Kaidah-Kaidah Tarbiyah Jinsiyah, yaitu :
1. Memerlukan waktu & tahapan, bukan penjelasan yg singkat & tiba2
2. Merupakan ilmu untuk menjaga kesucian, karenanya perlu disampaikan dengan cara yang suci
3. Memberikan pengetahuan yg baik dan benar. Mengapa? Sebab jika anak tidak mendapat dari sumber yg jernih, maka ia akan mencari tahu dari sumber yg keruh
4. Fiqih adalah pintu masuk utama & mulia untuk memulai pendidikan seksual, sebab bernilai ibadah. Urutan2 bab dalam kitab fiqh bukan tanpa alasan, para ulama terdahulu menyusunnya sesuai dgn kebutuhan manusia
5. Memerlukan ketenangan & kesiapan org tua ketika menjawab pertanyaan anak seputar hal ini. Jawablah dgn baik & benar sesuai dgn usia anak
6. Jadikan kisah tumbuhan & binatang sebagai ilustrasi, misal proses penyerbukan bunga
7. Membatasi detailnya penjelasan agar tidak mengotori otak anak dan membangkitkan syahwat
8. Jangan ada kebohongan dalam menyampaikan hal ini
9. Ada pembahasan yg berbeda antara laki2 perempuan, karenanya jangan dijelaskan bersama2 antara laki2 & perempuan
10. Penjelasan seksual diberikan hanya kepada mereka yang bertanya (itupun dengan penjelasan yang amat terbatas). Adapun bagi mereka yang tidak bertanya & tidak sibuk memikirkannya maka tidak boleh dibangkitkan pikirnnya dengan penjelasan yg tidak ia butuhkan
Kaidah-kaidah bisa dijadikan panduan kita dalam mendidik anak, mengarahkan mereka agar selalu terjaga fitrah seksualitasnya.
Dalam kajian fiqh, *Tamyiz* artinya mampu membedakan baik & buruk, dalam artian seseorang sudah dapat menilai sesuatu bermanfaat atau tidak bagi dirinya.
Fase ini dimulai sejak usia 6-7 tahun hingga baligh.
Disebut dengan *Tamyiz* karena ketika itu, minimal anak sudah dapat membedakan antara kanan & kiri.
Dalam sebuah hadist dijelaskan, ketika seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, "kapan anak mulai diperintahkan untuk sholat?" Rasulullah SAW. menjawab, "ketika anak sudah dapat membedakan antara kanan & kiri (tamyiz)" (HR. Baihaqi)
*Bagaimana Perkembangan Anak Usia Tamyiz (7-10 tahun) dalam kajian Pendidikan Berbasis Fitrah?*
Secara fitrah, anak usia 7-10 tahun :
💕 perkembangan akal & nalarnya tumbuh pesat
💕 kesadaran akan lingkungan sosial & aturan2 yg berlaku sudah mulai tumbuh
💕 semua aspek fitrah, bergerak dari fase konsepsi kepada fase potensi
💚 Fitrah keimanannya bergerak dari penguatan konsep Rubbubiyatullah kepada Mulkiyatullah yaitu taat kepada Allah sbg Raja, Sang Pengatur, Sang Pemimpin
➡ Hal ini selaras dengan perintah sholat yang dimulai saat usia 7th
💚 Fitrah seksualitasnya bergerak dari konsep gender kepada kesadaran potensi gendernya sbg lelaki sejati ataupun perempuan sejati
➡ Di usia ini anak laki2 didekatkan ke ayah agar belajar berbagai peran keayahan dan kelelakian, anak perempuan didekatkan ke ibu agar belajar berbagai peran keibuan dan keperempuanan
(Ust. Harry Santosa)
*Usia Tamyiz* memiliki kedudukan yang penting dalam hukum syariat & kehidupan sosial yaitu :
*1. Anak terlepas dari masa hadhonah (pengasuhan)*
Sehingga seorang anak diperbolehkan utk menentukan dengan siapa ia akan tinggal bersama (jika kedua org tuanya berpisah).
