Tuesday, December 30, 2014
Road to Raja Ampat #2
gayuh
Wednesday, December 17, 2014
Another lesson...
Seperti biasa, ketika ada broadcast message yang bermanfaat pasti akan saya post disini. Supaya masih bisa dibaca-baca. Kali ini ada Kajian menikah AQL yang dikirim oleh teman saya.
Niatkan menikah karena Allah. Bicarakan apa yg diinginkan melalui doa doa. Umumnya pasangannya
1.mencintai
2.setia
3.kuat kepercayaannya
4.memaklumi kekurangan
5.dapat bekerja sama
6. Dll
Daftarnya boleh diperpanjang.mintalah hanya pada Allah. Manusia adalah mahluk Allah sehingga masih banyak kekurangannya...
Kebiasaan Laki laki
1. Merasa dirinya pemimpin
2. Merasa berkuasa dan dominan
3. Egonya lebih besar dan Susah untuk meminta maaf.
Kebiasaan Perempuan
1.cerewet
2.Matre
3.Cemburuan
4. Suka suuzon
Dalam mencari pasangan dan menjalani rumah tangga wajib menyertakan Allah, sehingga nyaman terhindar dari pertengkaran.
Iklas melibatkan Allah dalam segala hal.dan tidak berharap ini itu dari yang berangkutan
Ibadah harus sesuai dengan sunah rasul. Termasuk dalam menikah.
1. Baik dalam penentuan calon. Rasulullah bersabda.wanita dinikahi karna
1.Kecantikan
2.karena status ekonomi
3.karena status sosial
maka lebih baik daei semuanya yakni karena agamanya sebagai faktor penentu
Memilih laki laki.
Hadir ditengah kalian dateng seoarang laki laki agama baik dan ahlaqnya baik.dan kalian ridho maka nikahkanlah segara, maka Jika disia siakan akan menciptakan fitnah dan kehancuran. ( jika disia siakan ahlaq dan agamanya luntur)
Melakukan hal hal yg diwajibkan dan meninggalakan yg diharamkan termasuk tidak berdusta. Ahlaqnya secara mendasar dan menyeluruh. (bertanggung jawab.berprilaku santun menepati janji.jujur terbuka bisa berkomunikasi dan amanah).
Kematangan Naturalitas dari kedua belah pihak mempengaruhi kepribadian dan diharapkan dapat bertanggung jawab atas dirinya sendiri
Ciri ciri AkhiL BALIQ dan siap untuk menikah...
1.Mampu bermuamalah
2.Mampu bertanggung jawab
3.Bersabar dan
4.Mampu hidup dibawah tekanan
5. Mampu mengendalikan diri yang baik.
Sebelum Ta'aruf sebaiknya menyiapkan...
1. Kerteria calon seperti apa harus jelas dulu secara pribadi apa yang diinginkan. (Hitungan rasional) dan setelah itu baru libatkan Allah untuk memantabkan hati.
2. Memantaskan diri untuk pasangannya.
3. Harus satu keyakinan. (Selain seiman n sama sama berkenan kedua belah pihak)
Jika ada keragu raguan timbul ketika ingin menikah
1. keberanian menentukan pilihan.
2. Istikharah setelah mendapatkan pilihan
3. Yakinkanlah diri
Ahwat jangan menunggu laki laki yang mapan.kalau mau yang mapan usianya 40 tahun dan duda...
Ikhwan ragu dari akhwat yang soleh dan baik agamanya yang dipilih mana..kata ustadnya pilih yang cantik
Tunjukan ke mertua untuk berani meminta, pasti lebih deg deg an dari sidang pendadaran...
Istikharah ITU !
Menjaga agar jika takdirnya baik merupakan Kebaikan yg diberikan oleh Allah dikehidupan dalam berumah tangga dan jika takdirnya tidak baik maka akan segera di gantikan yang lebih baik dan diberkahi setelahnya. Sehingga setelah didapatkan jawabannya tidak ada penyesalan.
Menentukan pasangan harus rasional dan dalam menentukan pilihan libatkanlah Allah.
*semoga bermanfaat dan bekal untuk menuju pernikahan.
Saturday, November 29, 2014
A night before the night!
