Pages

Saturday, February 16, 2013

Governance Reform in Internal Audit Function (IG-MPW)



Acara ini dihadiri oleh IndII beserta konsultan-konsultannya dan perwakilan dari Inspektorat Jenderal Kementerian PU yang terdiri dari Inspektur Jenderal, Sekretaris Inspektorat Jenderal PU, Para Inspektur, dan Project Management Unit. Agenda utama acara ini adalah pengenalan secara detail mengenai program-program IndII terkait dengan Governance Reform in Internal Audit Function (IG-MPW). Berikut hasil presentasi dan diskusi bersama para konsultan:

No.
Pemapar
Materi dan Kegiatan
1.
Bhashkar Bhindie
Penjelasan mengenai kegiatan dalam pelaksanaan program Change Management dan Road Map Reformasi Birokrasi di Itjen PU
2.
Ty Morrissey, IndII Monitoring and Evaluation Division (M&E)
Presentasi hasil Baseline Study, Studi Kasus tentang RBIA, Diskusi tentang AusAID M&E requirements dan M&E Logic Model
3.
Hari Setianto (YPIA)
Bob Cochrane (University of Newcastle, Singapore Campus)
Presentasi dan diskusi mengenai program-program pelatihan dan pendidikan luar negeri selama pendampingan IndII ke Inspektorat Jenderal pada periode sebelumnya,  kesan-kesan dan pelajaran yang didapat, rencana ke depan, dan rencana dan pendekatan tentang kegiatan-kegiatan pelatihan yang harus direncanakan oleh konsultan.
4.
Steve Harris, Lead Consultant Change Management
Diskusi mengenai bagaimana pentingnya Change Managemen, kegunaannya dan dampaknya untuk Inspektorat Jenderal PU; Pelaksanaan dan pendekatan program ini dan interaksi dengan Team dari Itjen PU.
5.
Libby MacRae, Lead Consultant IACM; and Bob McDonald, Strategic Advisor IACM
Discussion on IACM background; usefulness; impact on IG; implementation / approach for this Activity; cross-cutting issues with other consultants
6.
Rob Thompson, Lead Consultant Procurements;

Diskusi mengenai Peraturan Pengadaan Barang dan Jasa di Indonesia, Berbagi pengalaman pada saat bekerja sama dengan LKPP, Penjelasan mengenai pentingnya Procurement dalam hal pencegahan korupsi.
7.
Bhashkar Bhindie & Agam F, Consultants Procurement Auditing
Discussion on Procurement Auditing and standards in Indonesia; Procurement Auditing Guidance Material; partnering with BPKP / LKPP; impact on IG operations; cross-cutting issues with MPW Management
8.
Melissa Gunarto, IT Specialist
Discussion on IT applications that enhance IG Operations (Web page enhancements to include inter-activity; emails for staffs, auditing tools) and cross-cutting issues for all consultants
9.
Tanggal 30 Agustus 2012
Continuation of Open Forum with a focus on the Change Management Unit – common understanding of:
ü    IG / Inspectors perception of what the CMU is; what is the main function; its responsibilities; how CMU will work in partnership with the Consultants on the Program
ü Discussion led by Consultants of their perception of the same matters discussed above
ü     How do we get a common understanding?
How do we make the CMU an effective instrument to implement the Program and of the changes that need to be made?

           

Acara dilanjutkan dengan diskusi terbuka yang berfokus pada tugas dan fungsi dari Change Management Unit (CMU) / Project Management Unit (PMU). Dalam diskusi ini disimpulkan bahwa CMU/PMU adalah team dari Inspektorat Jenderal PU yang berfungsi sebagai partner dari konsultan-konsultan IndII. CMU bersama-sama konsultan mempunyai persepsi yang sama tentang program-program yang akan dijalankan dan menjalankan program-program tersebut secara efektif dan tepat sasaran.
(Lately Post, 28-30 Agustus 2012)


-Gayuh-

Tuesday, February 12, 2013

Jalan dan Jembatan #2 No Pict = Hoax

These are the pictures about Road and Bridge Training. Check this out!!







