Pages

Tuesday, February 12, 2013

Thanks God, I am Milanisti! #2



Squad AC Milan Glory vs Indonesia

Pukul 16.30 pertandingan dimulai dengan menyanyikan lagu nasional Italia dan Indonesia. Gemuruh suara hujan terkalahkan dengan gemuruh suara para supporter AC Milan. Saya pun tak ketinggalan memanggil nama Maldini dan Shevcenko, karena dua pemain itu yang paling saya idolakan. Para milanisti lainnya pun tak hanya mendukung AC Milan. Kami juga memberi dukungan saat Bambang Pamungkas hampir mencetak gol ke gawang AC Milan. Hal itu pun terjadi saat Sheva-panggilan Shevcenko-dan pemain AC Milan lain hampir mencetak gol ke gawang Indonesia. Hanya mungkin, teriakan kami lebih keras saat Milan akan membobol gawang Indonesia. Berikut starting line-up dari kedua tim :

·Indonesia All Star Legend: Hendro Kartiko, Asep Dayat, Eko Pujianto, Yeyen Tumena, Kurniawan DY, Bima Sakti, Ponaryo Astaman, Ismed Sofyan, Firman Utina, Bambang Pamungkas, Isnan Ali, dkk*

·Milan Glorie: Massimo Taibi, Angelo Carbone, Alessandro Costacurta, Franco Baresi, Andriy Shevchenko, Roberto Mussi, Stefano Eranio, Roque Junior, Massimo Oddo, dkk*


Pertandingan berlangsung cukup seru yang terlihat dari serangan-serangan yang tercipta dari kedua tim. Indonesia yang di atas kertas mempunyai peluang yang lebih sedikit untuk menang, tampil cukup mengesankan. Beberapa kali gawang Taibi hampir kebobolan oleh Bambang Pamungkas dkk. Namun, kualitas para legenda Milan memang pantas diacungi jempol. AC Milan berhasil membuka kebuntuan dengan mencetak gol pertama dari kaki Serginho pada menit ke-16. Tak lama kemudian, Bepe-panggilan Bambang Pamungkas-berhasil menyeimbangkan skor menjadi 1-1. Memasuki menit 41, Sheva berhasil membawa Milan Glorie unggul 2-1 setelah tendangan kaki kanannya bersarang di gawang Indonesia All Star Legend. Babak pertama diakhiri dengan keunggulan AC Milan Glorie.


Saat jeda waktu babak pertama, Menteri Pemuda Olah Raga terpilih yaitu Roy Suryo dan CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo memberikan dana bantuan secara simbolis kepada Akademi AC Milan di Indonesia sebesar US$ 25.000 atau sekitar Rp 250 juta. Pada saat Roy Suryo turun dari bangku VVIP menuju lapangan, teriakan huuuuu terdengar begitu menggema dari penonton yang memadati stadion. Mungkin sebagian besar penonton merasa kalau Roy Suryo belum pantas untuk menjadi menteri. Tapi itu pendapat saya. Saya pun tidak mengetahui pasti kenapa justru terikan huuu yang didapat oleh Roy Suryo. Bukankah seorang menteri seharusnya mempunyai wibawa dan mendapat dukungan dari rakyat? Entahlah, saya tidak ambil pusing dengan kejadian tersebut. Saya hanya berharap kedepannya Roy Suryo bisa membuktikan kinerjanya dengan membangkitkan semangat dan mendukung para pemuda Indonesia untuk berprestasi di bidang olah raga dan bidang lainnya sehingga bisa membawa nama baik Indonesia di kancah internasional.


Mari kembali ke pertandingan babak kedua. Sayang sekali di awal babak kedua,  Andry Shevcenko dan Roque Jr di tarik keluar dan digantikan oleh Maurizio Ganz dan Stefano Nava. Kejutan diberikan oleh Indonesia All Star dengan menyamakan kedudukan menjadi 2-2 di menit 63. Lagi-lagi Bambang Pamungkas yang menjadi pencetak gol untuk Indonesia. Namun kedudukan seimbang tersebut tidak bertahan lama. Maurico Ganz berhasil melewati kiper Indonesia Kurnia Sandi untuk menambah gol untuk squad AC Milan Glorie di menit 70. Indonesia All Star Legend kembali tertinggal dengan skor 3-2. Tujuh menit sebelum peluit panjang berbunyi, AC Milan Glorie menambah gol sekaligus memastikan kemenangan lewat gol yang dicetak oleh Serginho . 

Kedudukan akhir 4-2 yang dimenangkan oleh AC Milan Glorie. Pertandingan pun berakhir diikuti dengan tepuk tangan dan riuh ramai para penonton. Beberapa pemain Milan menyempatkan menyapa para milanisti yang berada di tribun timur sambil melambaikan tangan. Sayang sekali asap tebal hasil menyalakan kembang api merah agak mengaburkan pandangan di lapangan. Saya yang berada di tribun sebelah barat sudah menunggu para pemain Milan bergerak ke arah saya. Namun sayang beberapa supporter menunjukkan sikap tak baik dengan memanjat pagar pembatas dan memasuki area lapangan sepak bola. Akhirnya, para pemain tampak bergegas berjalan menuju ke arah ruang ganti. Selebrasi dari para pemain Milan yang saya harapkan pun sirna. Saya menyesalkan sikap para supporter yang berhamburan lari ke arah lapangan yang tidak bisa diatasi oleh personel keamanan yang bertugas di lapangan. Seharusnya, petugas keamanan memperketat penjagaan sehingga kejadian tersebut dapat diminimalisir. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Semoga hal ini tidak akan terulang kembali saat Milan Glorie kembali ke Indonesia lagi ataupun saat tim-tim sepak bola lainnya berkunjung ke Indonesia. Mari kita tunjukkan kepada dunia kalau kefanatikan milanisti Indonesia bisa dikendalikan dengan bersikap tertib dan taat terhadap aturan yang berlaku.


Terima kasih untuk pihak penyelenggara yang telah mendatangkan AC Milan Glorie ke Indonesia. Terima kasih pula kepada Maldini, Sheva, Seginho dan semua pemain AC Milan Glorie yang telah bersedia untuk berkungjung ke Indonesia dan menyajikan pertandingan yang luar biasa. Semoga tahun-tahun selanjutnya AC Milan Glorie akan kembali berkunjung ke Indonesia dengan membawa Kaka, Pippo, Pirlo, Gattuso, Nesta dan squad AC Milan tahun 2003-2009.


Grazie mille cara AC Milan Glorie. Continuare a spirito, noi vi sosterrà sempre. Forza Milan!!! ^^



-Gayuh-

No comments:

Post a Comment