Hmmmmm. Hari-hari sebelum hari ini saya jalani seperti biasa. Menyiapkan hal-hal penting untuk acara penting besok. Tanpa ada perasaan nervous, gugup atau yang lainnya. Tapi malam ini, satu malam sebelum besok, hari dimana in syaa Alloh ada seseorang yang akan meng-khitbah saya. Yup, tomorrow will be my engagement day. Ternyata saya tidak bisa untuk merasa biasa. Hari-hari kemarin saya berusaha untuk tidak terlalu memikirkan hari besok agar tidak nervous dan gugup. Tapi apa daya, malam ini saat saya selesai packing dan bersiap-siap untuk tidur, pikiran saya melayang pada hari esok. Bukan memikirkan bagaimana acara akan berjalan dan lancar atau tidak, tapi lebih memikirkan kepada kesiapan saya untuk melangkah ke tahap yang lebih serius. Setiap saat, setiap waktu, saya selalu berdoa memohon kepada Alloh SWT agar selalu mengiringi langkah saya dan dia untuk menyempurnakan separuh agama kami, meridloi hubungan kami dan meluruskan niat kami untuk menikah sesuai tuntutan Rosululloh SAW.
Lancarkanlah setiap tahap-tahap menuju hari istimewa itu yaa Alloh. Mantapkanlah hati kami. Semoga dia adalah seorang yang Kau ridloi untuk menjadi belahan jiwa dan imam yang baik untuk saya. Aamiin3x Yaa Robbal'alamin
-gayuh-
Ditulis dikamar kosan Kambal 15
00.13 WIB
Wednesday, November 26, 2014
Luruskan niatku ya Alloh...
Copast dari grup sebelah:
"ah...mengapa pernikahan dinilai begini rendahnya..."
Hanya punya teman sahur, bulan madu, kaya dan berkecukupan, foto-foto
narsis, mesra berdua, sayang-sayangan, gombal-gombalan di fesbuk.
Inikah alasan kenapa Rasulullah menyatakan pernikahan adalah sunnahnya?
Hanya untuk itu?
Padahal dalam ikatan pernikahanlah Rasulullah di peluk oleh Khadijah
ketika menggigil dan demam demi di datangi Jibril Alaihisallam pertama
sekali.
Padahal dalam ikatan pernikahanlah Ali bin Abi Thalib menimba air hingga
tangannya melepuh dan Ibunda Fathimah terluka tangannya bersebab
menggiling gandum yang kasar.
Padahal dalam ikatan pernikahanlah Ummu Saudah berdiri hingga kaki
berdarah untuk ikut shalat malam Rasulullah.
Kitalah yang mengkerdilkan pernikahan hingga menikah hilang maknanya.
seolah pernikahan hanya bicara rumah, mobil, anak, sekolah, liburan, dan
kesuksesan dunia semata.
Kita lupa soalan akhirat yang lebih indah. hingga ketika marah pun
bernilai ibadah.
Bukankah marah seorang suami kepada istrinya karena perbuatan maksiat
sang istri adalah bernilai amal shalih kepada sang suami sekaligus menyelamatkan sang istri dari kesesatan?
Bukankah marahnya seorang istri kepada suami karena membawa pulang
makanan haram kerumah adalah bernilai kebaikan kepadanya dan
anak-anaknya dan menyelamatkan sang suami dari jilatan api neraka?
Maka wahai yang meremehkan pernikahan, sadarlah. ...
seandainya saja engkau
tahu kebaikan dan keberkahan satu hari saja
hidup bersama lelaki atau
wanita shalih yang Allah halalkan kepada kita,
tentu kita akan membuang
faktor ketakutan remeh temeh yang lainnya.
Kembalikan lagi kepada niat yang lurus,
apakah menikah karena ibadah dan
sunnah atau hanya karena hal dunia yang lainnya?
Penulis: ust. Rahmat Idris
Friday, November 14, 2014
Road to Raja Ampat #1
Sekitar pukul 18.31 WIT, kapal berhenti sempurna di dermaga Dive Lodge Resort. Suasana di dermaga luamayan ramai malam ini. Beberapa orang sedang menyiapkan peralatan untuk diving. Sementara itu, dari dalam laut dekat dermaga, saya melihat ada cahaya lampu dari bawah. Ternyata ada yang sedang melakukan diving di malam hari. Ah, puncak kemupengan saya untuk diving sudah tidak dapat dibendung. Eitsss, tapi kami harus check-in terlebih dahulu di resort kami. Tak lupa kami foto-foto dulu di depan tulisan "Raja Ampat Dive Lodge" sebagai bukti kami sudah di Raja Ampat (ini penting banget ^^).
