Pages

Wednesday, January 31, 2018

Game Level #4 "Gaya Belajar Anak"

🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉

Assalamualaikum ibu profesional. Selamat datang di tantangan paling seru di :

❤GAME LEVEL 4 ❤

*Gaya Belajar Anak*

Setiap anak memiliki kecerdasan. Namun, kemampuan anak untuk memahami sesuatu tergantung pada gaya belajarnya.

Bisa jadi, dominan hanya pada satu gaya belajar saja, namun bisa juga gabungan dari beberapa gaya belajar.

Maka, tentu sesuatu yang menyenangkan ya kalau bisa menemukan gaya belajar anak, pasangan kita atau mungkin kita sendiri untuk memaksimalkan kecerdasan yang dimiliki.

Naah, kali ini, tantangan serunya adalah

🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉

Bagi Anda yang sudah mempunyai anak:

🍉 Pilih *satu anak saja* yang akan Anda amati dan tuliskan gaya belajarnya.

🍉 Bagi Anda yang baru memiliki anak usia 0-1 tahun,
amati gaya belajar pasangan Anda atau diri Anda sendiri. Tuliskan apa yang Anda temukan dari hari ke hari

🍉 Bagi Anda yang sudah menikah namun belum dikaruniai buah hati, jadikan Anda atau pasangan Anda sebagai objek pengamatan

🍉 Bagi Anda yang belum menikah, amati, dan rasakan gaya Anda menangkap informasi atau gaya belajar Anda sendiri.

🍉 Tuliskan hasil pengamatan Anda setiap harinya yang bisa dimulai sejak tanggal 1-17 februari 2018

🍉 Setor tulisan Anda ke link berikut ini :

*Lihat realtime rekapitulasi* tulisan Anda di link berikut ini :

🍉 Media tulisan bisa menggunakan blog, media sosial atau gdoc dengan di setting public ya.

*Sertakan hastag* :

#harike...
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Selamat bermain

🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉

Materi #4 Kelas Bunsay IIP "MEMAHAMI GAYA BELAJAR ANAK, MENDAMPINGI DENGAN BENAR"

_Institut Ibu Profesional_
_Kelas Bunda Sayang_
_Materi #4_

*_MEMAHAMI GAYA BELAJAR ANAK, MENDAMPINGI DENGAN BENAR_*

Dulu kita adalah anak/murid yang selalu menerima apa saja yang diberikan orangtua/guru kita, apabila ada hal-hal yang belum kita pahami, lebih cenderung diam, tidak berani untuk menanyakan kembali. Karena paradigma yang muncul saat itu, banyak bertanya dianggap bodoh atau mengganggu proses pembelajaran.

Itu baru tingkat pemahaman, guru/orangtua kita sangat sedikit yang mau memahami bagaimana cara kita bisa belajar dengan baik, yang ada kita harus menerima gaya orangtua/guru kita mengajar.

Sehingga  anak yang gaya belajarnya tidak sesuai dengan gaya mengajar guru/orangtuanya, akan masuk kategori “siswa dengan tingkat pemahaman rendah” dan kadang mendapat label “bodoh”.

Jaman berubah dan terus akan berubah. Sudah saatnya kita harus mengubah paradigma baru di dunia pendidikan.

👨‍👩‍👧‍👦 *_Dari sisi orangtua/pendidik:_*
_Apabila anak tidak bisa belajar dengan cara/gaya kita mengajar, maka kita harus belajar mengajar dengan cara mereka *BISA* belajar_

👶🏻👧🏻 *_Dari sisi anak/siswa:_*
_Setiap anak/siswa *PASTI BISA* belajar dengan baik, setiap anak akan belajar dengan *CARA* yang *BERBEDA*_

Sudah saatnya kita *belajar memahami gaya belajar anak-anak ( _Learning Styles_)* dan *memahami gaya mengajar kita sebagai pendidik ( _Teaching Styles_)* karena kedua hal tersebut di atas akan *berpengaruh pada gaya bekerja kita dan anak-anak ( _Working Styles_)*.

Karena kalau tidak, kita dan anak-anak akan masuk kategori masyarakat buta huruf abad 20, yang didefinisikan Alvin Toffler sbb :

_Mereka yang dikategorikan buta huruf di abad 20 bukanlah individu  yang tidak bisa membaca dan menulis, melainkan orang yang tidak mampu belajar, tidak mau belajar dan tidak kembali belajar_

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang gaya belajar ada baiknya kita memahami terlebih dahulu untuk apa anak-anak ini harus belajar.

*_Ada 4 hal penting yang menjadi tujuan anak-anak belajar yaitu :_*

a. Meningkatkan Rasa Ingin Tahu anak ( _Intellectual Curiosity_)

b. Meningkatkan Daya Kreasi dan Imajinasinya ( _Creative Imagination_)

c. Mengasah seni / cara anak agar selalu bergairah untuk menemukan sesuatu ( _Art of Discovery and Invention_)

d. Meningkatkan akhlak mulia anak-anak ( _Noble Attitude_)

Fokuslah kepada 4 hal tersebut selama mendampingi anak-anak belajar. _Buatlah pengamatan secara periodik, apakah rasa ingin tahunya naik bersama kita/selama di sekolah? Apakah kreasi dan imajinasinya berkembang dengan bagus selama bersama kita /selama di sekolah? Apakah anak-anak suka menemukan hal baru, dan keluar Aha! Moment( teriakan “Aha! Aku tahu sekarang” atau ekspresi lain yang menunjukkan kebinaran matanya) selama belajar?_

_Apakah dengan semakin banyaknya ilmu yang anak-anak dapatkan di rumah/di sekolah semakin meningkatkan akhlak mulianya?_

Setelah memahami tujuan anak-anak belajar baru kita memasuki tahapan-tahapan memahami berbagai gaya belajar anak-anak. Gaya belajar dapat menentukan prestasi belajar anak. Jika diberikan strategi yang sesuai dengan gaya belajarnya, anak dapat berkembang dengan lebih baik.

Gaya belajar otomatis tergantung dari orang yang belajar. Artinya, setiap orang mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda.

*Modalitas belajar adalah cara informasi masuk ke dalam otak  melalui indra yang kita miliki.*

📌 *_Tiga macam modalitas belajar anak:_*

☘ *Auditory*  : modalitas ini mengakses segala macam bunyi, suara, musik, nada, irama, cerita, dialog, dan pemahaman materi pelajaran dengan menjawab atau mendengarkan lagu, syair, dan hal-hal lain yang terkait.

☘ *Visual*: modalitas ini mengakses citra visual, warna, gambar, catatan, tabel diagram, grafik, serta peta pikiran, dan hal-hal lain yang terkait.

☘ *Kinestetik*: modalitas ini mengakses segala jenis gerak, aktifitas tubuh, emosi, koordinasi, dan hal-hal lain yang terkait.

Mari kita pahami gaya belajar tersebut secara detil, kita pahami ciri-cirinya dan bagaimana strategi kita untuk mendampingi anak-anak dengan gaya belajarnya masing-masing.

📌 *_GAYA BELAJAR VISUAL (Belajar dengan cara melihat)_*

Lirikan keatas bila berbicara, berbicara dengan cepat. Bagi anak yang bergaya belajar visual, mata / penglihatan (visual) memegang peranan penting dalam belajar, dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan ibu/guru sebaiknya lebih banyak / dititikberatkan pada peragaan/media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis.

_Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya/ibunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video._

📍 *Ciri-ciri gaya belajar visual*:
🌷Bicara agak cepat
🌷Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi
🌷Tidak mudah terganggu oleh keributan
🌷Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar
🌷Lebih suka membaca dari pada dibacakan
🌷Pembaca cepat dan tekun
🌷Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata
🌷Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato
🌷Lebih suka musik
🌷Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya.

📍 *Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual*:

📝Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta.
📝Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.
📝Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi.
📝Gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video).
📝Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.

📌 *_GAYA BELAJAR AUDITORI (Belajar dengan cara mendengar)_*

Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara. Anak yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga (alat pendengarannya), untuk itu maka ibu/ guru sebaiknya harus memperhatikan siswa/anaknya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru/ibu katakan.

_Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori dibandingkan dengan mendengarkannya._

Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.

📍 *Ciri-ciri gaya belajar auditori* :

🌷Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri
🌷Penampilan rapi
🌷Mudah terganggu oleh keributan
🌷Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat
🌷Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
🌷Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
🌷Biasanya ia pembicara yang fasih
🌷Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
🌷Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
🌷Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual
🌷Berbicara dalam irama yang terpola
🌷Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara

📍 *Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori* :

📝Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam keluarga.

📝Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.

📝Gunakan musik untuk mengajarkan anak.

📝Diskusikan ide dengan anak secara verbal.

📝Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur.

📌   *_GAYA BELAJAR KINESTETIK (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)_*

Lirikan kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat. Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Anak  yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan

📍 *Ciri-ciri gaya belajar kinestetik* :

🌷Berbicara perlahan
🌷Penampilan rapo
🌷Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
🌷Belajar melalui memanipulasi dan praktek
🌷Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
🌷 Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
🌷Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita
🌷Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
🌷Menyukai permainan yang menyibukkan
🌷Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di tempat itu
🌷Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi.

📍 *Strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik:*

📝Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam.

📝Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya: ajak dia baca sambil bersepeda, gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar konsep baru).

📝Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar.

📝Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan.

📝 Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik

Ketika belajar memahami anak-anak, sejatinya kita sedang belajar memahami diri kita sendiri. Apabila bunda semuanya bisa melihat gaya belajar anak-anak karena sering mengamati perkembangan mereka, maka kitapun akan dengan mudah mengamati gaya belajar kita, gaya mengajar kita dan gaya bekerja kita.

Hal ini akan lebih membuat kita bahagia menjalankan proses belajar. Dijamin proses belajar juga tidak akan pernah berhenti dari buaian sampai ke liang lahat.

Anak-anak sangat menyukai bermain, karena energi yang dimunculkan ketika bermain tidak akan pernah habis. Apabila kita bisa memaknai belajar dan bekerja selayaknya anak-anak bermain, sudah dapat dibayangkan betapa asyiknya belajar dan bekerja dalam kehidupan ini. Karena setiap saat anak-anak akan menemukan energi yang terbarukan dalam proses belajarnya dan kita akan mendapatkan energi yang terbarukan dalam proses bekerja.

*Don’t Teach me , I Love to Learn*

Salam Ibu Profesional,

/Tim Fasilitator Bunda Sayang/

📚Sumber Bacaan:
_Gordon Dryden and JeanetteVos, The Learning Revolution, ISBN-13: 978-1929284009_

_Barbara Prashing, The Power of Learning Styles, Kaifa, 2014_

_Institut Ibu Profesional, Bunda Sayang : Memahami Gaya Belajar Anak, GazaMedia, 2016_                      

Saturday, January 27, 2018

Aliran Rasa Level #3

Aliran Rasa Level #3
.
.
Di level 3 kali ini alhamdulillah semangatnya konsisten, prakteknya konsisten, dan yang paling penting adalah nulis dan submitnya pun konsisten. Akhirnya bisa mendapatkan badge ini juga. Terima kasih mamas Emir yang selalu bisa kasih ide kepada Bundanya dalam menjalankan game ini.
.
Tujuan dari materi dan game level 3 ini adalah melatih kecerdasan dari project yang dilakukan bersama Bunda dan Ayah. Dari keempat kecerdasan, yaitu intelektual, emosi, spiritual dan kecerdasan menghadapi tantangan, alhamdulillah project yang kami lakukan dapat mencakup keempat kecerdasan tersebut. Tentu saja, kecerdasan yang sesuai untuk diajarkan kepada anak seusia Emir.
.
Jadi, game yang kami lakukan itu sebenarnya hal yang simple. Dari kecerdasan intelektual Emir belajar mengucapkan dua kata baru, mengenal warna, mengenal hewan yang belum dia lihat sebelumnya. Dalam hal kecerdasan emosi, Emir belajar apa itu rasa takut dan sakit, serta diarahkan bagaimana menghadapi rasa tersebut. Kami membiasakan Emir untuk berdoa sebelum dan sesudah makan, sebelum tidur dan bangun tidur serta membiasakan mendengar murotal. Hal ini merupakan bagian dari kecerdasan spiritual. Dalam menghadapi tantangan, mengikuti apa yang sedang Emir suka. Jadi Emir belajar membalikkan truk yang terbalik ketika belok (sebelumnya dia hanya menangis saat truknya terbalik).
.
Semoga latihan kecerdasan ini bukan hanya saat melaksanakan game saja melainkan bisa terus istiqomah dijalankan sebagai bekal Emir agar tumbuh menjadi anak yang cerdas dalam intelektual, emosi, spiritual dan cerdas dalam menghadapaii tantangan di masa depan kelak. aamiin.
.
#aliranrasa
#gamelevel3
#kelasbunsayiip

Wednesday, January 24, 2018

Camilan #4 Level #3

_Camilan 4, level3_
Rabu, 24 Januari 2018

💫 Ide Mendokumentasikan Family Project nge-hits 💫

Menyusun family project dan melibatkan seluruh anggota keluarga akan selalu menjadi moment indah kita semua. Membangun keterikatan atau bonding ternyata mampu menambah keakraban dan menstimulasi kecerdasan anak. Anak akan terstimulasi untuk memunculkan ide baru, cara baru saat melihat bagaimana kita melakukan hal baru serta merealisasikan tujuan bersama.

