Pages

Sunday, June 18, 2017

#NHW5 "BELAJAR BAGAIMANA CARANYA BELAJAR📝 (Learning How to Learn)"

NICE HOMEWORK #5
MATRIKULASI INSTITUT IBU PROFESIONAL  BATCH #4

📝 BELAJAR BAGAIMANA CARANYA BELAJAR📝 (Learning  How to Learn)


Akhirnya sampailah saya pada sesi kelima kelas matrikulasi IIP Batch #4 Depok. Materi sesi kelima ini lebih banyak membahas tentang Belajar Bagaimana Caranya Belajar (Learning How to Learn). Dari sini saya mendapat banyak pelajaran tentang bagaimana nanti caranya belajar. Setelah di NHW4 saya menuliskan tentang jurusan ilmu yang saya pilih dan menentukan milestone untuk masing-masing tahapan ilmu, maka kali ini saya dituntut untuk memuat Desain Pembelajaran untuk mengeksekusi milestone yang saya buat tersebut. Sebenarnya di NHW5 ini, tidak banyak clue yang diberikan. Mungkin di tahap ini, saya dan para ibu-ibu anggota grup diharapkan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengerjakan NHW5 ini. Berikut kira-kira desain pembelajaran yang akan saya buat untuk diri saya sendiri yang nantinya akan saya sesuaikan dengan desain pembelajaran untuk anak saya.

Desain Pembelajaran ala Gayuh
Misi hidup yang ingin saya tekuni adalah menjadi istri dan ibu yang profesional. Maksudnya saya ingin menjadi istri yang handal yang bisa meng-handle semua urusan rumah tangga dan menjadi ibu yang hebat dalam mendidik anak-anak agar kelak menjadi anak yang soleh, berakhlak mulia, dan bermanfaat untuk orang lain.

Untuk berhasil di kedua bidang tersebut, saya harus konsisten dalam menjalankan milestone yang telah saya buat. Untuk menjalankan milestone ini, saya harus mempunyai sebuah desain pembelajaran yang dapat menjadi fasilitas dalam menekuni bidang ilmu yang saya pilih. Semoga desain pembelajaran ini bisa saya terapkan dalam mendidik anak-anak saya.

1. Saat kelas matrikulasi sesi pertama, hal yang ditekankan pertama kali dalam menuntut ilmu adalah memahami mengenai adab-adab dalam menuntut ilmu. Adab menuntut ilmu adalah tata krama (etika) yang dipegang oleh para penuntut ilmu, sehingga terjadi harmonis baik secara vertikal, antara dirinya sendiri dengan Sang Maha Pemilik Ilmu, maupun secara horisontal antara diriinya sendiri dengan guru yang menyampaikan ilmu, maupun dengan ilmu dan sumber ilmu itu sendiri (Materi Kelas Matrikulasi IIP Batch4 Sesi1). Oleh karena itu, tahap pertama dalam desain pembelajaran ala saya adalah memahami tentang adab menuntut ilmu. Setelah itu, saya memantapkan niat saya dalam menuntut ilmu tersebut. Niat yang ada seharusnya adalah karena ingin mengharap ridlo Alloh SWT. Sehingga ilmu yang didapat akan lebih berkah dan bermanfaat untuk diri kita maupun orang lain.

2. Setelah mengenal adab menuntut ilmu dan mempunyai niat yang mantap karena Alloh SWT, maka tahapan kedua dalam desain pembelajaran saya adalah mengenal lebih dalam apa tujuan saya dalam menekuni bidang ilmu tersebut. Hal ini akan membuat saya mantap dalam proses menuntut ilmu dan lebih mengetahui potensi dan kapasitas diri sendiri. 

3. Langkah ketiga yang akan saya lakukan adalah menyusun jadwal kegiatan sehari-hari. Sehingga waktu 24 jam yang tersedia dapat di-plot-kan untuk semua kegiatan, termasuk menekuni bidang yang saya pilih. Karena kedua bidang yang saya pilih berkaitan dengan ranah domestik, maka jadwal kegiatan saya sehari-hari dapat menambah jam terbang saya dalam menekuni bidang tersebut. Adapun berikut jadwal kegiatan sehari-hari saya dari bangun tidur sampai menjelang tidur kembali.



4. Tahap yang keempat dalam desain pembelajaran ala Gayuh adalah tahap evaluasi. Evaluasi ini dilakukan setiap hari pada saat menjelang tidur. Evaluasi ini bertujuan untuk mereview kembali kegiatan dalam satu hari. Apakah dalam satu hari ini kegiatan saya sudah konsisten sesuai jadwal yang saya buat atau masih ada hal-hal diluar kendali yang membuat jadwal tersebut tidak dapat terlaksana. Apakah dalam sehari ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan sudah menambah ilmu dalam bidang yang saya tekuni? Apakah pembelajaran hari ini sudah saya dapatkan secara maksimal? Semua pertanyaan-pertanyaan ini akan dijawab pada tahap evaluasi ini. Sehingga diharapkan, setiap harinya akan ada improvement untuk diri saya sendiri dalam manajemen waktu dan konsistensi dalam menjalankan apa yang telah direncanakan.

Mungkin cukup sampai tahap 4 saja desain pembelajaran ala Gayuh. Mudah-mudahan hal ini bisa terlaksana dengan baik agar dapat menjadi jalan untuk ahli di bidang manajemen rumah tangga dan pendidikan anak. Karena anak saya baru berusia 1 tahun, maka 4 tahap desain pembelajaran ini masih belum bisa saya diskusikan dengan dia. Untuk desain pembelajaran yang akan saya terapkan untuk anak saya meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahap pengamatan
Dalam tahap ini, saya akan banyak belajar dari materi kelas IIP tentang fitrah seorang anak. Ada beberapa fitrah anak yang harus saya pahami sehingga akan lebih memaklumi ketika anak melakukan hal-hal yang sesuai fitrahnya. 

