Sudah 3 tahun lebih saya merantau di Jakarta. Dan selama 3 tahun inilah ada waktu-waktu dimana saya dan semua anak rantau di Jakarta akan mengerahkan segala kemampuan, tenaga, pikiran, gadget, koneksi internet, dan pulsa telepon (lebay mode on), hanya untuk mendapatkan selembar tiket untuk mudik lebaran. Sejak PT. KAI memberlakukan sistem pemesanan tiket secara online yang bisa dipesan sejak 90 hari sebelum tanggal pemberangkatan, maka H-90 sebelum tanggal mudik itulah hari dimana saya dan teman-teman begadang untuk memesan tiket kereta lebaran. Kenapa harus begadang? Ya karena persis pada pukul 00.00, pemesanan tiket baru dibuka. Dan yang akan memesan tiket bukan hanya saya dan segelintir orang, tetapi ada ratusan bahkan mungkin ribuan orang rantau yang juga stand bye untuk mendapatkan tiket lebaran. Well, can u imagine the situation? Let me tell you about my story in hunting the tickets!
Di tahun 2014 ini, Idul Fitri akan jatuh pada tanggal 28 Juli 2014. Setelah melihat kalender, maka sudah bisa diprediksi bahwa hari terakhir masuk kerja adalah Hari Jumat tanggal 25 Juli 2014. Berdasarkan prediksi dan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kemungkingan puncak arus mudik adalah Jumat malam, selepas jam pulang kantor dan Hari Sabtu tanggal 26 Juli 2014. Tentunya kondisi ini untuk para pekerja kantoran yang bergantung hari kerja. Sementara itu, PT. KAI juga sudah mengeluarkan informasi mengenai tanggal pemesanan untuk tanggal keberangkatan H-7 dan H+3 lebaran Idul Fitri. Untuk tanggal keberangkatan tanggal 25 Juli 2014, maka pemudik sudah bisa membeli secara online pada tanggal 26 April 2014. Sedangkan untuk tanggal keberangkatan tanggal 26 Juli 2014, maka pemesanan secara online sudah bisa dilakukan mulai tanggal 27 April 2014.
Saya dan beberapa teman yang berasal dari Banyumas dan sekitarnya sudah memutuskan untuk pulang tanggal 26 Juli 2014. Itu artinya, tanggal 27 April 2014 kemarin, kami harus mulai begadang dan menunggu pukul 00.00 agar segera bisa langsung memesan tiket. Dari sore hari menjelang malam, saya sudah berkoordinasi dengan beberapa teman. Intinya si saling membantu. Iqror dan Ayip mengajak saya dan beberapa teman lain untuk mengantri dan membeli langsung di agent resmi PT. KAI di Stasiun Gambir. Namun, setelah dipikir-pikir akan lebih efektif dan efisien jika bagi-bagi tugas (begini amat ya mau beli tiket buat mudik, butuh strategi segala.hehe). Saya, Asty, Finik, sama Trias stand bye di kosan untuk membeli lewat online dan call centernya PT. KAI. Selain itu masih ada Kiki dan Mas Zaki yang juga berada di kosan masing-masing untuk stand bye membeli lewat online dan call center. Oh iya ada satu lagi usaha kami yaitu Finik dan Trias juga mengerahkan adik-adik mereka yang berada di rumah untuk membeli langsung di Indomart. Semuanya sudah saling menitipkan nama lengkap dan nomer KTP masing-masing. Pokoknya siapa saja yang bisa masuk sistem online maupun call centernya PT. KAI, dia yang akan berusaha untuk membelikan tiket untuk kami.
That was our strategy for hunting the tickets, maximizing our friends. It was a good strategy, wasn't it?^^
Sekarang, saya mau cerita tentang tools yang akan kami gunakan untuk memesan tiket. Iqror dan Ayip hanya membutuhkan tenaga dan kesabaran untuk mengantri di agent. Saya dan Asty yang stand bye di kamar saya sudah menyiapkan satu laptop untuk membeli online, satu galaxy note 1 untuk tethering wifi, satu blackberry untuk telepon call center, satu blackberry untuk membuka aplikasi resmi PT. KAI untuk pemesanan tiket, dan satu buah komputer tablet yang juga untuk membeli melalui online lewat web resminya PT. KAI maupun lewat www.ticket.com. Semuanya sudah dipersiapkan dengan sangat matang. Kami pun hanya tinggal berdoa agar semua lancar dan servernya PT. KAI tidak ada gangguan (ini beneran kaya mau perang). How prestigious the tickets are!! Tapi sebenarnya ini bukan hanya tentang tiket. Yang kami perjuangkan ini adalah upaya untuk berkumpul bersama keluarga masing-masing dalam moment Idul Fitri. That is irreplaceable.
Sekitar pukul 22.00 WIB, Iqror tiba-tiba menelepon dan memberi tahu bahwa nomor antrian untuk pemesanan tiket tanggal pemberangkatan 26 Juli 2014 di agent resmi yang di Gambir sudah habis. Wowww, kalau nomor antrian saja sudah habis, berarti sudah tidak ada kemungkinan untuk membeli tiket lewat agen ini. Tapi dia tetap stand bye di Gambir. Ya siapa tahu masih ada keajaiban. Don't ever lose hope!
