RESUME REVIEW NHW #4
Martikulasi Institut Ibu Profesion
MEMBUAT KURIKULUM YANG "GUE BANGET"
Bunda, membaca satu demi satu nice homework #4 kali ini, membuat kami makin yakin bahwa akan makin banyak anak-anak Indonesia yang memiliki Ibu-Ibu tangguh, yang paham akan dirinya dan mampu Memberi Teladan kepada anak-anaknya, bahwa seperti inilah cara belajar di Universitas Kehidupan.
Tantangan dalam mengerjakan Nice Homework#4 ini bukan di urusan hasil pencapaian, tetapi justru di urusan kesungguhan*bunda untuk menemukan diri. Proses ini memang tidak mudah, tetapi kalau kita tidak memulainya maka kita tidak akan pernah tahu. Maka efek berikutnya kita tidak bisa memandu anak-anak kita dalam menemukan peran hidupnya. Ketika merasa tidak bisa dan tidak mau belajar efek berikutnya adalah kita *sub kontrakkan pendidikan anak kita ke orang lain, yang belum tentu paham akan sisi keunikan anak kita. Inilah yang menjadi sumber awal munculnya penyakit kemandulan dalam mendidik anak-anak. Menggerus kekuatan fitrah kita dalam mendidik anak-anak sehingga menyatakan dirinya tidak mampu lagi
Untuk itu kami akan membantu bunda dan calon bunda semuanya menemukan misi hidup ini setahap demi setahap.
🍀Bagi anda yang belum menemukan “jurusan” ilmu apa yang harus ditekuni dengan fokus, maka bersabarlah, tuliskan apa adanya di NHW#4 ini bahwa anda memang belum ketemu sama sekali. Kemudian silakan lihat kembali ke belakang, faktor-faktor apa saja yang membuat anda sampai usia sekarang belum bisa menemukannya.
Tulislah dengan jujur, kemudian lihatlah kondisi sekarang, bagaimana anda mengenal diri anda?
Aktivitas apa saja yang membuat anda SUKA dan BISA, tulis semuanya.
Apa sisi kekuatan diri anda? Silakan tulis semuanya.
Pernyataan-pernyataan ini sudah SAH untuk menggugurkan NHW #4 anda.
Semoga dengan melihat hal ini, bunda semuanya menjadi lebih SABAR, ketika melihat anak-anak kita yang masih galau tidak paham arah hidupnya. Jangankan mereka, kita yang sudah puluhan tahun hidup saja ternyata juga belum paham. Bisa jadi anak-anak kita memang punya pengalaman yang sama dengan kita dulu dan sekarang kita didik mereka dengan pola yang sama dengan cara orangtua kita mendidik kita dulu.
Kembali ke fase titik nol dan segera bergerak.
" Jangan pernah berdiam di ruang rasa, sehingga titik nol membekukan hidup anda "
🍀Bagi anda yang sudah menemukan “jurusan”ilmu apa yang harus ditekuni dengan fokus, maka silakan ikuti simulasi secara setahap demi setahap di bawah ini :
1⃣Tulislah Jurusan Ilmu secara Global, misal : Pendidikan Anak dan Keluarga
2⃣Tentukan KM 0 nya mau anda tempuh mulai kapan? Atau apakah saat ini sudah dalam proses berjalan di tahap 1? Maka tulislah kapan anda memulai KM 0.
3⃣Kita ambil satu hasil penelitian Malcolm Gladwell_dalam bukunya yang berjudul Outliers (2008) pernah mengemukakan sebuah teori yang menarik, 10.000 hours of practice. Menurutnya, jika seseorang melatih sebuah skill tertentu selama minimal 10.000 jam, maka hampir bisa dipastikan orang itu akan “jago” dalam bidang tersebut. *_They will master the skill* kata Gladwell.
Darimana ia bisa yakin? Konon Gladwell mengembangkan teori ini dari hasil penelitian terhadap para pemain biola selama puluhan tahun. Dari penelitian itu, para pemain biola yang berlatih minimal 2 jam sehari selama 12 tahun (kurang lebih 10.000 jam) semuanya menjadi para maestro biola. Orang yang di pertengahan berlatih di antara 5.000 hingga 8.000 jam, sementara pemain biola yang gagal berlatih di bawah 3000 jam.