Tahap pengamatan ini juga bertujuan untuk mengetahui bakat anak. Berdasarkan materi kelas matrikulasi IIP, ada beberapa cara mengenali bakat anak. Langkah yang pertama dan utama adalah observasi yaitu kita mengamati secara obyektif, bebas dari asumsi dan persangkaan kita. Ada 5 ciri yang harus diperhatikan dan dicari dengan baik dari waktu ke waktu:
a. Yearning (nagih)
b. Rapid Learning 
c. Flow
d. Glimpses of Excelence
e. Satisfaction

2. Tahap dokumentasi
Tahap ini saya masih mengutip materi dari IIP bahwa setelah observasi, hal yang perlu dilakukan selanjutnya adalah merekam dalam portofolio. Sampai saat ini saya masih mendokumentasikan kegiatan anak melalui video handphone karena anak saya belum dapat membuat suatu prakarya. Dari rekaman video ini nantinya diharapkan dapat menjadi rekam jejak yang dapat memberikan data bagi anak maupun orang tua agar aware dengan bakatnya

3. Tahap mengarahkan
Tahap ini dapat dilakukan setelah mengetahui bakat dan minatnya. Karena anak saya masih 1 tahun, maka tahap ini saya skip terlebih dahulu. Di umurnya yang sekarang saya lebih fokus pada tahap tumbuh kembangnya khususnya untuk motorik halus dan kasar. Karena Emir sudah bisa mengikuti gerakan yang saya contohkan, maka saya mencoba untuk mengenalkan gerakan-gerakan yang lazim untuk anak seusianya. 


Demikian desain pembelajaran ala ala saya. Semoga saya selalu diberikan kemudahan dalam menjalankannya sehingga misi hidup saya dapat tercapai. aamiin....

17062017
_Gayuh_

Friday, June 16, 2017

NICE HOMEWORK #5 MATRIKULASI INSTITUT IBU PROFESIONAL BATCH #4

NICE HOMEWORK #5
MATRIKULASI INSTITUT IBU PROFESIONAL  BATCH #4

📝 BELAJAR BAGAIMANA CARANYA BELAJAR📝 (Learning  How to Learn)

Setelah malam ini kita mempelajari  tentang “Learning How to Learn”  maka kali ini kita akan praktek membuat Design Pembelajaran ala kita.

Kami tidak akan memandu banyak, mulailah mempraktekkan "learning how to learn" dalam membuat NHW #5.

Munculkan rasa ingin tahu bunda semua tentang apa itu design pembelajaran.

Bukan hasil  sempurna yg kami harapkan, melainkan "proses" anda dalam mengerjakan NHW #5 ini yg perlu anda share kan ke teman-teman yg lain.

Selamat Berpikir, dan selamat menemukan hal baru dari proses belajar anda di NHW #5 ini.

Salam Ibu Profesional,


/Tim Matrikulasi IIP/

Wednesday, June 14, 2017

Materi Matrikulasi IIPbatch #4 sesi #5 📝BELAJAR BAGAIMANA CARANYA BELAJAR📝

Materi Matrikulasi IIPbatch #4 sesi #5
📝BELAJAR BAGAIMANA CARANYA BELAJAR📝

Bunda dan calon bunda yang selalu semangat belajar,
Bagaimana sudah makin mantap dengan jurusan ilmu yang dipilih? kalau sudah, sekarang mari kita belajar bagaimana caranya belajar. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk lebih membumikan kurikulum yang teman-teman buat. Sehingga ketika teman-teman membuat kurikulum unik (customized curriculum) untuk anak-anak, makin bisa menerjemahkan secara setahap demi setahap karena kita sudah melakukannya. Inilah tujuan kita belajar.

Sebagaimana yang sudah kita pelajari di materi sebelumnya, bahwa semua manusia memiliki fitrah belajar sejak lahir. Tetapi mengapa sekarang ada orang  yg senang belajar dan ada yang tidak suka belajar.

Suatu pelajaran yang menurut kita berat jika dilakukan dengan senang hati maka pelajaran  yang berat itu akan terasa ringan, dan sebaliknya pelajaran yang ringan atau mudah jika dilakukan dengan terpaksa maka akan terasa berat atau sulit.

Jadi suka atau tidaknya kita pada suatu pelajaran itu bukan bergantung pada berat atau ringannya suatu pelajaran. Lebih kepada rasa.
Membuat BISA itu mudah, tapi membuatnya SUKA itu baru tantangan

Melihat perkembangan dunia yang semakin canggih dapat kita rasakan bahwa dunia sudah berubah dan dunia masih terus berubah.

Perubahan ini semakin hari semakin cepat sekali.
Anak kita sudah tentu akan hidup di jaman yang berbeda dengan jaman kita. Maka teruslah mengupdate diri, agar kita tidak membawa anak kita mundur beberapa langkah dari jamannya.

Apa yang perlu kita persiapkan untuk kita dan anak kita ?

Kita dan anak-anak perlu belajar tiga hal :
1⃣Belajar hal berbeda

2⃣ Cara belajar yang berbeda
3⃣Semangat Belajar yang berbeda

🍀 Belajar Hal Berbeda
Apa saja yang perlu di pelajari ?
yaitu dengan belajar apa saja yang bisa:
🍎Menguatkan Iman,

ini adalah dasar yang amat penting bagi anak-anak kita untuk meraih masa depannya
🍎Menumbuhkan karakter yang baik.
🍎Menemukan passionnya (panggilan hatinya)

Cara Belajar Berbeda
Jika dulu  kita dilatih untuk terampil menjawab, maka latihlah anak kita untuk terampil bertanya Keterampilan bertanya ini akan dapat membangun kreatifitas anak dan pemahaman terhadap diri dan dunianya.

Kita dapat menggunakan jari tangan kita sebagai salah satu cara untuk melatih keterampilan anak2 kita untuk bertanya.
Misalnya :
👍Ibu jari : How
👆Jari telunjuk : Where
✋Jari tengah : What
✋Jari manis : When
✋Jari kelingking : Who
👐Kedua telapak tangan di buka : Why
👏Tangan kanan kemudian diikuti tangan kiri di buka : Which one.

