Pages

Monday, July 24, 2017

#NHW8 MISI HIDUP DAN PRODUKTIFITAS

Pada NHW 8 kali ini, saya diminta untuk belajar tentang bagaimana pentingnya menemukan misi hidup untuk menunjang produktivitas keluarga. Tahapan yang harus saya lakukan adalah membuat pola BE-DO-HAVE dan menjabarkannya dalam lifetime purposes. 

a. Dari salah satu ranah aktivitas di kuadran SUKA dan BISA pada NHW#7, saya paling suka memasak dan berdiskusi dengan suami. Tapi menurut kacamata suami, aktivitas yang saya banget itu adalah belajar. Maksudnya adalah belajar dalam bidang akademis. Karena berdasarkan pengamatan suami, ketika saya sedang belajar tentang materi mata kuliah program S2 saya, saya dapat fokus dan bersungguh-sungguh. Selanjutnya kata suami, aktivitas didepan laptop (mengerjakan tugas kuliah atau yang berhubungan dengan akademis) bisa saya lakukan dengan baik. Jadi menurut suami, saya lebih cocok menjadi DOSEN atau hal-hal yang berhubungan dengan berbagi ilmu dalam bidang akademis. 


b. Menjawab pertanyaan BE-DO-HAVE.
1. Saya Ingin Menjadi Apa (BE)
Walaupun suami mempunyai pendapat lain tentang aktivitas yang saya suka dan bisa, serta memberi saran tentang profesi yang cocok untuk saya, tapi secara garis besar, saya ingin menjadi ISTRI DAN IBU YANG DAPAT MEMENUHI KEBUTUHAN SUAMI DAN ANAK. Kenapa hal ini yang saya pilih? Karena saya masih perlu meningkatkan kualitas saya sebagai istri terutama dalam hal memasak dan menata rumah dengan rapih. Saya suka memasak, tapi masakan saya belum semuanya sesuai dengan lidah suami dan anak. Jadi kedepannya saya ingin bisa konsisten memasak menu yang disukai suami dan anak.

Terkait aktivitas menata rumah dengan rapih sebenarnya saya bukan orang yang rapih, kadang lupa letak suatu barang dan bahkan saya kadang tidak menaruh barang pada tempatnya. Kekurangan saya disini memang saya agak ceroboh dalam memperhatikan letak suatu barang atau ketelodoran saya saat menaruh barang tidak pada tempatnya. Tapi dari kesemua itu faktor yang sering jadi pemicu adalah lupa. Karena hal inilah, saya ingin meningkatkan kualitas diri saya agar merubah sifat ceroboh dan lupa saya sehingga bisa mengatur barang-barang dengan rapih.

2. Saya Ingin Melakukan Apa (DO)
Hal yang ingin saya lakukan saat ini adalah selalu ada untuk anak saya, melihat dia tumbuh dan berkembang. Tetapi, karena saat ini saya masih bekerja di ranah publik, maka hal itu hanya bisa saya lakukan ketika pagi dan sore serta weekend. Saya  berharap saya bisa tetap berkarya di ranah publik yang sesuai dengan passion saya serta bersahabat dengan waktu untuk meningkatkan kualitas sebagai istri dan ibu bersama anak saya. 

Hal lain yang ingin saya lakukan adalah menjadi orang yang bermanfaat bagi orang-orang disekitar saya. Semoga Alloh SWT memudahkan saya berinfak setiap bulannya dengan jumlah yang besar.

3. Saya Ingin Memiliki Apa (HAVE)
Saya ingin memiliki skill memasak yang enak, me-manage waktu untuk ranah domestik dan publik, menata barang-barang pada tempatnya, mendidik anak sesuai fitrahnya, dan skill menyenangkan untuk suami.
Secara material, saya ingin memiliki dapur yang luas dengan perabot yang lengkap (untuk baking dan memasak biasa) serta dengan furniture dengan gaya minimalis scandinavian. 
Saya ingin memiliki usaha yang sesuai dengan keahlian saya sehingga saya bisa meng-hire saudara di kampung agar bisa bekerja disini.

c. 3 Aspek Dimensi Waktu Tujuan Hidup Saya
1. Capaian dalam kurun waktu kehidupan kita (Lifetime Purpose)
Dalam hidup, kita pasti mempunyai capaian kita masing-masing. Sering sekali berdiskusi dengan suami mengenai tujuan hidup kita. Alhamdulilla pelan-pelan sambil ngaji, saya dan suami pelan-pelan pula belajar untuk menjalankan hidup ini sesuai Al Quran dan Sunnah. Dimulai dari diri sendiri yang ingin terhindar dari riba, memulai tata cara hidup sesuai Rosululloh SWT, sampai ingin sekali memulai untuk menghafal Al Quran dan mencetak anak-anak kami sebagai penghafal Al Quran. Semoga semua ini dapat dimudahkan oleh Alloh SWT dalam mencapainya. Sehingga tujuan akhir kami adalah bersama-sama dapat masuk ke surga Alloh SWT. aamiin
Terkait capaian yang berhubungan dengan misi hidup didunia ini adalah saya sebagai istri dan ibu harus bisa mengurangi kebiasaaan ceroboh dan pelupa saya sehingga bisa menjadi istri dan ibu yang berkualitas.

2. Capaian dalam kurun waktu 5-10 tahun kedepan (Strategic Plan)
Ramadhan 2019 bisa umroh ramadhan bersama suami, anak, Bapa, Mama, Bapak dan Ibu Mertua.
Dalam 3 tahun kedepan semoga Alloh SWT mudahkan saya mempunyai usaha yang bermanfaat dan sesuai dengan keahlian saya.
Juni 2019 melatih Emir sholat subuh di masjid bersama dengan ayahnya. Mulai melatih Emir membaca Al Quran.
Semoga bisa menjelajah bumi Alloh SWT di Turkey saat Erdogan masih menjabat.
Bisa berbagi ilmu. 
Menuntut ilmu di jenjang S3 bersama suami.

3. Capaian dalam kurun waktu 1 tahun (New Year Resolution)
September 2017 bisa menghafal Al Waqiah
November 2017 bisa menghafal Ar Rahman
Desember 2017 bisa mendaftar haji bersama suami, bisa masak enak.
Januari 2018 bisa mempunyai mobil HR-V
Melatih Emir agar gemar membaca.


Semoga tulisan ini akan selalu mengingatkan saya akan capaian dan misi hidup saya dan keluarga.

Gayuh
24 Juli 2017

MATERI #8 IIP MISI SPESIFIK HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

☘Matrikulasi Ibu Profesional batch #4 sesi #8☘

MISI SPESIFIK HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

Bunda, perjalanan kita untuk menemukan misi hidup selaras dengan perjalanan produktivitas hidup kita. Maka materi menemukan misi hidup ini, akan menjadi materi pokok di kelas bunda produktif.