-Gayuh-

Jalan dan Jembatan #1

Sebagai lulusan ekonomi yang bekerja di institusi pemerintah yang bergerak dibidang pembangunan insfrastruktur, sudah dipastikan banyak hal-hal yang saya tidak ketahui mengenai hal-hal yang berhubungan dengan keteknikan. Untungnya, saya diberi kesempatan untuk mengikuti diklat keteknikan bersama teman-teman angkatan 2010. Kami dibagi kedalam dua kelompok dalam diklat keteknikan kali ini. Kelompok saya mengikuti Bimbingan Teknis Jalan dan Jembatan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan di Ujungberung, Bandung pada tanggal 19-21 Desember 2012. Sedangkan kelompok yang kedua mengikuti Bimbingan Teknis Permukiman di Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman di Jatinangor pada tanggal 20-22 Desember 2012.

Hari pertama Bintek Jalan dan Jembatan diisi dengan pembukaan yang dilanjutkan dengan penjelasan mengenai aspal dan pengujian beberapa alat yang berkaitan dengan aspal. Walaupun susah untuk paham, setidaknya saya mencoba untuk mencerna apa yang diajarkan oleh para narasumber. Penjelasan mengenai aspal hari ini dilakukan di laboratorium aspal. Dimulai dengan pengujian test pit yaitu mengambil sampel aspal untuk diuji kadar aspal dan analisa saringan. 
 
Pengujian selanjutnya pengambilan sample aspal yang biasanya disebut dengan 'nge-core' yang menggunakan alat bernama core drill. Sampel aspal yang terambil nantinya digunakan untuk menguji kepadatan dan ketebalan aspal yang kemudian akan dilakukan pengecekan lebih lanjut di laboratorium. Kemudian, kami menggunakan alat bernama sandcone untuk menguji kepadatan tanah atau agregat lapis A dan B. Jika anda bertanya apa itu lapis A atau lapis B, sebaiknya anda langsung tanya kepada teman anda yang lulus sebagai sarjana teknik sipil. Tujuan untuk menguji kepadatan tanah adalah untuk mengetahui apakah tanah yang diuji sudah sesuai dengan standar kepadatan tanah. Untuk membangun fondasi, standar kepadatan tanah yang disyaratkan adalah sebesar 98 %. Jika pada saat pengujian terbukti tanah tersebut kurang padat, maka kontraktor harus memadatkan lagi sehingga standar kepadatan tanah dapat tercapai.  
 
Alat keempat yang kami pakai adalah Dynamic Cone. Alat ini digunakan untuk mengukur ketebalan tanah. Data-data yang didapat dari alat ini kemudian diolah dan dihitung kembali sehingga menghasilkan nilai CBR (Callifornia Bearing Ratio). Standar CBR yang bagus untuk jalan adalah 93-95% yang berarti tanah tersebut sudah memenuhi standar ketebalan tanah untuk pembangunan jalan. 

Semua pengujian di atas merupakan pengalaman pertama bagi saya. Walaopun saya tidak sampai paham secara mendalam mengenai pengujian aspal tersebut, tapi ini merupakan ilmu yang baru buat saya. Sempat terpikir kenapa saya dulu tidak tertarik dengan teknik sipil. Tapi bukan berarti saya menyesal menjadi lulusan ekonomi. Dalam hal ini saya hanya mengagumi ilmu-ilmu dalam teknik sipil yang prakteknya bisa membuat bangunan-bangunan konstrtruksi seperti jalan, jembatan, bangunan gedung dan bangunan air. Semoga materi yang disampaikan hari ini dapat berguna untuk saya dan teman-teman saya dalam menjalankan tugas selanjutnya. 



-Gayuh-

Thanks God, I am Milanisti! #2



Squad AC Milan Glory vs Indonesia

Pukul 16.30 pertandingan dimulai dengan menyanyikan lagu nasional Italia dan Indonesia. Gemuruh suara hujan terkalahkan dengan gemuruh suara para supporter AC Milan. Saya pun tak ketinggalan memanggil nama Maldini dan Shevcenko, karena dua pemain itu yang paling saya idolakan. Para milanisti lainnya pun tak hanya mendukung AC Milan. Kami juga memberi dukungan saat Bambang Pamungkas hampir mencetak gol ke gawang AC Milan. Hal itu pun terjadi saat Sheva-panggilan Shevcenko-dan pemain AC Milan lain hampir mencetak gol ke gawang Indonesia. Hanya mungkin, teriakan kami lebih keras saat Milan akan membobol gawang Indonesia. Berikut starting line-up dari kedua tim :

