Pages

Saturday, November 1, 2014

Road to Raja Ampat #2

Selamat Pageeeeeeeeee!!!

Rasanya hati ini sudah bergejolak tak sabar menanti pagi, menanti penjelajahan di pulau-pulau di Raja Ampat. Iyap, hari ini jadwal kami bersenang-senang. Agenda sementara yang dibicarakan antara pimpinan rombongan kami dan PIC dari resort tadi malam sudah terbayang-bayang di pikiran saya. Saya sudah membayangkan snorkling dengan ditemani ikan-ikan lucu, melihat icon nya Raja Ampat berupa gugusan pulau-pulau dengan laut yang hijau, pasir timbul di tengah laut dan masih banyak tujuan lainnya. Eitssss,,, tunggu dulu. Daripada cerita yang cuma ada di bayangan, mending cerita yang sebenarnya yuks.

Pagi ini, salah satu pagi yang sangat menyenangkan, membuat hati bergejolak, membuat diri ini tak sabar untuk meng-eksplore Raja Ampat. Sekitar pukul 05.00 WIT, saya bangun untuk sholat subuh. Karena berada di pulau yang masih sepi, saya pun tak bisa mendengar suara adzan disini. Hanya berbekal aplikasi pengingat sholat di smartphone saya, saya pun mengambil air wudlu dan segera menunaikan sholat subuh. Setelah sholat subuh, sebenernya saya ingin berjalan-jalan menyusuri resort atau sekedar berjalan-jalan menyusuri pantai dan dermaga. Tapi mata yang masih kantuk menyurutkan niat saya untuk keluar. Ditambah lagi karena jam 08.00 WIT kami harus sudah siap berangkat. Jadi saya pikir mending saya manfaatkan waktu buat bersiap-siap dari pada berjalan-jalan di pantai.

Pukul 08.00 WIT, saya dan Bu Paini menyempatkan untuk sarapan. Teman-teman yang lain juga sudah lebih dulu berada di resto untuk sarapan. Ternyata hanya saya dan Bu Paini yang pagi tadi tidak berjalan-jalan. Pak Hasron dan keluarga berjalan-jalan di pantai, sementara Mas Rio dan Mas Ricki bermain canoe di laut dangkat di sekitar dermaga. Ahhhhhh, saya mupeng. Saya pun protes karena mereka tidak mengajak saya untuk bermain canoe. Tapi tidak apa-apa, masih ada hari esok yang lebih baik. (halahhh, malah nyanyi ^^)

Setelah sarapan selesai, kami bersiap-siap menuju ke kapal kami untuk menuju ke Pianemo atau lebih terkenal dengan nama Wayag Kecil. Sekitar pukul 9.30 WIT, kapal kami perlahan-lahan meninggalkan dermaga resort. Perjalanan kami tempuh kurang lebih selama 1,5 jam menuju ke Pianemo. Saat kapal mulai memasuki wilayah Pianemo, kami semua takjub melihat keindahan gradasi warna lautnya yang hijau dan biru ditambah gugusan tebing-tebing/pulau-pulau yang mengelilinginya. Tempat terbaik untuk melihat keindahan gugusan pulau ini adalah dengan menaiki salah satu bukit. Keindahan dari atas sana tak bisa diungkapkan dengan kata-kata *katanya. Namun, sebelum kami naik, kami singgah dahulu ke tempat penangkaran hiu. Sebenarnya kalau kata pemilik resort tempat dimana hiu-hiu ini hidup, hiu-hiu ini tidak dipelihara. Mereka ada dengan sendirinya. Namun, karena semakin lama semakin banyak orang yang ingin melihat, maka hiu ini pun diberi makan secara rutin. Saat saya kesana, ada seorang tamu yang sedang memotong2 daging ikan tuna untuk santapan hiu-hiu yang kelaparan. Selain hiu, banyak juga jenis ikan yang hidup di sekitaran resort ini. Ada pula ikan pari yg berukuran kecil berenang-renang bersama hiu.