Sebelumnya kita sudah memahami bahwa “Rejeki itu pasti, Kemuliaan yang harus dicari”. Sehingga produktivitas hidup kita ini tidak akan selalu diukur dengan berapa rupiah yang akan kita terima , melainkan seberapa meningkat kemuliaan hidup kita dimata Allah dan seberapa manfaat hidup kita bagi alam semesta.

Be Professional, Rejeki will Follow

Tagline Ibu Profesional di atas menjadi semakin mudah dipahami ketika kita masuk ranah produktif ini. “Be Professional” diartikan sebagai bersungguh-sungguh menjalankan peran. Kesungguhan dan keistiqomahan seseorang dalam menjalankan peran hidupnya akan meningkatkan kemuliaan dirinya di mata Allah dan kebermanfaatan untuk sesama.

“Rejeki will follow’ bisa dimaknai bahwa rejeki & setiap orang itu sudah pasti, yang membedakan adalah nilai kemanfaatan dan keberkahannya seiring dengan bersungguh-sungguhtidaknya seseorang menjalankan apa yang dia BISA dan SUKA.

Uang akan mengikuti sebuah kesungguhan , bukan bersungguh-sungguh karena uang

Pada dasarnya menemukan misi hidup itu tidak ada hubungannya dengan usia seseorang. Semakin awal seseorang merasa “galau” kemana arah hidupnya, semakin “risau” untuk mencari sebuah jawaban “mengapa Allah menciptakan dirinya di muka bumi ini?” maka semakin cepat akan menemukan misi hidup.

Kalau di pendidikan berbasis fitrah, proses ini secara alamiah akan dialami oleh anak-anak pre aqil baligh akhir ( sekitar 10-13 th) dan memasuki taraf aqil baligh ( usia 14 th ke atas). Maka kalau sampai hari ini ternyata kita masih galau dengan misi hidup kita, maka bersyukurlah, karena kita jadi tahu kesalahan proses pendidikan kita sebelumnya, dan tidak perlu lagi mengalami hal tersebut di saat usia paruh baya yang secara umum dialami oleh sebagian manusia yang disebut sebagai (mid-life crisis).

Maka sekarang, jalankan saja yang anda BISA  dan SUKA tanpa pikir panjang, karena Allah pasti punya maksud tertentu ketika memberikan kepada kita sebuah kemampuan. Apabila kita jalankan terus menerus, kemungkinan itulah misi hidup kita.

Seseorang yang sudah menemukan misi hidup tsb apabila menjalankan aktivitas produktif akan lebih bermakna, karena keproduktivitasannya digunakan untuk mewujudkan misi-misi hidupnya. Sehingga selalu memiliki ciri-ciri :

a. Selalu bersemangat dengan mata berbinar-binar

b. energi positifnya selalu muncul, rasanya tidak pernah capek.

c. rasa ingin tahunya tinggi, membuat semangat belajar tinggi

d. Imunitas tubuh naik, sehingga jarang sakit, karena bahagia itu imunitas tubuh yang paling tinggi.

Ada 3 elemen yang harus kita ketahui berkaitan dengan misi hidup dan produktivitas :

a. Kita ingin menjadi apa (be)

b. Kita ingin melakukan apa (do)

c. kita ingin memiliki apa (have)

Dari aspek dimensi waktu ada 3 periode yang perlu kita perhatikan :

a. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)

b.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahunke depan ( strategic plan)

c. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)

Setelah mendapatkan jawaban-jawaban dari pertanyaan di atas, maka mulailah berkomitmen untuk “BERUBAH” dari kebiasaan-kebiasaan yang anda pikir memang harus diubah.

Berikutnya mulai susun langkah-langkah usaha apa saja yang bisa kita lakukan untuk menunjang sebuah produktivitas hidup kita.Mulailah dengan menetapkan target waktu dan jadwal kegiatan selama satu tahun, serta menentukan ukuran atau indikator keberhasilan dalam setiap kegiatan yang kita lakukan.Buatlah prioritas dan pilih hal-hal yang memang kita perlukan. Hindari membuat daftar yang terlalu panjang, karena hal tersebut membuat kita “gagal fokus”.

Demikian sekilas tentang pentingnya misi hidup dengan produktivitas, silakan dibuka diskusi dan nanti kami  akan lebih detilkan materi ini secara real di nice homework #8 berbasis dari kekuatan diri teman-teman yang sudah dituliskan di Nice homework #7.

Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulasi IIP/

Sumber bacaan:

Antologi para Ibu Profesional, BUNDA PRODUKTIF, 2014

Materi Matrikulasi IIP, Bunda Produktif, 2017

Materi kuliah rutin Ibu Profesional, kelas bunda produktif, Salatiga, 2015⁠⁠⁠⁠

Nice HomeWork #8 MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

Nice HomeWork #8

MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

Bunda, setelah di materi sesi #8 kita belajar tentang bagaimana pentingnya menemukan misi hidup untuk menunjang produktivitas keluarga. Maka saat ini kita akan lebih menggali bagaimana menerapkannya secara teknis sbb :

a. Ambil salah satu dari ranah aktivitas yang sudah teman-teman tulis di kuadran SUKA dan BISA (lihat NHW#7)

b. Setelah ketemu satu hal, jawablah pertanyaan “BE DO HAVE” di bawah ini :
1. Kita ingin menjadi apa ? (BE)
2. Kita ingin melakukan apa ? (DO)
3. Kita ingin memiliki apa? (HAVE)

c. Perhatikan 3 aspek dimensi waktu di bawah ini dan isilah:
1. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)
2.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan ( strategic plan)
3. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)

Mulailah dengan PERUBAHAN, karena pilihannya hanya satu BERUBAH atau KALAH

Salam Ibu Profesional,
💙Review Nice Home Work #7 💙

[Bunda Produktif] IKHTIAR MENJEMPUT REJEKI

Bunda dan calon bunda yang selalu semangat belajar,

Terima kasih bagi yang sudah mengerjakan NHW#7 ini dengan sangat baik. Melihat satu persatu hasil peta kekuatan teman-teman, maka kami  melihat beragam potensi fitrah yang dimiliki oleh teman-teman yang bisa dijadikan sebagai bekal untuk memasuki ranah produktif.

NHW #7 ini adalah sesi KONFIRMASI. Dimana kita belajar mengkonfirmasi apa yang sudah kita temukan selama ini, apa yang sudah kita baca tentang diri kita dengan tools yang dibuat oleh para ahli di bidang pemetaan bakat.

Ada banyak tools yang sudah diciptakan oleh para ahli tersebut, diantaranya dapat dilihat secara online di  www.temubakat.com http://tesbakatindonesia.com/ www.tipskarir.com dan masih banyak lagi berbagai tes bakat online maupun offline yang bisa kita pelajari.