Salah satu kapal yang sedang berlabuh |
Ini reception yang bersebelahan dengan restaurant. Restaurant ini langsung menghadap ke pantai |
Waktu sudah cukup malam, rasanya badan ini sudah meminta untuk direbahkan. Kami pun kembali ke kamar kami masing-masing untuk rehat demi hari esok yang pasti akan menyenangkan. Good night!!
Saturday, November 1, 2014
Road to Raja Ampat #2
Selamat Pageeeeeeeeee!!!
Rasanya hati ini sudah bergejolak tak sabar menanti pagi, menanti penjelajahan di pulau-pulau di Raja Ampat. Iyap, hari ini jadwal kami bersenang-senang. Agenda sementara yang dibicarakan antara pimpinan rombongan kami dan PIC dari resort tadi malam sudah terbayang-bayang di pikiran saya. Saya sudah membayangkan snorkling dengan ditemani ikan-ikan lucu, melihat icon nya Raja Ampat berupa gugusan pulau-pulau dengan laut yang hijau, pasir timbul di tengah laut dan masih banyak tujuan lainnya. Eitssss,,, tunggu dulu. Daripada cerita yang cuma ada di bayangan, mending cerita yang sebenarnya yuks.
Pagi ini, salah satu pagi yang sangat menyenangkan, membuat hati bergejolak, membuat diri ini tak sabar untuk meng-eksplore Raja Ampat. Sekitar pukul 05.00 WIT, saya bangun untuk sholat subuh. Karena berada di pulau yang masih sepi, saya pun tak bisa mendengar suara adzan disini. Hanya berbekal aplikasi pengingat sholat di smartphone saya, saya pun mengambil air wudlu dan segera menunaikan sholat subuh. Setelah sholat subuh, sebenernya saya ingin berjalan-jalan menyusuri resort atau sekedar berjalan-jalan menyusuri pantai dan dermaga. Tapi mata yang masih kantuk menyurutkan niat saya untuk keluar. Ditambah lagi karena jam 08.00 WIT kami harus sudah siap berangkat. Jadi saya pikir mending saya manfaatkan waktu buat bersiap-siap dari pada berjalan-jalan di pantai.
Pukul 08.00 WIT, saya dan Bu Paini menyempatkan untuk sarapan. Teman-teman yang lain juga sudah lebih dulu berada di resto untuk sarapan. Ternyata hanya saya dan Bu Paini yang pagi tadi tidak berjalan-jalan. Pak Hasron dan keluarga berjalan-jalan di pantai, sementara Mas Rio dan Mas Ricki bermain canoe di laut dangkat di sekitar dermaga. Ahhhhhh, saya mupeng. Saya pun protes karena mereka tidak mengajak saya untuk bermain canoe. Tapi tidak apa-apa, masih ada hari esok yang lebih baik. (halahhh, malah nyanyi ^^)
Setelah sarapan selesai, kami bersiap-siap menuju ke kapal kami untuk menuju ke Pianemo atau lebih terkenal dengan nama Wayag Kecil. Sekitar pukul 9.30 WIT, kapal kami perlahan-lahan meninggalkan dermaga resort. Perjalanan kami tempuh kurang lebih selama 1,5 jam menuju ke Pianemo. Saat kapal mulai memasuki wilayah Pianemo, kami semua takjub melihat keindahan gradasi warna lautnya yang hijau dan biru ditambah gugusan tebing-tebing/pulau-pulau yang mengelilinginya. Tempat terbaik untuk melihat keindahan gugusan pulau ini adalah dengan menaiki salah satu bukit. Keindahan dari atas sana tak bisa diungkapkan dengan kata-kata *katanya. Namun, sebelum kami naik, kami singgah dahulu ke tempat penangkaran hiu. Sebenarnya kalau kata pemilik resort tempat dimana hiu-hiu ini hidup, hiu-hiu ini tidak dipelihara. Mereka ada dengan sendirinya. Namun, karena semakin lama semakin banyak orang yang ingin melihat, maka hiu ini pun diberi makan secara rutin. Saat saya kesana, ada seorang tamu yang sedang memotong2 daging ikan tuna untuk santapan hiu-hiu yang kelaparan. Selain hiu, banyak juga jenis ikan yang hidup di sekitaran resort ini. Ada pula ikan pari yg berukuran kecil berenang-renang bersama hiu.