Hal ini termaktub dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Dawud no. 2277, dikisahkan ada seorang wanita yang mendatangi Rasulullah shalallahu Alaihi Wasallam, ia mengadu, “Suamiku ingin membawa pergi anakku,” maka Rasulullah shalallahu Alaihi Wasallam bertanya kepada anak itu, “Wahai anak kecil, ini adalah ayahmu dan itu ibumu. Pilihlah siapa yang engkau inginkan! Anak itu kemudian menggendeng tangan ibunya dan kemudian mereka berdua berlalu.
➡ Hal ini menunjukkan bahwa
❣ memasuki usia ini anak sudah harus bisa mandiri (bisa mengurus dirinya sendiri) spt makan, minum, istinja', dst
❣ memasuki usia ini anak sudah mampu membuat pilihan (yang menurutnya baik) utk dirinya
*2. Rasulullah SAW. memerintahkan anak usia 7th untuk melaksanakan sholat*
Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Perintahkanlah anak-anakmu shalat pada umur tujuh tahun dan pukullah atas hal tersebut jika telah berumur sepuluh tahun, serta pisahkanlah mereka dari tempat tidurnya.” (HR. Abu Dawud)
*3. Anak laki2 usia tamyiz memiliki kedudukan dalam hukum menutup aurat bagi wanita*
Wanita disebutkan hanya boleh memperlihatkan auratnya (sebatas perhiasan) pada anak2 yg belum mengerti aurat/belum tamyiz (QS. An Nuur : 31)
➡ Artinya anak laki2 usia tamyiz dianggap sudah mengerti aurat wanita
*4. Pada umumnya, usia 7th adalah usia memasuki sekolah dasar*
➡ Artinya,
- secara akal anak sudah siap (menerima berbagai ilmu pengetahuan)
- anak sudah siap mengikuti aturan
- anak mulai mendapat banyak pengaruh dari luar (lingkungan sosial)
Dan yang tidak kalah penting adalah,
*5. Ketika memasuki usia Tamyiz ini, artinya selangkah lagi anak akan masuk ke usia baligh* dimana ia akan menerima kewajiban syariat (taklif) dan segala perbuatannya akan dihisab
➡ Sangat penting bagi org tua utk membekali anak dengan berbagai pemahaman tentang kewajiban2nya tsb, termasuk membekali anak dgn berbagai keterampilan yang dibutuhkan dalam menjalankan kehidupan di masa yg akan datang
[9/25, 8:04 PM] Ami Bunsay: Selanjutnya adalah tentang Pokok-Pokok Pendidikan Islam pada Masa Tamyiz - Menjelang Baligh
[9/25, 8:05 PM] Ami Bunsay: Pendidikan dan pemahaman tentang seks kepada anak memerlukan waktu yang lama. Kita harus terus memberikan pengulangan agar mereka tidak lupa, sehingga terbentuk kepribadian dan pemahaman yg baik.
Berikut pokok-pokok pendidikan seks yang harus diberikan pada masa tamyiz :
1. Meminta Ijin*
Islam mengajarkan tentang adab meminta ijin, yg seyogyanya diajarkan kepada anak sejak dini.
Dalam QS An Nur 24:48 dijelaskan bahwa seorang anak harus meminta ijin sebelum memasuki kamar orangtua pada 3 waktu, yaitu sebelum fajar, waktu zhuhur, dan setelah shalat Isya.
Kewajiban ini berlaku setelah anak baligh, agar anak-anak tidak melihat aurat orangtua maupun hubungan intim atas keduanya.
Seorang anak yg terpapar pemandangan 'tidak layak', bisa membuat trauma, motivasi untuk meniru, atau bahkan mencetak perilaku seks abnormal saat dewasa nanti.
Pengajaran detail kepada anak usia puber tentang hubungan intim tidak berfaedah, kecuali terhadapanak usia 15-16tahun yg siap menikah.
Perintah meminta ijin ini juga demi menjaga wibawa/kehormatan orangtua di mata anak.
-mengucapkan salam "Assalammualaikum" kepada penghuni rumah, sebagai doa keberkahan.