Kita menempatkan tools-tools tersebut sebagai alat konfirmasi akhir, sehingga kita tidak akan buru-buru menggunakannya, sebelum kita bisa menggunakan mata hati  dan mata fisik kita untuk melihat dan membaca diri dengan jujur. Kita makin paham tanda-tanda yang DIA berikan untuk menjalankan peran produktif kita di muka bumi ini.

Efek yang bisa kita rasakan, saat menjadi ibu kita tidak akan menjadi ibu galau yang buru-buru mencari berbagai alat untuk bisa melihat minat dan bakat anak kita secara instan. Kita justru akan punya pola mengamati bakat minat anak, dari kegiatan aktivitas anak keseharian dg mengamati sifat-sifat dominan mereka, yang mungkin akan menjadi peran hidup produktifnya kelak.

Selain itu juga memperbanyak aktivitas panca indra sehingga kita makin paham bidang yang akan ditekuni anak-anak. Maka modalnya, buka mata, buka hati. Kayakan wawasan anak, kayakan gagasan anak setelah itu buatlah mereka kaya akan aktivitas. Terlibatlah (Engage) , Amati (observe), gunakan mata hati dan mata fisik untuk mendengarkan dan melihat  (watch and listen ) keinginan anak selama rentang 2-14 tahun, lalu perkuat pemantauan hal tsb sampai usia 14 tahun ke atas,  jadi modal pertama adalah mata hati dan kehadiran orangtuanya.

Alat hanya mempermudah kita untuk mengenali  sifat diri kita yang produktif menggunakan bahasa bakat yg sama shg mudah untuk diobrolkan.

Tetapi menggunakan alat bukan sebuah keharusan yang mutlak. Bagi anda yang sudah percaya diri dengan aktivitas anda saat ini, tidak perlu lagi menggunakan alat apapun untuk konfirmasi.

Salah satu tools yang kita coba kemarin adalah  www.temubakat.com yang kebetulan kita bisa mengkonfirmasi langsung ke penciptanya yaitu Abah Rama Royani, yang sering menjadi guru  tamu di komunitas Ibu Profesional.

Apabila teman-teman memiliki tools lain tentang pemetaan bakat ini yang bisa dikonfirmasi ulang ke penciptanya silakan dipakai, sehingga kita jadi lebih banyak paham tentang berbagai alat konfirmasi bakat kita.

Setelah mendapatkan hasil segera cocokkan hasil temu bakat tersebut dengan pengalaman yang sudah pernah teman-teman  tulis di NHW#1 – NHW #6

Semua ini ditujukan  agar kita bisa masuk di ranah produktif dengan BAHAGIA.

FOKUS pada KEKUATAN, SIASATI segala KELEMAHAN

Fokus pada kekuatan berarti bahwa ke depan, luangkan waktu untuk belajar dan berlatih hanya pada aktivitas yang merupakan potensi kekuatan. Siasati keterbatasan berarti bahwa usahakan untuk mencari cara lain dalam mengatasi keterbatasan yang ada, bisa dengan cara menghindarinya, mendelegasikannya, bersinergi dengan orang lain ataupun menggunakan peralatan atau sistem. Seperti halnya bila kita tidak mampu melihat jauh karena keterbatasan mata yang minus, maka cukup diatasi dengan menggunakan kaca mata.

Ini salah satu contoh pentingnya kita memahami kekuatan diri kita kemudian mencari partner yang cocok. Untuk itu silakan teman-teman amati sekali lagi, potensi kekuatan yang ada pada diri teman-teman, kemudian minta pasangan hidup anda atau partner usaha anda untuk melakukan proses yang sama dengan tools yang sama, agar anda dan partner anda memiliki bahasa bakat yang sama untuk diobrolkan. Setelah itu lihat apakah anda sama-sama kuat di bidang yang sama atau saling mengisi.

Hal ini penting untuk memasuki ranah produktif teman-teman. Akan berkolaborasi dengan pasangan hidup atau memang perlu partner lainnya. Apabila perlu partner lain maka teman-teman sudah paham orang-orang dengan kekuatan seperti apa yang ingin anda ajak kerjasama. Sehingga mulai sekarang sudah tidak lagi asal bilang “saya cocok dengan si A, si B, si C” cocok di bidang mana? Bisa jadi kecocokan anda dengan seseorang tidak bersifat produktif karena memang tidak saling mengisi (komplemen).

Mari kita lihat beberapa contoh di bawah ini:

POTENSI KEKUATAN

Banyak orang masih berpandangan bila kita berlatih atau membiasakan diri melakukan suatu aktivitas, kita akan menjadi semakin hebat. Slogannya mengatakan: “pratice makes perfect”. Namun ternyata slogan ini memiliki kebenaran sepanjang dilakukan pada potensi kekuatan Anda. Sibuk berlatih pada aktivitas yang merupakan keterbatasan hanya akan membuang waktu, energi apalagi biaya. Sayang bila kita berpayah-payah melakukan aktivitas yang merupakan keterbatasan kita.

Menurut Abah Rama Royani dalam bukunya yang beliau tulis bersama teman-teman dari Prasetya Mulya yang berjudul 4 E (2010) 
Potensi Kekuatan adalah aktivitas yang anda SUKA  melakukannya dan BISA  dengan mudah  melakukannya, hasilnya bagus dan produktif

Setelah mengkonfirmasi ulang bakat kita dengan tools yang ada, kami sarankan jangan percaya 100%. Silakan konfirmasi ulang  hasil tersebut sekali lagi dengan mengisi pernyataan aktivitas apa yang anda SUKA dan BISA selama ini.

Setelah memetakan apa yang SUKA dan BISA, maka mulailah menambah jam terbang di ranah anda SUKA dan BISA, mulailah melihat dengan seksama dan kerjakan dengan serius.

Mengapa ranah SUKA terlebih dahulu yang harus kami tekankan. Karena membuat kita BISA itu mudah, membuat SUKA itu baru tantangan.  Maka saran kami masuki ranah SUKA dan BISA terlebih dahulu sebagai awalan memasuki ranah produktif teman-teman, kalau anda sudah menemukan “pola”nya disana, sudah merasa “ Enjoy,Easy dan Excellent” , maka mulailah mencoba ke ranah yang lain selama aktivitas tersebut masuk kuadran BISA. Yang sebaiknya tidak dimasuki di awal ini adalah memasuki ranah yang anda TIDAK SUKA dan anda TIDAK BISA.