Tidak hanya melihat ikan, di belakang resort ini ternyata ada pantai. Biasanya kan resort di Raja Ampat kebanyakan ada di pinggir pantai. Kalau ini, resort yang bangunannya terbuat dari bambu dan kayu ini mempunyai konsep kebalik. Setelah menyusuri resort, kami baru bisa menemikan pantai. Sangat indah dan nyaman suasananya untuk melepas penat.
Setelah puas melihat2 ikan, kami pun melanjutkan perjalanan kami menuju Pianemo, salah satu icon di Raja Ampat. Jarak dari resort hiu tadi tidak begitu jauh. Hanya beberapa menit saja, kami sudah sampai. Berdasarkan cerita dari rekan kami di Papua, sebelum ada Sail Raja Ampat, akses menuju ke atas bukit belum dilengkapi dengan tangga kayu. Jadi pengunjung waktu itu menaiki bukit tebing ini dengan usahanya sendiri (seperti yang saya lihat di program acara My Trip My Adventure). Tapi alhamdulillah saat kami datang, sudah dibangun tangga kayu menuju atas pulau/tebing. Ya lumayan juga naik tangganya. Di beberapa titik disediakan gazebo untuk istirahat bagi yang kelelahan. Kami pun dua kali istirahat saat naik. Dan kelelahan kami menaiki tangga tidak lah sebanding dengan pemandangan yang sangat indah yang terbentang di depan mata kami. Masya Alloh, Subhanalloh tak henti-hentinya mulut berucap takjub atas ciptaan Alloh SWT yang benar2 indah ini. Rasanya unbelievable. Pemandangan ini biasanya saya lihat di TV saja, tp kali ini dengan ijin Alloh SWT, saya bisa melihatnya langsung. Alhamdulillahh alhamdulillah alhamdulillah. Kamera smatphone, kamera digital, tongsing, dan DSLR pun langsung digunakan untuk memgabadikan tempat ini. Jadi selain tangga yang di bangun, pemerintah juga membuat semacam balkon dari kayu agar para pengunjung dapat menikmati pemandangan ini dengan aman. Ada dua balkon yang dibangun. Salah satunya terletah lebih rendah dari satu yg lainnya.
Waktu kami menikmati tempat ini cukup lama. Sebagian orang masih berfoto-foto dan sebagian lainnya hanya melihat-lihat setelah dirasa puas berfoto. Kalau saya pastinya termasuk yang masih berfoto. Saya tidak akan melewatkan kesempatan ini untuk mengambil foto yang sebagus dan sebanyak-banyaknya. Setelah dirasa cukup puas mengambil foto, kami pun menuruni tangga dan menuju ke kapal. Sekitar pukul 12.30 WIT, kami turun dan melanjutkan makan siang yang kami bawa dari resort di dermaga Pianemo. Makan di pinggir laut begini benar-benar nikmat. Menu makan siang kami sebenrnya tidak begitu spesial. Pemandangan disekitar kitalah yang membuat makan siang kami bertambah nikmat. Perut kenyang, mata pun senang melihat bagusnya laut yg hijau dan karang-karang yang mengelilinginya. Masya Alloh, i am falling in love with this islands.
Selesai makan siang, kami melanjutkan perjalanan kami menuju batu pensil. Konon katanya ada karang yang bentuknya menyerupai pensil. Namun setelah lama mengarungi tebing-tebing disini, kami tidak menemukan tempat yang kamj tuju. Akhirnya kami melanjutkan ke tujuan selanjutnya yaitu Pulau Pasir. Yaitu kumpulan pasir yang terdapat di tengah laut. Aaakkk saya sudah tidak sabar untuk melihatnya. Namun sebelum ke tempat tersebut, kami singgah ke resort untuk sholat dan mengambil barang2 yang diperlukan.