Jika dulu kita hanya menghafal materi, maka sekarang ajak anak kita untuk mengembangkan struktur berfikir. Anak tidak hanya sekedar menghafal akan tetapi perlu juga dilatih untuk mengembangkan struktur berfikirnya

Jika dulu kita hanya pasif mendengarkan, maka latih anak kita dg aktif mencari. Untuk mendapatkan informasi tidak sulit hanya butuh kemauan saja.

Jika dulu kita hanya menelan informasi dr guru bulat-bulat, maka ajarkan anak untuk berpikir skeptik
Apa itu berpikir skeptik ?
Berpikir Skeptik yaitu tidak sekedar menelan informasi yang didapat bulat-bulat. Akan tetapi senantiasa mengkroscek kembali kebenarannya dengan melihat sumber-sumber yang lebih valid.

Semangat Belajar Yang berbeda
Semangat belajar  yang perlu ditumbuhkan pada anak kita adalah :

🍀Tidak hanya sekedar mengejar nilai rapor akan tetapi memahami subjek atau topik belajarnya.
🍀Tidak sekedar meraih ijazah/gelar tapi kita ingin meraih sebuah tujuan atau cita-cita.

Ketika kita mempunyai sebuah tujuan yang jelas maka pada saat berada ditempat pendidikan kita sudah siap dengan sejumlah pertanyaan-pertanyaan. Maka pada akhirnya kita tidak sekedar sekolah tapi kita berangkat untuk belajar (menuntut ilmu).

Yang harus dipahami,
Menuntut Ilmu bukan hanya saat sekolah, tetapi dapat dilakukan sepanjang hayat kita

Bagaimanakah dengan Strategi Belajarnya?

• Strategi belajar nya adalah dengan menggunakan
Strategi Meninggikan Gunung bukan meratakan lembah

Maksudnya adalah dengan menggali kesukaan, hobby, passion, kelebihan, dan kecintaan anak-anak kita terhadap hal2 yg mereka minati dan kita sebagai orangtuanya mensupportnya semaksimal mungkin.

Misalnya jika anak suka bola maka mendorongnya dengan memasukkannya pada club bola, maka dengan sendirinya anak akan melakukan proses belajar dengan gembira.

🚫 Sebaliknya jangan meratakan lembah
yaitu dengan menutupi kekurangannya,
Misalnya apabila anak kita tidak pandai matematika justru kita berusaha menjadikannya untuk menjadi pandai matematika dengan menambah porsi belajar matematikanya lebih sering (memberi les misalnya).

Ini akan menjadikan anak menjadi semakin stress.

Jadi ketika yang kita dorong pada anak-anak kita adalah keunggulan / kelebihannya maka anak-anak kita akan melakukan proses belajar dengan gembira.

Orang tua tidak perlu lagi mengajar atau menyuruh-nyuruh anak untuk belajar akan tetapi anak akan belajar dan mengejar sendiri terhadap informasi yang ingin dia ketahui dan dapatkan. Inilah yang membuat anak belajar atas kemauan sendiri, hingga ia melakukannya dengan senang hati.

Bagaimanakah membuat anak menjadi anak yang suka belajar ?

Caranya adalah :
1⃣ Mengetahui apa yang anak-anak mau / minati
2⃣Mengetahui tujuannya, cita-citanya
3⃣Mengetahui passionnya

Jika sudah mengerjakan itu semua maka anak kita akan meninggikan gunungnya dan akan melakukannya dengan senang hati.

Good is not enough anymore we have to be different

Baik saja itu tidak cukup,tetapi kita juga harus punya nilai lebih (yang membedakan kita dengan orang lain).

Peran kita sebagai orang tua :
👨‍👩‍👧‍👧Sebaga pemandu : usia 0-8 tahun.
👨‍👩‍👧‍👧Sebagai teman bermain anak-anak kita : usia 9-16 tahun.
kalau tidak maka anak-anak akan menjauhi kita dan anak akan lebih dekat/percaya dengan temannya
👨‍👩‍👧‍👧sebagai sahabat yang siap mendengarkan anak-anak kita : usia 17 tahun keatas.

Cara mengetahui passion anak adalah :
1⃣ Observation ( pengamatan)
2⃣ engage(terlibat)
3⃣ watch and listen ( lihat dan dengarkan suara anak)

Perbanyak ragam kegiatan anak, olah raga, seni dan lain-lain.
Belajar untuk telaten mengamati, dengan melihat dan mencermati terhadap hal-hal yang disukai anak kita dan apakah konsisten dari waktu ke waktu.

Diajak diskusi tentang kesenangan anak, kalau memang suka maka kita dorong.

Cara mengolah kemampuan berfikir Anak dengan :

1⃣Melatih anak untuk belajar bertanya,
Caranya: dengan menyusun pertanyaan sebanyak-banyaknya mengenai suatu obyek.
2⃣Belajar menuliskan hasil pengamatannya Belajar untuk mencari alternatif solusi atas masalahnya
3⃣Presentasi yaitu mengungkapkan akan apa yang telah didapatkan/dipelajari
4⃣Kemampuan berfikir pada balita bisa ditumbuhkan dengan cara aktif bertanya pada si anak.
Selamat belajar dan menjadi teman belajar anak-anak kita,

Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi IIP/

Sumber bacaan :
Dodik Mariyanto, Learning How to Learn, materi workshop, 2014
Joseph D Novak, Learning how to learn, e book, 2009⁠⁠⁠⁠

⁠⁠⁠RESUME REVIEW NHW #4 MEMBUAT KURIKULUM YANG "GUE BANGET"

⁠⁠⁠RESUME REVIEW NHW #4
Martikulasi Institut Ibu Profesion

MEMBUAT KURIKULUM YANG "GUE BANGET"

Bunda, membaca satu demi satu nice homework #4  kali ini, membuat kami makin yakin bahwa akan makin banyak anak-anak Indonesia yang memiliki Ibu-Ibu tangguh, yang paham akan dirinya dan mampu Memberi Teladan kepada anak-anaknya, bahwa seperti inilah cara belajar di Universitas Kehidupan.