4⃣Silakan ukur kemampuan teman-teman, dalam sehari kira-kira sanggup menginvestasikan waktu nya berapa jam, untuk menekuni jurusan ilmu tersebut. Katakanlah kita ambil yang paling pendek hanya 2 jam per hari.
Mari kita berhitung :
10.000 jam : 2 jam = 5000 hari
Apabila setahun katakanlah hanya kita ambil 250 hari efektif saja, maka
5000 hari : 250 = 20 tahun
Inilah periode waktu yang harus anda tempuh untuk bisa menjadi master di bidang anda.
5⃣Silakan bagi 20 tahun tersebut dalam KM perjalanan yang akan anda tempuh, misal
KM 0 – KM 1 = Bunda Sayang ( 5 tahun)
KM 1 – KM 2 = Bunda Cekatan (5 tahun)
KM 3 – KM 4 = Bunda Produktif ( 5 tahun)
KM 4 – KM 5 = Bunda Shaleha ( 5 tahun)
Tidak ada patokan khusus dalam menentukan rentang waktu, silakan anda buat sendiri sesuai dengan kemmapuan kita.
6⃣Uraikan kira-kira mata pelajaran apa saja yang harus kita pelajari satu-satu di mata kuliah pokok Bunda Sayang, Bunda Cekatan dsb.
7⃣Cari sumber belajarnya ada dimana saja dan KONSISTEN menjalankannya.
AKSELERASI
Apabila ternyata dalam belajar di jurusan ini mata anda makin berbinar, semangat anda tak pernah pudar, bisa jadi yang harusnya hanya investasi 2 jam/hari secara alamiah akan menjadi lebih dari 2 jam. Maka pilihlah aktivitas harian, waktu yang paling banyak menghabiskan hari-hari anda, adalah aktivitas yang memperbanyak
JAM TERBANG
Kalau sudah seperti ini Allah sedang menghendaki anda untuk masuk program “AKSELERASI”
Ada dua cara akselerasi yaitu :
🍀Menambah Jam terbang harian
🍀Membeli Jam terbang
Bagaimana caranya membeli? Dengan mendatangi para ahli yang sesuai dengan bidang kita, belajar banyak dari beliau. Pelajari jatuh bangunnya seperti apa, sehingga kita bisa “jump starting” dengan tidak perlu mengulang kesalahan yang pernah dilakukan oleh para ahli tersebut. Sejatinya dengan mengikuti program matrikulasi ini, anda sedang membeli jam terbang.
🍀Carilah mentor hidup anda yang bersedia memandu dengan konsisten agar anda mencapai sukses dengan lebih cepat lagi.
Dengan belajar bersungguh-sungguh di NHW #4 ini, teman-teman akan dengan mudah menyusun
customized curriculum
untuk anak-anak kita masing-masing.silakan mulai dari diri bunda dulu untuk bisa merasakannya. Karena kalau bundanya sudah bisa, maka kita akan mendapatkan bonus kemampuan menyusun kurikulum bagi anak-anak kita.
Kuncinya hanya dua
_FOKUS dan KONSISTEN _
Jadilah yang terhebat di bidang Anda masing-masing. Jangan pernah menyerah.
If today is a bad day, tomorrow maybe worst, but the day after tomorrow is the best day in your life. You know what? Most people die tomorrow evening! – Jack Ma
Selamat menempuh 10.000 jam terbang anda
Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/
Sumber Bacaan :
Malcolm Galdwell, Outliers, Jakarta, 2008
Materi Matrikulasi IIP Sesi #4, Mendidik dengan Kekuatan Fitrah, 2017
Hasil Nice Homework #4 para peserta matrikulasi IIP batch #4
-----------------DISKUSI----------------------
1⃣ mbak Nina Juliana
Assalamu'alaykum...
Di NHW#4 saya sudah mencoba membuat milestone mengenai ilmu-ilmu yang akan dipelajari, misal pada KM O saya ingin belajar ilmu tauhid,sehingga sy mencoba untuk meluangkan waktu 2 jam per hari untuk belajar ilmu tersebut. Tapi untuk keseharian nya waktu bersama/mendampingin anak-anak saya juga butuh ilmu bunda sayang,bunda cekatan,bunda produktif,bunda sholeha, sedangkan ilmu-ilmu ini saya letakkan pada KM 4. Yang ingin saya tanyakan adalah apa boleh berbarengan seperti ini dalam mempelajari ilmu-ilmunya,atau saya harus fokus dengan satu ilmu dulu.
Jazaakillah khoir mak...