Pukul 00.00 WIB. Perjuangan dimulai. Saya sudah membuka halaman web PT. KAI dan www.tiket.com sebelum pukul 00.00. Tapi saat mendekati pukul 00.00, webnya tetap tambah lemot. Bahkan tiba-tiba muncul notifikasi 'the connection was reset'. Dihalaman sebelahnya juga sudah dibuka www.tiket.com. Awalnya cukup masih lancar, saya bisa masuk ke page dimana saya memilih stasiun awal, stasiun tujuan, tanggal pemberangkatan dan jumlah penumpang. Tapi saat sudah klik 'cari', webnya kembali lemot. Asty sudah stand bye dengan BBnya menelepon 021121, call center pemesanan tiket PT. KAI, tapi selalu sibuk. Begitu pula dengan tabnya, tidak bisa masuk ke webnya PT. KAI. Saya sudah hampir panik. Soalnya malam sebelumnya saya juga sudah begadang sendirian untuk memesan tiket untuk teman saya. Hasilnya nihil. Webnya down, telepon call center juga tidak bisa masuk. Tiba-tiba saya ingat aplikasi pemesanan tiket kereta di BB saya. Saya pun membukanya dan alhamdulillah bisa masuk. Saking senengnya malah tambah gemetar.hehe. Karena dari awal kami ingin naik kereta Purwojaya, maka saya pun fokus ke jadwal, harga, dan jumlah kursi yang masih tersedia. Saat itu masih lumayan banyak jumlah kursi yang tersedia. Tanpa pikir panjang, saya memilih kelas eksekutif untuk 4 orang pertama (Saya, Asty, Mas Zaki dan Kiki) dengan harga @Rp 300.000,00. Saya pun lupa untuk mencari tiket promo karena saking buru-burunya. Tibalah saat pengisian biodata yang lumayan terhambat karena si aplikasi meminta data nomor handphone dan tanggal lahir. Saya pun bbm Mas Zaki dan Kiki untuk tanya tanggal lahir dan nomor handphone mereka. Setelah semua lengkap, kami pun berniat untuk memindah kursi agar kami duduk depan dan belakang. Tapi saat memilih kursi, tiba-tiba sistem memberi tahu bahwa kursi sudah terisi. Daripada terlalu lama memilih dan kami kehabisan, maka kami pun melanjutkan proses pemesanan. Alhamdulillah, 4 orang ini berhasil mendapatkan tiket lebaran untuk tanggal pemberangkatan 26 Juli 2014. Kami pun mendapatkan kode bayar yang harus diinput saat melakukan pembayaran.
Well, sedikit bisa menghela napas. Sekarang tugas Asty untuk melakukan pembayaran melalui internet banking. Trias yang tadinya berada di kamar akhirnya bergabung dengan saya dan Asty di kamar saya. Misi selanjutnya adalah membeli tiket untuk Trias, Finik, Iqror dan Ayip. Karena Iqror memilih untuk pulang sore hari, maka pemesanan kedua-masih menggunakan aplikasi di BB-hanya untuk Finik dan Trias yang sama-sama memilih kereta Purwojaya. Alhamdulillah tanpa hambatan yang berarti. Tiket Finik dan Trias sudah berhasil di booking. ^^
Sekarang cerita pemesanan tiket untuk Iqror dan Ayip agak sedikit miris karena mereka hampir kehabisan tiket. Karena Iqror yang beberapa kali request ganti kereta, maka beberapa kali saya harus mengulang proses pemesanan dari awal. Dan itu pastinya takes time kan. Benar saja, saat saya selesai mengetik informasi pemesan, tiba-tiba tiket sudah habis. Saat saya kembali mencari kereta lain pun ternyata tiket sudah habis semua. Saya pun terpaksa memberi kabar tidak sedap ini kepada Iqror dan Ayip sambil meyakinkan mereka bahwa saya masih akan terus memantau melalui aplikasi ini. Ya siapa tahu ada yang membatalkan tiket. Benar saja, tidak ada 15 menit berlalu, saya kembali membuka aplikasi lagi dan alhamdulillah masih ada 2 buah tiket. Saya langsung mengisi informasi pemesan dengan cepat agar tidak keduluan oleh penumpang lain. Alhamdulillah, tiket untuk Iqror dan Ayip berhasil di booking. Wooooww,, I was so relief and gratefull. Akhirnya semua mendapatkan tiket untuk pulang ke kampung halaman kami tercinta. Oiya, ada satu lagi yang berhasil mendapatkan tiket. Riris yang tiba-tiba datang ke kamar saya juga berhasil mendapatkan tiket pulang kampung tujuan Pekalongan. Kami pun kembali ke kamar kami masing-masing sekitar pukul 02.30 WIB. Alhamdulillah bisa tidur nyenyak. ^^
Well, that was our story and it is not over. We still have to hunt the tickets for going back to Jakarta. Pemesaan tiket balik baru bisa dipesan seminggu kemudian. Don't worry, we are still ready to faight!! hahaha.
Sekian,, Adios!!
-Gayuh-
29042014
No comments:
Post a Comment