Tantangan dalam mengerjakan Nice Homework#4  ini bukan di urusan hasil pencapaian, tetapi justru di urusan kesungguhan*bunda untuk menemukan diri.  Proses ini memang tidak mudah, tetapi kalau kita tidak memulainya maka kita tidak akan pernah tahu. Maka efek berikutnya kita tidak bisa memandu anak-anak kita dalam menemukan peran hidupnya. Ketika merasa  tidak bisa dan tidak mau belajar efek berikutnya adalah kita *sub kontrakkan pendidikan anak kita ke orang lain, yang belum tentu paham akan sisi keunikan anak kita. Inilah yang menjadi sumber awal munculnya penyakit kemandulan dalam mendidik anak-anak. Menggerus kekuatan fitrah kita dalam mendidik anak-anak sehingga menyatakan dirinya tidak mampu lagi

Untuk itu kami akan membantu bunda dan calon bunda semuanya menemukan misi hidup ini setahap demi setahap.


🍀Bagi anda yang belum menemukan “jurusan” ilmu apa yang harus ditekuni dengan fokus, maka bersabarlah, tuliskan apa adanya di NHW#4 ini bahwa  anda memang belum ketemu sama sekali. Kemudian silakan lihat kembali ke belakang, faktor-faktor apa saja yang membuat anda sampai usia sekarang belum bisa menemukannya.


Tulislah dengan jujur, kemudian lihatlah kondisi sekarang, bagaimana anda mengenal diri anda?


 Aktivitas apa saja yang membuat anda SUKA dan BISA, tulis semuanya.


Apa sisi kekuatan diri anda? Silakan tulis semuanya.


Pernyataan-pernyataan ini sudah SAH untuk menggugurkan NHW #4 anda.


Semoga dengan melihat hal ini, bunda semuanya menjadi lebih SABAR, ketika melihat anak-anak kita yang masih galau tidak paham arah hidupnya. Jangankan mereka, kita yang sudah puluhan tahun hidup saja ternyata juga belum paham. Bisa jadi anak-anak kita memang punya pengalaman yang sama dengan kita dulu dan sekarang kita didik mereka dengan pola yang sama dengan cara orangtua kita mendidik kita dulu.

Kembali ke fase titik nol dan segera bergerak.

" Jangan pernah berdiam di ruang rasa, sehingga titik nol membekukan hidup anda "

🍀Bagi anda yang sudah menemukan “jurusan”ilmu apa yang harus ditekuni dengan fokus, maka silakan ikuti simulasi secara setahap demi setahap di bawah ini :


1⃣Tulislah Jurusan Ilmu secara Global, misal : Pendidikan Anak dan Keluarga


2⃣Tentukan KM 0 nya mau anda tempuh mulai kapan? Atau apakah saat ini sudah dalam proses berjalan di tahap 1? Maka tulislah kapan anda memulai KM 0.


3⃣Kita ambil satu hasil penelitian Malcolm Gladwell_dalam bukunya yang berjudul Outliers (2008) pernah mengemukakan sebuah teori yang menarik, 10.000 hours of practice. Menurutnya, jika seseorang melatih sebuah skill tertentu selama minimal 10.000 jam, maka hampir bisa dipastikan orang itu akan “jago” dalam bidang tersebut. *_They will master the skill* kata Gladwell.

Darimana ia bisa yakin? Konon Gladwell mengembangkan teori ini dari hasil penelitian terhadap para pemain biola selama puluhan tahun. Dari penelitian itu, para pemain biola yang berlatih minimal 2 jam sehari selama 12 tahun (kurang lebih 10.000 jam) semuanya menjadi para maestro biola. Orang yang di pertengahan berlatih di antara 5.000 hingga 8.000 jam, sementara pemain biola yang gagal berlatih di bawah 3000 jam.


4⃣Silakan ukur kemampuan teman-teman, dalam sehari kira-kira sanggup menginvestasikan waktu nya berapa jam, untuk menekuni jurusan ilmu tersebut. Katakanlah kita ambil yang paling pendek hanya 2 jam per hari.


Mari kita berhitung :
10.000 jam : 2 jam = 5000 hari
Apabila setahun katakanlah hanya kita ambil 250 hari efektif saja, maka


5000 hari : 250 = 20 tahun

Inilah periode waktu yang harus anda tempuh untuk bisa menjadi master di bidang anda.

5⃣Silakan bagi 20 tahun tersebut dalam KM perjalanan yang akan anda tempuh, misal

KM 0 – KM 1 = Bunda Sayang ( 5 tahun)

KM 1 – KM 2 = Bunda Cekatan (5 tahun)

KM 3 – KM 4 = Bunda Produktif ( 5 tahun)

KM 4 – KM 5 = Bunda Shaleha ( 5 tahun)

Tidak ada patokan khusus dalam menentukan rentang waktu, silakan anda buat sendiri sesuai dengan kemmapuan kita.


6⃣Uraikan kira-kira mata pelajaran apa saja yang harus kita pelajari satu-satu di mata kuliah pokok Bunda Sayang, Bunda Cekatan dsb.

7⃣Cari sumber belajarnya ada dimana saja dan KONSISTEN menjalankannya.

AKSELERASI

Apabila ternyata dalam belajar di jurusan ini mata anda makin berbinar, semangat anda tak pernah pudar, bisa jadi yang harusnya hanya investasi 2 jam/hari secara alamiah akan menjadi lebih dari 2 jam. Maka pilihlah aktivitas harian, waktu yang paling banyak menghabiskan hari-hari anda, adalah aktivitas yang memperbanyak
 JAM TERBANG

 Kalau sudah seperti ini Allah sedang menghendaki anda untuk masuk program “AKSELERASI”

Ada dua cara akselerasi yaitu :

🍀Menambah Jam terbang harian

🍀Membeli Jam terbang
Bagaimana caranya membeli? Dengan mendatangi para ahli yang sesuai dengan bidang kita, belajar banyak dari beliau. Pelajari jatuh bangunnya seperti apa, sehingga kita bisa “jump starting” dengan tidak perlu mengulang kesalahan yang pernah dilakukan oleh para ahli tersebut. Sejatinya dengan mengikuti program matrikulasi ini, anda sedang membeli jam terbang.

🍀Carilah mentor hidup anda yang bersedia memandu dengan konsisten agar anda mencapai sukses dengan lebih cepat lagi.