-menyebutkan nama bagi yg mengetuk pintu, untuk memberikan rasa aman kepada tuan rumah dalam menyikapi tamunya
-mengetuk pintu hingga 3 kali, jika tidak diijinkan sebaiknya kembali.
-tidak langsung menghadap pintu, melainkan ke kanan atau ke kiri.
-tidak melihat ke dalam rumah atau memandang ke mana-mana, swhingga membuat tuanrumah merasa kurang nyaman.
2. Memisahkan Anak di Ranjang*
Wajib memisahkan tidur anak laki-laki dan perempuan saat mereka berusia 7 tahun.
Jika sesama laki-laku atau sesama perempuan, tidak boleh tidur seranjang apalagi satu selimut. Pisahkan masing-masing.
Upaya ini bermanfaat untuk mencegah penyimpangan seksual saat dewasa nanti.
3. Ajarkan Cara Tidur yg Benar*
Islam mengatur semua aktivitas, termasuk tidur pun ada adabnya. Yaitu,
-Berdoa sebelum tidur :
Meminta perlindungan Allah.
-Tidur posisi miring kanan :
Tidur dengan posisi miring akan menghindarkan anak dari rangsangan syahwat. Makruh hukumnya tidur tengkurap. Ketika anak tidur tengkurap, memungkinkan alat kelaminnya bergesekan dan menimbulkan rasa nikmat. Jika rasa ini diikuti terus, tidak tertutup kemungkinan terjadi masturbasi/onani.
-Berwudhu sebelum tidur :
Jika sebelum tidur berwudhu dan shalat 2 rakaat, ia tidur dalam keadaan suci, insyaAllah akan terhindar dari godaan syaitan untuk melakukan penyimpangan-penyimpangan seksual.
Ternyata masjid mempunyai peran dalam okok tarbiyah jinsiyah untuk usia tamyiz.
Berikut ulasannya
==mengikat anak dengan masjid.
Mengapa? Iya, anak usia ini memang semestinya disibukkan dengan berbagai aktivitas positif. Apalagi terkait keimanan sebagai bekal terpenting anak, maka mengajak anak cinta masjid bisa sangat membantu. Memiliki rumah dekat masjid tentunya bisa makin mempermudah dan memberikan efek lingkungan yang baik.
Tentu saja ke masjid harus memenuhi syarat. Anak harus sudah mandiri dan lulus dengan baik cara bersuci dan beraktivitas di kamar mandi terkait dirinya sendiri.
Nah, selain mengikat anak dengan masjid, ada hal penting lagi terkait pokok tarbiyah jinsiyah untuk anak tamyiz yaitu jangan porno di depan anak
Meski dengan frekuensi berbeda, anak usia tamyiz sudah mengenal masturbasi dan onani. Hal ini senada dengan yang diungkap oleh Betsy Brown Braun, konsultan parenting. Namun, rata-rata anak tidak mengerti makna masturbasi ini, bahkan mungkin tak sadar melakukannya. Anak yang sangat aktif, melakukan berbagai kegiatan, sangat memungkinkan ketegangan yang dia rasakan reda dengan masturbasi ini. Maka dari itu, hindarkan ortu berhubungan intim sampai terlihat anak usia ini. Imam Ja'far sampai mengatakan bahwa tidaklah seseorang bersetubuh padahal di sampingnya ada anaknya, kecuali akan menyebabkan zina.
Ya, anak bisa meniru. Semakin sering melihat, makin terbawa dalam alam bawah sadarnya, dan anak bisa benar-benar meniru.
Jadi, bagi yang masih mengontrak rumahnya, atau yang sudah memiliki rumah, pastikan kamar orang tua tidak bercampur dengan kamar anak. Anak usia tamyiz juga sudah punya kemandirian tidur sendiri tanpa orang tua di sampingnya.
Sumber :
1. Ketika Anak Bertanya tentang Seks. Dr Hasan El Qudsy. 2012. Tinta Medina Solo.
2. Masa Tumbuh 0-12 Tahun (Part 2). 2014. Parenting Indonesia Jakarta.
makasih resumenya mak 😍👍
ReplyDelete