Kemarin sore tiba-tiba mbah wa Bunda mengabarkan Emir demam. Bunda pun langsung bergegas pulang. Sampai rumah alhamdulillah Emir masih lumayan ceria dan suhu badannya sudah lumayan turun. Tapi saat malam tiba-tiba suhu badan Emir meningkat. Padahal belum ada jeda 4 jam dari minum obat terakhir. Jadilah menunggu sampai 4 jam jeda baru diberikan paracetamol.
.
Biasanya setelah minum paracetamol, suhu tubuh akan turun sampai ke 37° C. Tapi ada kemungkinan akan naik lagi. Nha semalam suhu badan Emir masih dikisaran 38° C dan terus naik hingga 39° C lebih. Bunda dan Ayah pun agak panik. Emir pun tidur tak nyenyak, bolak balik bangun. Bunda akhirnya hanya tidur sebentar dan ikut bangun ketika Emir bangun.
.
Sekitar pukul 3 am, Ayah ikut bangun karena suhu badan Emir mencapai 39,8°C. Karena sudah hampir 40°, akhirnya Ayah memutuskan akan membawa Emir ke IGD di RS Hermina Depok. Tapi alhamdulillah ketika kami siap sekitar pukul 04.30 am, suhu Emir turun ke 38° C. Jadi kami tidak jadi membawa Emir ke IGD. Ayah memutuskan untuk membawa Emir kontrol ke dokter spesialis anak saja.
.
Kami memilih dokter Rianita di Hermina Depok. Sepulanh dari RS, emir terlihat lemas. Dia hanya nemplok sama Bundanya dan tertidur sesampainya dirumah. Pukul 15.30 terpaksa Bunda bangunin karena dari pagi belum makan apa-apa. Alhamdulillah sore ini mau makan sedikit sehingga bisa minum obat. Panasnya pun sudah berangsur turun.
Dengan sakit ini, Bunda dan Emir belajar banyak. Bunda belajar untuk tidak panik, sabar menghadapi keinginan Emir yang hanya mau digendong Bunda dan berusaha mengerti keinginan Emir. Karena memang saat sakit, anak akan lebih manja dari biasanya. Emir juga belajar menghadapi rasa sakitnya. Dari dalam tubuhnya Emir berusaha melawan virus dengan ditandai meningkatnya suhu tubuh. Dengan semakin panas, badannya akan semakin tidak enak. Maka dia berusaha ingin dimengerti oleh orang disekitarnya terutama oleh Bunda.
.
Syafakalloh ya jagoan Bunda....
No comments:
Post a Comment