Resume materi #3 dan diskusi "PERADABAN DARI DALAM RUMAH
KELAS MATRIKULASI BATCH 4
INSTITUT IBU PROFESIONAL
☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘
PERADABAN DARI DALAM RUMAH
Disusun oleh Tim Matrikulasi- Institut Ibu Profesional
👨👩MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH👨👩
“ Rumah adalah taman dan gerbang peradaban yang mengantarkan anggota keluarganya menuju peran peradabannya ”
Bunda, rumah kita adalah pondasi sebuah bangunan peradaban, dimana kita berdua bersama suami, diberi amanah sebagai pembangun peradaban melalui pendidikan anak-anak kita. Oleh karena itu sebagai orang yang terpilih dan dipercaya oleh yang Maha Memberi Amanah, sudah selayaknya kita jalankan dengan sungguh-sungguh.
Maka tugas utama kita sebagai pembangun peradaban adalah mendidik anak-anak sesuai dengan kehendakNya, bukan mencetaknya sesuai keinginan kita.
Sang Maha Pencipta menghadirkan kita di muka bumi ini sudah dilengkapi dengan “ misi spesifiknya ”, tugas kita memahami kehendakNya.
Kemudian ketika kita dipertemukan dengan pasangan hidup kita untuk membentuk sebuah keluarga, tidak hanya sekedar untuk melanjutkan keturunan, atau hanya sekedar untuk menyempurnakan agama kita. Lebih dari itu, kita bertemu dengan suami dan melahirkan anak-anak, adalah untuk lebih memahami apa sebenarnya “ peran spesifik keluarga” kita di muka bumi ini.
Hal ini yang kadang kita lupakan, meski sudah bertahun-tahun menikah.
Darimana kita harus memulainya?
🙋 PRA NIKAH
Buat anda yang masih dalam taraf memantaskan diri agar mendapatkan partner membangun peradaban keluarga yang cocok, mulailah dengan tahapan-tahapan ini:
a. Bagaimana proses anda dididik oleh orangtua anda dulu?
b. Adakah yang membuat anda bahagia?
c. Adakah yang membuat anda “sakit hati/dendam’ sampai sekarang?
d. Apabila ada, sanggupkah anda memaafkan kesalahan masa lalu orangtua anda, dan kembali mencintai, menghormati beliau dengan tulus?
Kalau empat pertanyaan itu sudah terjawab dengan baik, maka melajulah ke jenjang pernikahan.
Tanyakan ke calon pasangan anda ke empat hal tersebut, minta dia segera menyelesaikannya.
Karena,
ORANG YANG BELUM SELESAI DENGAN MASA LALUNYA , AKAN MENYISAKAN BANYAK LUKA KETIKA MENDIDIK ANAKNYA KELAK
👨👩👧👧 NIKAH
Untuk anda yang sudah berkeluarga, ada beberapa panduan untuk memulai membangun peradaban bersama suami anda dengan langkah-langkah sbb:
🍀Pertama temukan potensi unik kita dan suami, coba ingat-ingat mengapa dulu anda memilih “dia” menjadi suami anda? Apa yang membuat anda jatuh cinta padanya? Dan apakah sampai hari ini anda masih bangga terhadap suami anda?
🍀Kedua, lihat diri kita, apa keunikan positif yang kita miliki? Mengapa Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Sampai kita berjodoh dengan laki-laki yang sekarang menjadi suami kita? Apa pesan rahasia Allah terhadap diri kita di muka bumi ini?
🍀Ketiga, lihat anak-anak kita, mereka anak-anak luar biasa. Mengapa rahim kita yang dipilih untuk tempat bertumbuhnya janin anak-anak hebat yang sekarang ada bersama kita? Mengapa kita yang dipercaya untuk menerima amanah anak-anak ini? Punya misi spesifik apa Allah kepada keluarga kita, sehingga menghadirkan anak-anak ini di dalam rumah kita?
🍀Keempat, lihat lingkungan dimana kita hidup saat ini. Mengapa kita bisa bertahan hidup dengan kondisi alam dimana tempat kita tinggal saat ini? Mengapa Allah menempatkan keluarga kita disini? Mengapa keluarga kita didekatkan dengan komunitas-komunitas yang berada di sekeliling kita saat ini?
Empat pertanyaan di atas, apabila terjawab akan membuat anda dan suami memiliki “ misi pernikahan” sehingga membuat kita layak mempertahankan keberadaan keluarga kita di muka bumi ini.
👩👧👧 ORANGTUA TUNGGAL (SINGLE PARENT)
Buat anda yang saat ini membesarkan anak anda sendirian, ada pertanyaan tambahan yang perlu anda jawab selain ke empat hal tersebut di atas.
a. Apakah proses berpisahnya anda dengan bapaknya anak-anak menyisakan luka?
b. Kalau ada luka, sanggupkah anda memaafkannya?
c. Apabila yang ada hanya kenangan bahagia, sanggupkah anda mentransfer energi tersebut menjadi energi positif yang bisa menjadi kekuatan anda mendidik anak-anak tanpa kehadiran ayahnya?