Seiring berjalannya waktu kita semua akan bisa dengan mudah memaknai kalimat ini :

“It is GOOD to DO what you LOVE, but the secret of life is LOVE what you DO"

Salam Ibu Profesional,


/Tim Matrikulasi IIP/

Sumber Bacaan :

Materi Matrikulasi IIP Sesi #7, Rejeki itu Pasti, Kemuliaan harus Dicari, 2017

Hasil NHW#7, Peserta Matrikulasi IIP, 2017

Abah Rama Royani, 4 E (Enjoy, Easy, Excellent,Earn), PPM Prasetya Mulya, 2010

Referensi tentang bahasa bakat dan potensi kekuatan di www.temubakat.com

Monday, July 17, 2017

#NHW7 TAHAPAN MENUJU BUNDA PRODUKTIF

Alhamdulillah, sampai juga ke minggu ke-7 matrikulasi IIP Batch 4 Depok 1. NHW kali ini, saya diminta untuk mengetahui tipe kekuatan diri (strenght typologi) melalui www.temubakat.com. Berikut hasil berdasarkan quesioner yang saya jawab:

GAYUH ALVIANA AZMI, anda adalah orang yang suka dengan angka dan data , anda kurang yakin akan sesuatu yang sifatnya intuitif kecuali kalau anda juga punya bakat lainnya yang intuitif , dapat merasakan perasaan orang lain baik sedang gembira maupun sedang sedih , selalu berpikir "pasti ada jalan dan atau cara yang lebih baik" , teliti, hati-hati , waspada dan bertanggung jawab , suka melayani orang lain dan mendahulukan orang lain , senang menghayal tentang apa yang mungkin terjadi jauh kemasa depan.

Berdasarkan hasil tersebut, hampir keseluruhan sesuai dengan kepribadian saya. Hanya saja kesukaan dengan angka dan data mungkin tidak terlalu besar. Saya dulu lemah dimatematika, tetapi suka saat belajar akuntansi. Alhamdulillah, berdasarkan hasil potensi kekuatan saya, saya mempunyai bakat menjadi analyst, caretaker, distributor, safekeeper, dan visionary. Jurusan yang cocok di perkuliahan adalah jurusan teknik atau ekonomi. Alhamdulillah saya tidak salah pilih jurusan karena S1 dan S2 saya masih dalam bidang ekonomi. :)

Adapun hasil secara keseluruhan dari strenght typologi saya, saya lampirkan dalam bentuk pdf dalam link berikut ini. 

https://drive.google.com/file/d/0B6Nt3d_wAl0helhQUXNUdk5LdFU/view?usp=sharing

Tugas yang kedua, saya diminta untuk membuat 4 kuadran. Masing-masing kuadran berisi aktivitas sehari-hari dengan 4 macam kriteria. Berikut kuadran yang saya buat:



Semoga seiring berjalannya waktu, aktivitas-aktivitas di kuadran 2 bisa saya kuasai, aktivitas di kuadran 3 bisa saya sukai, dan aktivitas di kuadran 4 bisa saya lakukan dan saya sukai.
Demikian NHW7 yang saya buat, semoga sesuai harapan ya mak...


Gayuh
17 Juli 2017

Resume 30 Menit Lebih Dekat Institut Ibu Profesional Batch#4

Resume 30 Menit Lebih Dekat
Institut Ibu Profesional Batch#4

Wilayah : Depok 1
Waktu : 10.30 - 11.00 WIB
Peresume : Astrit 
Moderator : Duhita Swastihayu
Fasilitator : Duhita Swastihayu

Guru Tamu : 
YESI DWI FITRIA
Tanya Jawab

Tanya1
Hani: Assalamualaikum,
Uni Eci saya mau tanya, apa saran uni bagi ibu-ibu yg bekerja di ranah publik?
Krn uni memutuskan fokus membersamai anak dan memilih resign dari pekerjaan diranah publik yg telah uni jalani selama 11 tahun, kalau boleh berbagi, alasan utama apa yg membuat uni membuat keputusan tersebut

Jawab1:
ibu yang bekerja di ranah publik perlu menyiapkan waktu bersama anak. 
Saat bersama anak, fokus perhatiannya hanya kpd anak. Kemudian penting untuk mendelegasikan tugas pd org yg tepat dan melatihnya agar mndekati standar kita. 

Alasan utama saya resign krn anak-anak sdh tidak memerlukan asisten lg karena sudah mandiri utk kegiatan sehari2. Kemudian ibu sy yang selama ini mnjadi supervisor asisten,sdh kewalahan menjawab pertanyaan anak2.

Tanya2
Anindita: Assalamualaikum Uni.. Waah cukup lama juga ya bekerja diluar rumah, dulu selama bekerja diluar rumah sikap anak2 bagaimana Uni? 
Memberi pengertian ke anak pun seperti apa? 
Selama uni bekerja Pengasuhan anak seperti apa?                       

Jawab2
Ketika usia balita, anak-anak bersama asisten yang Alhamdulillah ngemong sama anak-anak, dengan pengawasan dari ibu saya. Anak2 awalnya pengertian, namun setelah usia 5 tahun mulai butuh teman berdiskusi.

Tanya3
Nasidah: Assalamualaikum 
Uni eci bagaimana membagi waktu dengan masing2 anak? Jdi ketika kita sedang bonding dengan anak yg satu, yg lainnya tidak cemburu. Soalnya saya liat profilnya jarak anaknya deket yak

#Jawab3#
 Ketika adik lahir, saya mempunyai jadwal nge-date khusus dengan kakak. Karena adik masih banyak tidur,saya bisa mengatur jadwalnya  nge date ini bermain berdua, jalan ke lapangan, nge teh dll yang hanya khusus berdua. Seiring kakak makin besar Saya sering melibatkan sulung, sehingga kakak merasa punya peran penting di keluarga.

#Tanya4#
Tirta: Uni, bagaimana cara uni dlm mengatasi post power syndrome?

#Jawab4#
Saya tidak mengalami post power syndrome karena dua hal:
1. Resign sejalan dengan misi keluarga kami saat ini. Sehingga keadaan / masukan dari luar tdk berpengaruh.
2. Setelah resign saya berkesempatan mengembangkan passion saya.

Respon:
 Asti: Uni, berarti dalam prosesnya banyak melibatkan suami dan anak2 kah?

Jawab Respon
Benar sekali mbak, selama ini saya melibatkan suami dan anak. 
Untuk IIP sendiri juga demikian, ada persetujuan suami dan anak utk tiap kegiatan online & offline.

Respon:
 Anindita: Berarti ketika memutuskan resign, ibunya uni pun tidak keberatan ya uni?

Jawab Respon:
 Mbak Anindita, 
Ibu saya menyadari bahwa kesininya mama tidak sanggup lagi menjawab pertanyaan anak-anak. Banyak diskusi2 yang menggantung. Mama sendiri yang menyampaikan bahwa anak-anak perlu waktu lebih banyak bersama saya. 
Proses ini lebih mudah karena ibu sdh 2 tahun terakhir bergabung ke IIP dan juga aktif di salah satu rumbel IIP Jakarta.

