/mengungkap-rahasia-otak-kanan-manusia.html

Camilan 2, Level 4

_Camilan 2_
Rabu, 7 Februari 2018

*Tipe Gaya Belajar -Kapan Gaya Belajar Mulai Dimiliki Anak?*

📚📚🏆🏆📚📚

Camilan kali ini, kita akan membahas secara spesifik tentang *Tipe Gaya Belajar* dan
*Kapan Gaya Belajar Mulai Dimiliki Anak?*

Biasanya, gaya belajar anak mulai terlihat jelas dan konsisten pada usia di atas 3 tahun.

Pada saat itu anak mulai menunjukkan cara belajarnya yang efektif karena rentang perhatiannya sudah berkembang cukup baik dan fungsi-fungsi penunjang belajar lainnya, seperti kemampuan motorik dan postur tubuh, juga sudah berkembang siap untuk mengolah informasi.

Orangtua dapat mengamati dari kegiatan anak sehari-hari, terutama bagaimana anak menerima informasi baru, mengingat, dan memahaminya. 

Biasanya anak akan menunjukkan satu gaya belajar yang dominan, artinya ia akan lebih efektif menggunakan gaya belajar tersebut untuk dapat memahami pengetahuan atau menguasai keterampilan.

*Faktor yg mempengaruhi gaya belajar anak*:

1. *Faktor Bawaan*.
🏄🏃🏂🏊
Misalnya jika ada seorang anak memiliki fisik kuat dan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestik.
🎶🎵🎤🎼🎻🎸🎺
Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam dirinya.

Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal, maka umumnya indra lain akan menggantikannya.

Jika penglihatan seorang anak kurang berfungsi, maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian.

Contohnya, para penyandang tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam.

2. *Pola Asuh*.

Maksudnya, gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melakukan stimulasi terhadap masing-masing indra anaknya.

🎭🎭🎭
*Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng*, boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya.
Ia juga bisa cepat mencerna ucapan sang pendongeng. Akibatnya, anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya.

🎨🎨🎨
*Sementara anak seorang pelukis*, yang mayoritas waktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual.

*Sebenarnya Apa Sih Definisi Gaya Belajar Itu?*

Gaya belajar mengacu pada cara belajar yang lebih disukai pembelajar.

"Umumnya, dianggap bahwa gaya belajar seseorang berasal dari variabel kepribadian, termasuk susunan kognitif dan   psikologis latar belakang sosio cultural, dan pengalaman pendidikan". (Nunan, 1991: 168).

"Keanekaragaman gaya belajar siswa perlu diketahui pada awal permulaannya diterima pada suatu lembaga pendidikan yang akan ia jalani. Hal ini akan memudahkan bagi pembelajar untuk belajar maupun pembelajar untuk mengajar dalam proses pembelajaran. Pembelajar akan dapat belajar dengan baik dan hasil belajarnya baik, apabila ia mengerti gaya belajarnya. Hal tersebut memudahkan pembelajar dapat menerapkan pembelajaran dengan mudah dan tepat." ( Kolb 1984 ).

*Tipe Gaya Belajar*

*Menurut Howard Gardner*, modalitas belajar tersebut dapat dikarakteristik menjadi gaya belajar Auditory, Visual, Reading dan Kinesthetic.

Namun ternyata ada beberapa *7 tipe gaya belajar* yang dipaparkan dalam materi Diklat PAUD yang diselenggarakan oleh HIMPAUDI Kab. Bantul tahun 2009.
*Apa 7 Tipe Itu?*

(1) *Linguistik*

*Berpikir*: Dalam kata-kata.
*Menyukai*: Membaca, menulis, menceritakan, bermain kata-kata, dsb.
*Membutuhkan*: Buku-buku, kertas, diary, dialog, diskusi, cerita-cerita, dsb.

(2) *Logika-Matematis*

*Berpikir*: Dengan menalar.
*Menyukai*: Bereksperimen, menanyakan, mengatasi teka-teki logika, menghitung, dsb.
*Membutuhkan*: Benda-benda yang dapat diselidiki dan dipikirkan, materi-materi ilmiah yang dapat diutak-atik, kunjungan ke planetarium atau museum ilmiah.

(3) *Ruang*

*Berpikir*: Gambar-gambar.
*Menyukai*: Merancang, menggambar, memvisualisasikan, dsb.
*Membutuhkan* : Seni, logo, video, film, slide, permainan imaginasi, maze, puzzle, buku-buku ilustrasi, kunjungan ke museum.

(4) *Fisik*

*Berpikir*: Melalui sensasi somatik.
*Menyukai*: Berlari, melompat, membangun, menyentuh, dsb.
*Membutuhkan*: Permainan peran, drama, gerakan, benda-benda yang bisa dibangun, olah raga dan permainan fisik, dsb.

(5). *Interpersonal*

*Berpikir*: Dengan memantulkan ide-ide mereka terhadap orang lain.
*Menyukai*: Memimpin, berorganisasi, berelasi, menengahi, dsb.
*Membutuhkan*: Kawan, kelompok permainan, perkumpulan sosial, acara komunitas, atau klub.