Dengan belajar bersungguh-sungguh di NHW #4 ini, teman-teman akan dengan mudah menyusun

 customized curriculum

 untuk anak-anak kita masing-masing.silakan mulai dari diri bunda dulu untuk bisa merasakannya. Karena kalau bundanya sudah bisa, maka kita  akan mendapatkan bonus kemampuan menyusun kurikulum bagi anak-anak kita.

Kuncinya hanya dua

_FOKUS dan KONSISTEN _

Jadilah yang terhebat di bidang Anda masing-masing. Jangan pernah menyerah.

If today is a bad day, tomorrow maybe worst, but the day after tomorrow is the best day in your life. You know what? Most people die tomorrow evening! – Jack Ma

Selamat menempuh 10.000 jam terbang anda

Salam Ibu Profesional,


/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/

Sumber Bacaan :

Malcolm Galdwell, Outliers, Jakarta, 2008

Materi Matrikulasi IIP Sesi #4, Mendidik dengan Kekuatan Fitrah, 2017

Hasil Nice Homework #4 para peserta matrikulasi IIP batch #4


-----------------DISKUSI----------------------

1⃣ mbak Nina Juliana

Assalamu'alaykum...
Di NHW#4 saya sudah mencoba membuat milestone mengenai ilmu-ilmu yang akan dipelajari, misal pada KM O saya ingin belajar ilmu tauhid,sehingga sy mencoba untuk meluangkan waktu  2 jam per hari untuk belajar ilmu tersebut. Tapi untuk keseharian nya waktu bersama/mendampingin anak-anak saya juga butuh ilmu bunda sayang,bunda cekatan,bunda produktif,bunda sholeha, sedangkan ilmu-ilmu ini saya letakkan pada KM 4. Yang ingin saya tanyakan adalah apa boleh berbarengan seperti ini dalam mempelajari ilmu-ilmunya,atau saya harus fokus dengan satu ilmu dulu.
Jazaakillah khoir mak...
(Nina)

1⃣ jawab
jawab:
boleh, mak Nina. Asal patuhi rambu-rambu yang diberikan oleh anak atau tubuh. Sepakati waktu-waktu untuk belajar dan mendampingi anak. Patuhi kandang waktu tersebut.
Kalau perlu, tempel jadwal dan informasikan jadwal mak ke suami dan anak. Bila anak sudah "protes" sebaiknya tata ulang prioritas ya mak


2⃣Mbak Mala

Mak asti, saya sebenarnya ada dua ilmu yang bener2 buat saya berbinar2 pada saat menjemput ilmu tersebut dan mengerjakannya.
Yaitu hobi saya menjahit dan jurusan ilmu yg sy tulis d NHW#1 yaitu ilmu agama. Di NHW#2 pun sy selipkan checklist untuk mengejar ilmu menjahit itu.
Klo ditanya prioritas sy, misalnya waktunya bentrok antara kedua ilmu tersebut sy akan mengutamakan yg saya tulis d NHW#1.
Untuk hobi sy inipun sy punya misi tersendiri.
Apakah boleh seperti itu mak asti?

2⃣ jawab
boleh mak Mala. ✅

Wah keren sekali 👍👍, bisa di-share kah tips mak menentukan prioritas?

➡ tanggapan Mak Mala
Alhamdulillah mak... Masalah prioritas inipun sy mulai tentukan setelah d sini. Awalnya smuanya pengen dilahap, 😅 akhirnya coba memilah apa yang bener2 menarik dan saya butuh. Diurut dari prioritas pertama sampai akhir.
Sampai ketemu yg bener2 berbinar2. Itupun ttp mentok kedua ilmu tersebut, dr dua itu saya mulai lg menentukan mana yang utama saya butuhkan untuk peran saya sebagai wanita (personal), istri, dan ibu.
Jadi ketika memang waktunya untuk menyalurkan hobi tapi disaat itu ada kajian ilmu, sy bisa balik lg ke peran utama saya. 😊

Sampai saat ini Alhamdulillah bs seperti itu, dan mudah2an bisa konsisten terus kedepannya.

❓Mak Asti
sementara menanti,, cerita dong,, kira kira di nhw 4 apa tantangan yang dihadapi?

➡Tanggapan Mak Shinta
Mengukur kemampuan diri kalo saya mak.. kayaknya milestone saya ada yg direvisi biar realistis dikit.. hehe…

➡Tanggapan Mak Dara
nah iya sama...
menemukan potensi diri sendiri mak..masih gamang, banyak hal yg bikin tertarik, coba ini itu..

✔Jawab Mak Asti
Bingung itu bagus maakk karena membuat kita berpikir 😁😄

Kita jalani saja dengan sungguh2, Allah lah yang akan memahamkan melalui langkah laku kita

➡Tanggapan Mak Shinta
Iya mak.. aku ngalamin bgt hal itu. Dari yg awalnya hidup ga tau apa yg bikin berbinar2, sampe akhirnya ketemu.. terus semua jadi makin jelas apa yg aku pengen dan butuhkan.. dan itu kayak sehari2 aku lagi bingung apa, kadang hari itu juga Allah kasih jawaban lewat nasihat2 dari org2 atau sebuah kejadian
#curhatjadinya

❓Mak Nasidah
Gimana sih mak cara nentuin milestone? Dan yg kyak gmna bisa disebut milestone?

✔ Jawab Mak Asti
Kalau aku, milestone ibarat peta tahapan atau rencana kerja.
Misalnya, tanggal 25 Juni sudah harus ada di kampung halaman #inisekaliancurhat. Maka, sebelum tanggal itu, apa saja yang harus disiapkan... kapan saatnya cek kendaraan, kapan saatnya beli oleh2, dsb.
Belajar membuatnya dari yang rencana sehari-dua hari,, trus rencana seminggu,, naik lagi setahun kedepan targetnya ngapain.

➡Tanggapan Mak Widita
Pemetaan berupa rencana kerja untuk menjawab target ilmu kita ya mak…

❓Mak Aras
Ini saya alamin juga sih..
Mak sama ga sih ilmu yang benar2 kita suka dengan ilmu yang benar2 kita butuh?klo kasusnya ternyata beda, yg mana yg jadi prioritas kalo management waktunya masih lemah?
Kok saya sulit sekali ya nentuin ini..