Setelah itu, kami menuju ke Pulau Pasir. Jadi pulau ini akan terlihat saat surut. Jika sedang terjadi pasang, maka akan tenggelam oleh air laut karena pulau ini hanya gumpalan pasir. Namun sayang, sesampainya kami dilokasi, boat yg kami tumpaki tidak bisa berlabuh di dekat pulau pasir ini karena terlalu dangkal. Tadinya kami mau nyebur dan berjalan kaki untuk menuju ke pulau tersebut. Namun karena dirasa bahaya, takut kalau tiba-tiba ada gelombang laut yang besar datang (lokasinya ditengah laut), jadi kami urungkan niat untuk berjalan kaki menuju ke pulau tersebut. Padahal ketinggian air disekitar pulau hanya sampai betis orang dewasa saja. Yaahh, kecewa si pasti ya. Karena belum pernah ada sebelumnya ada pasir ditengah laut begitu. Tapi ya sudah daripada ada kejadian yang tidak diinginkan. Melihat dari kejauhan saja sudah sangat menyenangkan. Air disekitar pulau juga sangaaaattt jernih. Sampai-sampai dasar laut yang dangkal juga terlihat. Rencana lain ditempat ini adalah kami berniat snorkling. Airnya yang jernih benar-benar menggoda saya dan teman-teman untuk nyeburrrrr. Tapi karena dilihat tidak ada ikan-ikan lucu dan terumbu karang yang bagus, akhirnya kami diajak ke resort yang lain yang ternyata disekitaran resort ini jg banyak ditemui ikan-ikan dan terumbu karang yang bagus. Sebenarnya disekitaran resort kami juga bisa snorkling. Tapi kami ingin mencoba spot yang lain. Resort ini hampir sama dengan resort yang lain. Kamar2nya terbuat dari bambu dan langsung berada di atas laut dipinggir pantai. Ternyata resort ini sudah sering dijadikan tempat untuk melihat ikan, sehingga pas kita datang, sudah ada orang yang memberikan semangkuk besar makanan ikan. Salah satu yang benar-benar istimewa dari Raja Ampat memang kekayaan lautnya. Ikan-ikannya masih sangatttt beragam dan bisa diliat tanpa harus snorkling. Semuanya jelas terlihat dari atas air. Kita tinggal melempar makanannta dan kemudian ikan-ikan ini berebutan. Aaaaaakkkk bikin betahhh.
Saya dan teman saya yang sudah menyewa alat snorkling akhirnya tetap nyebur. Tapi ternyata arusnya agak lumayan kencang jadi saya harus pegangan bambu penahan resort agar tidak terbawa arus. Saat melihat dibawah langsung, ada berada sangatt dekat dengat ikan yang indah itu, rasanya tidak bisa diungkapkan. I am falling in love with the beauty of underwater since the first time i tried it. Diving and snorkling are addictive. I want it more more and more. Hehe
Setelah dirasa puas bermain di resort ini (padahal ga pernah puas), akhirnya kami kembali ke dive lodgr resort. Saya dan beberapa teman melanjutkan snorkling di sekitaran dermaga kayu. Kami mengambil lokasi yang dangkal. Karena pas di dermaga kayu ini langsung ada palung yang dalam. Di sekitaran dermaga ini, ikannya tak kalah bagus. Dan saya menemukan nemooooooo. Aaakkkk lucu bangettt ikan ini. Sama persis seperti yang saya lihat di film finding nemo. Ada juga bintang laut, karang-karang warna warni yang lucu dan segerombolan ikan yang lewat. Masya Alloh, how i love this view soooo muchhhh. Terima kasih Yaa Alloh atas keindahan dan kekayaan yang diberikan kepada Indonesia. Bantu kami untuk menjaga dan memeliharanya. Semoga dilain waktu, saya bisa kembali kesini bersama orang-orang tersayang. Dan semoga teman-temen yang belum kesini bisa kesini dengan orang-orang tersayangnya juga. Aamiin
Tak terasa waktu sudah semakin sore. Kami pun menyudahi snorkling dan bergegas menuju kamar untuk membersihkan diri. Petualangan hari ini sampai disini dulu. Hari besoknya kami harus kembali bekerja untuk meninjau lokasi proyek di Pulau Waisai. Tunggu cerita selanjutnya.
