Pages

Tuesday, May 16, 2017

Discussion #1 #IIP

Pertanyaan 1⃣ Any Apriany

Mengenai adab menuntut ilmu, bagi sy pribadi jika saya mengenal/mengetahui bagaimana sifat dan attitude orang yg memberikan ilmu tsb kadang dlm hati kecil ada penolakan yg berat. Walaupun sy tahu bahwa apa yg disampaikan/ilmunya benar. Bagaimana ya menghadapinya, krn secara tdk langsung hati pun tidak tersentuh krn orang yg menyampaikannya sdh tdk punya tempat di hati kita (artinya sdh tdk respect)
[5/15, 8:06 PM]

SWASTIHAYU_ASTI_FASKEL IIP 4 DEPOK 1: 1⃣ Silahkan mba Any cek ulang kembali; ketika hendak menjemput ilmu tersebut, apa *niat* mba Any?

Jawaban bu Septi untuk pertanyaan no 1⃣
Sebagai pengantar, kita bisa melakukan tazkiyatun nafs dalam mencari ilmu itu antara lain :
a. Bersihkan niat, semata-mata untuk meaningkatkan derajat  kemuliaan hidup.
b. Ilmu itu unt sebuah kemuliaan, maka carilah dg cara-cara yg mulia. Misal tidak menyakiti org yg menjadi sumber ilmunya, tidak membajak karyanya, tidak mengakui tulisannya sbg tulisan kita dll.
c.Kosongkan kepala dg ilmu yg sdh pernah kita dapatkan dan penuhi dengan rasa ingin tahu. Sehingga kita tidak jadi
orang yg sok tahu
d. Belajar mendengarkan dengan sepenuh hati, ketika ilmu disampaikan.
e. Hilangkan dendam dan luka lama, sehingga kita tulus dalam menuntut ilmu, krn untuk kerahmatan bagi semesta, bukan krn kepentingan tertentu ✅

----

4⃣ Astrit

Dalam menuntut ilmu, kita juga dianjurkan untuk mengamalkan dan membagikan ilmu yang kita dapat. Bagaimana jika orang yg kita bagikan ilmu malah mendebat ilmu tersebut??

SWASTIHAYU_ASTI_FASKEL IIP 4 DEPOK 1: 4⃣ mak Astrid ingin berbagi ilmu dengan siapakah? Orang yang lebih tua, pasangan, teman, relasi atau anak?

Jawaban dari bu Septi,
Sebuah ilmu itu kalau disampaikan dari hati, akan masuk ke hati, indikatornya akan menjadi amalan bagi yang mendapatkannya.
Tapi kalau disampaikan lewat mulut maka hanya akan sampai ke telinga, dan menjadi sebatas pengetahuan saja tanpa amalan.

Agar ilmu bisa disampaikan dengan hati, maka harus diamalkan terlebih dahulu.

Sehingga yang paling afdhol adalah sampaikan apa yang sudah kita kerjakan, karena Allah akan meletakkan ilmu itu di lidah kita saat diucapkan, sehingga penuh dengan ruh, dan terkadang kita sendiri dapat ilmu baru saat menyampaikannya.

Itu namanya ilmu yang berkah, insya Allah.Menuntaskan ilmu yang kita pelajari adalah sebagai bentuk tanggung jawab kita terhadap ilmu yang kita pelajari...
Karna ilmu utamanya  bukan karna banyak-banyakan mempelajari tetapi sampai sejauh manakah kita mengaplikasikan ilmu-ilmu tersebut hingga ilmu tersebut berbuah menjadi amal sholeh

---

No comments:

Post a Comment