✔ Jawab Mak Asti
ini mungkin sejenis dengan pertanyaan, lebih pilih mana, bayar listrik dulu atau beli pulsa untuk browsing ilmu

➡Tanggapan Mak Mala
Klo aku, karna aku suka, makanya aku butuh. Bingung ya... 😅
Contoh, aku suka ama peran aku jadi ibu, dr situ kita butuh ilmu untuk jadi ibu.

❓ Mak Aras
Berarti pilih yg butuh dlu ya baru yang bener2 kita suka? 🤔

✔ Jawab Mak Asti
ya mak. sebaiknya begitu 🙏.. cmiiw

➡ Tanggapan Mak Dara
klo saya mulai mencoba menyukai apa yg sy butuh mak...susah sih emang😁

✔Jawab Mak Asti
misalnya (kalau aku) ilmu memasak.. terus terang aku ga tertarik dengan kegiatan masak memasak. Tapi ilmu ini aku butuhkan untuk mencukupi kebutuhan harian anak2. Jadi aku belajar ilmu memasak ala kadarnya saja, yang bagi anak2 cukup enak dan bernutrisi.
Setelah aku bisa, ya sudah,, tidak perlu mendalami ilmu baking (misalnya)

❓Mak Auliya
Kalopun sudah menetapkan milestone, ketika ada kesempatan utk belajar hal yg harusnya ada di milestone setelahnya, tetep bisa kita ambil kan ya mak?

✔Jawab Mak Asti
ya mak, silahkan.. tetep ukur diri sendiri dan perhatikan respon keluarga. Bila mereka "protes", silahkan atur lagi jadwalnya.
sebenarnya indikator yang paling mudah dilihat adalah respon anak. Bila anak protes dengan caranya,, itu artinya sudah jadi lampu merah. Ada yang harus distop.

➡Tanggapan Mak Widita
Nah ini maak paksu kudu dikulik dl baru respon..kl enda adem ajah...iyah aja 😆 mumet...
Mgkn kudu kode dl biar dia mau kasih feedback 😆

✔ Jawab Mak Asti
Alhamdulillah paksu support 100% kegiatan mak 😁

❓Mak Tirta
Potensi sy dibidang arsitektur mak. Tp kalau bidang tsb yg sy tekuni, takutnya mengurangi waktu saya dlm membersamai keluarga

Sehingga dapat menghambat tercapainya misi keluarga sy
Gmn tu mak?

✔ Jawab Mak Asti
buat prioritas maak,, komunikasikan pada pasangan.

➡ Tanggapan Mak Dara
mak..mau curhat dikit, ilmu  sy punya jg bidang arsitektur krna sempat belajar..sempat kerja jg d bidang ini, setelah punya anak sy tinggalkan mak..krna hrus ngurus anak, ga da yg bantu2 d rmh..keluarga pada jauh..tau sndiri mak kerja d bidang ini bagi waktunya susyeeh😄

➡Tanggapan Mak Mala
Saya IT mak... Awalnya mau menekuni lg bidang ini, lunayankan bisa freelance. Haha...
 Tp setelah komunikasi dengan suami, beliau kurnag setuju krn tau IT butuh perhatian dan waktu banyak. Kebetulan paksupun bidangnya sama dgn saya.
Akhirnya beliau menyarankan untuk mendalami hobi saya aja.

➡Tanggapan Mak Dara
iya mak..lbih baik mendalami hobby ya..makanya nunggu2 kelas minat IIP depok jg nih mak asti..😁

➡ Tanggapan Mak Nina
Saya lulusan teknik perminyakan, pernah kerja di salah satu perusahaan swasta,kemudian resign setelah lahir anak pertama,setelah anak2 mulai besar,sy mencoba2 hal baru,kerajinan tangan,alhamdulillah dari situ jadi bisa bisnis online,dan sekarang juga pengen belajar menjahit dengan mesin jahit..tp ini dilakukan hanya untuk me time saya 😊..
#ikutan curhat hehehe

❓Mak Any
Saya tadi rada bingung ngerjain no 3 di nhw 4, yg ttg misi dan peran

✔ Jawab Mak Asti
Mengutip cemilan dari pak Dodik:
"Our True Mission"
Banyak main bareng
Banyak terlibat project bareng
Banyak ngobrol bareng

Tetaplah terbuka terhadap aneka kemungkinan, terima dan jalani dengan penuh kesungguhan.

Tuesday, June 13, 2017

#NHW4 'MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FIITRAH'

NICE HOME WORK #4
MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FIITRAH 

Materi pekan keempat kelas matrikulasi IIP kali ini membahas tentang mendidik anak dengan kekuatan fitrah. ada beberapa jenis fitrah yang menempel pada anak-anak kita. Agar lebih paham mengenai tema bahasan kali ini, maka sekarang kita akan mulai mempraktekkan ilmu tersebut satu persatu melalui NHW4 ini.
a. Mari kita lihat kembali Nice Homework #1 , apakah sampai hari ini anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? Atau setelah merenung beberapa minggu ini, anda ingin mengubah jurusan ilmu yang akan dikuasai?

Sampai hari ini in syaa Alloh saya tetap memilih jurusan ilmu yang pernah saya tuliskan di #NHW1 yaitu ilmu manajemen rumah tangga dan ilmu mendidik anak. Walaupun keduanya masih terlalu luas, tapi in syaa Alloh nanti pada saat menuliskan milestonenya, saya dapat lebih detail menjabarkan jenis ilmu-ilmu apa saja yang dibutuhkan untuk menunjang kedua ilmu yang ingin saya tekuni ini.

b.  Mari kita lihat Nice Homework #2,  sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi checklist harian kita? Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu “memantaskan diri” setiap saat. Latih dengan keras diri anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.