Baik uni Yesi Dwi Fitria.. sudah lebih pukul 11.00..
Kita cukupkan dulu sampai disini ya. 

Apakah ada pesan u kami peserta matrikulasi?

Seorang ibu, baik ibu yang bekerja di ranah publik maupun domestik perlu meningkatkan perannya sebagai istri dan sebagai ibu. Semangat menjadi ibu yang lebih keren dengan memulai perubahan dari diri sendiri.. 💪🏻💪🏻💪🏻

Saya mhn maaf untuk kekurangan dan kekhilafan saya. Semoga silaturrahim kita tetap terjalin.
Assalamualaikum wr.wb.
…….
Waalaikumsalam..
Terimakasih banyak uni Yesi Dwi Fitria. Semoga kami bisa ketularan semangatnya.

Mohon maaf bila ada kekurangan dan kekhilafan.

NiceHomeWork #7 TAHAPAN MENUJU BUNDA PRODUKTIF

NiceHomeWork #7 TAHAPAN MENUJU BUNDA PRODUKTIF Bunda dan calon bunda yang masih semangat belajar sampai NHW #7. Selamat, anda sudah melampaui tahap demi tahap belajar kita dengan sabar. Setelah kita berusaha mengetahui diri kita lewat NHW -NHW sebelumnya, kali ini kita akan mengkonfirmasi apa yang sudah kita temukan selama ini dengan tools yang sudah dibuat oleh Abah Rama di Talents Mapping. Segera cocokkan hasil temu bakat tersebut dengan pengalaman yang sudah pernah teman-teman tulis di NHW#1 – NHW #6 Semua ini ditujukan agar kita bisa masuk di ranah produktif dengan BAHAGIA. 🍀 Ketahuilah tipe kekuatan diri (strenght typology) teman-teman, dengan cara sbb : 1⃣masuk ke www.temubakat.com 2⃣isi nama lengkap anda, dan isi nama organisasi : Ibu Profesional jawab Questioner yang ada disana, setelah itu download hasilnya 3⃣Amati hasil dan konfirmasi ulang dengan apa yg anda rasakan selama ini. 4⃣ Lampirkan hasil ST30 (Strenght Typology) di Nice Homework #7 🍀 Buatlah kuadran aktivitas anda, boleh lebih dari 1 aktivitas di setiap kuadran Kuadran 1 : Aktivitas yang anda SUKA dan anda BISA Kuadran 2 : Aktivitas yang anda SUKA tetapi andaTIDAK BISA Kuadran 3 : Aktivitas yang anda TIDAK SUKA tetapi anda BISA Kuadran 4: Aktivitas yang anda TIDAK SUKA dan anda TIDAK BISA

Wednesday, July 12, 2017

Review Nice Homework #6 🙋 *BELAJAR MENJADI MANAJER KELUARGA* 🙋

Review Nice Homework #6

🙋 *BELAJAR MENJADI MANAJER KELUARGA* 🙋

Bunda, terima kasih sudah membuat beberapa kategori  tentang 3 hal aktivitas yang anda anggap penting dan tidak penting dalam hidup anda.

Dalam menjalankan peran sebagai manejer keluarga, manajemen waktu menjadi hal yang paling krusial.

Karena waktu bisa berperan ganda, memperkuat jam terbang kita, atau justru sebaliknya merampasnya. Tergantung bagaimana kita memperlakukannya.

Masih ingat istilah DEEP WORK dan SHALLOW WORK?

Dulu kita pernah membahas hal ini di awal-awal kelas. Tahapan-tahapan yang kita kerjakan kali ini adalah dalam rangka melihat lebih jelas bagaimana caranya shallow work kita ubah menjadi Deep Work.

Kita akan paham mana saja aktivitas yang memerlukan fokus, ketajaman berpikir sehingga membawa perubahan besar dalam hidup kita.

1⃣. Refleksikan aktivitas dan kemampuan manajemen waktu kita selama ini

Menurut Covey, Merrill and Merrill (1994) cara yang paling baik dalam menentukan kegiatan prioritas adalah dengan membagi kegiatan kita menjadi penting-mendesak, penting-tidak mendesak, tidak penting-mendesak dan tidak penting-tidak mendesak .Menurutnya, segala hal yang kita kerjakan dapat digolongkan kedalam salah satu dari empat kuadran tersebut.

Agar lebih jelas , silakan teman-teman belajar memasukkan aktivitas-aktivitas yang selama ini kita lakukan dalam kategori kuadaran di bawah ini.

2⃣ Setelah aktivitas terpetakan, fokuslah pada hal-hal yang penting (baik mendesak atau tak mendesak) karena pada kegiatan yang penting inilah seharusnya kita mengalokasi paling banyak waktu yang kita miliki

3⃣ Rencanakan dengan baik semua aktivitas yang anda anggap penting

Kita akan kehabisan waktu, tenaga dan sering gelisah  jika kita sering melakukan kegiatan yang sifatnya penting dan mendesak.

Contoh : Mengumpulkan NHW matrikulasi itu anda masukkan kategori aktivitas Penting, karena kalau tidak mengumpulkan kita akan mendapatkan peluang tidak lulus.

Sudah ada deadline yang diberikan oleh fasilitator. Andaikata kita memasukkannya ke kuadran 2, artinya kita akan masukkan NHW dalam perencanaan mingguan kita,  membuat hati lebih tenang.  Tetapi kalau tidak kita rencanakan, NHW itu akan masuk ke aktivitas kuadran 1, dimana penting bertemu dengan genting (mendesak) paling sering membuat kita gelisah di saat detik-detik terakhir deadline pengumpulan.

Kalau ini berlangsung terus menerus, maka kita akan cepat capek dan stress yang berlebihan karena terlalu sering dibombardir oleh masalah dan krisis yang datang bertubi-tubi. Jika ini terjadi, secara naluriah, kita akan lari ke kuadran 4. yang sering kali tidak memberikan manfaat bagi kita.

Idealnya, semakin banyak waktu yang kita luangkan di kuadran 2, secara otomatis akan mengurangi waktu kita di kuadran 1 dan 3, apalagi kuadran 4, karena dengan perencanaan dan persiapan yang matang, banyak masalah dan krisis yang akan timbul dikemudian hari dapat dihindari.

4⃣ Membuat kandang waktu ( time blocking) untuk setiap aktivitas yang harus anda kerjakan

Membuat agenda mingguan dan harian dengan mengaplikasikan teori *_time blocking_*dan *_cut off time_*KIta bisa membagi secara rinci aktivitas harian  dalam hitungan jam atau menit agar waktu tidak terbuang sia-sia

5⃣ Unduh Aplikasi atau buku catatan untuk membantu kita mengorganized semua jadwal kita

Saat ini ada banyak aplikasi organizer yang bisa membantu dan mengingatkan kita setiap saat.

