Bismillahirrohmanirrohim....
Alhamdulilah,, setelah sekian lama akhirnya ada alasan lagi untuk menulis dan mengisi blog ini. Kali ini tentunya tulisan ini saya buat dalam rangka memenuhi tugas pertama (nice homework) dalam kelas Institut Ibu Profesional Batch 4 Depok 1.
Materi pertama kelas IIP ini berkaitan dengan Adab Menuntut Ilmu. So, kali ini saya akan mencoba menjabarkan tentang ilmu-ilmu apa yang ingin saya tekuni dalam universitas kehidupan ini.
Setelah berfikir dan menimbang-nimbang ilmu apa ya yang ingin saya tekuni pasca diumumkannya NHW. Akhirnya hari ini saya akan mantap menjawab ilmu manajemen rumah tangga. Kenapa saya memilih itu diantara sekian banyak ilmu? Karena hal itu yang membuat saya berbinar binar dan memacu saya untuk terus belajar.
Saya adalah seorang ibu satu orang anak yang berusia 11 bulan 18 hari. Sejak kecil, ibu saya tidak pernah membebani saya untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Beliau hanya ingin anaknya fokus belajar karena ibu saya ingin anak-anaknya menjadi anak yang sukses. Akhirnya sampai saya dewasa, saya hanya bisa membantu ibu untuk hal-hal yang kecil seperti mencuci piring dan menyapu. Semua pekerjaan rumah, ibu handle sendiri tanpa bantuan pembantu. Padahal ibu saya adalah seorang PNS. Dari situ dalam hati saya bertekad jika saya menikah nanti dan menjadi seorang ibu, saya ingin seperti ibu saya yang bisa mengurus semua keperluan rumah tangganya sendiri dari membersihkan rumah, mencuci pakaian, memasak, mendidik anak dan lainnya. Ini merupakan salah satu alasan terkuat saya ingin menekuni ilmu manajemen rumah tangga. Karena semuanya hal dalam rumah tangga termasuk didalamnya.
Sampai tiba saat saya menikah muncullah alasan yang kedua. Suami merupakan tipe orang yang rapih (berkebalikan dengan saya 😊😊). Saya agak keteteran untuk membuat rumah saya rapih atau memasak makanan yang enak (karena saya tidak bisa memasak). Tapi saya punya keinginan untuk selalu menyiapkan makanan sendiri untuk suami dan anak. Ternyata tekad bulat saja tidak cukup untuk berhasil dalam manajemen rumah tangga. Disinilah saya berfikir, bagaimana ya agar saya bisa ahli dalam manajemen rumah tangga? Ya memasak, merapihkan rumah, menata barang sesuai tempatnya, mendidik anak dan banyak yang lainnya. Kemudian saya berfikir, ini semua mungkin adalah proses. Jadi strategi yang harus saya lakukan untuk menekuni bidang ini ya dengan terus belajar dan mengambil ilmu dari orang tua atau buku-buku terkait manajemen rumah tangga. Salah satunya ya dengan terus mengerjakan pekerjaan ini setiap hari. Jika ada kesalahan langsung instropeksi diri, jika ada masukan atau kritikan dari suami harus diterima dengan senang hati. Karena kan kata pepatah, kritik itu membangun.
Saya yakin ibu saya yang saya lihat sehari-hari dulu juga mungkin bisa seperti itu karena kemampuannya terus diasah setiap hari. Kan katanya bisa karena terbiasa. Jadi menurut saya proses menekuni ilmu manajemen rumah tangga itu bukan proses yang instan. Hal itu membutuhkan proses yang lama dan semangat yang pantang menyerah. Oleh karena itu, perubahan sikap yang saya lakukan dalam menekuni ilmu ini adalah saya lebih sabar dan lebih mengalah. Sabar dalam hal tidak mudah menyerah jika pekerjaan belum sempurna dan lebih mengalah untuk tidak mendahulukan keinginan pribadi saya. Sehingga dengan belajar ilmu manajemen rumah tangga ini, saya tentunya berharap agar anggota keluarga saya akan merasa nyaman dan tentram ketika berada dirumah.
Sebenarnya ada ilmu lain yang membuat saya berbinar-binar dan bahagia. Yaitu ilmu mendidik anak. Saya yakin rasa haru menjadi ibu dapat dirasakan oleh semua ibu. Dan pastinya setiap ibu ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.
Ilmu mendidik anak tidak pernah diajarkan selama saya sekolah sampai kuliah. Tapi menurut saya ilmu inilah yang paling penting dalam mempersiapkan anak-anak kita untuk menjadi generasi penerus bangsa yang soleh dan berakhlak baik. Hal inilah yang membuat saya interested untuk terus belajar bagaimana menjadi ibu yang baik.
Alhamdulillahnya sekarang ini, teknologi berkembang sangat cepat. Banyak sekali informasi-informasi baik dalam buku, blog, atau seminar-seminar yang membahas mengenai bagaimana mendidik anak. Kalau untuk saya saat ini, yang paling penting untuk saya dalami adalah tentang pemberian asi, pemenuhan kebutuhan gizi anak saya melalui MPASI, dan tumbuh kembang anak.
Kebersamaan bersama anak setiap hari merupakan proses belajar yang baik. Karena dari situ saya lebih mengenal apa yang anak saya butuhkan. Banyak sekali hal-hal baru yang diberikan oleh anak saya. Rasanya ingin sekali memberikan yang terbaik untuk dia.
Tapi saya hanyalah manusia biasa yang masih harus banyak menuntut ilmu. Dalam hal mendidik anak, saya mendapatkan ilmu dari ibu, ibu mertua dan banyak dari sodara dan teman-teman. Saya juga pernah ikut seminar parenting dan membaca beberapa buku tentang ASI dan anak. Kemudian belajar dari kajian ustad-ustad tentang bagaimana cara Rosululloh dalam mendidik anak. Alhamdulillah banyak sekali media dan sarana untuk menuntut ilmu ini. Sehingga yang saya butuhkan hanya semangat untuk terus menntut ilmu dan mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga semoga kelak anak-anak saya dapat menjadi anak yang soleh, tangguh, berakhlak baik, berbakti kepada orang tua dan bermanfaat untuk agama dan orang-orang disekitarnya. Aamiin
Mungkin cukup sekian curhatan saya tentang tugas IIP yang diberikan. Semoga bermanfaat. Aamiin
Salam hangat,
Gayuh Alviana Azmi
Mbaaaakk.. samaaa (hampir sama), bedanya akuuu masih pemalas banget, niat niat aja yang gede, _ _ " hehehe
ReplyDeleteProsesku masih panjang, bismillah
Semangat kitaaaa yak mb,
Iip Depok #batch4
Salam kenal,
Al, bundamamaSaafia