Jika ingin jujur, checklist di NHW2 saya masih belum spesifik dan measurable. Saya harus merubah beberapa poin yang masih umum dan tidak tertuliskan targetnya. Sehingga saya masih susah dalam menjalankan checklist harian saya. Kedepannya saya akan merubah poin-poin yang terdapat dalam NHW2 agar sesuai dengan kriteria SMART.

b.Baca dan renungkan kembali  Nice Homework #3, apakah sudah terbayang apa kira-kira maksud Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Kalau sudah, maka tetapkan bidang yang  akan kita kuasai, sehingga peran hidup anda akan makin terlihat.

Saat ini sebenarnya saya mempunyai peran di ranah domestik dan publik. Bidang ilmu yang ingin saya pelajari memang semuanya dalam ranah domestik. Hal ini karena kedua ilmu tersebut tidak pernah saya pelajari dalam pendidikan formal. Sehingga saya rasa saya harus mendalaminya agar peran hidup saya akan semakin terlihat. Selain itu motivasi dari suami juga membuat saya ingin sekali menjadi seorang istri yang pintar mengelola rumah tangga (baik dari segi keuangan, dapur, beres beres rumah dan lainnya) dan mendidik anak.

Mengingat adanya peran di ranah publik, saya juga berharap dengan mendalami kedua ilmu tersebut, saya tetap dapat memenuhi kewajiban saya untuk melayani suami dan mendidik anak. Sehingga tidak ada yang terlantar. Jadi berdasarkan cerita saya maka  misi hidup saya adalah menjadi istri dan ibu yang profesional.
Bidang: Rumah Tangga dan Anak
Peran: Istri dan Ibu

c. Setelah menemukan 3 hal tersebut,  susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut.

Contoh :  Untuk bisa menjadi ahli di bidang Rumah Tangga dan Anak maka saya menetapkan  tahapan ilmu yang harus dikuasai oleh sebagai berikut :
1. Manajemen Waktu : ilmu ini sangat penting untuk membuat saya menentukan prioritas dalam sehari-hari. Sehingga waktu saya dalam melakukan pekerjaan rumah tangga dan mendidik anak dapat terstruktur.
2. Memasak : saya mempunyai semangat untuk memasak karena melihat ibu saya. Sampai saat ini, makanan yang paling enak menurut saya adalah masakan ibu. Karena hal itu, saya ingin sekali bisa menyediakan makanan yang enak dan sehat untuk suami dan anak-anak saya. Namun, sampai saat ini, suami sering komentar bahwa masakan saya belum enak. Jadi saya ingin mendalami ilmu memasak ini
4. Bunda Sayang : Ilmu-ilmu seputar pengasuhan anak
5. Bunda Cekatan : Ilmu-ilmu seputar manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga

d. Tetapkan Milestone untuk memandu setiap perjalanan anda menjalankan Misi Hidup
Saya ingin menetapkan KM 0 pada usia 29 th, saat usia pernikahan saya 2 tahun 4 bulan. Saat ini saya in syaa Alloh berkomitmen tinggi akan mencapai  10.000 (sepuluh ribu ) jam terbang  di satu bidang tersebut, agar lebih mantap menjalankan misi hidup.

Milestone  yang ditetapkan oleh ibu tersebut  adalah sbb  :
KM 0 – KM 1 ( tahun 1 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Sayang dan Manajemen Waktu
KM 1 – KM 2 (tahun 2 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Cekatan dan Memasak
KM 2 – KM 3 (tahun 3 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Produktif
KM 3 – KM 4 ( tahun 4) : Menguasai Ilmu seputar Bunda shaleha

e. Koreksi kembali checklist anda di NHW#2, apakah sudah anda masukkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Kalau belum segera ubah dan cantumkan.

NHW2 sudah saya ubah agar lebih spesifik dan sudah mencantumkan waktu-waktunya. Berikut link NHW2 yang sudah saya perbaiki:
http://alvianaa.blogspot.co.id/2017/05/nhw2-iipbatch4depok1-menjadi-ibu.html.

f. Lakukan, lakukan, lakukan, lakukan
Semoga Alloh SWT memudahkan saya dalam mencapai misi hidup saya ini. aamiin

Monday, June 5, 2017

#NHW3 'MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH"

Dari pekan ke pekan, materi yang diberikan di kelas matrikulasi IIP semakin menarik. Apalagi tugas-tugas yang diberikan. Membuat saya excited ingin mengerjakannya walaupun memang butuh memutar otak lebih keras karena hal ini berkaitan dengan hakekat kita hidup didunia ini. Lebih khusus eksistensi kita didalam keluarga dan lingkungan.

Untuk pekan ketiga ini, tema materi yang diangkat mengenai 'Membangun Peradaban dari dalam Rumah'. Keren kan temanyaaaa. Dari sini saya kembali disadarkan bahwa rumah adalah pondasi sebuah bangunan peradaban dimana saya dan suami, diberi amanah sebagai pembangun peradaban melalui pendidikan anak-anak kami. (Dicopy dari matrikulasi IIP). Semoga Alloh SWT selalu memberikan saya dan suami untuk bisa menjalankan amanah ini. Aamiin

Terkait #NHW3, kali ini saya diminta untuk membuat beberapa poin, yaitu:
1. Membuat surat cinta untuk suami
Poin pertama saja sudah membuat hari deg deg ser. Bagaimana tidak, sejak mengenal suami, belum pernah saya membuat surat cinta untuk dia. Kalau ungkapan cinta dan sayang mungkin sudah sering. Saat saya bilang ke suami bahwa saya harus membuat surat cinta untuk dia, diapun sangat excited dan menunggu-nunggu. Ketika saya bilang, 'nanti di wa aja ya yah?', suami jawabnya di blog aja bun. Tapi karena mata ini sudah mengantuk, jadilah hanya surat ucapan yang dikirim via wa. Itu pun ditulis pas bangun tidur sebelum menyiapkan sahur. Jadi beginilah kira-kira surat cinta untuk suami saya tercinta....