·Indonesia All Star Legend: Hendro Kartiko, Asep Dayat, Eko Pujianto, Yeyen Tumena, Kurniawan DY, Bima Sakti, Ponaryo Astaman, Ismed Sofyan, Firman Utina, Bambang Pamungkas, Isnan Ali, dkk*

·Milan Glorie: Massimo Taibi, Angelo Carbone, Alessandro Costacurta, Franco Baresi, Andriy Shevchenko, Roberto Mussi, Stefano Eranio, Roque Junior, Massimo Oddo, dkk*


Pertandingan berlangsung cukup seru yang terlihat dari serangan-serangan yang tercipta dari kedua tim. Indonesia yang di atas kertas mempunyai peluang yang lebih sedikit untuk menang, tampil cukup mengesankan. Beberapa kali gawang Taibi hampir kebobolan oleh Bambang Pamungkas dkk. Namun, kualitas para legenda Milan memang pantas diacungi jempol. AC Milan berhasil membuka kebuntuan dengan mencetak gol pertama dari kaki Serginho pada menit ke-16. Tak lama kemudian, Bepe-panggilan Bambang Pamungkas-berhasil menyeimbangkan skor menjadi 1-1. Memasuki menit 41, Sheva berhasil membawa Milan Glorie unggul 2-1 setelah tendangan kaki kanannya bersarang di gawang Indonesia All Star Legend. Babak pertama diakhiri dengan keunggulan AC Milan Glorie.


Saat jeda waktu babak pertama, Menteri Pemuda Olah Raga terpilih yaitu Roy Suryo dan CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo memberikan dana bantuan secara simbolis kepada Akademi AC Milan di Indonesia sebesar US$ 25.000 atau sekitar Rp 250 juta. Pada saat Roy Suryo turun dari bangku VVIP menuju lapangan, teriakan huuuuu terdengar begitu menggema dari penonton yang memadati stadion. Mungkin sebagian besar penonton merasa kalau Roy Suryo belum pantas untuk menjadi menteri. Tapi itu pendapat saya. Saya pun tidak mengetahui pasti kenapa justru terikan huuu yang didapat oleh Roy Suryo. Bukankah seorang menteri seharusnya mempunyai wibawa dan mendapat dukungan dari rakyat? Entahlah, saya tidak ambil pusing dengan kejadian tersebut. Saya hanya berharap kedepannya Roy Suryo bisa membuktikan kinerjanya dengan membangkitkan semangat dan mendukung para pemuda Indonesia untuk berprestasi di bidang olah raga dan bidang lainnya sehingga bisa membawa nama baik Indonesia di kancah internasional.


Mari kembali ke pertandingan babak kedua. Sayang sekali di awal babak kedua,  Andry Shevcenko dan Roque Jr di tarik keluar dan digantikan oleh Maurizio Ganz dan Stefano Nava. Kejutan diberikan oleh Indonesia All Star dengan menyamakan kedudukan menjadi 2-2 di menit 63. Lagi-lagi Bambang Pamungkas yang menjadi pencetak gol untuk Indonesia. Namun kedudukan seimbang tersebut tidak bertahan lama. Maurico Ganz berhasil melewati kiper Indonesia Kurnia Sandi untuk menambah gol untuk squad AC Milan Glorie di menit 70. Indonesia All Star Legend kembali tertinggal dengan skor 3-2. Tujuh menit sebelum peluit panjang berbunyi, AC Milan Glorie menambah gol sekaligus memastikan kemenangan lewat gol yang dicetak oleh Serginho . 

