Di umurnya yang menginjak 17 bulan, alhamdulillah Emir sudah mulai bisa mengucapkan beberapa kata. Awalnya, hanya satu suku kata, tapi sekarang ini udah bisa bilang per kata dan mulai jelas pronounciationnya. Kata pertama yang jelas peruntukannya adalah neneh/nanaa (nenen.red a.k.a menyusui). Selanjutnya dia bisa dengan jelas memanggil Ayaaaa tanpa H. Tapi sekarang dia sudah berhasil memanggil Ayah dengan jelas dan lantang.
Orang kedua yang dipanggil oleh Emir adalah mbah nya. Awalnya yang terucap hanya 'baaaa', sudah jelas maksud peruntukannya memang ingin memanggil mbahnya. Tapi kadang, pas Bunda lagi sama Emir, terus tiba-tiba pergi ke dapur, Emir langsung nyari Bunda. Cuma, manggilnya tetep ayah ayahhh ayahhh.... 😂😂😂 (ayahnya pun bingung.hihi).
Sampai hari ini, Bunda pengen banget mendokumentasikan current kata-kata yang diucapkan Emir sekarang. Karena selanjut-selanjutnya mungkin akan lebih jelas pengucapannya.
Sebenarnya, Bunda bersyukur sekali melihat kemajuan Emir dalam berkata-kata. Selain karena anugrah dari Alloh SWT, hal ini tak luput dari effort orang-orang disekitar Emir yang memang selalu mengajak dia berkomunikasi sejak lahir. Bunda dan Ayah juga alhamdulillah selalu berkomitmen untuk mengurangi screen time dan lebih banyak untuk berinteraksi bersama.
Sekarang, kata-kata yang keluar dari Bunda, Ayah dan Mbahnya bisa dia ikuti. Walopun masih belum semua diikuti dan belum jelas, tapi hal ini membuat kami sadar bahwa Emir sudah mulai pinter menirukan kata-kata yang kami ucapkan.
Jadi, kami mulai berusaha untuk selalu mengucapkan kata-kata yang baik didepan Emir.
Tantangan game level #1 hari ke #2 ini, Bunda dan Ayah ingin fokus pada kata-kata yang kami ucapkan ke Emir. Kami mencoba untuk hanya mengeluarkan kata-kata yang baik/positif agar Emir terbiasa mendengar kata-kata yang baik saja. Sehingga menurut materi kelas bunsay iip tentang komunikasi produktif, gaya komunikasi anak-anak kita itu bisa menjadi cerminan gaya komunikasi orangtuanya.
Maka project kita kali ini juga sekaligus belajar gaya komunikasi yang produktif dan efektif.
Hari ini dan hari-hari sebelumnya, alhamdulillah Bunda bisa menahan untuk tidak menggunakan nada tinggi walaupun sedang emosi. Tapi tantangannya justru datang dari kucing. Jadi kemarin, saat Bunda dan Emir sedang berada di teras, kami tidak menyadari kalau ada kucing masuk. Bunda baru sadar saat liat tiba-tiba kucing ada di pintu sambil menggigit ayam goreng. Seketika Bunda emosi dan langsung mengusir kucing sambil mengomel "aaaarggggg, hrrggggfff" dan bilang "aduhhhh kucingg". Ternyata, Emir yang sedang digendong tiba-tiba bilang "aduh kucing" (pengucapan sesuai usia Emir). Bunda pun langsung evaluasi bahwa kali ini Bunda lupa bahwa menjaga kata-kata baik bukan hanya saat berkomunikasi dengan Emir. Tapi setiap saat ketika di depan Emir, dalam situasi apapun, dengan siapapun harus tetap mencontohkan kata-kata yang baik karena saat ini Emir sedang pintar-pintarnya menirukan kata-kata Ayah Bundanya.
Cerita hari ke #3 sampai disini dulu. Sampai jumpa besok...
.
.
.
#harike3
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kelasbunsayiip
No comments:
Post a Comment