(6) *Pribadi*

*Berpikir*: Jauh ke dalam dirinya.
*Menyukai*: Membentuk tujuan, menyendiri, bermimpi, berdiam diri, dan berencana.
*Membutuhkan*: Tempat-tempat rahasia, waktu sendirian, proyek-proyek pribadi, pilihan-pilihan.

(7) *Alam*

*Berpikir*: Dengan analogi yang ada di alam.
*Menyukai*: Berada di alam.
*Membutuhkan* : Bereksplorasi bebas, berhubungan, dan menyentuh tanah, air, hewan, dan angin.

Sedangkan, *Funders and Founders* mendeskripsikan gaya belajar dalam 9 tipe.

*Apa 9 Tipe Itu?*

*1. Visual*

Ini adalah tipe orang yang banyak belajar dan memahami sesuatu dengan melihat.

Buku, foto, video, diagram, serta berbagai materi visual yang menarik pasti akan dia lahap.

*2. Auditory*

Tipe orang yang mudah mengingat ucapan orang lain dan penjelasan verbal.

Tipe ini bisa menangkap pelajaran dengan menyimak penjelasan dosen dan guru di kelas. Atau bisa juga mendengarkan rekaman suara yang membahas materi pelajaran.

*3. Kinestetik*

Tipe belajar dengan mengandalkan aspek fisik dan gerakan.

Tipe ini butuh memegang dan merasakan hal-hal yang dia pelajari, nggak sekadar melihat atau mendengar materinya.

Biasanya, sih,  senang belajar dengan bantuan alat peraga, praktek langsung di lab, atau dengan flash card (kartu yang berisi materi pelajaran). Seenggaknya, flash cardmembuat suasana belajar lebih menarik, karena tipe ini jadi bisa menyentuh kartu serta menggerakkan tangan.

*4. Memanfaatkan Stres*

Ternyata stres itu nggak melulu berakibat negatif. Malah, ada orang yang lebih fokus belajar saat stres. Banyaknya tugas dan ujian justru memacu tipe ini menjadi berprestasi.

Pelajar tipe ini bisa mengelola stres dan tough menghadapi situasi under pressure. Bahkan mereka justru butuh tantangan. Sebaliknya, kondisi santai bakal membuatnya lemah.
Trik untuk pelajar tipe ini adalah pasang target, supaya selalu terpacu untuk memenuhinya.

*5. Serba Relaks*

Kebalikan dengan tipe sebelumnya, pelajar tipe malah bisa performdengan baik saat merasa nyaman dan santai. Jadi dia harus membangun suasana yang relaks untuk belajar.

Olahraga, aromaterapi, camilan sehat bisa membantu membangun suasana jadi menyenangkan.

*6. Menulis*

Rahasia tipe ini untuk menyerap pelajaran adalah dengan menuliskannya. Bisa dengan menulis catatan di kelas, bikin rangkuman, menjawab latihan pertanyaan dan lain sebagainya.

Tipe ini, biasanya sebelum ujian,  menyalin rangkuman pelajaran.

*7. Menyimak orang yang terpercaya/berpengaruh*

Kalau guru/orang yang menyampaikan pelajaran tampilinspiring dan bisa berkomunikasi dengan baik, maka pengaruhnya akan sangat terasa untuk tipe ini.

Proses belajar tipe ini akan efektif jika menyimak orang yang kompeten/berpengaruh. Alhasil, tipe ini perlu mencari guru atau pembimbing yang benar-benar bagus serta dapat menerangkan dengan baik dan jelas.

*8. Mengajar*

Cara belajar yang paling efektif untuk tipe ini adalah dengan mengajari orang lain. Menelaah pelajaran kemudian menyampaikannya ke orang lain, bikin makin cepat menguasai materi tersebut.

Makanya, banyak yang bilang kalau ngajarin orang lain justru bikin tipe ini makin pintar.

*9. Meniru*

“Learning by doing exactly the same thing”, itulah tipe ini. Dengan meniru, bisa menguasai dan memahami suatu materi. Artinya,  perlu contoh yang bagus.

Untungnya, berkat Youtube, medsos dan perkembangan teknologi, menemukan guru/ tutor untuk diikutii nggak susah lagi.

Demikianlah tipe gaya belajar mudah-mudahan dapat menjadi bahan acuan kita untuk menentukan cara belajar yang baik dan pas untuk kita sehingga mampu menyerap pelajaran dengan baik.

Nah sekarang mana gaya belajar anda, pasangan atau anak anda?

Referensi:
1. https://emirina.wordpress.com/2009/03/17/gaya-belajar-pada-anak/
2. https://www.google.co.id/amp/s/blog.ruangguru.com/7-gaya-belajar%3fhs_amp=true
3. http://ummiummi.com/7-gaya-belajar-anak
4. http://www.parenting.co.id/usia-sekolah/gaya+belajar+anak
5. https://www.youthmanual.com/post/dunia-sekolah/akademik/9-gaya-belajar-dan-menghafal-kamu-termasuk-tipe-yang-mana