Telah diulas semua hal terkait family project, nah kali ini akan kami sajikan beberapa inspirasi kegiatan yang dapat kita lakukan bersama seluruh anggota keluarga dan dijamin akan terdokumentasi indah untuk semua.

Inti dari semua kegiatan tersebut adalah keterlibatan semua anggota keluarga.

1. Family Tree (genealogy) 🌳
pohon silsilah keluarga.
Mengumpulkan foto, menggunting, menempel dan mewarnai daun, pohon maupun dahan akan menarik perhatian anak. Sambil belajar sejarah keluarga, mengenalkan sebutan atau panggilan anggota keluarga kepada anak.  Hasilnya dapat kita simpan dan  pajang di tempat strategis dimana keluarga sering berkumpul bersama.

2. Finger Family Painting ✋🏻🤚🏻
Hampir semua anak pasti menyukai warna warni cat. Mengajak semua anggota keluarga bermain cat dan mewarnai kanvas ataupun buku gambar ternyata menjadi kenangan indah saat anak melihatnya suatu saat nanti. Anak akan terkenang mengetahui pertumbuhan tangannya yang tak lagi seukuran dulu saat moment finger Family Painting berlangsung.

3. Foto Keluarga 📸👨‍👩‍👧‍👦
Foto keluarga bisa menjadi Aktivitas seru bagi keluarga, memilih tema, lokasi, dan kostum menjadi pengalaman menarik bagi keluarga. Nah, kita bisa menggunakan jasa foto studio, maupun foto pribadi sesuai budget keluarga.

4. Video Keluarga 📹
Bisa menggunakan jasa videographer ataupun video amatir dari keluarga sendiri. Abadikan moment ekspresi alami anak atau video ala-ala vlogger masa kini.

Beberapa ide family project di atas dapat kita adopsi untuk memudahkan kita mendokumentasikan moment indah bersama.

Selamat berekspresi dan selamat mencoba!

_Tim Fasilitator Bunsay 3_
________________
Sumber referensi :
Family Project dan Sejuta Manfaatnya. https://www.sahabatnestle.co.id/content/view/family-project.html
Tips for Making Fun Family Videos. https://www.google.co.id/amp/s/www.familyadventureproject.org/2014/01/tips-for-making-family-videos/amp/
Family Project untuk Bonding Keluarga. https://www.rinso.com/id/kotor-itu-baik/tips-orang-tua/family-project-untuk-bonding-keluarga.html
Creative Family Tree Ideas That Your Neighbors Will be Jealous of. https://www.buzzle.com/articles/creative-family-tree-ideas.html

Review Game Level #3 Part #2

*Review Game level  #3 Part #2*

FAMILY PROJECT DAN KECERDASAN ANAK

Setelah kita memahami secara detil tentang apa itu Family Project dan sudah menjalankannya dengan tantangan 10 hari, maka kali ini kita akan kembali membahas bagaimana  family project ini bisa menjadi sarana kita untuk melihat sisi-sisi kecerdasan anak yang harus kita amati.

Family Project dan Kecerdasan Intellectual

Family Project adalah sarana anak-anak belajar sesuatu, belajar hal baru melalui berbagai tema-tema yang kita kemas dalam berbagai project. Di dalam ilmu pembelajaran kita bisa mempelajarinya lebih lanjut tentang Project Based Learning.

Selama menjalankan Family project ini kita bisa melihat apakah :

a.  Apakah rasa Ingin tahu anak-anak terhadap sesuatu menjadi semakin tinggi?

b. Apakah Kreativitas dan Daya Imajinasinya menjadi semakin besar?

c. Apakah muncul gairah belajar dan inovasi baru yang anak-anak dapatkan selama menjalankan family project?

d. Bagaimana anak-anak menyikapi pengetahuan baru, pengalaman baru yang mereka dapatkan selama menjalankan Family Project?

e. Apakah anak-anak menemukan gairah untuk selalu berkarya dan menemukan hal baru demi kehidupan mereka yang lebih baik?

Family Project dan Kecerdasan Emosional

a. Apakah selama menjalankan Family Project muncul kesadaran diri secara penuh dari anak-anak?

b. Apakah anak-anak makin mengenal emosi yang muncul  ( senang, bahagia, sedih) selama menjalankan Family Project?

c. Apakah emosi anak stabil/meledak-ledak ketika menghadapi tantangan selama Family Project berjalan?

d.Apakah anak bisa mengerti perasaan dan kebutuhan orang lain, sehingga orang lainpun merasa senang dan dimengerti perasaannya?

e. Apakah anak sanggup mengelola emosi yang dia dapatkan dari orang lain, sehingga tercipta ketrampilan sosial yang tinggi?

Family Project dan Kecerdasan Spiritual

Family project sebagaimana kita tahu adalah pemberian makna yang mendalam terhadap aktivitas sehari-hari yang kita lakukan di rumah. Sehingga aktivitas keluarga sehari-hari + management dan organisasi = Family Project  = Aktivitas keluarga yang penuh makna.

Kecerdasan Spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna ( value), kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya.

Dengan menjalankan Family Project kita akan bisa melihat hal-hal sebagai berikut:

a. Apakah anak-anak bisa makin mengenal ciptaan Allah dan makin menyayangi antara sesama makhluk ciptaan Allah selama menjalankan Family Project ini?

b. Apakah anak-anak makin melihat dirinya dan keluarganya sebagai sesuatu yang unik yang diciptakan Allah berbeda dengan yang lain,  selama menjalankan Family Project ini?

c. Apakah rasa syukur anak-anak makin meningkat selama menjalankan Family Project?

d. Apakah anak-anak makin ridho dan konsisten dengan segala perintah dan laranganNya selama menjalankan Family Project?

e. Apakah anak-anak mendapatkan berbagai akhlak mulia yang bisa dia dapatkan untuk dipraktekkan selama menjalankan Family project?

f. Apakah anak-anak semakin tunduk dan taat terhadap kehendak penciptaNya, selama menjalankan Family Project?

g. Apakah anak-anak semakin bergairah untuk menebar benih manfaat di muka bumi ini, dan sadar perannya sebagai Khalifah di muka bumi ini, selama menjalankan Family project?

Family Project dan Kecerdasan Menghadapi Tantangan ( AI)

Selama menjalankan Family Project pasti kita dan anak-anak menghadapi berbagai macam tantangan dan cobaan. Dari sinilah kita paham seberapa kuat anak-anak kita menghadapi tantangan hidup.

a. Apakah selama menjalankan Family Project anak-anak mampu mengontrol dirinya ?

b. Bagaimana reaksi anak-anak ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan yang dia inginkan seama menjalankan Family project?

c. Apakah anak-anak sanggup membangun konsistensi dan komitmen terhadap kesepakatan yang sudah dia putuskan bersama selama menjalankan Family Project?

d. Apakah anak-anak menunjukkan inisiatif besar untuk aktivitas yang dia inginkan, dan sanggup menanggung semua resiko yang akan muncul selama menjalankan Family Project?

e. Bagaimana reaksi anak-anak setiap menjumpai “tantangan” selama family project berjalan, apakah mereka bisa mengubahnya menjadi sebuah peluang?

f. Apakah anak-anak tidak mudah putus asa?

g.Apakah anak-anak berani mengakui sebuah kesalahan dan mau belajar dari kesalahan yang dia buat selama menjalankan Family Project?

h.Apakah kemandirian anak mulai terlihat selama menjalankan Family project?

Dari berbagai kasus yang kita dapatkan selama menjalankan Family project ini sebenarnya selain untuk melihat kecerdasan anak-anak, kita juga bisa mengamati kecerdasan diri kita dan pasangan. Sehingga kita semakin paham bagaimana cara kita “memantaskan diri” agar semakin layak mendidik anak-anak hebat. Dan hal-hal apa saja yang harus kita tambahkan selama perjalanan di Universitas Kehidupan.

Salah satu contoh hal kecil ketika menjalankan tantangan 10 hari di Game –game kelas Bunda Sayang ini, kita mengalami kesulitan dalam mengatur waktu sehingga tidak sanggup menuliskan tantangan 10 hari tersebut secara berturut-turut, apakah kita langsung menyerah berhenti disini saja? Kalau iya kecerdasan menghadapi tantangan kita masuk kategori Quitters, Apakah kita cukup menuliskan poin-poin penting saja dan tidak usah menyempurnakannya, yang penting mengumpulkan tugas? Kalau iya, berarti ita tipe campers. Atau kita termasuk orang yang berusaha mengubah manajemen waktu kita, mencari strategi terbaik, membuat sistem penulisan, sehingga memudahkan kita untuk menuliskannya setiap hari? Kalau iya, selamat  berarti kecerdasan anda memasuki tahap Climbers.

Silakan amati kecerdasan-kecerdasan yang lainnya yang ada pada diri kita selama mengerjakan Tantangan-tantangan 10 Hari di kelas Bunda Sayang ini.

Dan untuk bisa mendapatkan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik ke anak - anak dan keluarga kita, mulailah dari diri kita terlebih dahulu

for things to CHANGE, I must CHANGE first

Salam Ibu Profesional,

/Tim Fasilitator Bunda Sayang/

📚Sumber Bacaan:

D.Paul Relly, “Success is Simple, Gramedia, Jakarta

Stoltz, Paul G, PhD, 1992, Adversity Intellegence, Mengubah  Hambatan Menjadi peluang

Melva Tobing. Mpsi, Daya Tahan Anak menghadapi Kesulitan, Jakarta, 2013

Materi Tentang Kecerdasan anak dan Kebahagiaan Hidup, IIP, bunda sayang

https://www.youtube.com/watch?v=n9LNFH4TW7k

Review Game Level #3 Tantangan 10 Hari

💡 *Review  Game Level  #3 Tantangan 10 Hari*

*FAMILY PROJECT*

Selamat buat teman-teman yang sudah berhasil melampaui tantangan 10 hari di game level 3 ini tentang Family Project. Mulai dari bingung memahami apa itu family project, sampai akhirnya ada yang banyak ketagihan untuk memaknai setiap aktivitas menjadi  sebuah projek yang menyenangkan.

Family Project  adalah aktivitas  yang secara sadar dibicarakan bersama, dikerjakan bersama   oleh seluruh atau sebagian anggota keluarga dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara bersama pula.

Jangan terlalu berat memikirkan sebuah family project, mulailah dari aktivitas-aktivitas sehari-hari yang biasa kita kerjakan di rumah, kemudian tambahkan manajemen dan organisasinya, jadilah sebuah family project.

Sehingga rumusnya adalah sebagai berikut

ACTIVITY + MANAGEMENT AND ORGANIZATION = PROJECT

*MANFAAT FAMILY PROJECT*

☘Family Project merupakan salah satu sarana pendidikan bagi seluruh anggota keluarga. Saat ini semakin sedikit keluarga yang menerapkan konsep pendidikan di dalam rumahnya, banyak diantara mereka menjadikan rumah sebagai sarana berkumpulnya anggota keluarga saja tanpa adanya aktivitas pendidikan. Sehingga makna berkumpulnya menjadi hambar, sekedar kumpul dan  kadang berlalu begitu saja tanpa arti.

☘Family Project juga menjadi salah satu sarana untuk membangun “bounding” di dalam keluarga. Tercipta ikatan batin antar anggota keluarga, sehingga hubungan menjadi semakin indah dan harmonis.