Tidak hanya melihat ikan, di belakang resort ini ternyata ada pantai. Biasanya kan resort di Raja Ampat kebanyakan ada di pinggir pantai. Kalau ini, resort yang bangunannya terbuat dari bambu dan kayu ini mempunyai konsep kebalik. Setelah menyusuri resort, kami baru bisa menemikan pantai. Sangat indah dan nyaman suasananya untuk melepas penat.

Setelah puas melihat2 ikan, kami pun melanjutkan perjalanan kami menuju Pianemo, salah satu icon di Raja Ampat. Jarak dari resort hiu tadi tidak begitu jauh. Hanya beberapa menit saja, kami sudah sampai. Berdasarkan cerita dari rekan kami di Papua, sebelum ada Sail Raja Ampat, akses menuju ke atas bukit belum dilengkapi dengan tangga kayu. Jadi pengunjung waktu itu menaiki bukit tebing ini dengan usahanya sendiri (seperti yang saya lihat di program acara My Trip My Adventure). Tapi alhamdulillah saat kami datang, sudah dibangun tangga kayu menuju atas pulau/tebing. Ya lumayan juga naik tangganya. Di beberapa titik disediakan gazebo untuk istirahat bagi yang kelelahan. Kami pun dua kali istirahat saat naik. Dan kelelahan kami menaiki tangga tidak lah sebanding dengan pemandangan yang sangat indah yang terbentang di depan mata kami. Masya Alloh, Subhanalloh tak henti-hentinya mulut berucap takjub atas ciptaan Alloh SWT yang benar2 indah ini. Rasanya unbelievable. Pemandangan ini biasanya saya lihat di TV saja, tp kali ini dengan ijin Alloh SWT, saya bisa melihatnya langsung. Alhamdulillahh alhamdulillah alhamdulillah. Kamera smatphone, kamera digital, tongsing, dan DSLR pun langsung digunakan untuk memgabadikan tempat ini. Jadi selain tangga yang di bangun, pemerintah juga membuat semacam balkon dari kayu agar para pengunjung dapat menikmati pemandangan ini dengan aman. Ada dua balkon yang dibangun. Salah satunya terletah lebih rendah dari satu yg lainnya.

Waktu kami menikmati tempat ini cukup lama. Sebagian orang masih berfoto-foto dan sebagian lainnya hanya melihat-lihat setelah dirasa puas berfoto. Kalau saya pastinya termasuk yang masih berfoto. Saya tidak akan melewatkan kesempatan ini untuk mengambil foto yang sebagus dan sebanyak-banyaknya. Setelah dirasa cukup puas mengambil foto, kami pun menuruni tangga dan menuju ke kapal. Sekitar pukul 12.30 WIT, kami turun dan melanjutkan makan siang yang kami bawa dari resort di dermaga Pianemo. Makan di pinggir laut begini benar-benar nikmat. Menu makan siang kami sebenrnya tidak begitu spesial. Pemandangan disekitar kitalah yang membuat makan siang kami bertambah nikmat. Perut kenyang, mata pun senang melihat bagusnya laut yg hijau dan karang-karang yang mengelilinginya. Masya Alloh, i am falling in love with this islands.

Selesai makan siang, kami melanjutkan perjalanan kami menuju batu pensil. Konon katanya ada karang yang bentuknya menyerupai pensil. Namun setelah lama mengarungi tebing-tebing disini, kami tidak menemukan tempat yang kamj tuju. Akhirnya kami melanjutkan ke tujuan selanjutnya yaitu Pulau Pasir. Yaitu kumpulan pasir yang terdapat di tengah laut. Aaakkk saya sudah tidak sabar untuk melihatnya. Namun sebelum ke tempat tersebut, kami singgah ke resort untuk sholat dan mengambil barang2 yang diperlukan.

