Dulu, mungkin setahun yang lalu, dua tahun yang lalu, ketika saya membantu teman dekat saya membagi undangan pernikahan untuk rekan-rekan di kantor kami, saya pernah membatin 'wah kapan ya saya membagi undangan untuk pernikahan saya. Duh, kayanya malu, nanti pasti bagi dicie-ciein.' hehehe.
The time is running so fast. Alhamdulillah, hari Jumat ini, hari yang penuh barokah, saya memutuskan untuk membagi undangan pernikahan saya kepada rekan-rekan kantor. Kebetulan juga, hari ini bisa dibilang tinggal 2 minggu lagi menuju hari yang paling penting dalam hidup saya. Dengan perasaaan yang deg-degan sejak berada dikos (saya juga bingung kenapa., lebih tepatnya grogi kayanya^^), saya membawa sisa undangan yang belum dibawa ke kantor. Beberapa undangan sudah saya bawa sejak dua hari sebelumnya agar tidak keberatan.
Sesampainya di kantor, saya melakukan ritual pagi dulu. Setelah itu, dengan dibantu Mba Dina dan Tante Daisy, saya mulai membagi undangan. Pertama dimulai dari wilayah saya, Inspektorat Wilayah IV. Dimulai dari Pak Inspektur sampai rekan-rekan sejawat. Pembagian undangan di wilayah saya lancar tak ada kendali karena jumlah undangan pas. Saya mulai gerogi ketika mau lanjut ke wilayah selanjutnya, Inspektorat Khusus. Saya menyampaikan sendiri undangan untuk Inspektur dan para Koordinator Wilayah. Sedangkan Mba Dina dan Daisy membantu menyampaikan undangan kepada rekan-rekan sejawat. Dari sini saya tau ada yang belum kebagian undangan. Mulailah panik dan timbul rasa tidak enak (perasaan semalem udah dicek lengkap, batinku). Tapi bisa saya susulin nanti. Sekarang lanjut dulu ke Inspektorat Wilayah III. Rulesnya pembagiannya sama seperti di wilayah lain. Saya pun langsung masuk ke ruangan TU untuk menyampaikan undangan kepada Pak Inspektur Wilayah III. Sayang sekali, yang bersangkutan sedang ada tamu. Jadi saya melanjutkan pembagian ke rekan-rekan auditor di wilayah III. Ternyata hampir sebagian orang berada di mejanya masing-masing. Kebanyakan teman satu angkatan saya. Mulailah mereka heboh dan ngecengin, "Cie cie gayuhhh mau nikah". Ahh tambahlah saya gerogi. Mba Dina dan Daisy pun bilang, "Bagi undangan aja gerogi yuh, gimana nanti akad nikah". hahaha. Saya pun hanya tersenyum. ^^
Ketika hampir semua undangan di wilayah III sudah dibagi (beberapa ditaruh di meja karena ybs tidak ada ditempat), tiba-tiba beberapa teman yang berencana untuk datang, menanyakan lokasi pernikahan saya. Memang acara akad nikah dan resepsi saya diadakan di rumah bukan di gedung. Daaaaaannnn,, lokasi rumah saya itu sebenarnya bisa ditempuh di jalur mana saja. Tapiiiiiiiiiiii, untuk menuju kesana harus melalui jalan yang berbelok-belok. Ahhhh gayuh tinggal bilang aja rumahnya pelosok.hehehehe. ^^v. Bukan bukann,,, bukan pelosok kok. Buktinya cuma membutuhkan waktu 15-20 menit untuk sampai ke Kota Purwokerto. Jaraknya pun cuma 10 km. Tapi ya memang karena lokasinya yang di desa, akses menuju ke rumah saya pun harus dilalui dengan melewati sawah-sawah dan sungai-sungai.
Kembali ke pertanyaan teman-teman seputar denah yang saya cantumkan di undangan. Ada yang tanya, "kalo dari Aston kemana yenk?". Adalagi, "dari terminal kemana yenk?'. Terus, "coba-coba cari di google map. wahhh ga ada desa nya di google." Dalam hati, saya merasa bersyukur mengucap syukur kepada Alloh diberi teman-teman yang baik dan juga senior-senior (bapak-bapak dan ibu-ibu) seperti mereka. Mereka bersedia meluangkan waktu dan biaya untuk menghadiri pernikahan saya. Semoga Alloh SWT memberi kemudahan atas niat baik mereka untuk datang ke rumah saya. Jazakillahu khoiron katsiran, Jazakallohu khoiron katsiran semuanya. *terharu :'(
Selanjutnya saya melanjutkan membagi undangan ke Inspektorat Wilayah II, Bagian HPD, Bagian Umum Cabang dan Inspektorat Wilayah I yang ada di lantai 15 dan dilanjutkan ke lantai 14. Karena saat itu sedang ada acara Dharma Wanita di Ruang Rapat lantai 14, maka sebagian karyawati di lantai 15 dan 16 tidak berada di mejanya. Akhirnya beberapa undangan saya taruh di meja yang bersangkutan.
Walaupun ada beberapa orang yang ketinggalan belum dikasih undangan, tapi alhamdulillah pembagian undangan pernikahan saya berjalan lancar. Semoga hari-hari menuju hari yang paling bersejarah untuk saya dan calon suami berjalan lancar. Semoga teman-teman yang akan hadir juga diberi kemudahan dan kelancaran dalam perjalanan ke Purwokerto. Aamiin aamiin yaa rabbal'alamin....
-Gayuh-
Ditulis Jumat, 30 Januari 2014 di kantor sebelum pulang.