Sampai disini mungkin ada diantara kita yang bertipe “unorganized” ( menyukai ketidakteraturan, termasuk waktu )

Sehingga muncul pertanyaan,

“Mengapa sih harus repot-repot dan sangat detail dengan manajemen waktu?”

Kalau menurut teori Cal Newport,
Semakin detail manajemen waktu anda, semakin bagus pula kualitasnya.

Semakin bagus kontrolnya, semakin bagus pula efeknya.

Sekarang tinggal dipilih anda mau tipe yang organized shg menggunakan TIME BASED ORGANIZATION atau tipe yang unorganized dan menggunakan RESULT BASED ORGANIZATION

Kalau time based artinya kita akan patuh dengan jadwal waktu yang sudah kita tulis. Dan komitmen menerima segala konsekuensi apabila melanggarnya.

Apabila RESULT BASED ORGANIZATION anda perlu membuat pengelompokan kegiatan saja. Boleh dikerjakan kapanpun, selama Komitmen terhadap target/hasil yang sudah dicanangkan, bisa terpenuhi dengan baik.

Apapun tipe anda dan keluarga KOMITMEN tetap nomor satu.

Di Ibu Profesional,  manajemen waktu ini wajib dikuasai dan diamalkan  oleh para ibu sebelum masuk ke tahap bunda produktif.

Kita perlu menekankan pentingnya membuat rencana kerja untuk setiap minggu dan setiap hari, dengan memprioritaskan aktifitas yang penting.

Dengan demikian diharapkan kita dapat menjadi lebih produktif tanpa lelah dan stress yang berlebihan.

Demi masa,semoga kita semua tidak termasuk golongan orang yang menyia-nyiakan waktu

Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/

Sumber Bacaan:

Materi Matrikulasi IIP batch #4 sesi #6, Ibu Manajer Keluarga handal, 2017

Hasil NHW#6, Peserta Matrikulasi IIP, 2017

Malcolm Galdwell, Outliers, Jakarta, 2008

Steven Covey, the seven habits, Jakarta, 1994

REJEKI ITU PASTI, KEMULIAAN HARUS DICARI #MATERI7 #IIPBATCH4

Matrikulasi Institut Ibu Profesional batch #4, sesi #7

REJEKI ITU PASTI, KEMULIAAN HARUS DICARI

Alhamdulillah setelah melewati dua tahapan “Bunda Sayang” dan “Bunda Cekatan” dalam proses pemantasan diri seorang ibu dalam memegang amanah-Nya, kini sampailah kita pada tahapan “Bunda Produktif”.

Bunda Produktif adalah bunda yang senantiasa menjalani proses untuk menemukan dirinya, menemukan “MISI PENCIPTAAN” dirinya di muka bumi ini, dengan cara menjalankan aktivitas yang membuat matanya “BERBINAR-BINAR”

Sehingga muncul semangat yang luar biasa dalam menjalani hidup ini bersama keluarga dan sang buah hati.

Para Ibu di kelas Bunda Produktif memaknai semua aktivitas sebagai sebuah proses ikhtiar menjemput rejeki.

Mungkin kita tidak tahu dimana rejeki kita, tapi rejeki akan tahu dimana kita berada.

Sang Maha Memberi Rejeki sedang memerintahkannya untuk menuju diri kita”

_Allah berjanji menjamin rejeki kita, maka melalaikan ketaatan pada-Nya, mengorbankan amanah-Nya, demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminnya adalah kekeliruan besar_

Untuk itu Bunda Produktif sesuai dengan value di Ibu Profesional adalah

_bunda yang akan berikhtiar menjemput rejeki, tanpa harus meninggalkan amanah utamanya yaitu anak dan keluarga_

Semua pengalaman para Ibu Profesional di Bunda Produktif ini, adalah bagian aktivitas amalan para bunda untuk meningkatkan sebuah *KEMULIAAN* hidup.

“Karena REJEKI itu PASTI, KEMULIAAN lah yang harus DICARI”

Apakah dengan aktifnya kita sebagai ibu di dunia produktif akan meningkatkan kemuliaan diri kita, anak-anak dan keluarga? Kalau jawabannya” iya”, lanjutkan. Kalau jawabannya” tidak” kita perlu menguatkan pilar “bunda sayang” dan “bunda cekatan”, sebelum masuk ke pilar ketiga yaitu “bunda produktif”.

Tugas kita sebagai Bunda Produktif bukan untuk mengkhawatirkan rizqi keluarga, melainkan menyiapkan sebuah jawaban “Dari Mana” dan “Untuk Apa” atas setiap karunia yang diberikan untuk anak dan keluarga kita.

Maka

Bunda produktif di Ibu Profesional tidak selalu dinilai dengan apa yang tertulis dalam angka dan rupiah, melainkan apa yang bisa dinikmati dan dirasakan sebagai sebuah kepuasan hidup, sebuah pengakuan bahwa dirinya bisa menjadi Ibu yang bermanfaat bagi banyak orang.

Menjadi Bunda Produktif, tidak bisa dimaknai sebagai mentawakkalkan rejeki pada pekerjaan kita.

Sangat keliru kalau kita sebagai Ibu sampai berpikiran bahwa rejeki yang hadir di rumah ini karena pekerjaan kita.

Menjadi produktif itu adalah bagian dari ibadah, sedangkan rejeki itu urusan-Nya

Seorang ibu yang produktif itu agar bisa,

1⃣menambah syukur,
2⃣menegakkan taat
3⃣berbagi manfaat.

Rejeki tidak selalu terletak dalam pekerjaan kita, Allah berkuasa meletakkan sekendak-Nya

Maka segala yang bunda kerjakan di Bunda Produktif ini adalah sebuah ikhtiar, yang wajib dilakukan dengan sungguh-sungguh (Profesional).

Ikhtiar itu adalah sebuah laku perbuatan, sedangkan Rejeki adalah urusanNya.

Rejeki itu datangnya dari arah tak terduga, untuk seorang ibu yang menjalankan perannya dengan sungguh-sungguh dan selalu bertaqwa.

Rejeki hanya akan menempuh jalan yang halal, maka para Bunda Produktif perlu menjaga sikap saat menjemputnya,

Ketika sudah mendapatkannya ,jawab pertanyaan berikutnya “ Buat Apa?”. Karena apa yang kita berikan ke anak-anak dan keluarga, halalnya akan dihisab dan haramnya akan diazab.

Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/

Sumber Bacaan:

_Antologi para Ibu Profesional, BUNDA PRODUKTIF, 2014_

_Ahmad Ghozali, Cashflow Muslim, Jakarta, 2010_

_Materi kuliah rutin Ibu Profesional, kelas bunda produktif, Salatiga, 2015

Resume 30 Menit Lebih Dekat Bersama Bu Septi (Founder IIP)

Resume 30 Menit Lebih Dekat
Institut Ibu Profesional Batch#4

Wilayah : Depok 1
Waktu : 20.30 - 21.00 WIB
Peresume :
Moderator : Duhita Swastihayu
Fasilitator : Duhita Swastihayu

Guru Tamu :
SEPTI PENI WULANDANI
Tanya Jawab

Tanya
Tirta: Ibu sambil diminum ☕ saya mau tanya
Apa ujian terbesar ibu ketika  melepas peluang menjadi wanita karier dan memutuskan menjadi ibu  rumah tangga? Dan bagaimana mengatasinya bu?
Jawab
Ujian terbesar itu justru diri sendiri. Saya tidak bangga dengan profesi yang saya ambil, masih ada malunya dulu. Lama-lama saya berpikir,

kalau bukan saya sendiri yang bangga akan profesi sebagai ibu rumah tangga, lalu siapa lagi?

akhirnya jadilah IIP
Respon:
Nyess banget bu..trimakasih sdh membentuk IIP😘
Tanya
Nung: Wah, jd nostalgia ya Bu ☺
Sblmny terima kasih Ibu sdh berkenan meluangkan waktu di wag depok 1 🙏🏼

Saya ingin tanya ya bu
Ibu, apa yg membuat Ibu yakin utk mengelola sendiri pendidikan dan pengasuhan ketiga putra dan putri Ibu dan meyakinkan org tua dan mertua dg pembuktiannya?

Sifat dan sikap apa yg Ibu konsisten terapkan dlm diri Ibu saat itu hingga saat ini?
Jawab: Hanya satu yang membuat saya yakin mbak bahwa saya perempuan yang dipilih Allah unt menitipkan makhluk muliaNya di janin saya. Sehingga sayalah orang yang tepat untuk mendampingi anak-anak ini menemukan DIA dalam perjalanan hidupnya.

Kalau bukan saya, pasti Allah sudah menitipkan anak-anak di rahim perempuan lain.

Kita sdh dibekali Allah unt mendidik anak-anak, maka bekal itu tidak akan sia-siakan.

Respon: Widita: Iya ya bu kita ini pilihan Allah ya...😭 hiks
Tanya:
Nung: Maa syaa allah, Ibu terima kasih jawabannya 😢🙏🏼
Ibu, saya jd ingat pertanyaan yg sering saya pikirkan:
Bgmn Ibu pertama kali mengenalkan Allah sbg Tuhan kpd kak Enes, kak Ara dan kak Elan?
Jawab: Dengan cara mengenalkan ciptaanNya sebanyak-banyaknya, sehingga muncul rasa cinta mereka kepada sang pencipraNya.
Karena sejatinya sejak lahir mereka sudah cinta akan RabbNya. Kitalah yang kadang menyimpangkannya

Respon: Nung:
I see :")))
Teirma kasih Ibu..

Pertanyaan lagi ya Bu 🙏🏼

Saya suka sekali dg motto homeschooling nya Ibu, “berlantaikan bumi, beratapkan langit, bergurukan alam.”

Sikap apa saja yg Ibu tanamkan di masa permulaan memulai Homeschooling dg anak2, sehingga mereka bs diajak "belajar bersama" hingga akhirnya sikap pembelajar terbentuk dlm diri mereka?

Jawab:
Kuncinya hanya satu bukan mengajar melainkan BELAJAR BERSAMA

Maka saya menerapkan teladan dulu ke anak-anak. Anak-anak melihat ibunya yang dulu gaptek menjadi hightech dengan cara 15 menit per hari selama 3 tahun berturut2 belajar ttg teknologi digital.

Kemudian anak-anak lihat ibunya "merasa tidak tahu terus sehingga mau belajar, bukan sok tahu dan stop belajar, karena itu awal dari kebodohan.

Dengan cara itu scr otomatis anak-anak melakukan hal yg sama

_ for things to CHANGE, I must CHANGE FIRST_
Tanya:
Icha: Assalamualaikum warrahmatullah wabarakatuh Bu Septi,

Saya ijin curhat ya bu 🙏🏻

bgmn cara mengatasi "kejenuhan dan seringkali kecil hati" dlm menjalani rutinitas sbg ibu rumah tangga? krn jujur saya kaget sekali dgn perubahan hidup setelah menikah, terutama sejak punya anak dan ketika saya memilih utk bekerja di ranah domestik krn pertimbangan byk hal.

Rasanya kalau dlu saya byk waktu utk mengupgrade diri, namun skrg bahkan mandi aja sesempetnya 😅 bgmn agar jenuh dan lelah ini berubah menjadi ladang pahala ya Bu?

Terima Kasih Bu Septi 🙏🏻🙏🏻
Jawab: Wa'alaykumsalam mbak, lakukanlah 3 tahapan yang saya lakukan dulu

accepting menerima kondisi kita saat ini

forgiving
Memaafkan dan tidak menyalahkan siapapun dan kondisi apapun yg membuat kondisi kita seperti saat ini

up grading
Pantaskan diri terus, agar layak mendapatkan kemuliaan di mata Allah lewat kondisi saat ini.

Dari 3 hal tsb membuat saya mensyukuri setiap fase hidup dari waktu ke waktu.

Respon: Icha:
makjleb bgt jawabannya bu. semoga bisa saya amalkan ya bu. terus terang awalnya saya mengalami PPD yg hebat pasca lahiran. namun membaik seiring support dr org2 terdekat, dan alhamdulillah diberi kesempatan ikut IIP ini.. sprt mendapar bahan bakar kembali utk menjadi wanita, istri dan ibu yg lebih baik. Terima kasih bu septi atas jwbannya 😭🙏🏻

Tanya:
Any: Adakah saran bu, bagi yg terpaksa hrs menjalani kehidupan sbg ibu bekerja di luar dan mengurus rumah tangga? Terutama dlm mengatur kuantitas dan kualitas waktu bersama keluarga
Jawab: Yang pertama hilangkan kata "terpaksa" harus "bahagia" mrnjalankannya.
Kemudian,
dicatat apa yg membuat mbak bisa mengerjakan pekerjaan di kantor dengan bahagia. Misal management waktu dan management tugas.

Lakukan itu di rumah, atur management tugas dan waktu selama di rumah.

Karena kalau kita bisa bahagia di kantor, maka di rumah harus lebih bahagia

Kita tampil cantik ketika ke kantor, maka di rumah haris lebih cantik

Kita sabar ketika di kantor, di rumah haris lebih sabar

Itu kunci yg saya lakukan sehingga tetap tenang dan seimbang antara ranah publik dan domestik, tidak banyak yg protes

Tanya:
Tirta: Bagaimana sih tampilan rapi dan chic ala bu septi?