_gayuh_
01112014
Saturday, October 18, 2014
Menjemput Sebuah Harapan di Pulau Harapan #1
Sabtu, 18 Oktober 2014. Akhirnya salah satu rencana liburan anak2 kosan hampir tercapai. Hari ini, kami berenam akhirnya berangkat menuju Pulau Harapan di Kepulauan Seribu. Rencana awal yang ikut berjumlah 9 orang yang terdiri dari anak2 kosan kambal 15 sebanyak 5 orang, anak eks kosan kambal sebanyak 2 orang dan yang membawa teman ada 2 orang. Namun sayangnya, ketika mendekati hari H, ada 3 orang yang mundur. Satu diantaranya karena ada tugas kantor diluar kota, satu yang lainnya harus mengikuti tes OJK pada hari Minggunya dan satu lagi karena tiba2 sakit. Jadilah kami berenam yang fix berangkat ke Pulau Harapan yaitu saya, Asty, Riris, Finik, Kiki, dan Eka. Sebenarnya kondisi badan saya pun mendadak kurang fit sejak Selasa. Tiba-tiba bersin-bersin. Karena saya menganggap itu flu biasa, saya hanya mengatasinya dengan memperbanyak minuman yang mengandung banyak vitamin C. Namun, sampai hari Jumat, badan saya masih kurang enak. Akhirnya saya pun ke dokter untuk mengetahui penyebab sakit saya. Setelah diperiksa, dokter hanya bilang daya tahan tubuh saya lagi drop. Solusinya disuruh banyak istirahat. Tapi dorongan hati untuk melihat pantai cantik dan underwater yg tak kalah cantiknya membuat saya tetap ikut ke Pulau Harapan (maap ya dok, kali ini saya bandel). Siapa tau setelah melihat pantai dan laut yang jernih, saya jadi sembuh. Aamiin3x. Hehe.
Kembali lagi ke kapal, setelah menunggu agak lama, akhirnya kapan kami berangkat pukul 08.30 WIB. Karena kami agak telat naik ke kapalnya, kami pun dapat tempat duduk di bawah. Padahal lebih enak di atas karena guncangannya lebih sedikit berasa. Kami duduk di dekat tempat mesin. Jadi lumayan berisik dan bergetar. Tapi alhamdulillah kami masih dapet tempat duduk yang bisa bersandar. Jadi kami bisa tidur dengan 'sedikit nyaman' dalam perjalanan kurang lebih hampir 4 jam-an ini. Yeyyyyy, can't wait to be there, Hoping Island! Semoga Alloh SWT melancarkan dan memudahkan perjalanan ini dan bisa kembali dengan selamat. Aamiin YRA
18102014
Ditulis di atas kapal dalam perjalanan menuju Pulau Harapan
-gayuh-
Wednesday, September 24, 2014
Journey to The East #3
Semoga Alloh SWT memudahkan dan meridloi setiap langkah kami. Aamiin ^^
Manokwari 23092014
Saturday, September 20, 2014
Journey to The East #2
19 September 2014
13.27 WIT
Thursday, September 18, 2014
Journey to The East #1
Tuesday, August 12, 2014
Rahajeng Semeng, Bali
12082014
Ditulis di kantor, saat jobless. ;)
Friday, June 20, 2014
Kapangeranan Gebang Kinatar
Kapangeranan Gebang Kinatar
Saturday, May 10, 2014
Cuma Segitu Doank???
Tuesday, April 29, 2014
Tiket oohh Tiket
Monday, April 14, 2014
Lombok yang Unik dan Indah
Garuda Indonesia diatas Gunung |
Majalah Colours Edisi Januari 2014 |
Rumah Adat Suku Sasak Desa Sade |
Belajar Menenun |
Pantai Tanjung Aan |
Sesampainya di Pantai Tanjung Aan, saya langsung takjub dengan keindahan pantai ini. Bagaimana tidak, komposisi dari gradasi warna laut yang indah, pasir putih, pasir merica dengan bukit-bukit yang mengelilingi sungguh membuat pantai ini benar-benar sangat indah. Mungkin ini pantai terindah yang pernah saya liat. Beberapa wisatawan mancanegara sedang asik dengan kegiatan selancarnya, sementara wisatawan domestik asik mengabadikan moment-moment dengan foto atau hanya sebatas mengobrol dipinggir pantai. Saya pun tak lupa untuk mengambil foto di beberapa spot yang menurut saya paling bagus.
Setelah puas menikmati indahnya Pantai Tanjung Aan, saya pun diajak untuk makan makanan khas di Kabupaten Lombok Timur. Namanya adalah Nasi Balap. Warung makan yang cukup sederhana ini terletak di dekat lokasi Bandara Lombok. Nasi Balap ini konon katanya sudah terkenal hingga ke Eropa. Satu porsi Nasi Balap terdiri dari nasi putih, kering kacang, ayam suwir kering, ayam pelcingan dan kacang kedelai yang disajikan menggunakan daun pisang. Pengunjung bisa menambah ayam goreng jika dirasa masih kurang. Bagi pecinta pedas, Nasi Balap ini sangat wajib untuk dicoba karena sambel yang disajikan sangat pedas.
Panti Tanjung Aan dengan gugusan karangnya |
Nasi Balap |