Pages

Tuesday, February 12, 2013

Thanks God, I am Milanisti! #1


copied from bebentis.deviantart.com

Kabar mengenai kedatangan tim AC Milan Glorie ke Indonesia dalam rangka Charity Match melawan Indonesia All Star sudah saya dengan sekitar satu minggu yang lalu. Saat itu saya membaca kabar tersebut di salah satu situs media online melalui akun twitter saya. Ada sedikit kekecewaan saat mengetahui bahwa AC Milan Glorie akan diperkuat tanpa Maldini dan beberapa pemain legenda AC Milan yang saya kenal. Hal itulah yang membuat saya tidak terlalu bersemangat untuk menonton langsung pertandingan tersebut di Gelora Bung Karno pada Sabtu, 9 Februari 2013. Namun kekecewaan tersebut hilang saat saya melihat berita di televisi mengenai kedatangan rombongan AC Milan Glorie di Bandara Soekarno Hatta pada Selasa, 5 Februari 2013. Betapa senangnya saya saat mengetahui banyak pemain yang saya kenal yaitu Maldini, Shevcenko, Oddo, Baresi, Serginho, dan Costa Curta. Pada saat itu saya langsung mengajak beberapa teman milanisti saya untuk menonton pertandingan tersebut secara langsung di GBK. Setelah menghubungi beberapa teman, akhirnya ada Mas Agi dan Mas Bocil yang bersedia untuk menonton pertandingan tersebut. Dengan harga tiket yang relatif lumayan murah-VIP Barat dengan harga Rp 200.000,00-, maka saya pun mengajak adik saya yang juga milanisti untuk ikut menonton.

Sabtu pagi pukul 07.00 saya menjemput adik saya di Stasiun Jakarta Kota setelah menempuh perjalanan hampir 9 jam dari Semarang. Berhubung kami tidak ada yang mempunyai jersey AC Milan, maka kami pun berniat mencari jersey tersebut di Pasar Tanah Abang. Aneh memang, seorang yang mengaku milanisti tapi tidak mempunyai jersey team kesayangannya. Tapi hal tersebut bukanlah suatu parameter untuk mengukur kecintaan kami terhadap AC Milan. Saya sendiri dari dulu sudah menginginkan jersey dengan nama Kaka dan nomor punggung 22. Tapi waktu itu, ukuran jersey yang ada hanya untuk ukuran laki-laki. Dan inilah waktu yang tepat untuk membeli jersey Milan karena pada hari ini juga akan saya pakai untuk me-merah-hitam-kan GBK dengan para milanisti Indonesia.
Pukul 14.00 WIB, saya dan adik berangkat menuju GBK. I was so excited at that time. Saya sudah membayangkan bisa melihat Maldini, Sheva dan pemain lainnya secara langsung. Dalam perjalanan menuju GBK, saya melihat beberapa pengendara motor yang sudah memakai jersey AC Milan. Sudah pasti mereka akan menuju GBK juga, ucap saya dalam hati. Sesampainya di GBK melalui pintu barat, warna merah hitam sudah mulai ramai memenuhi halaman stadion utama GBK. Para milanisti dari berbagai penjuru Indonesia sudah mulai berdatangan di halaman stadion. Pedagang aksesoris seperti syal, stiker, jersey dan pernak-pernik yang berbau AC Milan juga sudah memadati jalan masuk menuju stadion. Perasaan saya waktu itu hampir tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Saya merasa begitu senang berada diantara banyak orang yang semuanya adalah pendukung AC Milan. Sekilas saya merasa kalau saya sedang berada di San Siro-stadion markas AC Milan.  
Sambil menikmati suasana merah-hitam yang memadati halaman stadion, saya dan adik menyempatkan untuk berfoto-foto dengan kostum kebanggaan Milan. Milanisti lainnya juga banyak yang mengabadikan foto mereka, lengkap dengan atributnya. Bahkan, ada sekelompok milanisti yang sedang diwawancarai oleh salah satu stasiun televisi yang mensponsori pertandingan ini. Mereka begitu riuh ramai dan bersemangat saat ditanya mengenai siapa yang akan memenangi pertandingan ini. Yel-yel dan theme song AC Milan pun tak ketinggalan mereka nyanyikan. Dalam hati saya bersyukur kepada Alloh SWT karena saya bisa merasakan atmosfir ini dan bisa melihat secara langsung pemain Milan yang saya sukai ketika saya masih di SMP, SMA dan kuliah. 

Waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 WIB yang berarti tinggal 1,5 jam menuju kick off pertandingan AC Milan Glorie vs Indonesia All Star. Saya dan adik menuju Masjid Al Bina di kompleks stadion untuk menunggu Mas Bocil, Mas Agi dan dua orang sepupunya. Awan putih perlahan-lahan berubah menjadi hitam menandakan kalau hujan lebat mungkin akan segera turun. Saya dan adik buru-buru masuk ke dalam masjid untuk berteduh jika hujan turun dan sambil menunggu waktu sholat Ashar tiba. Tak lama kemudian teman-teman saya datang yang bertepatan dengan Adzan Ashar. Mereka pun bergegas mengikuti sholat berjamaah dan saya bertugas menjaga tas mereka karena saya sedang berhalangan sholat. Selesai sholat, hujan deras turun mengguyur Senayan. Berhubung yang membawa payung hanya saya dan Mas Agi, akhirnya dua payung dipaksakan untuk memayungi enam orang. Dengan perlahan, kami menerjang hujan menuju pintu I dan pintu XII yang merupakan pintu masuk untuk penonton kelas VIP Barat. 

Sesampainya di dalam stadion, para milanisti sudah hampir memadati tribun-tribun stadion. Milanisti Indonesia sudah memasang berbagai atribut bertuliskan AC Milan di pagar pembatas di depan tribun kelas I-III sebelah timur lapangan. Saya dan rombongan memilih tempat duduk di bagian kanan tribun VIP Barat. Teriakan-teriakan dan yel-yel Milan sudang menggema di bawah langit Senayan. Teriakan dan yel tersebut bertambah keras ketika beberapa pemain AC Milan keluar untuk melakukan pemanasan walaupun di bawah guyuran hujan yang deras. Sesekali, Shevcenko dan Maldini melambaikan tangan ke arah supporter yang langsung disambut dengan nyanyian theme song-nya AC Milan dan teriakan yang memanggil Maldini dan Shevcenko. Saya sudah pasti tidak akan melewatkan kesempatan ini untuk mengambil foto dan video dengan menggunakan telepon pintar dan kamera digital saya. Sayang sekali, kamera digital saya mempunyai kualitas yang kurang bagus untuk zooming sehingga hasil yang dihasilkan pun tidak bisa secara jelas mengambil foto para pemain AC Milan Glorie. 



-Gayuh-

No comments:

Post a Comment