(Nina)
1⃣ jawab
jawab:
boleh, mak Nina. Asal patuhi rambu-rambu yang diberikan oleh anak atau tubuh. Sepakati waktu-waktu untuk belajar dan mendampingi anak. Patuhi kandang waktu tersebut.
Kalau perlu, tempel jadwal dan informasikan jadwal mak ke suami dan anak. Bila anak sudah "protes" sebaiknya tata ulang prioritas ya mak
✅
2⃣Mbak Mala
Mak asti, saya sebenarnya ada dua ilmu yang bener2 buat saya berbinar2 pada saat menjemput ilmu tersebut dan mengerjakannya.
Yaitu hobi saya menjahit dan jurusan ilmu yg sy tulis d NHW#1 yaitu ilmu agama. Di NHW#2 pun sy selipkan checklist untuk mengejar ilmu menjahit itu.
Klo ditanya prioritas sy, misalnya waktunya bentrok antara kedua ilmu tersebut sy akan mengutamakan yg saya tulis d NHW#1.
Untuk hobi sy inipun sy punya misi tersendiri.
Apakah boleh seperti itu mak asti?
2⃣ jawab
boleh mak Mala. ✅
Wah keren sekali 👍👍, bisa di-share kah tips mak menentukan prioritas?
➡ tanggapan Mak Mala
Alhamdulillah mak... Masalah prioritas inipun sy mulai tentukan setelah d sini. Awalnya smuanya pengen dilahap, 😅 akhirnya coba memilah apa yang bener2 menarik dan saya butuh. Diurut dari prioritas pertama sampai akhir.
Sampai ketemu yg bener2 berbinar2. Itupun ttp mentok kedua ilmu tersebut, dr dua itu saya mulai lg menentukan mana yang utama saya butuhkan untuk peran saya sebagai wanita (personal), istri, dan ibu.
Jadi ketika memang waktunya untuk menyalurkan hobi tapi disaat itu ada kajian ilmu, sy bisa balik lg ke peran utama saya. 😊
Sampai saat ini Alhamdulillah bs seperti itu, dan mudah2an bisa konsisten terus kedepannya.
❓Mak Asti
sementara menanti,, cerita dong,, kira kira di nhw 4 apa tantangan yang dihadapi?
➡Tanggapan Mak Shinta
Mengukur kemampuan diri kalo saya mak.. kayaknya milestone saya ada yg direvisi biar realistis dikit.. hehe…
➡Tanggapan Mak Dara
nah iya sama...
menemukan potensi diri sendiri mak..masih gamang, banyak hal yg bikin tertarik, coba ini itu..
✔Jawab Mak Asti
Bingung itu bagus maakk karena membuat kita berpikir 😁😄
Kita jalani saja dengan sungguh2, Allah lah yang akan memahamkan melalui langkah laku kita
➡Tanggapan Mak Shinta
Iya mak.. aku ngalamin bgt hal itu. Dari yg awalnya hidup ga tau apa yg bikin berbinar2, sampe akhirnya ketemu.. terus semua jadi makin jelas apa yg aku pengen dan butuhkan.. dan itu kayak sehari2 aku lagi bingung apa, kadang hari itu juga Allah kasih jawaban lewat nasihat2 dari org2 atau sebuah kejadian
#curhatjadinya
❓Mak Nasidah
Gimana sih mak cara nentuin milestone? Dan yg kyak gmna bisa disebut milestone?
✔ Jawab Mak Asti
Kalau aku, milestone ibarat peta tahapan atau rencana kerja.
Misalnya, tanggal 25 Juni sudah harus ada di kampung halaman #inisekaliancurhat. Maka, sebelum tanggal itu, apa saja yang harus disiapkan... kapan saatnya cek kendaraan, kapan saatnya beli oleh2, dsb.
Belajar membuatnya dari yang rencana sehari-dua hari,, trus rencana seminggu,, naik lagi setahun kedepan targetnya ngapain.
➡Tanggapan Mak Widita
Pemetaan berupa rencana kerja untuk menjawab target ilmu kita ya mak…
❓Mak Aras
Ini saya alamin juga sih..
Mak sama ga sih ilmu yang benar2 kita suka dengan ilmu yang benar2 kita butuh?klo kasusnya ternyata beda, yg mana yg jadi prioritas kalo management waktunya masih lemah?
Kok saya sulit sekali ya nentuin ini..