Surat cinta untuk suami ada di gambar di bawah tulisa  ini. Karena saya menulisnya menggunakan aplikasi blogger di handphone, maka agak kesulitan untuk mengunggah foto ditempat yang diinginkan.^^ (harap maklum)

2. Melihat potensi kekuatan diri yang ada di dalam diri anak
Saya adalah seorang ibu dari satu anak yang baru berusia 1 tahun. Dalam mendampingi perkembangannya selama satu tahun ini, saya dikejutkan oleh banyak hal. Diusianya ini, Emir sudah bisa merangkak, berdiri sendiri dengan berpegangan benda-benda sekitar, dan mengeluarkan kata-kata yang hanya dia dan Alloh SWT saja yang tau. Rasa syukur tak pernah berhenti saya ucapkan atas karunia amanah ini. Walaupun saya belum bisa melihat potensi mengenai bakat ataupun keinginannya, tapi saya melihat Emir ini anak yang ceria. Semoga sampai gede nanti kamu tetap jadi anak yang ceria ya nak.

Dari umur 3 bulan, Emir mudah sekali saya ajak tertawa. Kadang-kadang sampai ngakak ngakak ketawanya (yang cocok untuk bayi selain ngakak apa ya.hehe). Mungkin Emir termasuk agak lambat untuk motorik kasarnya. Emir baru bisa duduk sendiri saat umur 10 bulan, merangkak dan berdiri merembet saat umur 11 bulan. Buat saya hal itu bukan menjadi masalah karena setiap anak mempunyai kelebihan masing-masing.

Diusianya yang sekarang ini, Emir sudah bisa memilih apa yang dia suka dan menolak apa yang dia tidak sukai (barang, mainan, atau kegiatan). Ketika ada barang yang dia ingin pegang, tapi kita minta karena barang itu berbahaya misalnya, Emir sudah bisa menunjukan ekspresi marah atau tidak mau. Dari sini saya akan belajar agar saat besar nanti Emir bisa belajar bahwa apa yang dia inginkan belum tentu bisa dia dapatkan.

Sekarang ini Emir juga sudah bisa menirukan apa yang orang tuanya lakukan. Misalnya ketika saya bertepuk tangan, Emir sudah belajar menirukannya. Ketika saya memutar mainan di tangan saya, Emir pun lalu mengambil mainannya dan mencoba memutar menggunakan tangannya waalaupun belum bisa berhasil sempurna. Dari sini menjadi pengingat saya dan suami agar kami senantiasa selalu mencontohkan hal-hal baik kepada Emir agar yang ditiru pun merupaka  hal yang baik.

3. Mencari kekuatan potensi diri sendiri dan mencari jawaban kenapa saya hadir di keluarga ini
Mencari potensi diri memang bukan hal yang mudah. Bahkan setelah diskusi dengan suami juga hasilnya tidak banyak. Hehe. Karena saya merasa hanya manusia biasa yang punya semangat untuk belajar.
Setelah dipikir pikir, saya ini merupakan orang yang mandiri. Maksudnya mandiri disini bukan tidak membutuhkan pak suami, melainkan saya bisa melakukan kegiatan tanpa bantuan orang lain. Hal ini menurut saya merupakan potensi diri. Sehingga saya tidak bersikap manja dan selalu merepotkan suami. Jadi ketika suami sedang bekerja atau sedang melakukan kegiatannya, saya bisa mandiri melaksanakan tugas-tugas saya.
Selain itu, saya merupakan pribadi yang punya semangat belajar dan terus memperbaiki diri. Sehingga saya harap, hal ini dapat bermanfaat untuk suami dan anak saya agar saya terus memperbaiki diri menjadi istri yang baik dan ibu yang super buat Emir.

Saya dan suami punya sifat yang kurang lebih berbeda. Karena saya orangnya humoris dan suami agak pendiam. Mungkin ini karunia Alloh SWT agar kami saling melengkapi. Sehingga rumah tidak sunyi sepi karena kami tidak pendiam.
Semoga segala potensi diri yang Alloh karuniakan ini dapat berguna bagi keluarga kami khususnya dalam mendidik anak-anak kami menjadi generasi yang rabbani dan mencintai Alloh SWT.

4. Melihat lingkungan sekitar dan mencari hikmah kenapa kami dihadirkan di lingkungan ini.
Saya sangat bersyukur kepada Alloh SWT karena menuntun suami dalam memilih lingkungan tempat kami tinggal. Bukan perumahan elit atau apartemen mewah, tapi sebuah rumah dengan lingkungan yang baik. Alhamdulillah rumah kami dekat dengan masjid sehingga suara adzan dan suara orang mengaji masih sering kami dengar. Hal ini sangat bermanfaat sebagai terapi jiwa agar hati ini selalu dekat dengan firman Alloh SWT.
Selain itu, alhamdulillah sekali masjid disini selalu hidup untuk kegiatan-kegiatan keagamaan. Bahkan lebih hidup lagi ketika bulan ramadhan seperti ini.

Hal lain yang patut saya syukuri adalah salah satu program di masjid ini adalah mencetak penghafal Al Quran untuk semua umur. Sehingga, semoga Alloh SWT memudahkan anak kami untuk menjadi hafidz Al Quran dan kami sebagai orang tua juga diberi kemudahan dan kesempatan untuk ikut menghafal juga.

Tidak hanya masjid dan kegiatannya yang membuat saya suka dengan lingkungan disini, namun warga disini juga mempunyai kekerabatan yang cukup baik, walaupun masih jauh bila dibandingkan dengan kekerabatan di desa saya dilahirkan. Namun, rasa saling tolong menolong, peduli terhadap sesama dan saling membantu satu sama lain masih cukup erat.

Semoga dengan lingkungan masjid yang baik dan warga yang saling menghargai dapat membuat kami sekeluarga menjadi manusia yang baik pula. Saya pun berfikir mungkin ini alasan Alloh SWT menuntun kami tinggal disini, agar kami lebih dekat dengan Alloh SWT dan Rosulnya dan menjadi manusia yang bermanfaat bagi warga yang tinggal disekitar kami khususnya dan masyarkat pada umumnya. Aamiin aamiin

Demikian mungkin cukup sampai disini penulisan #nhw3 ini. Sebenarnya bukan ingin mengerjakan pas diakhir waktu begini. Tapi kondisiny memang hari-hari sebelumnya belum sempat menulis.
Semoga postingan ini bermanfaat.aamiin
.
.
.
.
Best regard,
Gayuh Alviana Azmi