☘Family Project bisa juga digunakan sebagai sarana “Check Temperature" keluarga kita. Apakah hubungan antar anggota keluarga dalam kondisi adem ayrm berada di suhu normal atau sedang ada gesekan-gesekan yang selama ini tidak terlihat,  sehingga ada tantangan kecil saja selama menjalankan family project, suhu sudah memanas.

☘Family Project sarana menguatkan core values keluarga. Core Values tidak bisa hanya dituliskan besar-besar di kertas dan di tempel di dinding rumah. Core Values harus diujikan untuk mendapatkan sebuah keyakinan bahwa hal tersebut layak diperjuangkan. Ujian itu lewat family project.

☘Family Project apabila dijalankan denga sungguh-sungguh maka akan menjadi pijakan kita dan keluarga ke surga Apabila keluarga kita memang sedang berjalan menuju surga, maka tidak perlu menunggu sampai di akherat untuk merasakannya, kita bisa merasakannya sekarang saat di dunia bersama keluarga kita.

BAGAIMANA CARA MEMBESARKAN FAMILY PROJECT ANDA?

Diperlukan 2 hal penting untuk membesarkan Family Project yaitu KONSISTENSI dan KOMUNIKASI

🍁 *KONSISTENSI*

Konsistensi itu sangat bergantung pada hal-hal berikut ini:

a. Apakah family project ini membahagiakan seluruh anggota keluarga? ( Fun)

b. Apakah family project sejalan dengan values yang sedang diperjuangkan di dalam keluarga kita? ( values)

c. Seberapa unik family project anda dibandingkan family project yang lain? ( uniqueness)

d. Apa alasan kuat dari salah satu, sebagian atau seluruh anggota keluarga untuk menjalankan family project ini? (Reason)

🍁 *KOMUNIKASI*

Komunikasi menjadi hal yang utama dalam rangka memperbesar family project kita, karena akan sangat bermanfaat untuk memantau dan membesarkan perjalanan family project dan membangun portofolio keluarga dalam menjalankan family project. Ada komunikasi internal dan ada komunikasi eksternal. Di dalam kedua komunikasi tersebut diperlukan dua hal yaitu MEDIA dan KONTEN

🍁 *Komunikasi Internal* 🍁

*MEDIA KOMUNIKASI*

🌟 *FAMILY FORUM*

Family forum adalah forum-forum ngobrol keluarga yang dibangun untuk mengetahui hobi anak-anak, aktivitas harian mereka, tren pengetahuan dan berita yang ada saat ini, kebutuhan seluruh anggota keluarga dan masalah atau tantangan-tantangan apa saja yang dihadapi oleh seluruh anggota keluarga.

Family forum ini bentuknya bisa beragam mulai dari ngeteh bersama ( tea time), ngopi bersama ( coffee break), ngegame bersama ( play on), ngemil bersama ( snack time) dll.

🌟 *KONTEN KOMUNIKASI*

Kami perlu menekankan sekali lagi tentang konten komunikasi. Satu hal yang sangat perlu kita ingat adalah kalimat ini:

🌟 *LAKUKAN APRESIASI, BUKAN EVALUASI*

Anak-anak belum memerlukan evaluasi, yang kita lakukan hanya memberikan apresiasi saja, karena hal ini penting untuk menjaga suasana selalu menyenangkan dan  membuat anak senantiasa bersemangat dalam mengerjakan projek selanjutnya.

Apabila ada hal-hal yang kita rasa penting untuk diperbaiki atau diubah strateginya, maka cukup anda catat saja, simpan dengan baik bersama satu file catatan projek ini, dan buka kembali saat kita dan anak-anak akan merencanakan projek berikutnya. Hal ini akan lebih membuat perencanaan kita lebih efektif, karena anak-anak akan melakukan perubahan menjelang  melakukan projek, bukan diberitahu kesalahan setelah melakukan sebuah projek. Efek yang muncul akan sangat berbeda.

🌟 *BAGAIMANA CARA MENGAPRESIASI ?*

Perbanyaklah membuat forum keluarga saat sore ngeteh bersama, atau sepekan sekali saat akhir pekan. Di Ibu Profesional, forum keluarga seperti ini terkenal dengan nama *MASTER MIND*

Bagaimana cara menjalankan master mind? Ciptakan suasana yang santai di rumah, kemudian tanyakan 3 hal saja:

a. Ada yang punya pengalaman menarik selama menjalankan projek ini?

b. Apa yang sudah baik?

c. Minggu depan hal baik apa yang akan kita lakukan?

Perbanyaklah apresiasi di forum-forum keluarga ini sehingga memunculkan inovasi-inovasi kecil yang dilakukan secara istiqomah di setiap kesempatan.

🍁 *Komunikasi Eksternal* 🍁

Family Project yang kita lakukan di dalam keluarga sebaiknya kita share kan ke dunia luar bisa via presentasi di depan para ahli yang memang kompeten di bidangnya. Di komunitas-komunitas keluarga yang selalu peduli terhadap perkembangan anak, maupun di media sosial yang kita miliki.

Proses berbagi mimpi dan inspirasi ini sangat bermanfaat untuk membesarkan family project kita dan proses bertemunya anak-anak dengan para sang maestro di bidangnya.

*AMATI ,TERLIBAT, TULIS*

Tantangan 10 hari yang sudah teman-teman lakukan ini sebenarnya membuat kita agar mau mendokumentasikan setiap aktivitas anak-anak, sehingga kita sebagai orangtua bisa mengamati perkembangan anak-anak dengan valid berdasarkan data dan tulisan kita.

Kita tidak akan pernah membandingkan anak-anak kita dan keluarga kita, dengan anak-anak orang lain dan keluarga orang lain. Karena diri kita sudah terlalu sibuk untuk mengamati diri sendiri, sehingga tidak ada lagi kesempatan untuk mengamati rumput tetangga.

Selamat melanjutkan perjalanan anda berikutnya, sampai jumpa di materi ke #4

Salam Ibu Profesional,

/Tim Fasilitator Bunda Sayang/

Sumber Bacaan:

https://padepokanmargosari.com/2017/04/02/catatan-perak-2017-1-family-project/

Cemilan #3 Materi #3

🍩 _Camilan ke-3_🍩
_Materi ke-3, Kecerdasan Emosi dan Spiritual_

_Rabu, 17 Januari 2018_

🌟 *Kiat Mencerdaskan Si Kecil Secara Menyeluruh*🌟

📝 *Memberi Gizi Cukup*
Menurut beberapa penelitian, anak usia dini yang banyak mengonsumsi makanan tinggi gula dan makanan olahan atau yang berpengawet memiliki tingkat IQ yang lebih rendah daripada anak – anak yang mempunyai pola makan sehat dari orang tuanya seperti ikan, sayuran, buah – buahan dan juga mengikuti pola makan yang teratur. Dengan asupan makanan yang baik, anak akan mempunyai daya ingat dan konsentrasi lebih baik pula. Gizi buruk dapat menjadi penyebab lemah mental pada anak.

📝 *Biasakan Membaca Buku*
Kegiatan membaca akan memberi banyak manfaat pada anak, antara lain mengasah keterampilan berbahasa, kemampuan memusatkan perhatian dan mengasah daya khayal anak. Hal ini terutama akan berkembang apabila anak mulai diperkenalkan pada kegiatan membaca di usia dini, dan terlihat efeknya ketika anak mulai bersekolah.

📝 *Mengamati gaya belajar anak*
Tidak semua anak memiliki gaya belajar yang sama. Masing-masing anak adalah unik karena itu mereka akan memiliki gaya tersendiri yang paling sesuai untuk menyerap pelajaran dan berbagai hal di sekelilingnya. Perhatikanlah apakah anak termasuk pembelajar visual, auditori, ataukah kinestetik yaitu artinya belajar melalui penglihatan, pendengaran, dan gerakan. Hal ini berguna untuk  cara mengetahui bakat anak sejak dini.

📝 *Membangun kecerdasan emosi anak*
Kecerdasan emosi seseorang tidak kalah pentingnya dibanding kecerdasan kognitif yang dinyatakan melalui tingkat IQ anak. Pentingnya kecerdasan emosi akan memerlukan dukungan pada kemampuan kognitif dan sosial anak. Orang tua perlu membangun kecerdasan emosi anak sejak ia berusia dini agar anak menjadi cerdas secara emosional pula.

📝 *Memperkenalkan anak dengan bahasa asing*
Mempelajari bahasa lain selain bahasa ibu akan mendorong kemampuan kognitif anak yang lebih baik, juga mendorong kreativitas anak lebih efektif lagi. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa anak yang pintar berbahasa juga akan terdorong kecerdasannya dalam bidang sains dan matematika, kemampuan memecahkan masalah dan cara berpikir kreatif

📝 *Mengenalkan kesenian*
Anak yang diperkenalkan kepada seni akan mempunyai perkembangan yang lebih baik dalam bidang bahasa, daya ingat, verbal, matematika dan tingkat IQ nya. Seni tersebut antara lain , musik, kerajinan tangan, seni lukis dan lain–lain. Cobalah untuk mengarahkan anak kepada salah satu bidang seni yang kelihatannya akan disukainya.

📝 *Beri anak kesempatan bermain*
Dunia anak lekat dengan kegiatan bermain, karena itu anak perlu diberi ruang gerak yang dapat merangsang imajinasinya. Untuk itu, tidak perlu memberikan mainan yang mahal. Kreativitas Anda sebagai orang tua justru dituntut untuk memberikan pengalaman bermain yang unik bagi anak, dengan tetap memberikan pengawasan yang memadai ketika anak sedang bermain sambil memberikan cara melatih mental anak agar berani dengan bermain sesuai usianya.

📝 *Berbicaralah dengan cerdas*
Usahakanlah untuk berbicara kepada anak dengan pola kalimat yang jelas untuk membantu kemampuan anak berbahasa. Gunakan kata–kata atau kalimat yang cerdas dan mudah dimengerti oleh anak untuk membiasakan anak berpikir secara terstruktur dan tersusun. Usahakan untuk berbicara dengan anak menggunakan kalimat yang baku agar anak mudah untuk mengerti adanya pola dan konsep dalam suatu kalimat, untuk mendukung perkembangan bahasa anak usia dini.

📝 *Membacakan cerita atau mendongeng untuk anak*
Kegiatan mendongeng seringkali diabaikan oleh para orang tua karena merasa tidak ada hubungannya dengan kemampuan akademis anak. Mendongeng atau membacakan cerita akan mendorong anak untuk mengembangkan daya imajinasinya, sebab ia akan selalu berusaha membayangkan apa yang sedang diceritakan atau didongengkan kepadanya, menebak rupa tokoh–tokoh dalam cerita, latar belakang setiap cerita, dan lain–lain.

📝   *Memutarkan lagu*
Kegiatan mendengarkan lagu akan menjadi saat santai yang cocok untuk seorang anak. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa musik dapat menjadi sarana untuk mencerdaskan anak bahkan sejak masih dalam kandungan, terutama musik klasik.

📝 *Berikan beberapa pertanyaan untuk memancing ide anak*
Tanyakan kepada anak beberapa pertanyaan, seperti bagaimana harinya di sekolah, atau dimana liburan terbaik menurutnya. Hal ini akan mendorong anak Anda untuk memikirkan ide-ide baru yang dapat membantu menciptakan hubungan saraf baru di otak.

📝 *Memprioritaskan jam tidur anak*
Jika anak Anda tidak memiliki waktu yang cukup untuk tidur, dirinya mungkin akan kehilangan kemampuan otak yang berharga.

Tidur mempengaruhi setiap aspek fungsi kognitif anak, termasuk perhatian, memori, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang tidak mendapatkan cukup tidur lebih mungkin untuk berperilaku buruk di sekolah dan kesulitan memusatkan perhatian pada pelajaran.
Tetapkan waktu tidur yang konsisten dan waktu bangun untuk anak Anda, matikan TV, komputer atau perangkat lain dua jam sebelum anak berangkat tidur.

📝 *Ajak anak berolahraga*
Aktivitas fisik yang teratur bermanfaat terhadap kesehatan secara keseluruhan dan juga fungsi otak.
Sebuah penelitian terbaru di _Medical College of Georgia_ di Augusta menemukan bahwa ketika anak-anak yang kelebihan berat badan pada usia 7 sampai 11 dan berolahraga selama 20 atau 40 menit sehari, mengalami perbaikan fungsi kognitif otak setelah 13 minggu.
Hal tersebut terjadi karena gerak mengaktifkan daerah penting di otak yang mempengaruhi daya pikir anak. Ajak anak untuk melakukan olahraga pilihannya atau ajaklah anak bersepeda secara rutin.

