Toilet Training dan Fitrah Seksualitas 0-6 tahun
Dalam presentasinya, kelompok 3 mengangkat tema umum yaitu tentang fitrah seksualitas umur 0-6th dan tema khusus tentang toilet training. Si usia 0-6 tahun merupakan usia dini bagi seseorang untuk belajar banyak hal. Salah satu yang penting untuk diajarkan adalah tentang fitrah seksualitas.
Menurut Ustad Harry Santosa, fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati.
Dalam menumbuhkan fitrah ini sangat bergantung pada perang, kehadiran, dan kedekatan pada Ayah dan Ibu. Peran yang paling besar orang tua pada usia ini adalah tentang pengenalan gender sedini mungkin.
Adapun rentang waktu pengenalan fitrah seksualitas pada usia 0-6 dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Usia 0-2 tahun anak2 lebih dekat dg ibu karena masih disusui oleh ibunya
2. Usia 3-6 tahun, kedekatan mulai seimbang antara anak dg ayah dan ibu
Pembahasan kedua mengenai pentingkan membangkitkan fitrah seksual pada rentang umur 0-6 tahun? Tentu saja sangat penting mengingat fase ini merupakan fase awal untuk mengenalkan anak mengenai gender. Seperti apa yang disampaikan kelomlok 3, mengenalkan fitrah seksualitas sejak usia dini akan menumbuhkan pemahaman fitrah seksualitas yang baik pada anak. Sehingga anak-anak akan tumbuh sesuai fitrahnya, tidak melenceng, dan dapat membentengi diri dari arus buruk yang nantinya dapat membantu dia menjalankan peran dan visinya di dunia sebagai bekal di akhirat nanti.
Memasuki bahasan tema khususnya, kelompok 3 mengangkat tema mengenai toilet training. Adapun hubungannya toilet training dengan fitrah seksualitas ternyata telah dijabarkan dalam Islam.
Toilet training dalam islam merupakan usaha melatih anak agar mampu mengontrol buang air besar dan kecil sesuai ajaran islam. Hal ini berkaitan dengan kebersihan dan juga usaha agar terhindar dari najis. Toilet training bertujuan agar anak-anak terjaga kebersihan jasmani dan rohaninya sehingga saat besar nanti mereka lebih paham mengenai sah tidaknya dalam beribadah.
Dalam paparannya, kelompok 3 mengutip hadist yang berhubungan dengan toilet training, yaitu:
Dari Ibnu Abbas ia berkata : Nabi SAW pernah melewati salah satu sudut kota Madinah atau Mekah, lalu beliau mendengar suara dua orang yang sedang diazab di dalam kubur.
Kemudian Nabi SAW bersabda : Mereka berdua disiksa. Mereka menganggap bahwa itu bukan perkara besar.
Orang yang pertama disiksa (karena) tidak menutupi diri ketika kencing.
Adapun orang yang kedua disiksa karena suka mengadu domba.
(HR. Bukhari Muslim)
Oleh karena itu sangat penting untuk mengenalkan toilet training kepada anak agar terjaga kebersihan dan keabsahan ibadahnya.
Sekian hal-hal yang dapat saya reviu dari presentasi kelompok 3. Terima kasih kelompok 3 atas materi yang berbobot ini.
terimakasih resumenya mak 👍👍👍
ReplyDelete