✔ Jawab Mak Asti
ini mungkin sejenis dengan pertanyaan, lebih pilih mana, bayar listrik dulu atau beli pulsa untuk browsing ilmu
➡Tanggapan Mak Mala
Klo aku, karna aku suka, makanya aku butuh. Bingung ya... 😅
Contoh, aku suka ama peran aku jadi ibu, dr situ kita butuh ilmu untuk jadi ibu.
❓ Mak Aras
Berarti pilih yg butuh dlu ya baru yang bener2 kita suka? 🤔
✔ Jawab Mak Asti
ya mak. sebaiknya begitu 🙏.. cmiiw
➡ Tanggapan Mak Dara
klo saya mulai mencoba menyukai apa yg sy butuh mak...susah sih emang😁
✔Jawab Mak Asti
misalnya (kalau aku) ilmu memasak.. terus terang aku ga tertarik dengan kegiatan masak memasak. Tapi ilmu ini aku butuhkan untuk mencukupi kebutuhan harian anak2. Jadi aku belajar ilmu memasak ala kadarnya saja, yang bagi anak2 cukup enak dan bernutrisi.
Setelah aku bisa, ya sudah,, tidak perlu mendalami ilmu baking (misalnya)
❓Mak Auliya
Kalopun sudah menetapkan milestone, ketika ada kesempatan utk belajar hal yg harusnya ada di milestone setelahnya, tetep bisa kita ambil kan ya mak?
✔Jawab Mak Asti
ya mak, silahkan.. tetep ukur diri sendiri dan perhatikan respon keluarga. Bila mereka "protes", silahkan atur lagi jadwalnya.
sebenarnya indikator yang paling mudah dilihat adalah respon anak. Bila anak protes dengan caranya,, itu artinya sudah jadi lampu merah. Ada yang harus distop.
➡Tanggapan Mak Widita
Nah ini maak paksu kudu dikulik dl baru respon..kl enda adem ajah...iyah aja 😆 mumet...
Mgkn kudu kode dl biar dia mau kasih feedback 😆
✔ Jawab Mak Asti
Alhamdulillah paksu support 100% kegiatan mak 😁
❓Mak Tirta
Potensi sy dibidang arsitektur mak. Tp kalau bidang tsb yg sy tekuni, takutnya mengurangi waktu saya dlm membersamai keluarga
Sehingga dapat menghambat tercapainya misi keluarga sy
Gmn tu mak?
✔ Jawab Mak Asti
buat prioritas maak,, komunikasikan pada pasangan.
➡ Tanggapan Mak Dara
mak..mau curhat dikit, ilmu sy punya jg bidang arsitektur krna sempat belajar..sempat kerja jg d bidang ini, setelah punya anak sy tinggalkan mak..krna hrus ngurus anak, ga da yg bantu2 d rmh..keluarga pada jauh..tau sndiri mak kerja d bidang ini bagi waktunya susyeeh😄
➡Tanggapan Mak Mala
Saya IT mak... Awalnya mau menekuni lg bidang ini, lunayankan bisa freelance. Haha...
Tp setelah komunikasi dengan suami, beliau kurnag setuju krn tau IT butuh perhatian dan waktu banyak. Kebetulan paksupun bidangnya sama dgn saya.
Akhirnya beliau menyarankan untuk mendalami hobi saya aja.
➡Tanggapan Mak Dara
iya mak..lbih baik mendalami hobby ya..makanya nunggu2 kelas minat IIP depok jg nih mak asti..😁
➡ Tanggapan Mak Nina
Saya lulusan teknik perminyakan, pernah kerja di salah satu perusahaan swasta,kemudian resign setelah lahir anak pertama,setelah anak2 mulai besar,sy mencoba2 hal baru,kerajinan tangan,alhamdulillah dari situ jadi bisa bisnis online,dan sekarang juga pengen belajar menjahit dengan mesin jahit..tp ini dilakukan hanya untuk me time saya 😊..
#ikutan curhat hehehe
❓Mak Any
Saya tadi rada bingung ngerjain no 3 di nhw 4, yg ttg misi dan peran
✔ Jawab Mak Asti
Mengutip cemilan dari pak Dodik:
"Our True Mission"
Banyak main bareng
Banyak terlibat project bareng
Banyak ngobrol bareng
Tetaplah terbuka terhadap aneka kemungkinan, terima dan jalani dengan penuh kesungguhan.
No comments:
Post a Comment