📝 *Bantu anak mengatasi stres*
Stres pada anak dapat mengganggu fungsi otaknya. Dalam sebuah penelitian terhadap anak-anak usia 9 sampai 12 tahun, para peneliti di _University of Malaga_  di Spanyol menemukan bahwa anak yang merasa stres memiliki hasil ujian yang melibatkan kecepatan memori dan perhatian yang lebih buruk daripada anak-anak yang tidak stres.
Jika anak Anda cemas tentang suatu hal, ajak anak berkomunikasi dan selesaikan masalah yang dialami anak bersama. Ajak anak melakukan hal-hal yang menyenangkan agar terhindar dari stres.

📝  *Rapikan rumah Anda*
Keadaan rumah yang berantakan dan tidak teratur mengarah pada pikiran yang kacau. Penelitian menunjukkan bahwa keadaan rumah yang berantakan dapat mempengaruhi fungsi intelektual anak.
Anak-anak yang berkembang dalam lingkungan yang rapi dan terstruktur, memiliki daya pikir yang lebih cemerlang dan fokus.

📝 *Ajak anak berlatih memainkan alat musik*
Peneliti dari Perancis menyatakan bahwa pelatihan musik selama 6 bulan saja dapat mempengaruhi kemampuan kognitif anak.
Kemampuan membaca anak meningkat dan anak menjadi mudah menangkap arah pembicaraan orang lain. Pelatihan musik juga mendorong pengembangan saraf yang tercermin dalam pola tertentu dari gelombang otak.

📝  *Luangkan waktu dengan anak*
Menyediakan waktu dengan anak sangat berguna untuk mengembangkan sisi emosional dan psikologisnya. Sesibuk apapun orang tua dalam mencari nafkah, sebaiknya usahakan untuk meluangkan waktu sejenak agar bisa mendapatkan kebersaman dengan anak. Dengan begitu, anak akan mendapatkan perkembangan sisi psikologis yang cukup seimbang dengan sisi akademisnya.

📝 *Berikan mainan yang menunjang*
Tidak semua mainan bisa mendorong sisi kreativitas anak dan membuatnya lebih cerdas, ada pula yang berbahaya dan memberi pengaruh buruk pada anak. Saat ini sudah banyak produsen mainan edukatif yang bisa dipilih untuk mendapatkan mainan yang menunjang perkembangan otak anak.

📝  *Batasi anak dalam penggunaan fitur layar datar*
Televisi, Gadget, Leptop  tidak hanya membuat anak menjadi tenang namun juga membawa efek negatif apabila anak terlalu lama menggunakannya. Salah satu efeknya anak bisa menjadi kecanduan dan lupa untuk berinteraksi dengan orang lain.Jikapun orang tua ingin memberi permainan dalam fitur layar datar tersebut kepada anak, batasi waktunya dan buat perjanjian terlebih dulu dengan anak, untuk berapa lama waktu mereka diizinkan menggunakan fitur layar datar tersebut.

📝 *Tentukan waktu belajar anak.*
Anak perlu memiliki waktu untuk belajar disamping waktu untuk bermain, karena ia juga perlu mengasah otaknya agar tidak melupakan apa yang telah dipelajari. Tentukan jadwal belajar anak setiap hari dan beri pendampingan ketika anak sedang belajar.

📝 *Jaga hubungan antar anggota keluarga*
Kecerdasan emosional dan mental anak juga tidak kalah pentingnya, karena itu sangat baik jika anak hidup dalam lingkungan yang harmonis dan aman. Jagalah suasana yang kondusif dan harmonis antar anggota keluarga untuk mendukung kecerdasan emosional anak dan menghindari dampak anak sering dimarahi.

📝 *Hindari keributan*
Melihat keributan setiap hari pun tidak baik untuk perkembangan mental dan emosional anak. Tidak hanya dari anggota keluarga, anak pun perlu merasa aman dari lingkungan sekitarnya secara emosional. Jauhkan anak dari lingkungan yang tidak sehat, lingkungan yang membuatnya merasa tidak aman secara mental. Dampak kekerasan terhadap anak yang dilihatnya dari lingkungan sekitar bisa menjadi fatal dan merusak mentalnya.

📝  *Ajak anak mengenal alam*
Mengenal alam dan lingkungan sekitar bisa menjadi proses pembelajaran yang sangat baik untuk anak dan berdampak positif terhadap perkembangan kecerdasannya. Ajaklah anak sesekali ke alam terbuka dan beri tahukan kepadanya mengenai segala sesuatu yang ada di alam tersebut.

📝 *Perkenalkan anak kepada agama*
Memperkenalkan anak kepada agama merupakan langkah utama untuk meletakkan dasar dan pedoman hidup yang akan membuatnya menjadi manusia beriman dan mempunyai tujuan hidup yang jelas. Sebab kecerdasan tanpa keimanan akan berjalan dengan timpang dan mudah menjadi salah arah.

📝 *Memperhatikan aspek emosional anak*
Dalam membimbing anak agar cerdas, kita tidak bisa hanya menekankan kepada aspek kognitif saja. Kecerdasan otak memerlukan kecerdasan emosi agar dapat digunakan secara seimbang dan tetap pada jalur yang benar, serta tidak disalah gunakan. Karena itu orang tua perlu memperhatikan perkembangan sosial emosional anak usia dini.

📝 *Jangan memaksa anak untuk belajar*
Belajar memang merupakan jalan untuk menjadi cerdas, akan tetapi hal itu hanya akan mengendap di otak anak apabila anak melakukannya dengan senang hati. Jika anak belajar dengan paksaan, ia hanya akan menjadi jenuh dan bosan, tidak menutup kemungkinan akan mendatangkan efek buruk kemudian hari

📝 *Terapkan disiplin dan konsekuensi*
Menetapkan disiplin dan konsekuensi apabila anak berbuat salah menjadi salah satu cara untuk membentuk anak menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas namun juga tahu cara mengendalikan dirinya sendiri. Dengan demikian ia pun akan belajar untuk mengendalikan kecerdasannya sendiri juga.

📝 *Selalu menambah wawasan sebagai orang tua*
Mendidik anak membutuhkan ilmu yang tidak sedikit dan tidak ada habisnya, karena itulah sebagai orang tua perlu terus menambah ilmu tentang berbagai cara pengasuhan anak dan juga memperbaiki kualitas diri sebagai orang tua yang cerdas dan bisa memberikan dukungan kepada anak dengan selalu mendengarkan aspirasi anak.

_Setiap anak membutuhkan pendekatan yang berbeda untuk berbagai masalah dan dalam perkembangan mereka, karena itulah menjadi orang tua adalah suatu proses pembelajaran yang tidak pernah berakhir_

_Salam Ibu Profesional_
/Tim Fasilitator Bunda Sayang Batch #3\

📚 Sumber Referensi:

Linda Mayasari. (18 Juli 2017). Detik Health. Diakses pada 6 Desember 2017. Dari https://health.detik.com/read/2012/07/18/093102/1968025/1301/15-cara-meningkatkan-kecerdasan-.

Dosenpsikologi.com. (20 Oktober 2017).Mencerdaskan si kecil secara menyeluruh. Diakses 6 Desember 2017. Dari https://dosenpsikologi.com/cara-mendidik-anak-agar-cerdas.🍩 _Camilan ke-3_🍩
_Materi ke-3, Kecerdasan Emosi dan Spiritual_

_Rabu, 17 Januari 2018_

🌟 *Kiat Mencerdaskan Si Kecil Secara Menyeluruh*🌟

📝 *Memberi Gizi Cukup*
Menurut beberapa penelitian, anak usia dini yang banyak mengonsumsi makanan tinggi gula dan makanan olahan atau yang berpengawet memiliki tingkat IQ yang lebih rendah daripada anak – anak yang mempunyai pola makan sehat dari orang tuanya seperti ikan, sayuran, buah – buahan dan juga mengikuti pola makan yang teratur. Dengan asupan makanan yang baik, anak akan mempunyai daya ingat dan konsentrasi lebih baik pula. Gizi buruk dapat menjadi penyebab lemah mental pada anak.

📝 *Biasakan Membaca Buku*
Kegiatan membaca akan memberi banyak manfaat pada anak, antara lain mengasah keterampilan berbahasa, kemampuan memusatkan perhatian dan mengasah daya khayal anak. Hal ini terutama akan berkembang apabila anak mulai diperkenalkan pada kegiatan membaca di usia dini, dan terlihat efeknya ketika anak mulai bersekolah.

📝 *Mengamati gaya belajar anak*
Tidak semua anak memiliki gaya belajar yang sama. Masing-masing anak adalah unik karena itu mereka akan memiliki gaya tersendiri yang paling sesuai untuk menyerap pelajaran dan berbagai hal di sekelilingnya. Perhatikanlah apakah anak termasuk pembelajar visual, auditori, ataukah kinestetik yaitu artinya belajar melalui penglihatan, pendengaran, dan gerakan. Hal ini berguna untuk  cara mengetahui bakat anak sejak dini.

📝 *Membangun kecerdasan emosi anak*
Kecerdasan emosi seseorang tidak kalah pentingnya dibanding kecerdasan kognitif yang dinyatakan melalui tingkat IQ anak. Pentingnya kecerdasan emosi akan memerlukan dukungan pada kemampuan kognitif dan sosial anak. Orang tua perlu membangun kecerdasan emosi anak sejak ia berusia dini agar anak menjadi cerdas secara emosional pula.

📝 *Memperkenalkan anak dengan bahasa asing*
Mempelajari bahasa lain selain bahasa ibu akan mendorong kemampuan kognitif anak yang lebih baik, juga mendorong kreativitas anak lebih efektif lagi. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa anak yang pintar berbahasa juga akan terdorong kecerdasannya dalam bidang sains dan matematika, kemampuan memecahkan masalah dan cara berpikir kreatif

📝 *Mengenalkan kesenian*
Anak yang diperkenalkan kepada seni akan mempunyai perkembangan yang lebih baik dalam bidang bahasa, daya ingat, verbal, matematika dan tingkat IQ nya. Seni tersebut antara lain , musik, kerajinan tangan, seni lukis dan lain–lain. Cobalah untuk mengarahkan anak kepada salah satu bidang seni yang kelihatannya akan disukainya.

📝 *Beri anak kesempatan bermain*
Dunia anak lekat dengan kegiatan bermain, karena itu anak perlu diberi ruang gerak yang dapat merangsang imajinasinya. Untuk itu, tidak perlu memberikan mainan yang mahal. Kreativitas Anda sebagai orang tua justru dituntut untuk memberikan pengalaman bermain yang unik bagi anak, dengan tetap memberikan pengawasan yang memadai ketika anak sedang bermain sambil memberikan cara melatih mental anak agar berani dengan bermain sesuai usianya.

📝 *Berbicaralah dengan cerdas*
Usahakanlah untuk berbicara kepada anak dengan pola kalimat yang jelas untuk membantu kemampuan anak berbahasa. Gunakan kata–kata atau kalimat yang cerdas dan mudah dimengerti oleh anak untuk membiasakan anak berpikir secara terstruktur dan tersusun. Usahakan untuk berbicara dengan anak menggunakan kalimat yang baku agar anak mudah untuk mengerti adanya pola dan konsep dalam suatu kalimat, untuk mendukung perkembangan bahasa anak usia dini.

📝 *Membacakan cerita atau mendongeng untuk anak*
Kegiatan mendongeng seringkali diabaikan oleh para orang tua karena merasa tidak ada hubungannya dengan kemampuan akademis anak. Mendongeng atau membacakan cerita akan mendorong anak untuk mengembangkan daya imajinasinya, sebab ia akan selalu berusaha membayangkan apa yang sedang diceritakan atau didongengkan kepadanya, menebak rupa tokoh–tokoh dalam cerita, latar belakang setiap cerita, dan lain–lain.

📝   *Memutarkan lagu*
Kegiatan mendengarkan lagu akan menjadi saat santai yang cocok untuk seorang anak. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa musik dapat menjadi sarana untuk mencerdaskan anak bahkan sejak masih dalam kandungan, terutama musik klasik.