Setelah ketiga pertanyaan tambahan di atas terjawab dengan baik, segeralah berkolaborasi dengan komunitas pendidikan yang satu chemistry dengan pola pendidikan anda dan anak-anak.
Karena,
IT TAKES A VILLAGE TO RAISE A CHILD
Perlu orang satu kampung untuk mendidik satu orang anak
Berawal dari memahami peran spesifik keluarga kita dalam membangun peradaban, kita akan makin paham apa potensi unik produktif keluarga kita, sehingga kita bisa senantiasa berjalan di jalanNya.
Karena
Orang yang sudah berjalan di jalanNya, peluanglah yang akan datang menghampiri kita, bukan justru sebaliknya, kita yang terus menerus mengejar uang dan peluang
Tahap berikutnya nanti kita akan makin paham program dan kurikulum pendidikan semacam apa yang paling cocok untuk anak-anak kita, diselaraskan dengan bakat tiap anak, potensi unik alam sekitar, kearifan lokal dan potensi komunitas di sekitar kita.
Kelak, anda akan membuktikan bahwa antara pekerjaan, berkarya dan mendidik anak, bukanlah sesuatu yang terpisahkan, sehingga harus ada yang dikorbankan
Semuanya akan berjalan beriring selaras dengan harmoni irama kehidupan.
Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi IIP/
SUMBER BACAAN
Agus Rifai, Konsep,Sejarah dan Kontribusi keluarga dalam Membangun Peradaban, Jogjakarta, 2013
Harry Santosa dkk, Fitrah Based Education, Jakarta, 2016
Muhammad Husnil, Melunasi Janji Kemerdekaan, Jakarta, 2015
Kumpulan artikel, Membangun Peradaban, E-book, tanggal akses 24 Oktober 2016
*DISKUSI*
1⃣ Mbak Hani
*tanya*
Bagaimana cara menemukan keunikan positif yang ada di diri kita?Karena saya merasa biasa-biasa saja.
*jawab*
mak Hani, keunikan positif hanya bisa dirasakan orang sekitar kita. Mungkin mak merasa biasa saja, tapi bagi suami atau orangtua, saya yakin mak termasuk luar biasa.
✅
2⃣ Nitia :
Setelah 5 tahun pernikahan, saya dan suami merasa belum menemukan peran spesifik pribadi atau keluarga dalam kehidupan. Jadi, perasaanya hidup go with the flow saja. Walaupun target2 jk pendek keluarga sudah ada tapi tetap saja tdk dpt melihat gambaran utuh ttg apa yang ingin dicapai dsb.
Terimakasih mak asti di materi ke 4 ini sudah digambarkan langkah2 mengenali peran spesifik. Ketika mulai dikenali apa (sedikit) kelebihan saya dan suami, lalu mulai memikirkan bagaimana mengembangkannya tiba2 saja jadi tidak menarik lagi, jika mengingat2 di luar sana sudah banyak orang yang memiliki keahlian yang sama. Bagaimana ya mak menjaga tetap semangat ?
2⃣ jawab:
Mak Nitia, mungkin kini saatnya mulai lagi untuk dituliskan.
Mengambil sisi positif dari orang lain itu boleh boleh saja. Bahkan di Ibu Profesional kita mengenalnya dengan istilah ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi)...
Tapi jangan dibawa baper ya mak, (kalau "bawa perubahan" mah ok) karena misi hidup masing-masing individu berbeda.
✅
3⃣ Astrit
Bagaimana mensupport diri ketika kita memiliki potensi tapi merasa pesimis karena lingkungan sekitar?
3⃣ jawab:
Coba gunakan afirmasi positif pada tubuh kita, mak Astrit
Komunikasi terhadap diri sendiri di pagi hari dengan doa juga insyaAllah berpengaruh.
✅
4⃣ (nama disamarkan)
Terus terang sy merasa tertampar dgn kalimat ini :
"ORANG YANG BELUM SELESAI DENGAN MASA LALUNYA , AKAN MENYISAKAN BANYAK LUKA KETIKA MENDIDIK ANAKNYA KELAK".
Karena sy mempunyai masa lalu yg kelam terutama bagaimana sy menjadi korban perceraian orangtua, dan ternyata saat orangtua memutuskan utk rujuk kembali dan memberi sy 3 org adik tidak menambah baik kehidupan mereka, ayah yg kembali dgn tabiat lama dan mau tdk mau ibu menjadi single fighter utk membesarkan adik2 dgn cara yg emosional sehingga mereka tdk tumbuh dgn baik.