Penutup

Kira kira pesan apa yg ingin ibu sampaikan kepada kami para ibu baru terutama dalam mengelola rasa sabar dan emosi yg blm terlatih maksimal?
Terima kasih.
Jawab: Ini terakhir ya mbak:
Sabar itu adalah ketika kita bisa menaklukkan diri sendiri, maka mulailah mengenal diri, dan mengendalikan diri kita
Terima kasih

Monday, July 10, 2017

#NHW6 "BELAJAR MENJADI  MANAJER KELUARGA HANDAL"

NHW6 kali ini saya mendapatkan materi tentang Belajar Menjadi Manajer Keluarga Handal. Disini benar-benar tercerahkan untuk memilah-milah mana aktivitas yang paling penting dan yang paking tidak penting. Memang selama ini saya sering melakukan aktivitas yang penting dan seringnya terdisract oleh aktivitas yang tidak penting misalnya mengecek timeline instagram. Semoga dengan mengerjakan NHW6 ini, saya akan dapat istqomah dalam menjalankan jadwal harian untuk lebih mengutamakan aktivitas yang penting dibandingkan melakukan hal-hal yang tidak penting.

Berikut 3 aktivitas yang paling penting yang saya lakukan sehari-hari:
1. Memasak
Memasak ini merupakan hal yang paling penting untuk saya karena sampai saat ini masakan saya belum sesuai harapan pak suami. Walopun sekali waktu pernah si enak. Tapi saya belum bisa konsisten untuk masak enak. Kegiatan memasak ini bisa saya lakukan 2-3 kali dalam sehari. Pertama saat menyiapkan sarapan untuk suami dan anak. Hal itu dimulai sekitar jam setengah 4 pagi atau kadang kalau kesiangan bisa juga baru mulai masak jam 4.30. Hal ini karena suami selain karena harus berangkat pagi, tapi memang sudah kebiasaan sarapannya sekitar jam 6 atau 5.30 pagi.

Memasak yang kedua biasanya saat sore sekitar jam 16.00. Ini persiapan untuk makan malam suami. Tapi karena sekarang ada anak, jadi waktu memasaknya tergantung pada jam anak tidur siang. Kegiatan memasak sore saya lakukan ketika saya belum berangkat kantor (sekarang masih dalam rangka tugas belajar sehingga kegiatan masih kuliah saja). 

2. Membersihkan rumah
Kegiatan ini biasa saya lakukan pagi hari sebelum anak bangun. Jenis kegiatannya masih sebatas menyapu lantai atau mengepel. Namun, jika waktu terbatas, kadang-kadang saya hanya menyapu lantai saja. Kegiatan mengepel minimal saya lakukan seminggu sekali.

3. Mengurus anak dan bermain bersama anak
Kegiatan mengurus anak dimulai ketika anak bangun. Biasanya Emir bangun saat waktu subuh. Saya usahakan sekali saat Emir bangun, sarapan sudah siap. Sehingga saat dia bangun, saya langsung menyuapinya untuk sarapan. Biasanya saya ajak jalan pagi sambil sarapan. Namun, seiring bertambahnya usia dan berat badan, saya cepat lelah ketika gendong Emir. Jadi sekarang seringnya sarapan di dalam rumah saja.

Setelah sarapan, biasanya Emir mandi. Habis mandi baru bermain di depan tivi. Sekarang saya usahakan untuk meminimalkan menonton tivi jika bersama dengan Emir. Karena saya dan pak suami ingin menyiapkan Emir menjadi penghafal Quran. Sehingga, kami tidak membiasakan untuk melihat atau mendengar hal-hal yang tidak bermanfaat. Seringnya, tivi dirumah saya nyalakan untuk menonton youtube dan mendengarkan ceramah-ceramah dari para ustadz. Semoga dengan ini Emir akan terbiasa mendengar kajian-kajian tentang ilmu agama.

Berikut 3 hal yang paling tidak penting:
1. Mengecek timeline instagram, facebook dan social media lainnya. Kadang hanya untuk melihat online shop, kadang memang iseng melihat postingan beberapa teman.

2. Melihat whatsapp yang kadang hanya broadcast yang belum diyakini kebenarannya.

3. Menonton tivi. Walaupun sudah berusaha saya kurangi, namun kadang-kadang tergoda juga untuk menonton tv. Tapi saya pilih-pilih acara yang baik yang memang bagus untuk ditonton.

Demikian 3 kegiatan yang paling penting dan tidak penting yang saya lakukan sehari-hari. Semoga kegiatan yang penting bisa saya lakukan secara dinamis sehingga bisa menambah jumlah jam terbang. Untuk mendukung hal tersebut, berikut saya buat jadwal harian berdasarkan prioritas saya yang sebenarnya sudah saya posting saat NHW5. Tapi karena masih relevan, maka saya posting lagi di NHW 6 ini. Jadwal harian ini saya buat saat saya sudah aktif lagi di ranah publik. Saat ini masih belum aktif. Sehingga semoga jadwal ini mempermudah dalam melakukan kegiatan yang penting menjadi dinamis.

NICE HOMEWORK #6☘☘ *BELAJAR MENJADI  MANAJER KELUARGA HANDAL*

☘☘​NICE HOMEWORK #6☘☘

*BELAJAR MENJADI  MANAJER KELUARGA HANDAL*

Bunda, sekarang saatnya kita masuk dalam tahap “belajar menjadi manajer keluarga yang handal.
Mengapa? karena hal ini akan mempermudah bunda untuk menemukan peran hidup kita dan semoga mempermudah bunda mendampingi anak-anak menemukan peran hidupnya.

Ada hal-hal yang kadang mengganggu proses kita menemukan peran hidup yaitu RUTINITAS

Menjalankan pekerjaan rutin yang tidak selesai, membuat kita _Merasa Sibuk_sehingga kadang tidak ada waktu lagi untuk proses menemukan diri.
Maka ikutilah tahapan-tahapan sbb :

Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting

Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?

Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras.

Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time ( misal anda sudah menuliskan bahwa bersih-bersih rumah itu dari jam 05.00-06.00, maka patuhi waktu tersebut).

Jangan ijinkan agenda yang tidak terencana memenuhi jadwal waktu harian anda.

Setelah tahap di atas selesai anda tentukan. Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan.

(Contoh kalau saya membuat jadwal rutin saya masukkan di subuh-jam 07.00 – jadwal dinamis ( memperbanyak jam terbang dari jam 7 pagi- 7 malam, setelah jam 7 malam kembali ke aktivitas rutin yang belum selesai, sehingga muncul program 7 to 7).

Amati selama satu minggu pertama, apakah terlaksana dengan baik?

kalau tidak segera revisi, kalau baik, lanjutkan sampai dengan 3 bulan.

_SELAMAT MENGERJAKAN_
Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulasi IIP/