📝 *Berikan beberapa pertanyaan untuk memancing ide anak*
Tanyakan kepada anak beberapa pertanyaan, seperti bagaimana harinya di sekolah, atau dimana liburan terbaik menurutnya. Hal ini akan mendorong anak Anda untuk memikirkan ide-ide baru yang dapat membantu menciptakan hubungan saraf baru di otak.

📝 *Memprioritaskan jam tidur anak*
Jika anak Anda tidak memiliki waktu yang cukup untuk tidur, dirinya mungkin akan kehilangan kemampuan otak yang berharga.

Tidur mempengaruhi setiap aspek fungsi kognitif anak, termasuk perhatian, memori, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang tidak mendapatkan cukup tidur lebih mungkin untuk berperilaku buruk di sekolah dan kesulitan memusatkan perhatian pada pelajaran.
Tetapkan waktu tidur yang konsisten dan waktu bangun untuk anak Anda, matikan TV, komputer atau perangkat lain dua jam sebelum anak berangkat tidur.

📝 *Ajak anak berolahraga*
Aktivitas fisik yang teratur bermanfaat terhadap kesehatan secara keseluruhan dan juga fungsi otak.
Sebuah penelitian terbaru di _Medical College of Georgia_ di Augusta menemukan bahwa ketika anak-anak yang kelebihan berat badan pada usia 7 sampai 11 dan berolahraga selama 20 atau 40 menit sehari, mengalami perbaikan fungsi kognitif otak setelah 13 minggu.
Hal tersebut terjadi karena gerak mengaktifkan daerah penting di otak yang mempengaruhi daya pikir anak. Ajak anak untuk melakukan olahraga pilihannya atau ajaklah anak bersepeda secara rutin.

📝 *Bantu anak mengatasi stres*
Stres pada anak dapat mengganggu fungsi otaknya. Dalam sebuah penelitian terhadap anak-anak usia 9 sampai 12 tahun, para peneliti di _University of Malaga_  di Spanyol menemukan bahwa anak yang merasa stres memiliki hasil ujian yang melibatkan kecepatan memori dan perhatian yang lebih buruk daripada anak-anak yang tidak stres.
Jika anak Anda cemas tentang suatu hal, ajak anak berkomunikasi dan selesaikan masalah yang dialami anak bersama. Ajak anak melakukan hal-hal yang menyenangkan agar terhindar dari stres.

📝  *Rapikan rumah Anda*
Keadaan rumah yang berantakan dan tidak teratur mengarah pada pikiran yang kacau. Penelitian menunjukkan bahwa keadaan rumah yang berantakan dapat mempengaruhi fungsi intelektual anak.
Anak-anak yang berkembang dalam lingkungan yang rapi dan terstruktur, memiliki daya pikir yang lebih cemerlang dan fokus.

📝 *Ajak anak berlatih memainkan alat musik*
Peneliti dari Perancis menyatakan bahwa pelatihan musik selama 6 bulan saja dapat mempengaruhi kemampuan kognitif anak.
Kemampuan membaca anak meningkat dan anak menjadi mudah menangkap arah pembicaraan orang lain. Pelatihan musik juga mendorong pengembangan saraf yang tercermin dalam pola tertentu dari gelombang otak.

📝  *Luangkan waktu dengan anak*
Menyediakan waktu dengan anak sangat berguna untuk mengembangkan sisi emosional dan psikologisnya. Sesibuk apapun orang tua dalam mencari nafkah, sebaiknya usahakan untuk meluangkan waktu sejenak agar bisa mendapatkan kebersaman dengan anak. Dengan begitu, anak akan mendapatkan perkembangan sisi psikologis yang cukup seimbang dengan sisi akademisnya.

📝 *Berikan mainan yang menunjang*
Tidak semua mainan bisa mendorong sisi kreativitas anak dan membuatnya lebih cerdas, ada pula yang berbahaya dan memberi pengaruh buruk pada anak. Saat ini sudah banyak produsen mainan edukatif yang bisa dipilih untuk mendapatkan mainan yang menunjang perkembangan otak anak.

📝  *Batasi anak dalam penggunaan fitur layar datar*
Televisi, Gadget, Leptop  tidak hanya membuat anak menjadi tenang namun juga membawa efek negatif apabila anak terlalu lama menggunakannya. Salah satu efeknya anak bisa menjadi kecanduan dan lupa untuk berinteraksi dengan orang lain.Jikapun orang tua ingin memberi permainan dalam fitur layar datar tersebut kepada anak, batasi waktunya dan buat perjanjian terlebih dulu dengan anak, untuk berapa lama waktu mereka diizinkan menggunakan fitur layar datar tersebut.

📝 *Tentukan waktu belajar anak.*
Anak perlu memiliki waktu untuk belajar disamping waktu untuk bermain, karena ia juga perlu mengasah otaknya agar tidak melupakan apa yang telah dipelajari. Tentukan jadwal belajar anak setiap hari dan beri pendampingan ketika anak sedang belajar.

📝 *Jaga hubungan antar anggota keluarga*
Kecerdasan emosional dan mental anak juga tidak kalah pentingnya, karena itu sangat baik jika anak hidup dalam lingkungan yang harmonis dan aman. Jagalah suasana yang kondusif dan harmonis antar anggota keluarga untuk mendukung kecerdasan emosional anak dan menghindari dampak anak sering dimarahi.

📝 *Hindari keributan*
Melihat keributan setiap hari pun tidak baik untuk perkembangan mental dan emosional anak. Tidak hanya dari anggota keluarga, anak pun perlu merasa aman dari lingkungan sekitarnya secara emosional. Jauhkan anak dari lingkungan yang tidak sehat, lingkungan yang membuatnya merasa tidak aman secara mental. Dampak kekerasan terhadap anak yang dilihatnya dari lingkungan sekitar bisa menjadi fatal dan merusak mentalnya.

📝  *Ajak anak mengenal alam*
Mengenal alam dan lingkungan sekitar bisa menjadi proses pembelajaran yang sangat baik untuk anak dan berdampak positif terhadap perkembangan kecerdasannya. Ajaklah anak sesekali ke alam terbuka dan beri tahukan kepadanya mengenai segala sesuatu yang ada di alam tersebut.

📝 *Perkenalkan anak kepada agama*
Memperkenalkan anak kepada agama merupakan langkah utama untuk meletakkan dasar dan pedoman hidup yang akan membuatnya menjadi manusia beriman dan mempunyai tujuan hidup yang jelas. Sebab kecerdasan tanpa keimanan akan berjalan dengan timpang dan mudah menjadi salah arah.

📝 *Memperhatikan aspek emosional anak*
Dalam membimbing anak agar cerdas, kita tidak bisa hanya menekankan kepada aspek kognitif saja. Kecerdasan otak memerlukan kecerdasan emosi agar dapat digunakan secara seimbang dan tetap pada jalur yang benar, serta tidak disalah gunakan. Karena itu orang tua perlu memperhatikan perkembangan sosial emosional anak usia dini.

📝 *Jangan memaksa anak untuk belajar*
Belajar memang merupakan jalan untuk menjadi cerdas, akan tetapi hal itu hanya akan mengendap di otak anak apabila anak melakukannya dengan senang hati. Jika anak belajar dengan paksaan, ia hanya akan menjadi jenuh dan bosan, tidak menutup kemungkinan akan mendatangkan efek buruk kemudian hari

📝 *Terapkan disiplin dan konsekuensi*
Menetapkan disiplin dan konsekuensi apabila anak berbuat salah menjadi salah satu cara untuk membentuk anak menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas namun juga tahu cara mengendalikan dirinya sendiri. Dengan demikian ia pun akan belajar untuk mengendalikan kecerdasannya sendiri juga.

📝 *Selalu menambah wawasan sebagai orang tua*
Mendidik anak membutuhkan ilmu yang tidak sedikit dan tidak ada habisnya, karena itulah sebagai orang tua perlu terus menambah ilmu tentang berbagai cara pengasuhan anak dan juga memperbaiki kualitas diri sebagai orang tua yang cerdas dan bisa memberikan dukungan kepada anak dengan selalu mendengarkan aspirasi anak.

_Setiap anak membutuhkan pendekatan yang berbeda untuk berbagai masalah dan dalam perkembangan mereka, karena itulah menjadi orang tua adalah suatu proses pembelajaran yang tidak pernah berakhir_

_Salam Ibu Profesional_
/Tim Fasilitator Bunda Sayang Batch #3\

📚 Sumber Referensi:

Linda Mayasari. (18 Juli 2017). Detik Health. Diakses pada 6 Desember 2017. Dari https://health.detik.com/read/2012/07/18/093102/1968025/1301/15-cara-meningkatkan-kecerdasan-.

Dosenpsikologi.com. (20 Oktober 2017).Mencerdaskan si kecil secara menyeluruh. Diakses 6 Desember 2017. Dari https://dosenpsikologi.com/cara-mendidik-anak-agar-cerdas.

Sinergi Adversity Quotient

✊🏻 Sinergi AQ (Adversity Quotient) dalam Menyempurnakan Kemampuan Hidup untuk Survive ✊🏻

💃🏻🌧"Life isn't about waiting for the storm to pass. It's learning to dance in the rain" -Vivian Greene-🌧💃🏻

Kata mutiara ini begitu pas bersanding dengan bahasan tema AQ. Setiap individu memiliki pola pikir yang berbeda2 dalam memandang "Adversity" (tantangan, kesulitan, hambatan maupun emosi). Hanya individu yang ber AQ tinggi mampu bertahan hidup (survive).

💪🏻💪🏻Secara umum, AQ menentukan kadar kemampuan seseorang mengatasi kemelut tanpa putus asa.

😇Kekuatan Pikiran :
Dr. Fred Gage seorang neuroscientist terkenal dari Salk Institute berpendapat bahwa sebenarnya struktur otak seseorang dapat berubah melalui pengalaman. Struktur fisik dari otak dapat diubah melalui bagaimana kita berpengalaman terhadap pengalaman itu sendiri. Pola pikir seperti inilah yg memainkan peran penting seseorang dalam menghadapi "Adversity". Inilah mengapa AQ dapat membentuk realita kita (Stoltz, 2000 dalam Zhou Haijuan, 2009).

🚀Hal senada juga disampaikan oleh dr. Amir Zuhdi. Struktur dan fungsi otak yang telah dilatih dengan kebiasaan berpikir konstruktif (membangun) akan menghasilkan sikap dan perilaku mulia.

💉💉🌡Tinjauan AQ dari segi psikoneuroimunologi (PNI) menyebutkan bahwa AQ memegang peran penting dalam kontrol stabilitas kesehatan dan mempengaruhi fungsi imunitas/kekebalan tubuh, pemulihan pasca operasi, kerentanan hidup terhadap ancaman penyakit. Jika respon AQ lemah maka akan mudah memicu terjadinya depresi.

🌷AQ bukanlah anugerah (given) tapi bisa dipelajari melalui latihan tertentu yang bisa diinstall pada diri kita.
Berikut aspek perkembangan yang harus diperhatikan untuk memupuk AQ climber putra putri kita : 🚵🏻
1. Fisik dan kesehatan
2. Daya tahan mental
3. Kestabilan emosi
4. Kemampuan sosial
5. Keimanan dan ibadah kepada Allah
6. Keterampilan dan seksualitas yang normal

⁉Bagaimana melatih AQ?
Melatih AQ dapat kita mulai dari menajamkan indera untuk berpikir dan menarik pelajaran/hikmah dari setiap tantangan hidup.

🏹 Berikut 6 cara untuk meningkatkan AQ :
1. AQ on TV : belajar menarik hikmah dari karakter tayangan di televisi (misal : sinetron, iklan, berita, dll) melalui penajaman indera penglihatan
2. AQ on radio : belajar menajamkan indera pendengaran dan memperhatikan bagaimana sesorang mendiskripsikan sesuatu hingga tervisualisasi gambaran topik acara yang disampaikan.
3. AQ in conversation : belajar menyimak diskusi
4. Reading for AQ : belajar bagaimana karakter penulis
5. AQ in art : belajar bagaimana orang berkomunikasi melalui seni
6. AQ on the net : eksplor iklan dan analisa bahasa yang digunakan orang lain untuk mempromosikan bisnisnya. Perhatikan bagaimana kontrol website tersebut terhadap perhatian kita.

