Pages

Friday, May 15, 2015

Never Give Up

Rasanya sudah lama sekali tidak mengisi blog ini. Padahal banyak sekali cerita yang ingin ditorehkan disini. Apalagi cerita saat moment dimana ada seorang pemuda yang telah mengambil hak pertanggung jawaban atas saya dari ayahanda tercinta. Iya, moment-moment bahagia pernikahan saya belum saya rangkum disini. Masih stuck pada rangkaian Big Day hari pertama yaitu Pengajian. Draft rangkaian Big Day hari kedua, Siraman, pun sudah sebagian jadi. Tapi entahlah rasa malas semakin lama semakin menghinggapi untuk menyelesaikannya. Padahal rencana untuk menuliskan setiap moment disini sudah terfikirkan dari dulu. Moment pindah ke rumah suami, moment pertama kali memasak untuk suami, pertama kali beli perabot rumah, moment dimana saya harus menempuh perjalanan jauh menuju kantor pertama kali yang sebelumnya hanya dibutuhkan waktu maksimal 30 menit dari kos-kosan saya. Dan moment yang terbaru dan menyenangkan adalah moment honeymoon di Pulau Belitung selama 3 hari. Namun sayangnya, uforia kegembiraan dan semangat untuk menuliskan disini pun sirna ketika tiba-tiba saya mendapat telepon dari kantor bahwa saya harus menjalankan tugas ke Balikpapan dan harus berangkat keesokan harinya. I didn't what to do. Padahal ketika pulang dari Belitung kondisi fisik suami sedang tidak fit. Saya benar-benar bingung. I realy wanted to stay. But, I couldn't. Saya merasa sangat bersalah kepada suami. Benar-benar merasa tidak enak. Tapi saya pun tidak bisa untuk mundur. Akhirnya berangkatlah saya menuju Balikpapan keesokan harinya. Untungnya saya mendapat tugas hanya 3 hari untuk survey rusun di 1 lokasi. Tapi pun, kabar selanjutnya semakin membuat saya merasa bersalah. Tugas rutin untuk mengaudit pun sampai di telinga saya. Semua tim harus berangkat Senin, atas instruksi Pak Ses. Ditambah ada kabar kurang meyenangkan mengenai beasiswa Bappenas. Pengumuman beasiswa yang ditunggu-tunggu pun akhirnya keluar. Namun, sayangnya nama saya tidak masuk dalam daftar calon penerima beasiswa tersebut. Ya Alloh, seketika lemeslah saya. Padahal saya berharap dengan mendapatkan beasiswa, saya akan rehat sejenak dari dunia perkantoran. Dengan mendapatkan ijin tugas belajar, saya akan dibebaskan sementara menjadi auditor dan akan konsentrasi penuh menjadi mahasiswa sehingga saya pun bisa setiap saat menemani suami tercinta. Tapi, manusia hanya bisa berencana dan berusaha. Alloh lah yang memutuskan dan Dia mengetahui apa yang terbaik untuk hambanya. Jika saya belum ditakdirkan mendapat beasiswa Bappenas tahun ini, mungkin memang belum rejeki saya. Mungkin juga saya terlalu percaya diri bisa mendapatkan beasiswa ini.

Sedih si memang sedih. Tapi, bukan berarti harus berlarut-larut. Masih ada penyedia beasiswa lain yang menawarkan beasiswa di UI. Saya pun akan berusaha agar bisa lolos di beasiswa ini sehingga saya tidak perlu ikut dinas keluar kota lagi dan meninggalkan suami saya tercinta.

Dear suami, 
Trust me, it's so hard for  me to leave. But, I can't do nothing. Yang bisa saya usahakan sekarang adalah mendapatkan beasiswa di UI agar bisa mendapatkan ijin tugas belajar dan bisa menemanimu setiap saat. So, please, I beg your ridlo. Doakan istrimu ini bisa lolos beasiswa ya hubby. 

I love you so much because of Alloh. Semoga kita semua selalu berada dalam lindungan Alloh SWT. aamiin.