Saya sdh jauh lama sejak akan menikah memaafkan mereka, tp sungguh sulit utk melupakan, dan apalagi sampai skrg masalah mereka tdk selesai2 walaupun sdh punya cucu. Sy selalu menjadi tempat keluhan keduanya dan jg "korban" saat hrs membantu finansial orangtua dan pendidikan adik2. Sebisa mungkin saya selalu bantu kalo sy mampu.
Ini jg menjadikan sy hrs tough dgn kehidupan sy, menjadi pelajaran berharga utk menjaga keutuhan rumah tangga dan memberikan pendidikan terbaik utk anak saya. Krn sy tdk mau mengulang sejarah ortu sy yg kelam.
*Maaf panjang jd curhat 😭
Pertanyaannya bagaimana cara berdamai dgn masa lalu kalo ternyata sulit dilupakan krn ada kondisi yg selalu mengorek luka lama kembali kita rasakan?
😔
4⃣ jawab,
mak, saya coba kutipkan jawaban dari Bu Septi ya..
A : Kuncinya bersihjan jiwa bund, ada panduan di Alqur'an sebenarnya untuk "berdamai dengan masa lalu"yg disebut tazkiyatunnafs sbb:
Tazkiyatunnafs adalah bahasa alQuran untuk mentherapy secara alamiah dan fitriyah apa apa yang menyebabkan kita berperilaku buruk. Tiada cara yang baik dan mengakar kecuali memperbaiki jiwa sebelum memperbaiki fikiran dan amal.
Belum pernah ada surat di dalam alQuran dimana Allah bersumpah begitu banyak, sampai 11 kali, kecuali untuk pensucian jiwa "sungguh beruntung mereka yang mensucikan jiwanya" (surat asSyams).
Warisan pengasuhan masa lalu dalam dunia psikolog sering disebut Inner Child, kadang sehebat apapun ilmu parenting atau psikologi yang kita pahami, tetap saja di tataran praktis yang kita pakai adalah apa yang pernah kita alami ketika kecil. Misalnya, kita tahu membentak dan menjewer itu buruk, namun ketika kekesalan memuncak maka hilang semua pemahaman, yang ada lagi lagi membentak dan menjewer.
Ada terapinya untuk ini, namun sebaiknya kita menggunakan jalur alamiah dan syar'i yaitu Tazkiyatunnafs, atau pensucian jiwa. Ini perlu waktu, perlu momen, perlu keberanian utk keluar dari zona nyaman dan instan.
AlQuran juga mengingatkan bahwa sebelum ta'lim maka penting untuk tazkiyah lebih dulu. Dalam prakteknya paralel saja, karena begitu kita berniat sungguh2 mendidik anak sesuai fitrahnya maka sesungguhnya kita sedang tanpa sadar mengembalikan fitrah kita atau sedang tazkiyatunnafs
Dalam buku tarbiyah Ruhiyah, pensucian jiwa itu bisa dilakukan dengan 5 M
1. Mu'ahadah - mengingat ingat kembali perjanjian kita kepada Allah. Baik syahadah, maksud penciptaan, misi pernikahan, doa doa ketika ingin dikaruniai anak, menyadari potensi2 fitrah dstnya
2. Muroqobah - mendekat kepada Allah agar diberikan qoulan sadida, yaitu ucapan dan tutur yang indah berkesan mendalam, idea dan gagasan yang bernas dalam mendidik, sikap dan tindakan yang pantas diteladani. Allahlah pada hakekatnya Murobby anak anak kita, karena Allahlah yang memahami fitrah anak anak kita. Maka kedekatan dengan Allah adalah agar hikmah hikmah mendidik langsung diberikan Allah untuk anak anak kita melalui diri kita.
3. Muhasabah - mengevaluasi terus menerus agar semakin sempurna dan sejalan dengan fitrah dan kitabullah, bukan obsesi nafsu dan orientasi materialisme
4. Mu'aqobah - menghukum diri jika tidak konsisten dengan hukuman yang membuat semakin bersemangat dan semakin konsisten untuk tidak melalaikan amanah
5. Mujahadah - sungguh sungguh menempuh jalan sukses (fitrah) dengan konsisten, membuat perencanaan dan ukuran2 nya
(Hasil Diskusi dengan Ustadz Harry Santosa dan Ustdz Aad seputar "tazkiyatunnafs)
✅
== *DISKUSI BEBAS* ==
❓Sri Maesaroh
Aq juga sama kondisinya dgn mak @nitia.ajeng.. sdh 5 thn menikah masih blm mempunyai peran spesifik apalagi visi dan misi keluarga.. kadang bingung untuk merumuskannya mak..