🕹 Berhati-hati lah :
👸🏻🤴🏻 Dampak AQ yang tak terasah pada anak?
Muncullah istilah :
🤴🏻 Peter pan syndrome : laki laki yang tak pernah dewasa. Sudah aqil scr biologis, namun belum baligh scr psikologis dan belum siap menanggung beban. Terbiasa hidup nyaman tanpa tanggung jawab, tdk suka bekerja keras, kurang PD, enggan hidup sendiri dan bergantung pd orang lain
👸🏻 Cinderella complex : wanita yang karakternya senantiasa berharap "prince charming" krn tak mampu menghadapi kesulitan hidup akibat sering dilindungi, serta enggan berjuang mengerahkan seluruh kemampuan nya.

🎱🔮⚽ Analogi jenis bola yang utk memandu AQ anak :
🎱 Bola besi : anak yg terlalu keras dihadapkan dgn beban berat tanpa pemahaman dan pendampingan akan mudah emosi. Bersikap keras dan beresiko merusak sekitarnya. Bayangkan jika bola besi jatuh ke lantai, maka lantai pun akan pecah.

🔮 Bola kaca : anak yg dibesarkan dgn penuh rasa perlindungan tinggi (over protective) akan mudah rapuh saat ia jatuh. Karena tak terbiasa menghadapi kesulitan.

⚽ Bola karet : anak yg dibesarkan dgn tarik ulur dalam mengontrol nya, diberikan kesempatan utk mandiri dan bertanggung jawab atas pekerjaannya. Jika anak tipe ini "jatuh" maka akan mudah melenting dan bangkit dari kesulitan.

📋 Sumber bacaan :

The Adversity Quotient and Academic Performance among College Students at St. Joseph's College Quezon City, by Zhou Haijuan, 2009.

Amir Zuhdi, dr. Pikiran/Perasaan Anda Mengubah Otak Anda, 2016.

Cemilan #1 Materi #3

🎒 _Cemilan 1, level 3_ 🎒

_Rabu, 3 Januari 2018_

*MELATIH KECERDASAN EMOSI DAN SPIRITUAL*

IQ tinggi bukanlah jaminan seseorang agar dapat sukses, *melainkan harus pula didukung  EQ dan SQnya*.

*Apa yang dimaksud dengan kecerdasan emosi (EQ) dan SQ?*

*KECERDASAN EMOSI*

💡 *Kecerdasan emosional* merupakan kemampuan individu untuk mengenal emosi diri sendiri, emosi orang lain, memotivasi diri sendiri, dan mengelola dengan baik emosi pada diri sendiri dalam berhubungan dengan orang lain (Goleman, 1999).
Emosi adalah perasaan yang dialami individu sebagai reaksi terhadap rangsang yang berasal dari dirinya sendiri maupun dari orang lain. Emosi tersebut beragam, namun dapat dikelompokkan kedalam kategori emosi seperti; marah, takut, sedih, gembira, kasih sayang dan takjub (Santrock, 1994)

*Manusia dengan EQ yang baik, mampu menyelesaikan dan bertanggung jawab penuh pada pekerjaan, mudah bersosialisasi, mampu membuat keputusan yang manusiawi, dan berpegang pada komitmen*.

Dalam teorinya Robert K.Cooper, Ph.D. menjawab bahwa
“Kecerdasan Emosi adalah kemampuan merasakan,memahami dan secara efektif menerapkan daya serta kepekaan emosi sebagai sumber energi,informasi,koneksi dan pengaruh yang manusiawi.”

*MELATIH KECERDASAN EMOSI (EQ)*

1. *Selalu hidup dengan keberanian*.

Latihan dan berani mencoba hal-hal baru akan memberikan beragam pengalaman dan membuka pikiran dengan berbagai kemungkinan lain dalam hidup.

2. *Selalu bertanggung jawab dalam segala hal*.

Ini akan menjadi jalan untuk bisa mendapatkan kepercayaan orang lain dan mengendalikan kita untuk tidak mudah menyerah. “being accountable is being dependable”

3. *Berani keluar dari zona nyaman.*

Mencoba keluar dari zona nyaman akan membuat kita bisa mengeksplorasi banyak hal.

4. *Mengenali rasa takut dan mencoba untuk menghadapinya*.

Melakukan hal ini akan membangun rasa percaya diri dan dapat menjadi jaminan bahwa segala sesuatu pasti ada solusinya.

5. *Bersikap rendah hati.*

Mau dan berani mengakui kesalahan dalam hidup justru dapat meningkatkan kualitas nilai diri kita.

Karena mengendalikan emosi merupakan salah satu faktor penting yang bisa mengendalikan Anda menuju sukses dan juga menikmati warna-warni kehidupan.

Seperti yang diungkapkan oleh Stephen R. Covey,yaitu
”Taburlah gagasan, petiklah perbuatan, taburlah perbuatan, petiklah kebiasaan, taburlah kebiasaan, petiklah karakter, taburlah karakter, petiklah nasib.”

*KECERDASAN SPIRITUAL (SQ)*
💡 *Kecerdasan spiritual* berhubungan dengan perlindungan dan pengembangan jiwa, yang dalam Kamus Bahasa Inggris Oxford didefinisikan sebagai “identitas moral dan emosional” serta intensitas dari “energi intelektual dan emosional”.

Kecerdasan spiritual (SQ), pertama kali dicetuskan oleh Danah Zohar dari Harvard University dan Ian Marshall dari Oxford University yang diperoleh berdasarkan penelitian ilmiah yang sangat komprehensif.

Pada tahun 1977, seorang ahli syaraf, V.S. Ramachandran bersama dengan timnya dari California University, menemukan keberadaan God Spot dalam jaringan otak manusia dan ini adalah pusat spiritual (spiritual center) yang terletak di antara jaringan syaraf dan otak.

Kemudian dari spiritual center ini akan menghasilkan suara hati yang memiliki kemampuan lebih dalam menilai suatu kebenaran bila dibandingkan dengan pancaindra.Begitu hebatnya kekuatan dari suara hati yang berada di dalam God Spot, tetapi bagaimana bentuk dan jenisnya itu, belum ada satu orang penulis barat yang dapat mengidentifikasi suara hati tersebut.

Dilihat dari sejarahnya,antara EQ dan SQ memiliki jalan yang bertolak belakang, di mana pendukung aliran spiritual mencoba untuk menghalangi realitas ilmu.Walaupun keduanya berbeda, namun sebenarnya antara *EQ dan SQ mempunyai kemampuan yang sama pentingnya dan saling mengisi antara satu dengan yang lainnya, yang kemudian terangkum ke dalam ESQ (Emotional and Spiritual Quotient), yaitu tingkat pemikiran baru yang dapat mengatasi permasalahan dalam hal pengembangan emosi dan spiritual berdasarkan prinsip*.

Adanya penggabungan ini dapat membentuk pribadi yang optimis, memiliki kepercayaan diri yang tinggi, berkreativitas, memiliki ketahanan mental, berintegrasi dan sebagainya yang kemudian dapat memberikan kesuksesan dalam kehidupan.

*MELATIH KECERDASAN SPIRITUAL (SQ)*

Seorang pakar spiritual mendefinisikan kecerdasan spiritual sebagai kemampuan menggunakan spiritualisme sebagai cara untuk mencapai tujuan dan memecahkan masalah.

*Menurutnya kecerdasan spiritual terdiri dari empat kemampuan berikut:*

✅ Mampu mengendalikan tubuh dan benda di sekitar.
✅ Mampu mengambil manfaat dan makna dari pengalaman sehari-hari.
✅ Mampu memanfaatkan sumber daya spiritual untuk memecahkan masalah.
✅ Berbudi luhur.

Tiap orang punya cara berbeda untuk mencapai kecerdasan spiritual, misalnya melalui doa, meditasi, afirmasi, musik, dan hingga bisa bersifat alam.

*Temukan cara Anda sendiri untuk melatih kecerdasan spiritual, antara lain dengan cara-cara berikut:*

1. *Ambil waktu tiap hari untuk meningkatkan kesehatan spiritual*, misalnya dengan berdoa, meditasi, menyanyi, membaca, berlibur di alam terbuka, ataupun melakukan kegiatan kerelawanan.

2. *Biasakan berdoa dan bersyukur kepada Tuhan sesuai yang Anda yakini di waktu yang sama tiap hari*.

3. *Berkomunikasi dengan diri sendiri melalui menulis ataupun membaca*.

4. *Membaca banyak hal membuat Anda dapat memandang dan menilai dari segala sisi*.

5. *Bermeditasi dan berlatih menarik napas panjang*. Bermeditasi dapat dilakukan sesederhana dengan mematikan perangkat elektronik selama beberapa waktu, seperti mematikan TV atau telepon genggam.

6. *Lakukan kegiatan yang dapat membuat Anda tertawa dan rileks*, seperti berbincang dengan teman atau bernyanyi.

7. *Berikan waktu atau lakukan sesuatu untuk kebaikan orang lain*, seperti memberikan donasi atau sekadar membantu ibu Anda membawa barang belanjaan.

Selain meningkatkan kecerdasan spiritual, jangan lupa untuk senantiasa meningkatkan IQ dan EQ. Terus tingkatkan kualitas kehidupan Anda dengan berusaha menjadi manusia yang lebih baik dan selalu berdoa kepada yang Maha Kuasa. Sebagai pelengkap, syukuri apa pun yang telah dimiliki demi bisa mendapatkan ketenangan spiritual.


Sumber:
1. http://putusutrisna.blogspot.co.id/2011/02/hubungan-antara-kecerdasan-intelektual.html?m=1
2. https://www.google.co.id/amp/s/bramardianto.com/bagaimana-mengasah-kecerdasan-emosi-anda.html/amp
3.http://www.alodokter.com/melatih-kecerdasan-spiritual-untuk-menjadi-orang-yang-lebih-baik

Friday, January 19, 2018

Hari #15 Games Level #3 "Emir Adzan"

Wahhh udah hari ke-15 aja. Alhamdulillah bisa konsisen praktek melatih kecerdasan dan yang paling penting adalah bisa konsisten nulis dan submit tepat waktu.
.
.
Di hari ini Bunda ingin bercerita tentang melatih kebiasaan Emir agar dekat dengan Al Quran dan Sunah. Setelah kemarin bercerita tentang kebiasaan menyalakan murrotal disaat Emir berkegiatan, sekarang Bunda ingin menceritakan tentang mengenalkan adzan kepada Emir. Dulu ketika Emir tiba-tiba menaruh tangannya di telinga, Bunda selalu bilang Emir sedang adzan ya. Kemudian ketika adzan benar-bemar berkumandang, Bunda juga selalu bilang, "Itu sedang adzan Mir. Adzannya gimana ya". Jika Emir sedang mood, maka langsung menaruh tangannta di telinga. Sekarang ketika Emir mendengar adzan, tangan kanan atau kirinya langsung ditaruh di telinga, seolah-olah sedang mengumandangkan adzan sambil berkata Allohhhhhu Akbar dengan pengucapan versi Emir.
.
.
Semoga nanti Emir bisa adzan dengan suara yang indah ya mas... Aamiin
.
.
#hari15
#tantangan15hari
#gameslevel3
#kami_bisa
#melatihkecerdasan
#kelasbunsayiip

Thursday, January 18, 2018

Hari #14 Games Level #3 "Emir Sakit"

Kemarin sore tiba-tiba mbah wa Bunda mengabarkan Emir demam. Bunda pun langsung bergegas pulang. Sampai rumah  alhamdulillah Emir masih lumayan ceria dan suhu badannya sudah lumayan turun. Tapi saat malam tiba-tiba suhu badan Emir meningkat. Padahal belum ada jeda 4 jam dari minum obat terakhir. Jadilah menunggu sampai 4 jam jeda baru diberikan paracetamol.
.
Biasanya setelah minum paracetamol, suhu tubuh akan turun sampai ke 37° C. Tapi ada kemungkinan akan naik lagi. Nha semalam suhu badan Emir masih dikisaran 38° C dan terus naik hingga 39° C lebih. Bunda dan Ayah pun agak panik. Emir pun tidur tak nyenyak, bolak balik bangun. Bunda akhirnya hanya tidur sebentar dan ikut bangun ketika Emir bangun. 

.