Setelah itu, kami menuju ke Pulau Pasir. Jadi pulau ini akan terlihat saat surut. Jika sedang terjadi pasang, maka akan tenggelam oleh air laut karena pulau ini hanya gumpalan pasir. Namun sayang, sesampainya kami dilokasi, boat yg kami tumpaki tidak bisa berlabuh di dekat pulau pasir ini karena terlalu dangkal. Tadinya kami mau nyebur dan berjalan kaki untuk menuju ke pulau tersebut. Namun karena dirasa bahaya, takut kalau tiba-tiba ada gelombang laut yang besar datang (lokasinya ditengah laut), jadi kami urungkan niat untuk berjalan kaki menuju ke pulau tersebut. Padahal ketinggian air disekitar pulau hanya sampai betis orang dewasa saja. Yaahh, kecewa si pasti ya. Karena belum pernah ada sebelumnya ada pasir ditengah laut begitu. Tapi ya sudah daripada ada kejadian yang tidak diinginkan. Melihat dari kejauhan saja sudah sangat menyenangkan. Air disekitar pulau juga sangaaaattt jernih. Sampai-sampai dasar laut yang dangkal juga terlihat. Rencana lain ditempat ini adalah kami berniat snorkling. Airnya yang jernih benar-benar menggoda saya dan teman-teman untuk nyeburrrrr. Tapi karena dilihat tidak ada ikan-ikan lucu dan terumbu karang yang bagus, akhirnya kami diajak ke resort yang lain yang ternyata disekitaran resort ini jg banyak ditemui ikan-ikan dan terumbu karang yang bagus. Sebenarnya disekitaran resort kami juga bisa snorkling. Tapi kami ingin mencoba spot yang lain. Resort ini hampir sama dengan resort yang lain. Kamar2nya terbuat dari bambu dan langsung berada di atas laut dipinggir pantai. Ternyata resort ini sudah sering dijadikan tempat untuk melihat ikan, sehingga pas kita datang, sudah ada orang yang memberikan semangkuk besar makanan ikan. Salah satu yang benar-benar istimewa dari Raja Ampat memang kekayaan lautnya. Ikan-ikannya masih sangatttt beragam dan bisa diliat tanpa harus snorkling. Semuanya jelas terlihat dari atas air. Kita tinggal melempar makanannta dan kemudian ikan-ikan ini berebutan. Aaaaaakkkk bikin betahhh.

Saya dan teman saya yang sudah menyewa alat snorkling akhirnya tetap nyebur. Tapi ternyata arusnya agak lumayan kencang jadi saya harus pegangan bambu penahan resort agar tidak terbawa arus. Saat melihat dibawah langsung, ada berada sangatt dekat dengat ikan yang indah itu, rasanya tidak bisa diungkapkan. I am falling in love with the beauty of underwater since the first time i tried it. Diving and snorkling are addictive. I want it more more and more. Hehe

Setelah dirasa puas bermain di resort ini (padahal ga pernah puas), akhirnya kami kembali ke dive lodgr resort. Saya dan beberapa teman melanjutkan snorkling di sekitaran dermaga kayu. Kami mengambil lokasi yang dangkal. Karena pas di dermaga kayu ini langsung ada palung yang dalam. Di sekitaran dermaga ini, ikannya tak kalah bagus. Dan saya menemukan nemooooooo. Aaakkkk lucu bangettt ikan ini. Sama persis seperti yang saya lihat di film finding nemo. Ada juga bintang laut, karang-karang warna warni yang lucu dan segerombolan ikan yang lewat. Masya Alloh, how i love this view soooo muchhhh. Terima kasih Yaa Alloh atas keindahan dan kekayaan yang diberikan kepada Indonesia. Bantu kami untuk menjaga dan memeliharanya. Semoga dilain waktu, saya bisa kembali kesini bersama orang-orang tersayang. Dan semoga teman-temen yang belum kesini bisa kesini dengan orang-orang tersayangnya juga. Aamiin

Tak terasa waktu sudah semakin sore. Kami pun menyudahi snorkling dan bergegas menuju kamar untuk membersihkan diri. Petualangan hari ini sampai disini dulu. Hari besoknya kami harus kembali bekerja untuk meninjau lokasi proyek di Pulau Waisai. Tunggu cerita selanjutnya.

_gayuh_
01112014

No comments:

Post a Comment