Kedudukan akhir 4-2 yang dimenangkan oleh AC Milan Glorie. Pertandingan pun berakhir diikuti dengan tepuk tangan dan riuh ramai para penonton. Beberapa pemain Milan menyempatkan menyapa para milanisti yang berada di tribun timur sambil melambaikan tangan. Sayang sekali asap tebal hasil menyalakan kembang api merah agak mengaburkan pandangan di lapangan. Saya yang berada di tribun sebelah barat sudah menunggu para pemain Milan bergerak ke arah saya. Namun sayang beberapa supporter menunjukkan sikap tak baik dengan memanjat pagar pembatas dan memasuki area lapangan sepak bola. Akhirnya, para pemain tampak bergegas berjalan menuju ke arah ruang ganti. Selebrasi dari para pemain Milan yang saya harapkan pun sirna. Saya menyesalkan sikap para supporter yang berhamburan lari ke arah lapangan yang tidak bisa diatasi oleh personel keamanan yang bertugas di lapangan. Seharusnya, petugas keamanan memperketat penjagaan sehingga kejadian tersebut dapat diminimalisir. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Semoga hal ini tidak akan terulang kembali saat Milan Glorie kembali ke Indonesia lagi ataupun saat tim-tim sepak bola lainnya berkunjung ke Indonesia. Mari kita tunjukkan kepada dunia kalau kefanatikan milanisti Indonesia bisa dikendalikan dengan bersikap tertib dan taat terhadap aturan yang berlaku.


Terima kasih untuk pihak penyelenggara yang telah mendatangkan AC Milan Glorie ke Indonesia. Terima kasih pula kepada Maldini, Sheva, Seginho dan semua pemain AC Milan Glorie yang telah bersedia untuk berkungjung ke Indonesia dan menyajikan pertandingan yang luar biasa. Semoga tahun-tahun selanjutnya AC Milan Glorie akan kembali berkunjung ke Indonesia dengan membawa Kaka, Pippo, Pirlo, Gattuso, Nesta dan squad AC Milan tahun 2003-2009.


Grazie mille cara AC Milan Glorie. Continuare a spirito, noi vi sosterrà sempre. Forza Milan!!! ^^



-Gayuh-

Thanks God, I am Milanisti! #1


copied from bebentis.deviantart.com

Kabar mengenai kedatangan tim AC Milan Glorie ke Indonesia dalam rangka Charity Match melawan Indonesia All Star sudah saya dengan sekitar satu minggu yang lalu. Saat itu saya membaca kabar tersebut di salah satu situs media online melalui akun twitter saya. Ada sedikit kekecewaan saat mengetahui bahwa AC Milan Glorie akan diperkuat tanpa Maldini dan beberapa pemain legenda AC Milan yang saya kenal. Hal itulah yang membuat saya tidak terlalu bersemangat untuk menonton langsung pertandingan tersebut di Gelora Bung Karno pada Sabtu, 9 Februari 2013. Namun kekecewaan tersebut hilang saat saya melihat berita di televisi mengenai kedatangan rombongan AC Milan Glorie di Bandara Soekarno Hatta pada Selasa, 5 Februari 2013. Betapa senangnya saya saat mengetahui banyak pemain yang saya kenal yaitu Maldini, Shevcenko, Oddo, Baresi, Serginho, dan Costa Curta. Pada saat itu saya langsung mengajak beberapa teman milanisti saya untuk menonton pertandingan tersebut secara langsung di GBK. Setelah menghubungi beberapa teman, akhirnya ada Mas Agi dan Mas Bocil yang bersedia untuk menonton pertandingan tersebut. Dengan harga tiket yang relatif lumayan murah-VIP Barat dengan harga Rp 200.000,00-, maka saya pun mengajak adik saya yang juga milanisti untuk ikut menonton.