Sekitar pukul 3 am, Ayah ikut bangun karena suhu badan Emir mencapai 39,8°C. Karena sudah hampir 40°, akhirnya Ayah memutuskan akan membawa Emir ke IGD di RS Hermina Depok. Tapi alhamdulillah ketika kami siap sekitar pukul 04.30 am, suhu Emir turun ke 38° C. Jadi kami tidak jadi membawa Emir ke IGD. Ayah memutuskan untuk membawa Emir kontrol ke dokter spesialis anak saja.

.

Kami memilih dokter Rianita di Hermina Depok. Sepulanh dari RS, emir terlihat lemas. Dia hanya nemplok sama Bundanya dan tertidur sesampainya dirumah. Pukul 15.30 terpaksa Bunda bangunin karena dari pagi belum makan apa-apa. Alhamdulillah sore ini mau makan sedikit sehingga bisa minum obat. Panasnya pun sudah berangsur turun.


Dengan sakit ini, Bunda dan Emir belajar banyak. Bunda belajar untuk tidak panik, sabar menghadapi keinginan Emir yang hanya mau digendong Bunda dan berusaha mengerti keinginan Emir. Karena memang saat sakit, anak akan lebih manja dari biasanya. Emir juga belajar menghadapi rasa sakitnya. Dari dalam tubuhnya Emir berusaha melawan virus dengan ditandai meningkatnya suhu tubuh. Dengan semakin panas, badannya akan semakin tidak enak. Maka dia berusaha ingin dimengerti oleh orang disekitarnya terutama oleh Bunda.

.

Syafakalloh ya jagoan Bunda....

Wednesday, January 17, 2018

Hari #13 Games Level #3 "Mendengarkan Murottal"

Hari #13 Games Level #3
Mendengarkan Murottal
.
.
Salah satu kecerdasan spiritual yang bisa dilatih untuk Emir adalah mendengarkan murottal. Selain ilmu dunia, kami ingin Emir hatinya dekat dengan Al Quran. Sehingga, kami mulai membiasakan Emir untuk mendengarkan orang mengaji baik dari Ayah Bundanya, maupun rekaman murottal dari imam besar atau qori-qori muda. Hal ini juga terinspirasi dari sharing dari orang tua Musa dan orang tua lain yang anak-anaknya sudah jadi penghafal Quran di usia yang sangat muda. Tentu saja sebagai orang tua, kami berharap Emir bisa jadi hafidz Quran. Tapi kata Ustad Adi Hidayat, jangan niatkan menjadi hafidz Quran karena hal itu hanyalah label. Tapi niatkanlah menghafal Quran karena Alloh SWT dan karena ingin lebih mencintai Al Quran dan memahaminya. Semoga niat kami diluruskan agar Emir selalu dekat dengan Al Quran dan mencintainya. Aamiin
.
Semalam, seperti seperti biasa sambil bermain, kami menyalakan murrotal dari youtube. Surah yang kami putar awalnya Surah Ar-Rahman kemudian berlanjut Al-Kahfi dll. Mungkin Emir belum bisa mengikuti, tapi insyaa Alloh dia akan terbiasa mendengar ayat-ayat Alloh SWT. Semoga bersama-sama Bunda dan Ayah bisa belajar bersama-sama menghafal Al Quran ya mas. Aamiin
.
.
#hari13
#tantangan10hari
#kelasbunsayiip
#kami_bisa
#gameslevel3
#melatihkecerdasan

Tuesday, January 16, 2018

Hari #12 Games Level #3 "Membaca Buku"

Hari #12
Membaca Buku

Bunda dan Ayah ingin sekali Emir gemar membaca nantinya. Oleh karena itu, dari umur masih bayi Bunda belikan Emir boardbook seri nabi. Dulu sering Bunda bacain buku itu walaupun Emir belum mengerti. Setelah Emir bisa berbicara, ternyata Emir lebih suka melihat gambar-gambar yang ada di buku. Jadi Bunda mengenalkan nama-nama gambar di buku tersebut.
.
.
Sekarang Emir suka sekali beberapa benda. Dibidang hewan, Emir suka kucing, ayam, sapi, burung, kelinci, dan ikan. Dibidang elektronik, Emir sukaaaa sekali dengan kipas. Dimanapun dia melihat kipas, pasti terus dipanggil kipas kipas dan kipas. Ada juga jam, AC, tivi, hape dll. Dibidang transportasi, Emir suka sekali mobil (gobing), pesawat, perahu dan kereta. Ketika melihat keempatnya, pasti terus dipanggil.
.
Karena ketertarikan Emir tersebut, Bunda menambah koleksi buku untuk Emir. Bunda pilih yang banyak gambarnya. Jadilah Bunda beli buku tentang pesawat, ayam dan sapi. Bunda pernah membacakan cerita di dalam buku tersebut. Tapi lagi-lagi  Emir suka melihat gambar-gambarnya. Di buku pesawat, dibagian cover belakang ternyata ada iklan seri transportasi lain. Emir pun langsung mengenali gambar mobil, kereta dan perahu. Jadilah sore ini Emir minta buku gobing (mobil).
.
Semoga dengan mengenalkan membaca lebih dini, dapat membuat Emir gemar membaca buku, meningkatkan pengetahuan dan melebarkan imaginasi.
.
#hari12
#tantangan10hari
#gameslevel3
#kelasbunsayiip
#kami_bisa
#melatihkecerdasan

Monday, January 15, 2018

Hari #11 Games Level #3 "Mengenal Rasa Takut Part #2"

Hari #11
.
Kemarin seharian mendung dan agak cerah sedikit setelah malamnya gerimis. Akibat hujan semalam, lantai teras biasanya basah dan kemarin sempat kotor bekas telapak kaki kucing kayaknya. Makanya pagi kemarin Bunda mengepel teras agar bersih kembali. Saat Bunda mengepel, Ayah beli bubur ayam bersama Emir di tukang bubur yang lewat depan rumah. Ternyata saat Bunda selesai dan berada di belakang pintu, Ayah jalan sendiri sambil bawa mangkok bubur. Padahal Bunda mau ambilkan mangkok itu. Paniklah Bunda tau Emir nya jalan sendiri dibelakang Ayah, sementara lantai masih licin. Bunda buru-buru memegang tangan Emir dan menuntunnya. Tapi qadarulloh, Emir terpeleset juga. Karena hanya satu tangan yang dipegangi, Emir pun jatuh telentang. Alhamdulillah kepalanya belum sampai terbentur lantai karena Bunda pegangi. Tapi pasti sakit karena tangannya agak ketarik keras.
.
Emir pun menangis dan Bunda langsung gendong. Alhamdulillah nangisnya hanya sebentar. Habis menangis Emir pun bilang berulang-ulang, "licin, wedos dawah, licin, dawah" dst. Jadi dia ingat bahwa dia tadi jatuh karena licin, jadi dawah (jatuh). Dia ingat kata-kata Bundanya saat dia jatuh. Bunda dan Ayah bilang awas licin, nanti jatuh (mangke dawah). Jadilah dia terngiang-ngiang.
.
Dengan kejadian ini, plus Emir sudah tau arti licin dan dawah, mudah-mudahan Emir bisa tau kalau dibilangin lantai licin, dia tidak akan jalan di lantai itu. Ini juga sebagai latihan Emir dalam menghadapi tantangan ya mas. Semangat...
.
.
.
#hari11
#tantangan10hari
#gameslevel3
#kelasbunsayiip
#kami_bisa
#melatihkecerdasan

Sunday, January 14, 2018

Hari #10 Games Level #3 "Menambah Kosa Kata Baru"

Hari #10 Games Level #3
Belajar Kosa Kata Baru
.
Wah udah hari kesepuluh aja. Hari ini Emir kembali belajar untuk menambah kosa kata baru. Seperti beberapa hari lalu, kali ini pun Emir berhasil mengucapkan dua kata. Saat main koin uang recehan, tiba-tiba Emir bilang baco tumbas (tumbas bakso : beli bakso). Masih ketuker tuker mana subjek dan predikatnya. Tapi lucu sekali ekspresi Emir saat mengucapkan kata itu.
.
Ada kata lain yang Emir ucapkan setelah diajarin Bunda, yaitu:
- Bunda Cayang
- Tumbas Baon (Beli Balon)
- Bawa Hape (karena denger Bunda yang lagi ngobrol sama Ayah)
.
Semoga semakin hari semakin pinter ya Mamas Emir ngomongnya. Love youuuu....😘😘
.
.
Link video: https://www.instagram.com/p/Bd7muFBHL58jU03RXVtE3710X8-_1x1mfdC4XQ0/
.
.
#hari10
#tantangan10hari
#gameslevel3
#kami_bisa
#kelasbunsayiip
#melatihkecerdasan

Saturday, January 13, 2018

Hari #9 Games Level #3 "Belajar Naik Tangga"

Hari #9 Games Level #3
Belajar Naik Tangga
.
Hari ini Emir main ke rumah Mbah Usup di bogor sekaligus ini pertama kali Emir naik motor dengan jarak yang lumayan jauh. Agak kaget juga pas ditengah jalan baru berasa ternyata lumayan jauh ya. Padahal kalau dulu naik motor berdua berasa cepet nyampe kesana.hehe. Alhamdulillah Emirnya anteng di motor.
.
Emir ini kan belum bisa naik turun tangga sendiri. Kalau dirumah, pasti digendong pas naik tangga karena tangganya lumayan curam. Paling kadang di tuntun naik tangganya. Nha di rumah mbah ini, saat liat tangga, Emir langsung mau naik. Bunda dan Ayah yang berada di dekat Emir kok ya cuma liatin Emir aja. Kalau Bunda si sengaja mau lihat kemampuan Emir naik tangga. Menurut Bunda, itu salah satu tantangan Emir. Kan biasanya Emir jalan di tempat yang datar atau agak menanjak sedikit. Sampai anak tangga yang keempat, Bunda masih mendampingi Emir dari samping sambil tangan berjaga-jaga di belakang Emir. Ternyata Emir masih mau lanjut. Jadilah Ayah yang menyusul dan memegangi Emir.
.
.
Alhamdulillah, ada kesempatan belajar menghadapi tantangan ya mas. Nanti kalau udah bisa manjat sendiri, tetep harus hati-hati ya mas..
.
.
#hari9
#tantangan10hari
#gameslevel3
#kami_bisa
#kelasbunsayiip
#melatih kecerdasan

Friday, January 12, 2018

Hari #8 Games Level #3 "Kecerdasan Menghadapi Tantangan"

Hari #8 Games Level #3
Kecerdasan Menghadapi Tantangan
.
.
Ada tambahan kecerdasan lagi yang kemarin belum sempet disinggung. Jadi selain kecerdasan intelektual, emosi, spiritual, ada satu lagi kecerdasan yang harus dilatih agar anak menjadi pribadi yang tangguh, yaitu kecerdasan menghadapi tantangan. Kira-kira apa ya yang bisa dilatih untuk anak seusia Emir dalam hal menghadapi tantangan? Hmmm, seperti hari-hari sebelumnya, dalam menjalankan game ini selalu mengikuti mood dan ketertarikan Emir walopun Bunda punya rencana. Seperti waktu Emir bermain menarik truk dengan tali, truk nya selalu terguling ketika Emir berbelok. Nha, saat terguling itu, Emir pasti teriak-teriak tidak terima kalau  truknya oleng karena truknya tidak bisa jalan kembali. Bunda yang melihat adegan itu pun berniat membantu mengembalikan posisi truk, eh tapi terus ingat ini tantangan buat Emir. Jadilah Bunda membiarkan truknya dan meraih tangan Emir sekaligus mencontohkan bagaimana mengembalikan truk ke posisinya semula.
.
.
Setelah berhasil, Emir kembali menarik truk dan berputar-putar. Eh ternyata saat belok masih jatuh terguling truknya. Emir pun masih teriak-teriak lagi. Bunda kembali mencontohkan bagaimana cara mengembalikan posisi truknya. Kejadian ketiga keempat masih histeris teriaknya. Tapi selanjutnya agak berkurang dan langsung jongkok membenarkan posisi truknya.
.
Mungkin hal simple ini bisa dijadikan cara untuk melatih Emir menghadapi tantangan. Menurut Bunda, truk yang terguling itu salah satu tantangan bagi Emir karena dia berharap truknya lurus-lurus saja saat ditarik. Tapi kan hidup ini kadang tidak sesuai dengan yang kita inginkan, oleh karena itu Emir pun harus bisa memahami hal ini sebagai sebuah tantangan yang dihadapi. Dan Bunda berusaha untuk mencontohkan Emir bagaimana menghadapi truk yang terguling tadi. Mungkin saat ini tantangan Emir hanya truk yang terguling, tapi disaat besar nanti akan semakin banyak tantangan yang akan dihadapi. Semoga Bunda dan Ayah bisa mengiringi langkah Emir untuk berlatih cerdas dalam menghadapi tantangan saat ini maupun saat-saat nanti. Uhibbuki fillah, Emir sayang... 😘😘😘
.
.
#hari8
#tantangan10hari
#gameslevel3
#kami_bisa
#kelasbunsayiip
#melatih kecerdasan