✔ jawab
bila sudah menyandang predikat "ibu", alangkah baiknya bila menjadi sahabat untuk anak sendiri
Tanggapan dari @rumahbukusalsabil
Coba sediakan waktu untuk ngobrol berdua Mak, lakukan evaluasi, lakukan pembenahan, ingatkan dengan tujuan kita menikah dan berkeluarga, terlebih lagi, arahkan visi-misi keluarga agar sesuai dengan visi-misi kita sebagai manusia atau hamba Allah.
✔ tanggapan pertanyaan no. 1-
Rumahbukusalsabil: Menurut saya memang kita harus mengupgrade diri dengan ilmu2 pendukung, juga melatihnya melalui banyak interaksi dalam keseharian. Insyaa Allah semakin terlatih, semakin menemukan sesuatu dalam diri.
❓sri maesaroh
"Tugas utama kita sebagai pembangun peradaban adalah mendidik anak2 sesuai dengan kehendak-Nya bukan mencetaknya sesuai keinginan😬 kita" kira2 agar kita dapat mendidik anak sesuai dgn kehendakNya itu tips n triknya bagaimana y mak ???
✔Mak asti
Yakinkah mak Sri bhw 'setiap anak adalah bintang'? Setiap bintang punya cahayanya sendiri. ➡
Apakah kita sdh membantu bintang kecil kita memancarkan sinarnya atau kita justru sibuk memperhatikan bintang2 yg lain?
Bgmn membantu supaya anak2 kita bersinar? Dg memberi mereka banyak ragam aktifitas yg menyenangkan buat mereka di usia 2-8 th.
Amati aktifitas apa yg begitu menarik perhatian mereka hingga terus diulang2 tanpa perlu kita minta. Begitu mereka *enjoy* dg aktifitas tsb, maka mereka akan mudah (*Easy*) mengerjakannya. Beri tantangan spy muncul ketrampilannya (*Excellent*).
Jika tahapan ini kita lakukan maka saat memasuki usia 9-14th anak2 akan mulai fokus pada 1-3 aktifitas yg benar2 diminatinya, bukan hal yg mustahil jika di usia ini bbrp diantara mereka bahkan sdh menghasilkan (*Earn*) baik prestasi maupun materi 👏
Tanggapan
@rumahbukusalsabil
Ketika berbicara tentang ruang lingkup lingkungan sekitar, berarti kita kudu mastiin, tugas kita di keluarga sudah tunai. Keluarga dulu Mak, insyaa Allah lingkungan mengikuti. Kalopun ada tantangan dari lingkungan, perkuat internal kita di keluarga.
✔ Tanggapan pertanyaan 4⃣
@Shinta wulandari
Mak, mungkin sekedar menambahkan. Dulu di sebuah kajian, saya dapati nasihat seorang ulama. Nasihat beliau, jika kita ingin mendapatkan bakti dari anak2 kita maka kita pun terlebih dahulu berbakti kpd kedua orang tua kita.
Mungkin ujian aku terkait ortu ndak seberat mak. Tapi, kadang saya pun ada luka2 masa lalu.. alhamdulillah, atas izin Allah skrg saya bisa pelan2 lebih lembut kpd orang tua, dan belajar terus ntuk bs jadi anak yg berbakti. Semangat ya mak...
@gedwina
Bismillahirohmaanirrohiim.... semoga bunda yang bertanya diberi keikhlasan atas masa lalunya, dibersihkan luka2 masa lalunya dan bisa move on meraih masa depannya dengan hati yang tenang dan bahagia.
Pasti sedih ya bunda, jika ada masa lalu yang kelam terkait dngan orangtua kita yang paling kita sayangi 😢. Bagaimanapun buruknya orangtua kita, mereka tetap orangtua kita yang harus kita bantu tidak hanya secara materi namun harus kita do'akan juga.
Saya rasa semua orangtua ingin keluarganya menjadi keluarga harmonis yang samara. Tidak ada yang menginginkan perceraian, tidak ada yang menginginkan keluarga yang terpecah belah dan tidak harmonis.
Dido'akan saja bunda, berdo'a dengan sungguh2 dan dengan berhusnudzon kepada Allah swt. Allah pemilik hati kita semua, Allah lah pembolak balik hati, minta padaNya agar Ayah dan Bundanya rukun, saling mencintai, diberikan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, diluaskan rezekinya dan berdo'a agar kita bisa memaafkan segala kesalahan orangtua kita dan tidak meneruskannya ke keluarga kita.
Semoga Allah memberikan yang terbaik untuk bunda, ya 😘 (peluk cium dari jauh)
❓Annisa Aulia Jasmin
Belajar ilmu agama memang sangat diperlukan untuk pengembangan diri mak, kira2 apa ya obatnya 'tobat sambel'? Seringkali belajar agama lalu seketika ingin taubat dan berubah jadi lebih baik, lalu 3 hari kemudian kok malas mengamalkan lagi 😢
No comments:
Post a Comment