Sabtu pagi pukul 07.00 saya menjemput adik saya di Stasiun Jakarta Kota setelah menempuh perjalanan hampir 9 jam dari Semarang. Berhubung kami tidak ada yang mempunyai jersey AC Milan, maka kami pun berniat mencari jersey tersebut di Pasar Tanah Abang. Aneh memang, seorang yang mengaku milanisti tapi tidak mempunyai jersey team kesayangannya. Tapi hal tersebut bukanlah suatu parameter untuk mengukur kecintaan kami terhadap AC Milan. Saya sendiri dari dulu sudah menginginkan jersey dengan nama Kaka dan nomor punggung 22. Tapi waktu itu, ukuran jersey yang ada hanya untuk ukuran laki-laki. Dan inilah waktu yang tepat untuk membeli jersey Milan karena pada hari ini juga akan saya pakai untuk me-merah-hitam-kan GBK dengan para milanisti Indonesia.
Pukul 14.00 WIB, saya dan adik berangkat menuju GBK. I was so excited at that time. Saya sudah membayangkan bisa melihat Maldini, Sheva dan pemain lainnya secara langsung. Dalam perjalanan menuju GBK, saya melihat beberapa pengendara motor yang sudah memakai jersey AC Milan. Sudah pasti mereka akan menuju GBK juga, ucap saya dalam hati. Sesampainya di GBK melalui pintu barat, warna merah hitam sudah mulai ramai memenuhi halaman stadion utama GBK. Para milanisti dari berbagai penjuru Indonesia sudah mulai berdatangan di halaman stadion. Pedagang aksesoris seperti syal, stiker, jersey dan pernak-pernik yang berbau AC Milan juga sudah memadati jalan masuk menuju stadion. Perasaan saya waktu itu hampir tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Saya merasa begitu senang berada diantara banyak orang yang semuanya adalah pendukung AC Milan. Sekilas saya merasa kalau saya sedang berada di San Siro-stadion markas AC Milan.  
Sambil menikmati suasana merah-hitam yang memadati halaman stadion, saya dan adik menyempatkan untuk berfoto-foto dengan kostum kebanggaan Milan. Milanisti lainnya juga banyak yang mengabadikan foto mereka, lengkap dengan atributnya. Bahkan, ada sekelompok milanisti yang sedang diwawancarai oleh salah satu stasiun televisi yang mensponsori pertandingan ini. Mereka begitu riuh ramai dan bersemangat saat ditanya mengenai siapa yang akan memenangi pertandingan ini. Yel-yel dan theme song AC Milan pun tak ketinggalan mereka nyanyikan. Dalam hati saya bersyukur kepada Alloh SWT karena saya bisa merasakan atmosfir ini dan bisa melihat secara langsung pemain Milan yang saya sukai ketika saya masih di SMP, SMA dan kuliah. 

Waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 WIB yang berarti tinggal 1,5 jam menuju kick off pertandingan AC Milan Glorie vs Indonesia All Star. Saya dan adik menuju Masjid Al Bina di kompleks stadion untuk menunggu Mas Bocil, Mas Agi dan dua orang sepupunya. Awan putih perlahan-lahan berubah menjadi hitam menandakan kalau hujan lebat mungkin akan segera turun. Saya dan adik buru-buru masuk ke dalam masjid untuk berteduh jika hujan turun dan sambil menunggu waktu sholat Ashar tiba. Tak lama kemudian teman-teman saya datang yang bertepatan dengan Adzan Ashar. Mereka pun bergegas mengikuti sholat berjamaah dan saya bertugas menjaga tas mereka karena saya sedang berhalangan sholat. Selesai sholat, hujan deras turun mengguyur Senayan. Berhubung yang membawa payung hanya saya dan Mas Agi, akhirnya dua payung dipaksakan untuk memayungi enam orang. Dengan perlahan, kami menerjang hujan menuju pintu I dan pintu XII yang merupakan pintu masuk untuk penonton kelas VIP Barat. 

Sesampainya di dalam stadion, para milanisti sudah hampir memadati tribun-tribun stadion. Milanisti Indonesia sudah memasang berbagai atribut bertuliskan AC Milan di pagar pembatas di depan tribun kelas I-III sebelah timur lapangan. Saya dan rombongan memilih tempat duduk di bagian kanan tribun VIP Barat. Teriakan-teriakan dan yel-yel Milan sudang menggema di bawah langit Senayan. Teriakan dan yel tersebut bertambah keras ketika beberapa pemain AC Milan keluar untuk melakukan pemanasan walaupun di bawah guyuran hujan yang deras. Sesekali, Shevcenko dan Maldini melambaikan tangan ke arah supporter yang langsung disambut dengan nyanyian theme song-nya AC Milan dan teriakan yang memanggil Maldini dan Shevcenko. Saya sudah pasti tidak akan melewatkan kesempatan ini untuk mengambil foto dan video dengan menggunakan telepon pintar dan kamera digital saya. Sayang sekali, kamera digital saya mempunyai kualitas yang kurang bagus untuk zooming sehingga hasil yang dihasilkan pun tidak bisa secara jelas mengambil foto para pemain AC Milan Glorie. 



-Gayuh-