Thursday, January 11, 2018

Hari #7 Games Level #3 "Mengenal Rasa Sakit"

Hari #7 Games Level #3
Mengenal Rasa Sakit
.
.
Salah satu indikator kecerdasan emosi di usia 0-6 th adalah anak mengenal perasaannya sendiri sewaktu emosi itu muncul seperti senang, sedih, sakit, bahagia, marah, benci dan sebagainya. Beberapa waktu yang lalu, Emir sudah belajat mengenal rasa takutnya sendiri. Sambil pelan-pelan nanti berproses bersama Bunda dan Ayah untuk mengatasai rasa takut tersebut.
.
Kali ini, Emir sedang belajar rasa sakit. Jadi sejak sudah bisa jelas berbicara, ketika Emir terluka, Bunda atau Ayah biasanya bertanya," Emir sakit nggih?" Akhirnya sampai saat ini Emir sudah bisa bilang 'sakit' jika anggota tubuhnya ada yang terluka. Seperti kejadian pagi ini, saat selesai mandi, Bunda lihat di jempol kaki Emir ada luka kecil sampai terlihat warna merah kulitnya. Bunda pun bertanya, "niku sakit kenging nopo Mir?"
Terus Emir bilang pepaduk (duh sy lupa bahasa indonesianya "kepaduk"). Intinya si kakinya pas jalan nabrak sesuatu benda. Makanya ada luka yg ada di jempol kaki sebelah kiri.
.
.
Ketika Emir merasa sakit, Bunda dan Ayah sebisa mungkin bilang 'tidak apa apa' agar Emir nantinya mengatasi sendiri rasa sakitnya.
.
.
Next nya kecerdasan  apa yaa...

#hari7
#tantangan10hari
#gameslevel3
#melatihkecerdasan
#kelasbunsayiip

Wednesday, January 10, 2018

Hari #6 Games Level #3 "Belajar Mengenal Warna"

Hari #6 Games Level #3
Belajar Mengenal Warna
.
.
Hari keenam ini, Emir masih belajar mengenal warna. Berdasarkan pengamatan si sepertinya Emir belum terlalu tertarik. Tapi tak apo apo, namanya juga belajar ya mas.hehe
.
.
Kemarin, Bunda kembali mengenalkan warna melalui mainan Emir (Bunda lupa nama mainan ini, padahal ini salah satu mainan jaman kecil dulu). Dari beberapa warna yang Bunda tanya, Emir hanya mengenal warna putih. Padahal kemarin sudah tau warna selimutnya adalah hijau.hihihi. Mungkin Emir lelah ya... 😆😆😆
Besok-besok kita latihan warna lagi ya mas dengan media yang berbeda. 💪💪💪
.
.
#hari6
#gameslevel3
#tantangan10hari
#melatihkecerdasan
#kelasbunsayiip

Link video:
https://www.instagram.com/p/BdwWwnTHrM7GXbpq_ld4ayq5fK7sm3RLun7fvY0/

Tuesday, January 9, 2018

Hari #5 Games Level #3 "Menambah Kata Baru"

Hari #5 Games Level #3

Pagi ini Emir bangun jam setengah 6. Masih tergolong pagi mengingat biasanya Emir bangun di atas jam 7. Bunda senang sekali kalau Emir bangun pagi. Selain bisa bermain lebih lama sebelum Bunda berangkat kerja, Emir juga bisa mengantar Ayah berangkat kerja sambil dadah dadah.
.
Pagi ini, setelah bangun Emir minta keluar rumah sambil digendong. Emir lihat masih ada bulan dan langsung bilang 'buaan buaan'. Terus ada pesawat lewat, Bunda yang menunjuk nunjuk itu pesawat. Kemudian ada hal baru yang Bunda perkenalkan ke dia. Emir bisa sekaligus menambah kosa kata dan menambah perbendaharaan nama-nama hewan. Jadi, saat di depan rumah sambil lihat-lihat pohon, Bunda menemukan ada walang di pohon cemara. Bunda langsung mengenalkan ke Emir, "niku wonten walang mir" (sambil menunjuk ke arah walang). Emir langsung menirukan, "wawang, wawang". Alhamdulillah, pagi-pagi udah bisa menambah kecerdasan intelektual berupa menambah kosa kata baru dan nama hewan baru.
.
.
.
#hari5
#tantangan10hari
#gameslevel3
#kelasbunsayiip
#melatihkecerdasan

Monday, January 8, 2018

Hari #4 Games Level #3 "Mengenal Rasa Takut"

Hari #4 Games Level #3
Setelah beberapa hari Emir belajar kecerdasan intelektual berupa latihan berbicara, hari keempat ini Bunda ingin berbagi cerita tentang mengenalkan Emir tentang kecerdasan emosi. Karena sudah bisa diajak berkominikasi, Emir pelan-pelan juga diajarkan untuk mengungkapkan apa yang dia rasakan. Salah satunya adalah rasa takut. Saat masih usia kurang lebih 1 tahunan, Emir takut sekali mendengar suara mesin (hairdryer, mesin pompa elektrik, atau bunyi yg terdengar seperti bunyi mesin 'nguungggg nguungg'). Saat tahun baru kemarin, Bunda tiba-tiba kaget ketika Emir lari ke arah Bunda sambil bilang 'moni' (jadi kalau ada bebunyian, Emir suka sekali bilang 'moni' yg artinya bunyi). Ternyata Emir dengar suara dooorrr dari kembang api. Ini kali pertamanya Emir dengar suara kembang api. Tak lama kemudian, ternyata masih ada suara kembang api lagi. Emir juga langsung memeluk Bunda atau Ayah sambil ketakutan. Bunda dan Ayah kemudiam bertanya, "Emir wedos ya? Mboten nopo-nopo, niku namine kembang api." (Emir takut ya, gapapa, ini namanya kembang api). Kami berusaha mengenalkan Emir bahwa apa yang dirasakan adalah perasaan takut. Dan kami juga menerangkan bahwa kembang api itu tidak apa-apa. Tapi kan namanya masih bayi, jadi Emir terus minta digendong saat mendengar suara kembang api sampai dia tertidur.
.
.
Kejadian yanh hampir sama terjadi ketika Emir mendengar bunyi klakson mobil. Emir buru-buru lari ke arah Bunda karena takut klakson mobil. Bunda pun kembali bertanya bahwa Emir takut ya sambil memeluk dan mengalihkan perhatiannya. Mudah-mudahan dengan latihan mengenal rasa takutnya, saat besar nanti Emir bisa mengatasi rasa takutnya. Aamiin
.
.
#hari4
#tantangan10hari
#gameslevel3
#kelasbunsayiip
#melatihkecerdasan

Sunday, January 7, 2018

Hari #3 Games Level #3 "Mengucapkan Dua Kata"

Hari #3 Games Level #3
7 Januari 2018

Hari ketigaaa...
Masih terkait kecerdasan berbicara, hari ketiga ini Bunda bersama Emir belajar mengucapkan dua kata. Jadi berdasarkan pengamatan beberapa hari kebelakang, Emir sudah bisa menirukan dua kata yang diucapkan Bunda atau Ayah. Contohnya, Ayah antukkkk (ngantuk), goeng cocis (goreng sosis), goeng tumbas (tumbas/beli gorengan), ayah bubu, ayah gendong. Tadi malam Emir berhasil mengikuti Bunda yang bilang copot pampersnya ya. Emir tiba-tiba bilang pamper opott. Walaupun susunan kata-kata yang diucapkan kadang lebih dulu predikatnya dibandingkan objeknya, tapi tak apa apa. Emir kan masih belajar yaa.hehehe
.
.
#hari3
#gameslevel3
#tantangan10hari
#kamibisa
#kelasbunsayiip

Saturday, January 6, 2018

Hari #2 Games Level #3 "Menirukan Doa Bangun Tidur"

Hari #2 Games Level #3
6 Januari 2018

Hari keduaaaa,,
Ada beberapa hal yang ingin saya laporkan. Tapi sepertinya bakal panjang. Jadi saya putuskan akan menceritakan dua kejadian penting terkait melatih kecerdasan.
.
Jadi beberapa hari yang lalu, Emir sudah mulai belajar warna.  Sepertinya dia belum terlalu tertarik belajar warna. Jadi let it flow ajaaaa. Tapi karena Bunda merasa Emir ini lumayan gampang menirukan kata-kata, jadi kemarin malam akhirnya mencoba menebak warna bersama Emir.
.
Saat sedang bermain di atas kasur, Bunda iseng ngambil selimut dia yang berwarna hijau untuk ditunjukkan ke Emir dan bertanya, "niki warna nopo Mir? Emir pun menjawab, "ijooo". Alhamdulillah satu warna udah diinget ya mir.
.
Kejadian lain adalah saat Emir bangun tidur. Sebenarnya bukan target Bunda agar Emir bisa baca doa harian. Tapi karena Emir sedang mudah sekali meniru kata-kata, maka akan lebih baik kan jika diarahkan untuk berkata-kata baik. Apalagi jika kata-kata tersebut merupakan bagian dari doa. Tadi ketika Emir bangun tidur, Bunda mengajak Emir menirukan doa bangun tidur. Entah karena masih ngantuk atau belum on, Emir hanya menirukan bunyi akhir  kata di doa tersebut. Tapi itu pun sudah bikin Bunda senang. Alhamdulillah dia milai familiar dengan doa harian.
.
.
#hari1
#gameslevel3
#tantangan10hari
#kamibisa
#kelasbunsayiip

Friday, January 5, 2018

Hari #1 Games Level #3 "Menirukan Doa Sebelum Tidur"

Hari #1 Games Level #3
5 Januari 2018
.
.
Wahh,, tak terasa ya udah di sesi 3 aja. Materi di sesi 3 ini berjudul "Pentingnya Melatih Kecerdasan Anak demi Kebahagiaan Hidup". Ada 3 jenis kecerdasan yang dimaksud, yaitu kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Tantangan di level ini pun berkaitan dengan 3 tipe kecerdasan itu. Saya ditantang untuk melatih Emir baik dalam kecerdasan intelektual, emosional, atau spiritual. Karena Emir sedang dalam tahap berbicara dan suka sekali meniru kata-kata yang diucapkan orang-orang disekitarnya, maka Bunda memilih untuk melatih Emir menambah kosa kata baru setiap harinya. Tapi pun sebenarnya dalam melakukan game ini, tidak pernah harus sesuai yang direncanakan. Karena yang namanya anak kecil kan masih fleksibel. Jadi Bunda nya yang harus menyesuaikan mood dan ketertarikan Emir.
.
.
Seperti sore ini, saat pulang kantor, Bunda sudah merencanakan mau melatih kosa kata warna untuk Emir dengan mengelompokkan mainan dengan warna yang seragam. Tapi qodarulloh, saat Emir digendong mbah dan mbahnya mulai mengeja per kata doa sebelum tidur, Emir langsung mengikuti per kata nya. Alhamdulillah, di ulang kedua dan ketiga, masih ikut mengulang juga.
.
.
Kejadian berikutnya adalah ketika Bunda selesai membaca Al Quran, Bunda biasa membaca  "sadaqallahul azim". Karena Emir berada di samping, Bunda pun membaca "sadaqallahul ...... (menyisakan satu kata agar Emir melanjutkan), Emir pun menjawab "azim"
.
.
Alhamdulillah di hari pertama ini diniatkan melatih kecerdasan intelektual dengan menambah kosa kata baru, malah bisa sekaligus melatih kecerdasan spiritual dengan mengajarkan Emir doa harian. Semangattt....
.
Link  video https://www.instagram.com/p/BdjQovNnPTSv10zIe2iKYtHIlalmgKZDraKOkQ0/
.
.
#hari1
#gameslevel3
#tantangan10hari
#kamibisa
#kelasbunsayiip